Rasulullah saw dalam wasiat beliau kepada Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as bersabda,
"Hai Ali! Barang siapa yang pada setiap pagi dan malam bersalawat kepadaku, maka syafaatku (pertolonganku) wajib atasnya, sekalipun dosanya termasuk dosa besar."
📚Biharul Anwar, 91/63.
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Hai Ali! Barang siapa yang pada setiap pagi dan malam bersalawat kepadaku, maka syafaatku (pertolonganku) wajib atasnya, sekalipun dosanya termasuk dosa besar."
📚Biharul Anwar, 91/63.
http://Telegram.me/TahukahAnda
Rasulullah saw bersabda,
"Barang siapa yang setiap hari bersalawat kepadaku tiga kali dengan didasari kecintaan dan kerinduan, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya pada hari itu atau malam itu."
📚Biharul Anwar, 97/69; Mustadrak al Wasa'il, 5/331.
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Barang siapa yang setiap hari bersalawat kepadaku tiga kali dengan didasari kecintaan dan kerinduan, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya pada hari itu atau malam itu."
📚Biharul Anwar, 97/69; Mustadrak al Wasa'il, 5/331.
http://Telegram.me/TahukahAnda
▪️Berdoa Ketika Butuh, Lupa Ketika Cukup▪️
Salah satu fenomena yang sering kita lihat atau bahkan terjadi pada diri kita sendiri adalah manusia berdoa hanya ketika kesusahan. Manusia rajin beribadah hanya ketika tertimpa musibah. Namun ketika kesulitan dan cobaan itu hilang, mereka kembali melanggar Allah seakan tidak pernah meminta bantuan kepada-Nya. Allah berfirman:
وَاِذَا مَسَّ الْاِنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنْۢبِهٖٓ اَوْ قَاعِدًا اَوْ قَاۤىِٕمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهٗ مَرَّ كَاَنْ لَّمْ يَدْعُنَآ اِلٰى ضُرٍّ مَّسَّهٗ
"Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (kejalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya." (Yunus 12)
Begitu pula ketika manusia menjalani hidup yang serba kekurangan. Dia mulai solat lima waktu. Berpuasa sunnah. Selalu bersedekah bahkan tak pernah lepas dari solat tahajjud. Namun ketika hidupnya mulai berkecukupan, dia mulai kembali pada kebiasaan sebelumnya. Seakan kebaikan hidup itu murni atas kerja kerasnya tanpa bantuan Allah Swt.
كَلَّآ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَيَطْغٰىٓ # اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰى
"Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas, apabila melihat dirinya serba cukup." (Al-Alaq 6-7)
📚Kado dari al-Quran
http://Telegram.me/TahukahAnda
Salah satu fenomena yang sering kita lihat atau bahkan terjadi pada diri kita sendiri adalah manusia berdoa hanya ketika kesusahan. Manusia rajin beribadah hanya ketika tertimpa musibah. Namun ketika kesulitan dan cobaan itu hilang, mereka kembali melanggar Allah seakan tidak pernah meminta bantuan kepada-Nya. Allah berfirman:
وَاِذَا مَسَّ الْاِنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنْۢبِهٖٓ اَوْ قَاعِدًا اَوْ قَاۤىِٕمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهٗ مَرَّ كَاَنْ لَّمْ يَدْعُنَآ اِلٰى ضُرٍّ مَّسَّهٗ
"Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (kejalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya." (Yunus 12)
Begitu pula ketika manusia menjalani hidup yang serba kekurangan. Dia mulai solat lima waktu. Berpuasa sunnah. Selalu bersedekah bahkan tak pernah lepas dari solat tahajjud. Namun ketika hidupnya mulai berkecukupan, dia mulai kembali pada kebiasaan sebelumnya. Seakan kebaikan hidup itu murni atas kerja kerasnya tanpa bantuan Allah Swt.
كَلَّآ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَيَطْغٰىٓ # اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰى
"Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas, apabila melihat dirinya serba cukup." (Al-Alaq 6-7)
📚Kado dari al-Quran
http://Telegram.me/TahukahAnda
Rasulullah saw bersabda,
"Derita yang disebabkan oleh lidah lebih buruk ketimbang (yang disebabkan oleh) hantaman sebilah pedang."
📚Bihar al-Anwar, jilid 71, hal.286.
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Derita yang disebabkan oleh lidah lebih buruk ketimbang (yang disebabkan oleh) hantaman sebilah pedang."
📚Bihar al-Anwar, jilid 71, hal.286.
http://Telegram.me/TahukahAnda
Rasulullah saw bersabda,
"Di antara semua hal, lidah lebih layak dipenjara lebih lama daripada hal yang lainnya."
📚Bihar al-Anwar, jilid 71, hal.277.
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Di antara semua hal, lidah lebih layak dipenjara lebih lama daripada hal yang lainnya."
📚Bihar al-Anwar, jilid 71, hal.277.
http://Telegram.me/TahukahAnda
Imam Amirul Mukminin Ali as berkata,
"Berpikirlah sebelum berbicara agar engkau dapat menjaga diri sendiri dari (berbuat) kesalahan."
📚Ghurar al-Hikam, hal.228.
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Berpikirlah sebelum berbicara agar engkau dapat menjaga diri sendiri dari (berbuat) kesalahan."
📚Ghurar al-Hikam, hal.228.
http://Telegram.me/TahukahAnda
Rasulullah saw bersabda,
"Binasanya seseorang ada dalam tiga (hal):
1⃣ Perutnya,
2⃣ Syahwatnya, dan
3⃣ Lidahnya."
📚Waqayi' al-Ayyam, hal.297.
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Binasanya seseorang ada dalam tiga (hal):
1⃣ Perutnya,
2⃣ Syahwatnya, dan
3⃣ Lidahnya."
📚Waqayi' al-Ayyam, hal.297.
http://Telegram.me/TahukahAnda
Imam Muhammad al-Baqir as berkata,
"Tak seorang pun selamat dari dosa kecuali orang yang mengendalikan lidahnya."
📚Bihar al-Anwar, jilid 78, hal.178.
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Tak seorang pun selamat dari dosa kecuali orang yang mengendalikan lidahnya."
📚Bihar al-Anwar, jilid 78, hal.178.
http://Telegram.me/TahukahAnda
Sehubungan dengan harta karun yang terpendam di bawah tembok (rumah) untuk dua anak yatim (yang disebutkan dalam kisah Nabi Musa as dan Nabi Khidir as, surat kahfi ayat 82), Imam Muhammad al-Baqir as mengatakan,
"Harta karun tersebut tidak berupa emas dan perak, namun sebuah papan yang di atasnya tertulis empat kalimat:
1⃣ Aku adalah Tuhan yang Maha Esa dan tiada Tuhan selain Aku, serta Muhammad saw adalah utusan-Ku.
2⃣ Sungguh aneh orang yang meyakini qadha (keputusan) dan qadar (ketetapan) Allah Swt, namun bagaimana mungkin dia tergesa-gesa mencari rezeki?
3⃣ Sungguh aneh orang yang melihat kondisi alam ini (dunia), namun bagaimana mungkin dia mengingkari (alam) akhirat?
4⃣ Sungguh aneh orang yang meyakini kematian, bagaimana mungkin hatinya (masih) merasa bahagia?"
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Harta karun tersebut tidak berupa emas dan perak, namun sebuah papan yang di atasnya tertulis empat kalimat:
1⃣ Aku adalah Tuhan yang Maha Esa dan tiada Tuhan selain Aku, serta Muhammad saw adalah utusan-Ku.
2⃣ Sungguh aneh orang yang meyakini qadha (keputusan) dan qadar (ketetapan) Allah Swt, namun bagaimana mungkin dia tergesa-gesa mencari rezeki?
3⃣ Sungguh aneh orang yang melihat kondisi alam ini (dunia), namun bagaimana mungkin dia mengingkari (alam) akhirat?
4⃣ Sungguh aneh orang yang meyakini kematian, bagaimana mungkin hatinya (masih) merasa bahagia?"
http://Telegram.me/TahukahAnda
Turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas syahadahnya Imam kelima Imam Muhammad al-Baqir as, semoga kita semua bisa meneladani kehidupan beliau dan digolongkan sebagai pengikut setianya, serta kelak di hari kiamat mendapat syafaatnya🤲
http://Telegram.me/TahukahAnda
http://Telegram.me/TahukahAnda
Imam Muhammad al-Baqir as berkata,
"Salat adalah tiang agama. la laksana tiang-tiang sebuah bangunan. Bila tiang-tiangnya kuat maka kuatlah seluruh sisi bangunannya dan jika tidak kuat dan pecah, maka tidak ada sisi bangunan yang akan tegak berdiri."
📚Al-Mahasin, juz 1, hal.116-117.
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Salat adalah tiang agama. la laksana tiang-tiang sebuah bangunan. Bila tiang-tiangnya kuat maka kuatlah seluruh sisi bangunannya dan jika tidak kuat dan pecah, maka tidak ada sisi bangunan yang akan tegak berdiri."
📚Al-Mahasin, juz 1, hal.116-117.
http://Telegram.me/TahukahAnda
Imam Muhammad al-Baqir as berkata,
"Siapa saja mukmin yang menjaga salat-salat wajibnya lalu dia melakukannya tepat pada waktunya, maka dia bukanlah termasuk orang-orang yang lalai."
📚Nur al-Tsaqalain, jil.5, hal.38, hadis ke-44.
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Siapa saja mukmin yang menjaga salat-salat wajibnya lalu dia melakukannya tepat pada waktunya, maka dia bukanlah termasuk orang-orang yang lalai."
📚Nur al-Tsaqalain, jil.5, hal.38, hadis ke-44.
http://Telegram.me/TahukahAnda
Imam Muhammad al-Baqir as berkata,
"Janganlah kalian meremehkan hal yang kecil di antara kebutuhanmu, karena sesungguhnya orang yang paling dicintai Allah Ta'ala dari kalangan orang-orang mukmin itu adalah yang paling banyak memohon kepada-Nya di antara mereka."
📚Makarim al-Akhlaq, jil.2, hal.97, hadis ke-2275.
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Janganlah kalian meremehkan hal yang kecil di antara kebutuhanmu, karena sesungguhnya orang yang paling dicintai Allah Ta'ala dari kalangan orang-orang mukmin itu adalah yang paling banyak memohon kepada-Nya di antara mereka."
📚Makarim al-Akhlaq, jil.2, hal.97, hadis ke-2275.
http://Telegram.me/TahukahAnda
Imam Muhammad al-Baqir as berkata,
"Ucapkanlah tiga kali jika kamu melihat orang yang diuji dengan suatu cobaan tanpa memperdengarkan kepadanya:
"الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذي عافاني مِمَّا ابْتَلاكَ بِهِ، وَلَوْ شاءَ فَعَلَ"
(Segala puji bagi Allah yang telah menjauhkan diriku dari apa yang kamu diuji dengannya; dan jika Dia berkehendak, niscaya Dia juga akan melakukannya (mengujiku dengannya).
Imam Muhammad al-Baqir as berkata,
"Barangsiapa yang mengucapkan (doa) ini, niscaya dia tidak akan tertimpa cobaan tersebut selamanya."
📚Bihar al-Anwar, jil. 71, hal 34, hadis 15.
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Ucapkanlah tiga kali jika kamu melihat orang yang diuji dengan suatu cobaan tanpa memperdengarkan kepadanya:
"الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذي عافاني مِمَّا ابْتَلاكَ بِهِ، وَلَوْ شاءَ فَعَلَ"
(Segala puji bagi Allah yang telah menjauhkan diriku dari apa yang kamu diuji dengannya; dan jika Dia berkehendak, niscaya Dia juga akan melakukannya (mengujiku dengannya).
Imam Muhammad al-Baqir as berkata,
"Barangsiapa yang mengucapkan (doa) ini, niscaya dia tidak akan tertimpa cobaan tersebut selamanya."
📚Bihar al-Anwar, jil. 71, hal 34, hadis 15.
http://Telegram.me/TahukahAnda
Salah satu hari istimewa adalah hari kesembilan di bulan Dzulhijjah atau hari Arafah. Arafah termasuk salah satu dari hari raya meski tidak disematkan kata eid di depannya. Pada hari itu, Allah Swt menyeru
hambanya untuk bermunajat dan membuka lebar pintu rahmatnya kepada mereka, sementara syaitan dihinakan dan diusir. Para jamaah haji setelah shalat subuh di Mina, bertolak menuju Padang Arafah sambil bertalbiyah dan bertakbir. Arafah adalah sebuah daerah di Makkah al-Mukarramah yang menjadi tempat berkumpulnya para jamaah haji dari seluruh dunia. Mereka melakukan wukuf di Arafah mulai azan dzuhur pada hari kesembilan Dzulhijjah sampai waktu shalat magrib. Mereka semua larut dalam doa, munajat, dan tafakkur.
Pada saat memperkenalkan Arafah, Imam Ali Zainal Abidin as dalam Sahifah Sajjadiyah berkata,
“Ya Tuhanku! Ini adalah hari Arafah, sebuah hari di mana Engkau memberikan kemuliaan dan keagungan kepada mereka. Pada hari ini, Engkau membuka lebar-lebar pintu rahmat dan pengampunan untuk hamba-Mu dan Engkau mencurahkan
pemberian sebesar-besarnya dan Engkau mengutamakan mereka karena hari ini.”
Hari Arafah sungguh sangat agung dan ia hampir menyamai malam Lailatul Qadar. Imam Ja'far Shadiq as berkata, “Jika seorang pendosa belum memperoleh rahmat dan pengampunan Allah pada malam-malam yang penuh berkah di bulan Ramadhan, dan khususnya di malam-malam Qadar, maka ia tidak akan terampuni sampai tahun depan kecuali ia memahami Arafah dan memanfaatkan keutamaan-keutamaannya.”
http://Telegram.me/TahukahAnda
hambanya untuk bermunajat dan membuka lebar pintu rahmatnya kepada mereka, sementara syaitan dihinakan dan diusir. Para jamaah haji setelah shalat subuh di Mina, bertolak menuju Padang Arafah sambil bertalbiyah dan bertakbir. Arafah adalah sebuah daerah di Makkah al-Mukarramah yang menjadi tempat berkumpulnya para jamaah haji dari seluruh dunia. Mereka melakukan wukuf di Arafah mulai azan dzuhur pada hari kesembilan Dzulhijjah sampai waktu shalat magrib. Mereka semua larut dalam doa, munajat, dan tafakkur.
Pada saat memperkenalkan Arafah, Imam Ali Zainal Abidin as dalam Sahifah Sajjadiyah berkata,
“Ya Tuhanku! Ini adalah hari Arafah, sebuah hari di mana Engkau memberikan kemuliaan dan keagungan kepada mereka. Pada hari ini, Engkau membuka lebar-lebar pintu rahmat dan pengampunan untuk hamba-Mu dan Engkau mencurahkan
pemberian sebesar-besarnya dan Engkau mengutamakan mereka karena hari ini.”
Hari Arafah sungguh sangat agung dan ia hampir menyamai malam Lailatul Qadar. Imam Ja'far Shadiq as berkata, “Jika seorang pendosa belum memperoleh rahmat dan pengampunan Allah pada malam-malam yang penuh berkah di bulan Ramadhan, dan khususnya di malam-malam Qadar, maka ia tidak akan terampuni sampai tahun depan kecuali ia memahami Arafah dan memanfaatkan keutamaan-keutamaannya.”
http://Telegram.me/TahukahAnda
Rasulullah saw bersabda,
"Hiasilah hari raya-hari raya kalian dengan tahlil, takbir, tahmid dan taqdis (pembersihan)."
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Hiasilah hari raya-hari raya kalian dengan tahlil, takbir, tahmid dan taqdis (pembersihan)."
http://Telegram.me/TahukahAnda
Pidato Al-Husain as pada tanggal 8 Zulhijah, didepan halaman Masjid al-Haram sebelum bergerak meninggalkan mekah
"Puji Allah, Salawat atas Muhammad dan seluruh keluarganya. Salam atas kalian semua. Barangsiapa yang diam melihat seorang penguasa yang zalim, melanggar hukum Allah dan sunah Nabi-Nya, maka ia pasti ditempatkan di tempatnya yang layak, neraka dengan kemurkaan-Nya. Jika kalian mau mengikutiku, maka ketahuilah, aku adalah al-Husain putra Ali putra Fatimah putri Nabi termulia. Aku adalah jaminan bagi kalian kelak. Jika kalian takut atau mendukung pemimpin yang durjana yang bertengger di Syam itu, maka berarti kalian adalah prajurit-prajurit setan. Aku tidak merasa perlu meminta dukungan kalian agar menang, karena yang kucari bukanlah kemenangan atau kekuasaan. Aku pergi bersama keluargaku, wanita dan anak-anak, untuk membuktikan kepada sejarah bahwa sisa cahaya kenabian masih ada, bahwa penerus Muhammad masih sanggup memekikkan suara kebenaran, bahwa darah daging Muhammad siap menjadi tumbal dan tebusan, bahwa kejayaan Islam dan kemurniannya adalah segala-galanya bagi al-Husain."
"Aku tidak hanya menentang Yazid dan para pegawainya, tapi menentang kebisuan dan kepengecutan kalian dan seluruh masyarakat yang baru saja ditinggal mati oleh kakekku, Muhammad, yang telah membuat kalian beradab dan terhormat. Kematian mulia di mata putra Haidar jauh lebih indah daripada hidup hina di bawah tiran seperti Yazid dan Ubaidillah."
"Kalian tidak perlu memuja-mujaku sementara kalian enggan berkorban demi tujuanku. Kalian tidak usah menahanku tinggal di sini menjadi pusat perhatian dan sanjungan kalian, sedangkan hati kalian hanya berisikan ketakutan. Banyak tokoh lain yang bersedia menjadi rujukan kalian di sini, seperti Abdullah bin Zubair, Abdullah bin Abbas, dan lainnya. Aku tidak akan betah hidup sedarat dengan para pengkhianat agama. Aku bertanggung jawab atas semua yang kulakukan, demikian pula kalian satu demi satu kelak di pengadilan hakiki Allah Maha Adil dan Mahabijaksana."
📚Mutsir al-Ahzan, hal. 29; al-Luhuf, hal. 23.
http://Telegram.me/TahukahAnda
"Puji Allah, Salawat atas Muhammad dan seluruh keluarganya. Salam atas kalian semua. Barangsiapa yang diam melihat seorang penguasa yang zalim, melanggar hukum Allah dan sunah Nabi-Nya, maka ia pasti ditempatkan di tempatnya yang layak, neraka dengan kemurkaan-Nya. Jika kalian mau mengikutiku, maka ketahuilah, aku adalah al-Husain putra Ali putra Fatimah putri Nabi termulia. Aku adalah jaminan bagi kalian kelak. Jika kalian takut atau mendukung pemimpin yang durjana yang bertengger di Syam itu, maka berarti kalian adalah prajurit-prajurit setan. Aku tidak merasa perlu meminta dukungan kalian agar menang, karena yang kucari bukanlah kemenangan atau kekuasaan. Aku pergi bersama keluargaku, wanita dan anak-anak, untuk membuktikan kepada sejarah bahwa sisa cahaya kenabian masih ada, bahwa penerus Muhammad masih sanggup memekikkan suara kebenaran, bahwa darah daging Muhammad siap menjadi tumbal dan tebusan, bahwa kejayaan Islam dan kemurniannya adalah segala-galanya bagi al-Husain."
"Aku tidak hanya menentang Yazid dan para pegawainya, tapi menentang kebisuan dan kepengecutan kalian dan seluruh masyarakat yang baru saja ditinggal mati oleh kakekku, Muhammad, yang telah membuat kalian beradab dan terhormat. Kematian mulia di mata putra Haidar jauh lebih indah daripada hidup hina di bawah tiran seperti Yazid dan Ubaidillah."
"Kalian tidak perlu memuja-mujaku sementara kalian enggan berkorban demi tujuanku. Kalian tidak usah menahanku tinggal di sini menjadi pusat perhatian dan sanjungan kalian, sedangkan hati kalian hanya berisikan ketakutan. Banyak tokoh lain yang bersedia menjadi rujukan kalian di sini, seperti Abdullah bin Zubair, Abdullah bin Abbas, dan lainnya. Aku tidak akan betah hidup sedarat dengan para pengkhianat agama. Aku bertanggung jawab atas semua yang kulakukan, demikian pula kalian satu demi satu kelak di pengadilan hakiki Allah Maha Adil dan Mahabijaksana."
📚Mutsir al-Ahzan, hal. 29; al-Luhuf, hal. 23.
http://Telegram.me/TahukahAnda
Tahukah Anda, dengan siapakah Anda tidak boleh berteman?
Diriwayatkan dari Imam Muhammad al-Baqir as, beliau berkata:
Ayahku (Imam Ali Zainal Abidin as-Sajjad) mewasiatkan kepadaku agar aku tidak berteman dengan 5 kelompok manusia, yaitu:
1⃣ Orang fasik, karena dia akan menjualmu dengan harga sepotong roti atau lebih murah dari itu. Aku bertanya kepada ayahku "Wahai ayahku, bagaimana mungkin lebih murah dari sesuap roti?" Beliau menjawab, "Adakalanya, karena ketamakannya, dia akan menjual seseorang, tetapi dia tak mendapatkan sesuap roti itu."
2⃣ Orang kikir, karena dia akan mencegahmu dari hartanya, padahal engkau dalam keadaan yang sulit dan membutuhkan harta itu.
3⃣ Pembohong, karena dia seperti peminum khamar, yaitu mendekatkan apa yang jauh dan menjauhkan apa yang dekat darimu.
4⃣ Orang dungu, karena dia ingin memberikan (manfaat) untukmu, namun karena ketidak tahuannya, dia akan mengubah hal yang bermanfaat menjadi berbahaya bagimu.
5⃣ Pemutus tali persaudaraan (silaturahim), karena Allah Swt melaknatnya di tiga tempat (bab) dalam kitab-Nya.
http://Telegram.me/TahukahAnda
Diriwayatkan dari Imam Muhammad al-Baqir as, beliau berkata:
Ayahku (Imam Ali Zainal Abidin as-Sajjad) mewasiatkan kepadaku agar aku tidak berteman dengan 5 kelompok manusia, yaitu:
1⃣ Orang fasik, karena dia akan menjualmu dengan harga sepotong roti atau lebih murah dari itu. Aku bertanya kepada ayahku "Wahai ayahku, bagaimana mungkin lebih murah dari sesuap roti?" Beliau menjawab, "Adakalanya, karena ketamakannya, dia akan menjual seseorang, tetapi dia tak mendapatkan sesuap roti itu."
2⃣ Orang kikir, karena dia akan mencegahmu dari hartanya, padahal engkau dalam keadaan yang sulit dan membutuhkan harta itu.
3⃣ Pembohong, karena dia seperti peminum khamar, yaitu mendekatkan apa yang jauh dan menjauhkan apa yang dekat darimu.
4⃣ Orang dungu, karena dia ingin memberikan (manfaat) untukmu, namun karena ketidak tahuannya, dia akan mengubah hal yang bermanfaat menjadi berbahaya bagimu.
5⃣ Pemutus tali persaudaraan (silaturahim), karena Allah Swt melaknatnya di tiga tempat (bab) dalam kitab-Nya.
http://Telegram.me/TahukahAnda