Seseorang memuji Imam Ali as di hadapan beliau, lalu beliau berkata,
“Ya Allah! Engkau lebih mengetahui diriku daripada aku sendiri, dan aku mengetahui lebih banyak tentang diriku daripada yang mereka ketahui. Ya Allah! Jadikanlah kami lebih baik daripada yang mereka kira, dan ampunilah kami atas apa yang tidak mereka ketahui.”
📚Nahjul balaghah, hikmah ke-100.
http://Telegram.me/TahukahAnda
“Ya Allah! Engkau lebih mengetahui diriku daripada aku sendiri, dan aku mengetahui lebih banyak tentang diriku daripada yang mereka ketahui. Ya Allah! Jadikanlah kami lebih baik daripada yang mereka kira, dan ampunilah kami atas apa yang tidak mereka ketahui.”
📚Nahjul balaghah, hikmah ke-100.
http://Telegram.me/TahukahAnda
▪️Pengadilan Amat Mencengangkan di Tengah Bani Israil▪️
Imam Muhammad al-Baqir as mengisahkan bahwa di antara Bani Israil, pernah hidup seorang yang kaya dan cerdik pandai. Ia memiliki dua orang isteri. Salah satunya suka menjaga kesucian diri. Dari wanita ini, ia memiliki seorang anak lelaki. Dan anak lelakinya itu amat mirip dengan ayahnya. Namun, isterinya yang lain tidak menjaga kesucian dirinya. Ia melahirkan dua orang putera. Tatkala berada di ambang kematian, sang ayah berwasiat kepada anak-anaknya sebagai berikut, “Hartaku adalah milik seseorang di antara kalian.” Tatkala telah meninggal dunia, ketiga anaknya itu berselisih dalam hal mewarisi harta warisan. Anak sulung berkata, “Seseorang itu adalah saya.” Anak pertengahan berkata, “Tidak,itu adalah saya.” Dan anak bungsu juga berkata, “Saya lah orang itu.”
Ketiganya mengadukan perselisihan mereka kepada seorang hakim. Lalu hakim berkata, “Saya tak dapat mengadili kalian. Namun saya akan menganjurkan kalian menemui tiga bersaudara dari Bani Ghanam. Mintalah kepada mereka untuk menyelesaikan perselisihan kalian.”
Pertama-tama, mereka menemui salah seorang dari Bani Ghanam itu yang ternyata adalah orang yang sudah tua renta dan sedang terbaring. Mereka lalu mengungkapkan persoalan yang ada. Ia menjawab, “Pergilah kalian menemui saudaraku yang lebih tua dariku.” Kemudian mereka menemui orang yang dimaksud yang ternyata adalah orang yang amat tua tapi masih tegap. Setelah mengungkapkan permasalahannya, mereka memperoleh jawaban, “Pergilah kalian menemui saudaraku yang lebih tua dariku.”
Mereka lalu berangkat menemui saudaranya yang ketiga. Wajah orang yang dimaksud tampak jauh lebih muda ketimbang kedua saudaranya. Mereka menanyakan perihal keadaan ketiga bersaudara dari Bani Ghanam itu, “Mengapa usiamu lebih tua dari yang lain namun tampak lebih muda dari kedua adikmu?” Orang itu menjawab, “Saudaraku yang pertama kali kalian lihat adalah adikku yang paling kecil (bungsu) tetapi ia memiliki seorang isteri yang berperangai buruk. Namun ia tetap hidup berdampingan dengan wanita itu, bersabar, dan menanggung beban derita. Ia takut dan khawatir jika (bercerai dengannya) akan menghadapi berbagai bencana dari musibah yang tidak dapat ditanggungnya. Itulah yang menyebabkannya tampak lebih tua renta dan kehilangan tenaga. Adapun saudaraku yang kedua yang kalian saksikan adalah adikku yang pertengahan. Ia memiliki isteri yang adakalanya membuatnya bahagia dan adakalanya pula membuatnya bersedih dan menderita. Karena itu, kondisinya berada di tengah-tengah. Sedangkan aku punya seorang isteri yang baik yang senantiasa membuatku senang dan bergembira. Karena itulah, aku menjadi tampak lebih muda dari kedua adikku. Adapun jalan penyelesaian bagi wasiat ayah kalian; pergilah kalian ke kubur ayah kalian dan galilah kubur ayah kalian. Keluarkanlah tulang belulangnya dan bakarlah tulang itu kemudian pergilah ke hadapan hakim. Biarkan ia yang memutuskannya.”
Ketiga bersaudara itu segera meninggalkannya. Dua orang di antaranya yang merupakan putera dari wanita yang tidak menjaga kesucian diri, segera mengambil sekop dan cangkul. Lalu berangkat menuju kubur ayahnya untuk menggalinya....
Namun anak ketiga (yang ibunya adalah seorang wanita suci) malah mengambil pedang ayahnya dan mendatangi kubur ayahnya serta berkata kepada kedua saudaraya, “Saya memberikan bagian warisan saya dari ayah untuk kalian, tetapi kalian jangan menggali kubur ayah.”
Kemudian ketiganya menemui hakim dan menceritakan kisah yang dialami. Hakim berkata, “Usaha kalian sampai sekerang ini, sudah cukup. Aku akan mengambil keputusan. Serahkanlah harta warisan itu kepadaku dan aku akan memberikannya kepada yang berhak menerimanya.” Kemudian ia berkata kepada anak yang paling muda (yang tidak rela kubur ayahnya dibongkar), “Ambillah harta ini, engkaulah pemilik harta ini. Jika kedua saudaramu benar-benar anak dari ayahmu, niscaya hati mereka akan seperti hatimu; merasa bersedih dan tidak rela kubur ayahnya dibongkar.”
http://Telegram.me/TahukahAnda
Imam Muhammad al-Baqir as mengisahkan bahwa di antara Bani Israil, pernah hidup seorang yang kaya dan cerdik pandai. Ia memiliki dua orang isteri. Salah satunya suka menjaga kesucian diri. Dari wanita ini, ia memiliki seorang anak lelaki. Dan anak lelakinya itu amat mirip dengan ayahnya. Namun, isterinya yang lain tidak menjaga kesucian dirinya. Ia melahirkan dua orang putera. Tatkala berada di ambang kematian, sang ayah berwasiat kepada anak-anaknya sebagai berikut, “Hartaku adalah milik seseorang di antara kalian.” Tatkala telah meninggal dunia, ketiga anaknya itu berselisih dalam hal mewarisi harta warisan. Anak sulung berkata, “Seseorang itu adalah saya.” Anak pertengahan berkata, “Tidak,itu adalah saya.” Dan anak bungsu juga berkata, “Saya lah orang itu.”
Ketiganya mengadukan perselisihan mereka kepada seorang hakim. Lalu hakim berkata, “Saya tak dapat mengadili kalian. Namun saya akan menganjurkan kalian menemui tiga bersaudara dari Bani Ghanam. Mintalah kepada mereka untuk menyelesaikan perselisihan kalian.”
Pertama-tama, mereka menemui salah seorang dari Bani Ghanam itu yang ternyata adalah orang yang sudah tua renta dan sedang terbaring. Mereka lalu mengungkapkan persoalan yang ada. Ia menjawab, “Pergilah kalian menemui saudaraku yang lebih tua dariku.” Kemudian mereka menemui orang yang dimaksud yang ternyata adalah orang yang amat tua tapi masih tegap. Setelah mengungkapkan permasalahannya, mereka memperoleh jawaban, “Pergilah kalian menemui saudaraku yang lebih tua dariku.”
Mereka lalu berangkat menemui saudaranya yang ketiga. Wajah orang yang dimaksud tampak jauh lebih muda ketimbang kedua saudaranya. Mereka menanyakan perihal keadaan ketiga bersaudara dari Bani Ghanam itu, “Mengapa usiamu lebih tua dari yang lain namun tampak lebih muda dari kedua adikmu?” Orang itu menjawab, “Saudaraku yang pertama kali kalian lihat adalah adikku yang paling kecil (bungsu) tetapi ia memiliki seorang isteri yang berperangai buruk. Namun ia tetap hidup berdampingan dengan wanita itu, bersabar, dan menanggung beban derita. Ia takut dan khawatir jika (bercerai dengannya) akan menghadapi berbagai bencana dari musibah yang tidak dapat ditanggungnya. Itulah yang menyebabkannya tampak lebih tua renta dan kehilangan tenaga. Adapun saudaraku yang kedua yang kalian saksikan adalah adikku yang pertengahan. Ia memiliki isteri yang adakalanya membuatnya bahagia dan adakalanya pula membuatnya bersedih dan menderita. Karena itu, kondisinya berada di tengah-tengah. Sedangkan aku punya seorang isteri yang baik yang senantiasa membuatku senang dan bergembira. Karena itulah, aku menjadi tampak lebih muda dari kedua adikku. Adapun jalan penyelesaian bagi wasiat ayah kalian; pergilah kalian ke kubur ayah kalian dan galilah kubur ayah kalian. Keluarkanlah tulang belulangnya dan bakarlah tulang itu kemudian pergilah ke hadapan hakim. Biarkan ia yang memutuskannya.”
Ketiga bersaudara itu segera meninggalkannya. Dua orang di antaranya yang merupakan putera dari wanita yang tidak menjaga kesucian diri, segera mengambil sekop dan cangkul. Lalu berangkat menuju kubur ayahnya untuk menggalinya....
Namun anak ketiga (yang ibunya adalah seorang wanita suci) malah mengambil pedang ayahnya dan mendatangi kubur ayahnya serta berkata kepada kedua saudaraya, “Saya memberikan bagian warisan saya dari ayah untuk kalian, tetapi kalian jangan menggali kubur ayah.”
Kemudian ketiganya menemui hakim dan menceritakan kisah yang dialami. Hakim berkata, “Usaha kalian sampai sekerang ini, sudah cukup. Aku akan mengambil keputusan. Serahkanlah harta warisan itu kepadaku dan aku akan memberikannya kepada yang berhak menerimanya.” Kemudian ia berkata kepada anak yang paling muda (yang tidak rela kubur ayahnya dibongkar), “Ambillah harta ini, engkaulah pemilik harta ini. Jika kedua saudaramu benar-benar anak dari ayahmu, niscaya hati mereka akan seperti hatimu; merasa bersedih dan tidak rela kubur ayahnya dibongkar.”
http://Telegram.me/TahukahAnda
🌺Imam Ja'far Shadiq as berkata,
"Pada hari Jumat tidak ada amalan yang lebih baik dari salawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad."
📚Ta'wil al Ayat azh Zhahirah, hal 454.
🌺Imam Ja'far Shadiq as berkata,
"Disunahkan bersalawat kepada Nabi Muhammad saw dan keluarganya pada hari Jumat sebanyak seribu kali dan pada hari yang lain sebanyak seratus kali."
📚Ushul al Kafi, 3/416.
🌺Imam Ja'far Shadiq as berkata,
"Pada akhir hari Kamis dan malam Jumat, sekelompok malaikat turun dari langit dengan membawa pena dari emas serta papan dari perak, dan pada akhir hari Kamis serta malam Jumat, juga hari Jumat sampai matahari terbenam, mereka tidak mencatat sesuatu apa pun selain bacaan salawat kepada Nabi Muhammad saw dan keluarganya."
📚Ushul al Kafi, 3/416.
🌹اَللّهُمَّ صَلِّ عَلی مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَعَجِّلْ فَرَجَهُمْ🌹
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Pada hari Jumat tidak ada amalan yang lebih baik dari salawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad."
📚Ta'wil al Ayat azh Zhahirah, hal 454.
🌺Imam Ja'far Shadiq as berkata,
"Disunahkan bersalawat kepada Nabi Muhammad saw dan keluarganya pada hari Jumat sebanyak seribu kali dan pada hari yang lain sebanyak seratus kali."
📚Ushul al Kafi, 3/416.
🌺Imam Ja'far Shadiq as berkata,
"Pada akhir hari Kamis dan malam Jumat, sekelompok malaikat turun dari langit dengan membawa pena dari emas serta papan dari perak, dan pada akhir hari Kamis serta malam Jumat, juga hari Jumat sampai matahari terbenam, mereka tidak mencatat sesuatu apa pun selain bacaan salawat kepada Nabi Muhammad saw dan keluarganya."
📚Ushul al Kafi, 3/416.
🌹اَللّهُمَّ صَلِّ عَلی مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَعَجِّلْ فَرَجَهُمْ🌹
http://Telegram.me/TahukahAnda
Imam Ja'far Shadiq as berkata,
"Seandainya kalian mengetahui apa yang terkandung dalam salawat atas Nabi saw dari rahmat-rahmatnya, sungguh lisan kalian tidak akan berhenti dari bersalawat atasnya."
📚Bihar al-Anwar.
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Seandainya kalian mengetahui apa yang terkandung dalam salawat atas Nabi saw dari rahmat-rahmatnya, sungguh lisan kalian tidak akan berhenti dari bersalawat atasnya."
📚Bihar al-Anwar.
http://Telegram.me/TahukahAnda
Imam Ja'far Shadiq as berkata,
"Barang siapa setelah salat Zuhur pada hari Jumat membaca tiga kali:
"اللَّهُمَّ اجْعَلْ صَلَوَاتِكَ وَصَلَوَاتِ مَلائِكَتِكَ وَرُسُلِكَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَعَجِّلْ فَرَجَ آلِ مُحَمَّدٍ"
maka dia berada dalam keselamatan sampai hari Jumat berikutnya."
📚Mustadrak al Wasa'il, 6/97, bab ke-40.
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Barang siapa setelah salat Zuhur pada hari Jumat membaca tiga kali:
"اللَّهُمَّ اجْعَلْ صَلَوَاتِكَ وَصَلَوَاتِ مَلائِكَتِكَ وَرُسُلِكَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَعَجِّلْ فَرَجَ آلِ مُحَمَّدٍ"
maka dia berada dalam keselamatan sampai hari Jumat berikutnya."
📚Mustadrak al Wasa'il, 6/97, bab ke-40.
http://Telegram.me/TahukahAnda
Tahukah Anda?
Photo
Syaikh Shoduq meriwayatkan,
Ma'mun Al-Abbasi berkata kepada Imam Ali Ar-Ridho as,
"Kabarkan kepadaku keutamaan terbesar yang diisyaratkan oleh Al-Qur'an untuk Amiril Mukminin Ali bin Abi thalib as."
Imam Ali Ridho as menjawab,
"Keutamaannya ketika di hari mubahalah, yaitu firman Allah
*فَمَنْ حَاجَّكَ فِيهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنْفُسَنَا وَأَنْفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَتَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ*
Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, wanita-wanita kami dan wanita-wanita kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta." (QS.Ali Imran:61)
Disaat itu Rasulullah saw memanggil hasan, husain as sebagai "anak-anak" beliau, lalu memanggil Fatimah as sebagai pihak "wanita" dari beliau dan memanggil Imam Ali as sebagai wujud dari "diri / jiwa" beliau menurut hukum Allah (seperti ayat diatas "diri kami dan diri kamu..").
Dan telah ditetapkan bahwa tidak ada makhluk Allah yang lebih mulia dari Rasulullah saw. Maka tidak ada pula yang lebih mulia dari yang disebut diri / jiwa Rasulullah saw menurut ketentuan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
📚Biharul Anwar, juz 10, hal 350.
http://Telegram.me/TahukahAnda
Ma'mun Al-Abbasi berkata kepada Imam Ali Ar-Ridho as,
"Kabarkan kepadaku keutamaan terbesar yang diisyaratkan oleh Al-Qur'an untuk Amiril Mukminin Ali bin Abi thalib as."
Imam Ali Ridho as menjawab,
"Keutamaannya ketika di hari mubahalah, yaitu firman Allah
*فَمَنْ حَاجَّكَ فِيهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنْفُسَنَا وَأَنْفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَتَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ*
Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, wanita-wanita kami dan wanita-wanita kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta." (QS.Ali Imran:61)
Disaat itu Rasulullah saw memanggil hasan, husain as sebagai "anak-anak" beliau, lalu memanggil Fatimah as sebagai pihak "wanita" dari beliau dan memanggil Imam Ali as sebagai wujud dari "diri / jiwa" beliau menurut hukum Allah (seperti ayat diatas "diri kami dan diri kamu..").
Dan telah ditetapkan bahwa tidak ada makhluk Allah yang lebih mulia dari Rasulullah saw. Maka tidak ada pula yang lebih mulia dari yang disebut diri / jiwa Rasulullah saw menurut ketentuan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
📚Biharul Anwar, juz 10, hal 350.
http://Telegram.me/TahukahAnda
Forwarded from Arrahmahnews.com
ArrahmahNews
Zionis Itu Bernama Felix Siauw
seringkali dia mengkritik rezim Zionis, tapi sering juga melakukan cara cara Zionis. Kaum Zionis yang selama ini dikenal tidak hanya merampok dan membunuhi warga Palestina, tetapi juga merampok fakta dan membangun framing yang sesat. Sayangnya, Felix Siauw…
Ayatullah Kismiri berkata,
"Saya telah melihat banyak kebaikan dari doa Nadi Ali. Di Najaf, setiap saya menemui masalah, saya pergi ke makam Amirul mukminin Ali as dan membaca doa tsb beberapa kali lalu masalah tersebut akan terselesaikan."
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Saya telah melihat banyak kebaikan dari doa Nadi Ali. Di Najaf, setiap saya menemui masalah, saya pergi ke makam Amirul mukminin Ali as dan membaca doa tsb beberapa kali lalu masalah tersebut akan terselesaikan."
http://Telegram.me/TahukahAnda
Imam Ali bin Musa ar-Ridha as berkata,
"Seseorang tidak disebut mukmin sejati kecuali bila ia memiliki tiga sifat berikut ini. Satu dari Tuhannya, satu dari Nabinya dan satu dari Imamnya.
1⃣ Adapun yang dari Tuhannya adalah
*menjaga rahasia-rahasia.*
Sebagaimana Allah Swt dalam firman-Nya,
عَٰلِمُ ٱلۡغَيۡبِ فَلَا يُظۡهِرُ عَلَىٰ غَيۡبِهِ أَحَدًا إِلَّا مَنِ ٱرۡتَضَىٰ مِن رَّسُول
"Dia Mengetahui yang gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan kepada siapa pun tentang yang gaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya." (QS.Al-Jinn:26-27)
2⃣ Adapun yang dari Nabinya adalah
*berlaku baik terhadap sesama manusia.*
Sebagaimana Allah Swt memerintahkan Nabi-Nya untuk memperlakukan manusia dengan kebaikan dan kesabaran. Sebagaimana dalam firman-Nya,
خُذِ ٱلۡعَفۡوَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡعُرۡفِ وَأَعۡرِضۡ عَنِ ٱلۡجَٰهِلِينَ
"Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh." (QS.Al-A'raf:199)
3⃣ Adapun yang dari Imamnya adalah
*kesabaran dan ketabahan di masa sulit dan ketika menghadapi bencana-bencana.*
Sebagaimana Allah Swt berfirman,
وَٱلصَّٰبِرِينَ فِي ٱلۡبَأۡسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ
"Dan orang-orang yang bersabar sewaktu menghadapi kesulitan dan penderitaan." (QS.Al-Baqarah:177)
📚Uyunul Akhbar Ar-Ridha.
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Seseorang tidak disebut mukmin sejati kecuali bila ia memiliki tiga sifat berikut ini. Satu dari Tuhannya, satu dari Nabinya dan satu dari Imamnya.
1⃣ Adapun yang dari Tuhannya adalah
*menjaga rahasia-rahasia.*
Sebagaimana Allah Swt dalam firman-Nya,
عَٰلِمُ ٱلۡغَيۡبِ فَلَا يُظۡهِرُ عَلَىٰ غَيۡبِهِ أَحَدًا إِلَّا مَنِ ٱرۡتَضَىٰ مِن رَّسُول
"Dia Mengetahui yang gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan kepada siapa pun tentang yang gaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya." (QS.Al-Jinn:26-27)
2⃣ Adapun yang dari Nabinya adalah
*berlaku baik terhadap sesama manusia.*
Sebagaimana Allah Swt memerintahkan Nabi-Nya untuk memperlakukan manusia dengan kebaikan dan kesabaran. Sebagaimana dalam firman-Nya,
خُذِ ٱلۡعَفۡوَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡعُرۡفِ وَأَعۡرِضۡ عَنِ ٱلۡجَٰهِلِينَ
"Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh." (QS.Al-A'raf:199)
3⃣ Adapun yang dari Imamnya adalah
*kesabaran dan ketabahan di masa sulit dan ketika menghadapi bencana-bencana.*
Sebagaimana Allah Swt berfirman,
وَٱلصَّٰبِرِينَ فِي ٱلۡبَأۡسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ
"Dan orang-orang yang bersabar sewaktu menghadapi kesulitan dan penderitaan." (QS.Al-Baqarah:177)
📚Uyunul Akhbar Ar-Ridha.
http://Telegram.me/TahukahAnda
وَ قَالَ (عَلَيْهِ السَّلاَمُ): مَنْ يُعْطِ بِالْيَدِ الْقَصِيْرَةِ يُعْطَ بِالْيَدِ الطَّوِيْلَةِ.
Imam Ali as berkata,
“Orang yang memberi dengan tangannya yang pendek akan diberi dengan tangan yang panjang.”
Sayid Radhi berkata:
Arti ucapan ini adalah bahwa bila seseorang mendermakan dari kekayaannya walaupun sedikit, Allah Yang Mahatinggi memberikan kepadanya ganjaran yang besar dan banyak. Dan “tangan” yang disebutkan itu berarti nikmat. Jadi, Imam Ali as telah membedakan antara nikmat seseorang dan nikmat Allah; dia menggambarkan nikmat orang sebagai kecil dan nikmat Allah besar. Nikmat Allah selalu lebih besar daripada nikmat manusia karena nikmat Allah adalah mendasar dalam pengertian bahwa setiap nikmat lainnya bersumber darinya dan berpaling kepadanya."
📚Nahjul balaghah, hikmah ke-233.
http://Telegram.me/TahukahAnda
Imam Ali as berkata,
“Orang yang memberi dengan tangannya yang pendek akan diberi dengan tangan yang panjang.”
Sayid Radhi berkata:
Arti ucapan ini adalah bahwa bila seseorang mendermakan dari kekayaannya walaupun sedikit, Allah Yang Mahatinggi memberikan kepadanya ganjaran yang besar dan banyak. Dan “tangan” yang disebutkan itu berarti nikmat. Jadi, Imam Ali as telah membedakan antara nikmat seseorang dan nikmat Allah; dia menggambarkan nikmat orang sebagai kecil dan nikmat Allah besar. Nikmat Allah selalu lebih besar daripada nikmat manusia karena nikmat Allah adalah mendasar dalam pengertian bahwa setiap nikmat lainnya bersumber darinya dan berpaling kepadanya."
📚Nahjul balaghah, hikmah ke-233.
http://Telegram.me/TahukahAnda
Rasulullah saw bersabda,
"Sesungguhnya orang yang paling lemah itu adalah orang yang tidak mampu berdoa."
📚Amali al-Thusi, pasal 89, hadis ke-136.
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Sesungguhnya orang yang paling lemah itu adalah orang yang tidak mampu berdoa."
📚Amali al-Thusi, pasal 89, hadis ke-136.
http://Telegram.me/TahukahAnda
Rasulullah saw bersabda,
"Seutama-utama ibadah itu adalah doa; maka jika Allah telah memperkenankan seorang hamba dalam doa (nya), niscaya Dia akan membukakan baginya pintu rahmat, dan sesungguhnya tiada seorang pun yang binasa bersama doa."
📚Tanbih al-Khawathir, jil.2, hal.237.
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Seutama-utama ibadah itu adalah doa; maka jika Allah telah memperkenankan seorang hamba dalam doa (nya), niscaya Dia akan membukakan baginya pintu rahmat, dan sesungguhnya tiada seorang pun yang binasa bersama doa."
📚Tanbih al-Khawathir, jil.2, hal.237.
http://Telegram.me/TahukahAnda
Imam Ja'far Shadiq as berkata,
"Berdoalah, dan janganlah engkau mengatakan bahwa perkara ini telah ditetapkan (ditakdirkan). Sesungguhnya di sisi Allah Azza Wajalla terdapat sebuah kedudukan yang hanya dapat diperoleh dengan permohonan (doa)."
📚Al-Kafi, juz 2, hal 466, hadis ke-3.
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Berdoalah, dan janganlah engkau mengatakan bahwa perkara ini telah ditetapkan (ditakdirkan). Sesungguhnya di sisi Allah Azza Wajalla terdapat sebuah kedudukan yang hanya dapat diperoleh dengan permohonan (doa)."
📚Al-Kafi, juz 2, hal 466, hadis ke-3.
http://Telegram.me/TahukahAnda
🌺Imam Ja'far Shadiq as berkata,
"Pada hari Jumat tidak ada amalan yang lebih baik dari salawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad."
📚Ta'wil al Ayat azh Zhahirah, hal 454.
🌺Imam Ja'far Shadiq as berkata,
"Disunahkan bersalawat kepada Nabi Muhammad saw dan keluarganya pada hari Jumat sebanyak seribu kali dan pada hari yang lain sebanyak seratus kali."
📚Ushul al Kafi, 3/416.
🌺Imam Ja'far Shadiq as berkata,
"Pada akhir hari Kamis dan malam Jumat, sekelompok malaikat turun dari langit dengan membawa pena dari emas serta papan dari perak, dan pada akhir hari Kamis serta malam Jumat, juga hari Jumat sampai matahari terbenam, mereka tidak mencatat sesuatu apa pun selain bacaan salawat kepada Nabi Muhammad saw dan keluarganya."
📚Ushul al Kafi, 3/416.
🌹اَللّهُمَّ صَلِّ عَلی مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَعَجِّلْ فَرَجَهُمْ🌹
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Pada hari Jumat tidak ada amalan yang lebih baik dari salawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad."
📚Ta'wil al Ayat azh Zhahirah, hal 454.
🌺Imam Ja'far Shadiq as berkata,
"Disunahkan bersalawat kepada Nabi Muhammad saw dan keluarganya pada hari Jumat sebanyak seribu kali dan pada hari yang lain sebanyak seratus kali."
📚Ushul al Kafi, 3/416.
🌺Imam Ja'far Shadiq as berkata,
"Pada akhir hari Kamis dan malam Jumat, sekelompok malaikat turun dari langit dengan membawa pena dari emas serta papan dari perak, dan pada akhir hari Kamis serta malam Jumat, juga hari Jumat sampai matahari terbenam, mereka tidak mencatat sesuatu apa pun selain bacaan salawat kepada Nabi Muhammad saw dan keluarganya."
📚Ushul al Kafi, 3/416.
🌹اَللّهُمَّ صَلِّ عَلی مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَعَجِّلْ فَرَجَهُمْ🌹
http://Telegram.me/TahukahAnda
Imam Ali ar-Ridha as berkata,
“Ketika bulan Muharam tiba, tidak seorangpun melihat ayahku tertawa. Hari-hari dilalui dengan sedih sampai hari kesepuluh (asyura). Ketika hari asyura tiba, kesedihan, duka dan tangis beliau memuncak, Hari ini adalah hari dibunuhnya Husain as."
http://Telegram.me/TahukahAnda
“Ketika bulan Muharam tiba, tidak seorangpun melihat ayahku tertawa. Hari-hari dilalui dengan sedih sampai hari kesepuluh (asyura). Ketika hari asyura tiba, kesedihan, duka dan tangis beliau memuncak, Hari ini adalah hari dibunuhnya Husain as."
http://Telegram.me/TahukahAnda
Imam Ja’far As-Shodiq as ditanya oleh sahabatnya,
“Diriku menjadi tebusanmu wahai Imam. Biasanya jenazah diperingati dengan ratapan dan tangisan setelah hari kematiannya atau setelah hari terbunuhnya. Namun aku melihat kalian (Ahlulbait) beserta para syiah berkumpul dan meratapi Alhusain sejak hari pertama di bulan Muharram?”
Imam Ja’far as menjawab,
“Begitulah, ketika hilal di awal bulan Muharram telah tampak maka malaikat membentangkan jubah Alhusain. Sementara jubah itu tercabik pukulan pedang dan berlumuran darah.
Disaat itulah kami dan para syiah kami melihat (jubah itu), tidak dengan mata tapi dengan mata hati. Maka meledaklah tangisan kami.”
📚Tsamarootul A’wad.
http://Telegram.me/TahukahAnda
“Diriku menjadi tebusanmu wahai Imam. Biasanya jenazah diperingati dengan ratapan dan tangisan setelah hari kematiannya atau setelah hari terbunuhnya. Namun aku melihat kalian (Ahlulbait) beserta para syiah berkumpul dan meratapi Alhusain sejak hari pertama di bulan Muharram?”
Imam Ja’far as menjawab,
“Begitulah, ketika hilal di awal bulan Muharram telah tampak maka malaikat membentangkan jubah Alhusain. Sementara jubah itu tercabik pukulan pedang dan berlumuran darah.
Disaat itulah kami dan para syiah kami melihat (jubah itu), tidak dengan mata tapi dengan mata hati. Maka meledaklah tangisan kami.”
📚Tsamarootul A’wad.
http://Telegram.me/TahukahAnda