Suara Hati Sang Penulis

•───────────────•
               𑣿📚. Aku tidak lahir dari keluarga sastrawan, tapi sejak kecil aku selalu jatuh cinta pada kalimat-kalimat yang mampu mengubah cara pandang seseorang. Dari sana aku belajar bahwa tulisan bisa menjadi jembatan antara luka dan harapan.
Kini, setiap cerita yang kutulis adalah potongan diriku sendiri, sebuah perjalanan panjang untuk mencari arti dari kata "hidup."

'Where does one go when loneliness devours you whole?'

@YSSRIL: Heed my call ... O children of Earth. I have long traverse this land for no one knows how long. By now, people have called me various names. But I'd like to refer myself as an ordinary man ... since immortality is nothing but a curse that befalls my soul. This body too, is just another shell I must throw away sooner or later.

Humankind, they're strange creatures, am I wrong? They hurt each other as much as they hurt themselves, as well as they do with love, a human trait that I still can't quite grasp.

They laugh, they cry, they sing, they dance, they put meanings in everything the encounter, even in things that aren't supposed to have. In a place where humans called my 'mind', there are abundant of knowledge of humans they don't know I know——a library of human observations.

ㅤ
(29 Februari.)
Kauㅤgenggamㅤtanganku,ㅤdiiringiㅤalunanㅤlaguㅤyangㅤmenjadiㅤlatarㅤkisahㅤkita.

Hamparan bunga menjadi saksi bisu perjalanan kita. Menyapa langkah-langkah yang saling mencari di antara kelopak yang gugur. Di suatu tempat dalam dirimu masih ada jejakku, sebagaimana di dalam diriku namamu tak pernah pudar. Kamu, cahaya yang tak pernah padam, selalu menjadi alasan mengapa aku menapaki jalan ini lagi dan lagi. Di antara lautan bunga yang memeluk kaki kita, aku ingin menjangkau, tapi takut jika jemariku yang kotor akan menodai keindahan mu. / Luka-lukamu ku sentuh dengan lembut, merawatnya seperti merawat rahasia di dada. Jika dunia menolak untuk mengingat, biarlah aku yang mengingat untuk kita berdua. Jika waktu memisahkan, biarlah angin yang menyampaikan cintaku padamu, agar namaku tetap berhembus di sisi telingamu.
ㅤ
Ditakdirkan selalu untukmu.█
(@CorefIames.)

Topik kali ini adalah wawancara dengan seorang perempuan korban tsunami yang kehilangan rumah sekaligus keluarganya. Ia duduk di atas puing-puing yang berserakan, menggenggam foto yang warnanya nyaris memudar. Kata-katanya tertahan di tenggorokan, namun matanya memancarkan cerita yang jauh lebih berat daripada apa pun yang bisa kutorehkan dengan pena. Aku berhenti menulis sejenak ketika ia akhirnya menghembuskan sepatah kata, “Yang penting saya masih hidup, mungkin itu sudah cukup.” Kata-kata itu terpatri di kepalaku. Tugasku memang mencatat data, hasil wawancara, dan keterangan lain tapi terkadang aku juga mencatat atau setidaknya merasakan perjuangan manusia yang kutemui, seakan napas mereka ikut menempel pada diriku sendiri.

Daripada pening mikirin deadline yang udah di depan muka, mending ngopag aja walau kesiangan. Ada yang mau? Bayar sendiri ya tapi.

ㅤ
∧,,,∧
ᖗ ( ˶• ˕ •˶ )っ ♡ SUGARY SPREE! :9
(￣∪￣￣￣) a sweet invitation. ♡
⋆｡ ﾟ♡ ｡ ⋆｡ ﾟ🍪 ﾟ｡ ⋆ 🥛 ⋆｡ ﾟ 🐾

haven't you been eyeing that little bakery? mm, i think you should take a slide to try the desserts, becaause apparently, i am the baker aaand the bakery is mine too! *giggles* i wanted to offer you an invitation, to attend a brunch party at my bakery! ♡ isn't it wonderful? we, sitting together, talking about the sweetness of the day while snacking on toasty sugary pastries? i'll be waiting for you, asap, to attend the party nd i'll make sure to make the airiest bakes fwo you! :9 🥯🍓

🎀˚‧⁺ 🧁 sprinkle some sugar on top while knocking on the door, *a-little-knocks* a sweet heartfelt upon cream cookie swirl.. ochakio.co (*^▽^*)o♡
ㅤ

ㅤ
𝘏𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘵𝘪𝘢𝘥𝘢 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘨𝘦𝘮𝘢 𝘯𝘦𝘴𝘵𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘪-𝘕𝘺𝘢,  / 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶𝘵𝘦𝘨𝘶𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘭𝘢𝘮𝘪 𝘱𝘢𝘭𝘥𝘶 𝘳𝘢𝘩𝘢𝘴𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘪𝘯𝘥𝘶𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘭𝘪𝘱𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶,  / 𝘥𝘦𝘮𝘪 𝘦𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶,  / 𝘥𝘢𝘳𝘢 𝘵𝘶𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭 𝘱𝘦𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘴𝘶𝘯𝘺𝘪.

Aku ini bayang-bayang kelam terkekang dalam lorong-lorong sunyi tak terhitung, yang kuciumi t’lah lama berada di selubung dusta belaka. Biarlah bilah duka menghujam jantungku tanpa ampun. Toh, ialah lembaran empiris kehidupan. Luka-luka dan duka yang terbenam puluhan musim, disingkap layaknya naskah-naskah arkais terurai, setiap goresan menoreh lara yang menghantui, menempa diri pada terik sang kegelisahan. 

Hingga gema lara dari-Nya hilang dari ruang angkasa, aku berkehendak tenggelam dalam samudra rinduku, di mana bintang-bintang menjadi penyaksi kejadian atas kemurnian kasih dan harapan yang—jika terbuang percuma—hancur.

ㅤDalam gemuruh mayapada kita, aku merindu
ㅤpertemuan hati yang bersih, teman—bukan
ㅤsekadar hadir dalam gelak tawa, namun juga
ㅤdi tengah belantara lara.

ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ(@Nirvakal).
ㅤ
ㅤ

Mereka bertepuk ria malam itu, bersulang anggur yang tidak akan ku sentuh, melahap daging panggang dari api unggun yang berkobar sumringah, berkacak rupa merah menyala memamerkan keanggunan nya. Kompi B esok akan diberangkatkan ke medan perang setelah tahunan latihan, mereka yang memiliki semangat berkobar layaknya api langsung bersorak, malam ini kami berpesta, berseru hal-hal tidak penting sebelum mentari menyingsing, disisi lain aku tidak pernah menghadapi perang sungguhan, perang yang selama ini aku geluti hanyalah pikiranku yang merajalela seperti benalu, namun Meneer bilang aku akan baik-baik saja.

‎░░░░ 𝓮 🫀 ¨ ⋮ ┆404LOSTFRAGMENT. ᛝ ¨♰

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎¨ He didn’t arrive with noise, but with stillness—the kind that made radios hiss and fluorescent lights flicker. He always wore black like it was a mood, not a statement. His coat was tailored, his tie always slightly off. Hair tousled, glasses sharp, eyes sharper. Looked like a man who’d stepped out of a crime scene photograph; clean, composed, and just ambiguous enough to make you wonder.¨

▒▒▒▒ | 𓂃 ࣪˖ ִֶ♱ ྀིྀ 𝜗🗝𝜚¨ ▒▒▒▒ㅤ ׅ 𝄂𝄚𝄚🪽𝅄

‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎ ‎¨ He wasn’t cold. He was careful, but beneath the precision, there were traces of warmth. He kept hard candy in his desk—blackcurrant, lemon, cinnamon. He read noir fiction like scripture, with notes only he understood. When the nights stretched too long, he painted with oil and charcoal—abstract pieces that looked like crime scenes he remembered. Said they weren’t about him. He didn’t keep photographs on his desk. No family, no past partners, no smiling faces to soften the edges. The truth was simpler: he went home, he made tea, and he sat in silence until the city forgot how to be loud.¨

ㅤ
ㅤㅤPELUAPAN SEORANG GADIS
ㅤㅤPADA LINGKUP MAYA YANG
ㅤㅤTIDAK TERBATAS, @SAKIKKO. ▞

ㅤentah mengapa akhir-akhir ini aku sering merasa gusar. ada sesuatu yang tidak lagi sama, seolah-olah dunia di sekelilingku tetap bergeser dengan cepat sehingga tak’ bisa kuikuti. aku selalu bertanya kepada dia, diriku, yang sekarang tak bisa kukenali lagi. memangnya, kenapa? Kenapa kalau aku jauh berbeda dari diriku yang dulu? orang-orang pun kerap membandingkannya, hingga aku ingin muntah karena muak. terkadang, aku merasa seperti telah dilumatkan oleh sesuatu yang datang secara mengerikan. namun, aku merasa familiar terhadap hal tersebut—hingga sesuatu itu memuntahkan diriku, yang sekarang, hati yang telah dipenuhi oleh cairan jenuh dari sunyi tanpa asa. (02/14)

ㅤㅤ

aighty! waguri shift is finally over. thank you for accompanying me, time to say bye-bye to all my beloved gepengies! one more thing, pay a visit to @gepengfess if you want to send a menfess to your fellows and @Englishmuses if you’re searching for english fellows! @gepengers if you want to interact with the NPCs. lastly @Engnsfworld for nsfw bios. that’s all, have a great day minna-tachi! see you next time ♡

I guess it's my time to service you. And the name of @Centipedesbot is open for bios. Don't forget to read the rules first before sending: no fanarts (Commission art or self-made art included,) 3D, RL stuff, double send. And be patient, I will send the bio's slowly. Chain only send to @Kentudi. Happy sending Gepengie!

It's normal bio sessions time! Make sure to follow the rules, Gepengie.

First, tapi tetap second choice

Have you ever wondered what it feels like to be friends with the coolest shi in the world?

ada yang mau jadi abu?

bergaul sama gua

Kata gua sih rugu kalau ga temenan, asek