Telegram Web Link
/look at the camera; stare at the camera ; start talking/


🀩: hey sobat mzh, ketemu lg dengan podcast mzh, hms kalian kenal saya kan? kenal lah, kalau ga kenal kenalan lagi sini, nama saya felix calderon bisa di panggil felix, saya admin podcast di mzh, baru saya sendiri gatau nnti ada ade baru atau tidak.

🀩: malam ini saya tidak sendiri, kota kedatangan 2 bintang tamu yang cantik dan imut ya, silahkan sir nono dan miss kyline memperkenalkan diri.

/looking at them both ; smiling/
Please open Telegram to view this post
VIEW IN TELEGRAM
πŸ•Š2
/walk into the room; look around the room; bow a little; sit on the chair; waves at the camera; turn on the mic; adjust the mic; smile brightly/

πŸŽ™: Halo semuanya, gimana hari ini? Semoga berjalan dengan lancar, sebelumnya perkenalkan nama saya Jeanoel Hawthrone biasa dipanggil Nono dan di sini saya sebagai salah satu guest star.

πŸŽ™ : Terima kasih buat sir Felix yang sudah mengundang saya sebagai guest star, saya merasa sangat senang karena akhirnya orang selucu saya bisa menjadi guest star untuk podcast malam ini.

πŸŽ™ : Di podcast kali ini kita akan membahas suatu peristiwa sejarah di masa lalu, jadi buat semuanya stay tuned yapp.


/smiles a little; stare at sir Felix/
πŸ“2
/enter the podcast room ; walks confidently ; sits on the chair that’s been prepared ; waves playfully at the camera ; adjusts the mic ; smiles brightly/

πŸŽ™ : halooo sobat mzh gimana nih kabarnya hari ini? semoga kalian semua masih waras walau dunia makin chaos ya hehe.. kenalin saya Samera Kyline, atau yang biasa kalian panggil istri Jeno (dan iya, itu gelar resmi, bukan self-claim ya 😏).

πŸŽ™ : seneng banget malam ini bisa diajak nongkrong di podcast mzh bareng admin kece kita, Felix Calderon. katanya sih, malam ini kita bakal bahas sesuatu yang agak beda dari biasanya yaa

πŸŽ™ : jadi... stay tune ya mezons people, karena episode kali ini sangat bermanfaat! πŸ’…

/smiled then looked back at sir felix/
πŸ•Š2
🀩: jadi kita akan membahas peristiwa yang sangat penting bagi indonesia, peristiwa yang kejam, yang sangat tidak manusiawi yaitu peristiwa G30sPKI.

🀩: Pada awal 1960-an, situasi politik Indonesia sangat tegang. Terdapat tiga kekuatan utama:
- TNI Angkatan Darat
- Partai Komunis Indonesia (PKI)
- Presiden Soekarno yang saat itu menerapkan sistem politik Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme).

🀩: PKI semakin kuat pengaruhnya karena kedekatannya dengan Presiden Soekarno. Sementara itu, TNI AD, terutama para jenderalnya, merasa terancam dengan berkembangnya ideologi komunis. Ketegangan antara militer dan PKI pun meningkat.
Please open Telegram to view this post
VIEW IN TELEGRAM
🐳2
πŸŽ™ : Selanjutnya adalah kronologi Peristiwa G30S/PKI. Pada tanggal 30 September 1965 malam hingga 1 Oktober dini hari, sekelompok orang yang mengatasnamakan Gerakan 30 September menculik dan membunuh tujuh jenderal TNI AD.

πŸŽ™ : Tujuh jenderal tersebut yaitu
- Jenderal Ahmad Yani
- Letjen R. Suprapto
- Letjen M.T. Haryono
- Letjen S. Parman
- Mayjen D.I. Panjaitan
- Mayjen Sutoyo Siswomiharjo
- Kapten Pierre Tendean (terbunuh karena disangka Jenderal Nasution)

πŸŽ™ : Para jenderal itu dibunuh dan mayatnya dibuang ke sumur tua di Lubang Buaya, Jakarta Timur.
πŸ•Š1
πŸŽ™ : setelah peristiwa itu, Mayor Jenderal Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) bergerak cepat:

πŸŽ™ : langkah pertamanya adalah mengambil alih kendali militer di Jakarta. dalam waktu singkat, ia berhasil menggagalkan kudeta dan memulihkan keamanan di ibu kota.

πŸŽ™ : Soeharto kemudian menyatakan bahwa peristiwa tersebut merupakan upaya pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia, atau PKI.

πŸŽ™ : sejak saat itu, operasi penumpasan dilakukan secara besar besaran di berbagai daerah. banyak anggota dan simpatisan PKI ditangkap dan dibunuh di berbagai daerah.
πŸ•Š1
🀩: Pada awal 1960-an, Indonesia berada dalam situasi politik yang sangat panas dan tidak stabil. Presiden Soekarno menjalankan sistem Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) untuk menyatukan kekuatan nasionalis, agamis, dan komunis.
Namun, dalam praktiknya, sistem ini justru memperbesar pengaruh PKI (Partai Komunis Indonesia) di berbagai aspek kehidupan, termasuk pemerintahan, organisasi buruh, hingga petani.

🀩: Sementara itu, kekuatan militerβ€”khususnya TNI Angkatan Daratβ€”mulai merasa terancam oleh kekuatan dan pengaruh PKI yang semakin besar. Hubungan antara militer dan PKI pun menjadi sangat tegang.
Please open Telegram to view this post
VIEW IN TELEGRAM
❀1πŸ•Š1
πŸŽ™ : Seiring berjalannya waktu, muncul berbagai versi dan kajian ulang atas peristiwa G30S/PKI.

πŸŽ™ : Beberapa pertanyaan masih menjadi perdebatan, seperti:
- Siapa dalang sebenarnya?
- Apakah benar PKI bertanggung jawab penuh?
- Apakah ada konflik internal dalam militer atau unsur asing yang terlibat?

πŸŽ™ : Meski begitu, versi resmi pemerintah tetap menyatakan bahwa PKI adalah pelaku utama dalam peristiwa tersebut.
πŸ•Š1
πŸŽ™ : 30 September 1965, malam hari. sebuah gerakan yang menamakan diri sebagai β€œGerakan 30 September” mulai bergerak.

πŸŽ™ : pasukan ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung, seorang perwira dari Resimen Cakrabirawa β€” pasukan pengawal pribadi presiden Soekarno.

πŸŽ™ : pasukan ini memiliki rencana untuk menculik dan menyingkirkan β€œDewan Jenderal”, yaitu sekumpulan petinggi TNI AD yang dianggap menjadi ancaman bagi Presiden Soekarno dan PKI.
πŸ•Š1
🀩: Beberapa kelompok bersenjata melakukan penculikan terhadap jenderal-jenderal TNI AD. Tujuh perwira tinggi berhasil diculik dan sebagian besar langsung dibunuh, yaitu:

- Jenderal Ahmad Yani
- Letjen R. Suprapto
- Letjen M.T. Haryono
- Letjen S. Parman
- Mayjen D.I. Panjaitan
- Mayjen Sutoyo Siswomiharjo
- Kapten Pierre Tendean (tertangkap karena disangka Jenderal A.H. Nasution)

Para jenderal yang dibunuh kemudian dibuang ke sebuah sumur tua di daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur.

🀩: Pagi 1 Oktober 1965
Radio Republik Indonesia (RRI) menyiarkan bahwa Gerakan 30 September telah β€œmenyelamatkan” Presiden Soekarno dari kudeta Dewan Jenderal dan membentuk β€œDewan Revolusi”.

Namun, dalam kenyataannya, Presiden Soekarno selamat dan tidak berada di bawah kendali gerakan tersebut.
Please open Telegram to view this post
VIEW IN TELEGRAM
πŸ•Š1
2025/10/27 08:19:11
Back to Top
HTML Embed Code: