Telegram Web Link
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
haiii~ warga Jovglar!


Saya Samuel Zadkiel Theodric. Bagaimana dengan hari ini lancar?? ceritaiin dong hari ini kalian melakukan apa saja?! Apakah ada cerita yang menarik atau kebalikannya?? kalau ngerasa harinya buruk it's oke, cause kalian sudah melakukan hal yang terbaik buat hari ini terimakasih yaa.

Langsung saja pembahasan kali ini adalah hal yang ditunggu-tunggu mungkin?? we know we know penasaran kan?? saya akan membahas tentang..... jrengg jrengg jrenggg

" MENGENAL LEBIH DEKAT SUKU CIA-CIA"


WOOOWWW~ WHAT'S THIS?
Siapa yang sudah tau mengenai suku cia-cia?? Atau salah satu dari kalian berasal dari sana?? tanpa berlama lama silahkan simak berikut ini dan jika ada pendapat lain atau kalian lebih tau mengenai suku cia-cia silahkan command di bawah 👇 okeyy!!

Let's goo! Happy Reading!
#CONTENTJVG #SZT
2🔥1🎉1🤩1
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
── ➻ 𝐒uku Cia Cia merupakan salah satu suku yang tinggal di Kota Baubau, Pulau Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara. Bahasa yang mereka gunakan adalah Bahasa Cia Cia. Namun uniknya, mereka mengadaptasi aksara hangeul sebagai sistem penulisan mereka sejak tahun 2009 berdasarkan keputusan Wali Kota Baubau, karena Bahasa Cia Cia merupakan bahasa lisan yang tidak memiliki aksara sendiri. Adaptasi tersebut diimplementasikan guna melestarikan bahasa daerah agar tidak hilang tertelan zaman.

𝐌enurut 𝐌ikka 𝐖ilda 𝐍urrochsyam selaku peneliti Kemendikbud, awal mula kebijakan mengadaptasi aksara hangeul saat diadakan Simposium Internasional Penaskahan ke-9 pada 05 - 08 Agustus 2005. Setelah simposium, para peserta berkeliling kota. Pada saat itu, Chun Tai-hyun yang merupakan ketua Hunminjeongeum Research Institute dan ahli Bahasa Malaysia, bercanda bahwa bahasa lokal yang dia dengar di sana mengingatkannya pada Bahasa Korea. Hal tersebut mendapat tanggapan positif Wali Kota Baubau. Penulis mewawancarai seorang mahasiswa bernama Nur yang merupakan warga suku Cia Cia pada 21 Juni 2023 melalui Instagram. Nur juga pernah menjadi tamu dalam video YouTube Jang Han-sol atau Korea Reomit. Berikut percakapan wawancara mereka.

sumber : https://honoraryreporters.korea.net
2🔥1🥰1🤩1
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
〔 Pewawancara 〕 :: Sejak kapan Anda mulai mempelajari hangeul?

〔 Jawaban 〕 :: Saya sudah mempelajari hangeul semenjak duduk di bangku SMA, sebab pada saat itu di sekolah saya terdapat pelajaran Bahasa Korea yang dikhususkan untuk kelas unggulan. Sampai sekarang saya juga masih mempelajari hangeul melalui sekolah Korea bernama “Hangeul Hakdang” yang berlokasi di Kota Baubau.

〔 Pewawancara 〕 :: Apa yang memotivasi Anda belajar hangeul dan Bahasa Korea?

〔 Jawaban 〕 :: Awalnya saya memang punya minat dengan Korea, khususnya dalam dunia musik. Pada saat itu, saya merupakan penggemar EXO dan harapan terbesar saya adalah bisa berbicara dengan mereka secara langsung tanpa perlu penerjemah. Tetapi, seiring bertambahnya usia, saya lebih tertarik untuk belajar hangeul dan Bahasa Korea karena saya sudah mulai tertarik dengan Korea dalam seni budaya dan juga pendidikannya, apalagi perkembangan teknologinya yang sangat pesat. Sekarang saya sudah bisa berbahasa Korea berkat mempelajari hangeul. Saya juga pernah menjadi juru bahasa untuk peresmian sekolah Hangeul Hakdang yang dihadiri oleh beberapa orang Korea dari perusahaan Kyobo.

〔 Pewawancara 〕 :: Adakah tantangan yang Anda alami dalam mempelajari aksara hangeul?

〔 Jawaban 〕 :: Tantangan yang paling besar mungkin lebih kepada pengucapan sebab ada beberapa huruf seperti 오 dan 어 yang harus bisa lebih dipahami lagi cara pengucapannya, karena dapat menimbulkan perbedaan arti
🔥2🥰1🎉1🤩1
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
〔 Pewawancara 〕 :: Apakah Anda pernah mengajarkan hangeul kepada masyarakat Cia Cia?

〔 Jawaban 〕 :: Ya, saya pernah mengajarkan beberapa murid SD Jaya Bakti terkait bagaimana caranya membaca hangeul dengan cara mengubah lagu anak-anak Korea ke dalam Bahasa Cia Cia, namun tetap ditulis dalam hangeul. Hal ini untuk menarik minat anak-anak sekaligus mempermudah mereka dalam mengingat tulisannya.

〔 Pewawancara 〕 :: Bagaimana proses yang Anda jalani sehingga dapat diundang ke YouTube Jang Han-sol?

〔 Jawaban 〕 :: Proses pertama yang saya jalani adalah mengirim surel kepada Mas Han-sol melalui link surel yang sudah dikirimkan di story Instagramnya, namun pada saat itu saya belum mendapat jawaban. Kemudian saya dipanggil oleh Kak Nisya yang memang pada saat itu sudah dibalas oleh tim Han-sol untuk bergabung dalam tim, mengingat saya merupakan salah satu warga Suku Cia-Cia juga. Setelah itu, kami mengadakan rapat tim melalui Google Meet untuk pemantapan tim dan jadwal selama di sini bersama dengan Kak Angel selaku perwakilan tim Han-sol.

〔 Pewawancara 〕 :: Dalam YouTube Jang Han-sol, hangeul dijadikan kurikulum di sekolah. Dapatkah Anda memaparkannya?

〔 Jawaban 〕 :: Mungkin terdapat sedikit miskomunikasi, untuk beberapa daerah tertentu yang memang mayoritas penduduknya adalah Suku Cia Cia, maka di sekolah mereka hangeul dipelajari sebagai mata pelajaran ekstrakurikuler dan muatan lokal yang dimaksudkan untuk melestarikan Bahasa Cia Cia. Untuk itu, pada tahun 2010 sudah mulai diajarkan aksara hangeul di beberapa Sekolah Dasar di Kecamatan Surawolio serta SMAN 6 Baubau. Kemudian merambah ke sekolah di luar Kecamatan Surawolio seperti SMAN 1 BauBau yang di ajarkan oleh Prof. Jung Deok Young. Pada saat itu, tanggapan para pelajar tentu saja sangat antusias mengingat budaya K-Pop sudah mulai terkenal di Indonesia yang membuat mereka ingin belajar Bahasa Korea. Sehingga, mereka menganggap hangeul sebagai salah satu jalan untuk lancar berbahasa Korea.
🔥2🥰1🎉1🤩1
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
〔 Pewawancara 〕 :: Bagaimana tanggapan Suku Cia Cia terhadap penggunaan hangeul?

〔 Jawaban 〕 :: Mengenai tanggapan Suku Cia Cia terhadap penggunaan hangeul sebagai aksara Bahasa Cia Cia, tentu saja terdapat beberapa pro dan kontra. Sebagian menganggap hangeul memang sangat pas untuk dijadikan sebagai aksara Bahasa Cia Cia karena pelafalannya yang memang hampir sama. Namun, ada beberapa yang menganggap ini sebagai sebuah krisis identitas karena menurut beberapa oknum akan lebih baik untuk menggunakan tulisan yang lebih identik dengan Indonesia. Tetapi, hanya segelintir orang saja yang berpikiran seperti itu.

〔 Pewawancara 〕 :: Dalam YouTube, ada beberapa huruf hangeul tambahan yang dibuat untuk penulisan Bahasa Cia Cia. Bisakah Anda menjelaskannya?

〔 Jawaban 〕 :: Jadi, huruf tambahan itu adalah huruf yang memang di buat untuk menyempurnakan beberapa kata Bahasa Cia Cia yang pengucapannya tidak bisa menggunakan huruf apapun, contohnya seperti kata wa yang jika dalam pengucapannya itu terdapat penekanan sehingga menjadi va maka diciptakanlah huruf baru yaitu ㅂ ditambah ㅇ di bawah. Untuk pemaparan lebih jelas, bisa dilihat di YouTube Mas Han-sol.

〔 Pewawancara 〕 :: Aksara hangeul lama digunakan dalam penulisan bahasa cia cia. Terdapat pihak yang pro dan kontra. Menurut perspektif Anda, bagaimana dampak penggunaan aksara hangeul dalam penulisan Bahasa Cia Cia selama ini?

〔 Jawaban 〕 :: Kalau dari perspektif saya sendiri, saya lebih menuju ke pihak pro karena biar bagaimanapun penggunaan aksara hangeul ini juga membantu masyarakat Suku Cia Cia untuk sekaligus belajar Bahasa Korea dengan lebih mudah. Selain itu, ada beberapa institusi Korea seperti Sejong yang datang ke Baubau untuk memberikan pengajaran langsung tulisan hangeul kepada para mahasiswa dan siswa di Baubau. Selain itu, mereka juga menawarkan beasiswa kepada mahasiswa yang dianggap berpotensi untuk bisa kuliah ke Korea.
🔥2🥰1🤩1
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
── ➻ 𝕯apat disimpulkan suku Cia-Cia adalah salah satu suku di Indonesia teletak di Kota BauBau Provinsi Sulawesi Tenggara yang memiliki 80.000 jiwa. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Cia-Cia, bahasa yang hanya mereka dapat memahami bahasa tersebut. Namun, di Tahun 2009 bahasa mereka terancam punah karena mereka tidak memiliki sistem penulisan yang dapat mengabadikan pelafalan mereka sendiri ditambah zaman semakin maju, teknologi berkembang, serta fasilitas terdapat pembaharuan .

── ➻ 𝐊emudian mulai disusunlah aksara yang sesuai dengan bahasa Cia-Cia. Dimulai dari huruf Alfabet namun, terdapat masalah fonetik dimana ada sebagian huruf tidak sesuaai dengan bahasa mereka. Lalu menggunakan bahasa Arab ternyata tetap tidak bisa. Kemudian di tahun 2009 mereka sepakat menggunakan huruf Hangeul. Karena menurut mereka huruf yang berasal dari Korea merupakan huruf yang paling tepat untuk mempresentasikan bunyi dari bahasa Cia-Cia di tambah mereka ini menjalin kerjasama dengan 𝐊𝐈𝐌 𝐒𝐄𝐉𝐎𝐍𝐆 𝐈𝐍𝐒𝐓𝐈𝐓𝐔𝐓𝐄 dari Korea Selatan.

── ➻ 𝐍amun dari huruf Hangeul tersebut pun juga di modifikasi oleh mereka dikarenakan tidak ada nya huruf V di dalam huruf Hangeul. Akhirnya mereka menggunakan huruf B dan H dari huruf Hangeul untuk menggambarkan huruf V. Jadi tulisan yang kalian lihat pada Daerah BauBau itu bukan bahasa Korea tapi bahasa Cia-Cia yang ditulis menggunakan huruf Hangeul.

Rumus :
B + H = V
🔥2🥰1🤩1
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
⸕⸔ nah, bagaimana konten kali ini menarik kan?? Siapa yang baru tau kalau ternyata di Indonesia ada suku yang menggunakan huruf Hangeul sebagai penulisan bahasa cungg dongg?? ☝️🏻☝️🏻atau yang udah tau duluan??? tidak terasa waktu berlalu dengan cepat jadi cukup sampai disini konten saya kali ini. Saya harap konten saya dapat memberikan pengetahuan kepada kalian semua. Saran kalian mau bahas apa lagi nih di konten selanjutnya?? command di bawah yaa....

── ➺ 𝐓hank you so much, yang sudah menyimak pembahasan dari awal hingga akhir. Maaf apa bila ada kesalahan dalam penyampaian kata atau ada yang ingin di sampaikan silahkan komen pada comset di bawah. Saya pamit undur diri dan sampai jumpa di pembahasan selanjutnya see youu!!👋🏻😉

#CONTENTJVG #SZT
🥰2🔥1👏1🤩1
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
2025/07/12 17:35:57
Back to Top
HTML Embed Code: