Hai Everyone! Back with me, Hello it's me Elé. Elé kembali lagi bersama #𝐁OOZ𝐊ONTEN buat mengisi kekosongan malam minggu kalian semua nih.

Apasih pembahasan konten gue malam ini? Kira-kira bakal relate gak yaa sama kehidupan kitaa? Penasaran gak sih kalian semuaa? Nih, gue kasih tau, malam ini gue akan membawakan konten mengenai pembahasan tentang 'Mengikhlaskan Seseorang Yang Kita Cintai'. Aigoo, topik yang lumayan berat ini, tapi siapa yang asing sama judul ini? Semua orang mengerti, tapi tidak semua orang bisa menjalaninya.

Yaudah, tanpa berlama-lama. Langsung aja kita ke pembahasannya. Let's talk with Elé.

Cinta ibarat dua sisi mata uang. Karena dia, kalian bisa jadi yang paling berbahagia, pun merasa paling menderita di dunia. Kalian beruntung jika saat ini punya pasangan yang melengkapi, seseorang yang membuat kalian berhenti mencari. Tapi, apa yang terjadi jika cinta tak lagi ada di sisi? Hubungan kalian ternyata harus berakhir dan dia yang kalian cintai akhirnya memilih pergi?

Ikhlas adalah sebuah kata yang mudah diucapkan, tetapi sulit untuk dilakukan. Padahal, ikhlas adalah kunci menuju hati yang lebih tenang, penuh rasa syukur, dan hidup yang lebih baik. Ikhlas jadi level tertinggi dari mencintai karena tidak semua orang berhasil melakukannya. Tidak bisa dipungkiri banyak orang yang mengucap ikhlas pada mulutnya tetapi merasa terluka dalam hatinya. Sikap demikian sebenarnya adalah penghambat ikhlas yang menjadi kebiasaan banyak manusia.

Ketika benar-benar mencintai selalu sepaket dengan keikhlasan dan berikut cara mengikhlaskan seseorang yang kita cintai dalam sebuah hubungan.

O1. Harus Mengikhlaskan Hubungan

Meski kalian merasa telah menemukan dia yang dirasa terbaik, tidak ada jaminan hubungan kalian bisa berjalan mulus tanpa hambatan. Dulu kalian pernah jadi 2 manusia paling jumawa.

Merasa bisa menghadapi segala tantangan di depan mata berdua. Cinta di dada begitu besar rasanya. Sampai-sampai kalian yakin apapun yang menghadang pasti bisa digempur dengan sekali tendang.

Kenyataan, kecocokan ternyata bukan segalanya. Sekalipun merasa sudah sama-sama cocok, bukan tidak mungkin kalian jadi sering cekcok. Rasa yakin pun perlahan luntur. Ikatan di antara kalian yang semula kuat bisa jadi semakin melemah. Saat akhirnya kalian sadar dan harus memilih, perkara prinsip jelas tidak layak dipertaruhkan.

O2. Bersiap Untuk Saling Meninggalkan

Sebelumnya tidak pernah terbayang oleh kalian berdua duduk berhadapan untuk bertukar tangisan. Perjalanan cinta yang selama ini diperjuangkan gagal dipertahankan.

Cinta memang tidak bisa diukur dengan angka atau diibaratkan hitungan Matematika. Cinta juga bukan ilmu pasti yang hasil akhirnya bisa diprediksi dengan presisi. Pada akhirnya, semua hanya perkara menjalani. Putus dan mengakhiri hubungan bisa jadi satu-satunya pilihan.

O3. Sakit Hati Sangat Lumrah

Apapun alasannya, putus cinta jelas bukan akhir yang bahagia. Pengalaman gagal dalam hubungan juga tidak bisa dibangga-banggakan. Bahkan, ketika kalian sudah mencintai pasanganmu dalam-dalam, hati akan terasa berlipat-lipat sakitnya.

Apakah sakit hati setelah putus cinta itu salah? Tidak. Sakit itu wajar atau bahkan sangat lumrah.

Tapi, keputusan untuk pacaran atau punya ikatan dengan seseorang selayaknya dipikirkan baik-baik. Sebelum memulai hubungan baru, perkara kemungkinan gagal sepatutnya sudah baik-baik diingat.

Ibarat maju ke medan perang, kalian siap dengan rompi anti peluru dan senjata cadangan. Jika hubungan yang kalian jalani harus diakhiri, kalian tidak akan seberapa hancur lantaran sudah menata hati

O4. Kesempatan Terus Berdatangan

Tidak apa jika momen putus cinta sejenak membuat kalian hilang arah. Lepas dari tangannya yang selalu bisa digenggam atau bahunya yang biasa dijadikan sandaran, kalian bingung bagaimana harus melanjutkan perjalanan. Namun, jika kalian tetap berlarut dalam kesedihan, memperlihatkan ketidakdewasaan diri dan hati kalian.

Kata “Putus” bisa jadi akhir dari hubungan kalian, tapi tidak lantas meredupkan dunia yang kalian miliki. Siapapun yang pernah mengalami putus cinta layak percaya pada kesempatan kedua atau cinta yang selanjutnya. Jika hidup sepatutnya dijalani dengan bahagia, maka bersiaplah menunggu datangnya cinta yang baru.

O5. Berhenti Menyalahkan Keadaan

Segala manis pahit kehidupan pencintaan kalian, tidak ada baiknya jika kalian terus menyalahkan keadaan. Tidak seharusnya kalian berandai-andai dengan keadaan kalian yang baru.

Bagaimanapun, semua hal itu sudah digariskan, dan itulah perjanjian kehidupan yang akan terus kalian jalani.

And, sekian buat konten gue hari ini. Semoga pesan-pesan diatas bisa menjadi tamparan buat kalian yang terus terpuruk dalam keadaan patah hati dan bisa mulai mencoba untuk mengikhlaskan cinta kalian, yaa!

Kehidupan akan tetap terus berjalan, dengan atau tanpa cinta. Karena bagaimana pun, tidak selamanya cinta bisa menjadi tolak ukur kebahagiaan dan ketenangan seseorang. Adakalanya sakit yang harus dirasakan lebih besar untuk mencapai kebahagiaan yang sebenanrnya.

Sekian buat konten gue, sampai ketemu di #𝐁OOZ𝐊ONTEN minggu depan. Selamat malam semuanya, happy weekend buat semuanya. Bye-bye, and see yaa! Love you! 💐