Telegram Web Link
.ใƒปใ‚œ-: โœง :-  ๐—ž๐—ฒ๐—ป ๐——๐—ฒ๐—ฑ๐—ฒ๐˜€ ๐—ฑ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—บ ๐—ฃ๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐˜๐—ผ๐—ป : ๐—ฆ๐—ผ๐˜€๐—ผ๐—ธ ๐— ๐—ถ๐˜๐—ผ๐—น๐—ผ๐—ด๐—ถ๐˜€ ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—œ๐—ฏ๐˜‚ ๐—ฃ๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ ๐—ฅ๐—ฎ๐—ท๐—ฎ
Dalam Pararaton (Kitab Raja-Raja), Ken Dedes digambarkan sebagai figur yang luar biasa cantik dan memiliki aura keilahian. Ia adalah putri dari Mpu Purwa, seorang pendeta Buddha. Kecantikannya menarik perhatian Tunggul Ametung, penguasa Tumapel, yang kemudian menjadikannya istri. Namun, pernikahan ini terjadi secara paksa, karena Ken Dedes diculik dari rumah ayahnya saat sang ayah sedang bertapa .

Salah satu kisah terkenal dalam Pararaton adalah ketika Ken Arok melihat Ken Dedes turun dari kereta, dan pakaian Ken Dedes tersingkap, memperlihatkan cahaya dari tubuhnya. Seorang Brahmana bernama Lohgawe menafsirkan bahwa cahaya tersebut menandakan bahwa Ken Dedes akan menjadi ibu dari raja-raja besar. Hal ini mendorong Ken Arok untuk membunuh Tunggul Ametung dan menikahi Ken Dedes, yang kemudian melahirkan Mahisa Wong Ateleng, Apanji Saprang, Agnibhaya, dan Dewi Rimbu .

Ken Dedes juga melahirkan Anusapati, putra dari Tunggul Ametung, yang kemudian membunuh Ken Arok dan menjadi raja kedua Singhasari. Dengan demikian, Ken Dedes dianggap sebagai ibu dari dinasti Rajasa, yang melahirkan raja-raja besar di Jawa, termasuk pendiri Majapahit.
.ใƒปใ‚œ-: โœง :- ๐—ž๐—ฒ๐—ป ๐——๐—ฒ๐—ฑ๐—ฒ๐˜€ ๐—ฑ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—บ ๐—ฃ๐—ฟ๐—ฎ๐˜€๐—ฎ๐˜€๐˜๐—ถ ๐— ๐˜‚๐—น๐—ฎ ๐— ๐—ฎ๐—ฟ๐˜‚๐—ป๐—ด : ๐—™๐—ถ๐—ด๐˜‚๐—ฟ ๐—š๐—ฒ๐—ป๐—ฒ๐—ฎ๐—น๐—ผ๐—ด๐—ถ๐˜€ ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—Ÿ๐—ฒ๐—ด๐—ถ๐˜๐—ถ๐—บ๐—ฎ๐˜€๐—ถ ๐—ฃ๐—ผ๐—น๐—ถ๐˜๐—ถ๐—ธ
Prasasti Mula Malurung, yang dikeluarkan oleh Raja Kertanagara pada tahun 1255 M, berisi informasi tentang garis keturunan kerajaan dan pemberian anugerah tanah. Meskipun tidak menyebutkan Ken Dedes secara langsung, prasasti ini mencatat nama-nama keturunan Ken Arok, seperti Mahisa Wonga Teleng (dikenal juga sebagai Bhatara Parameswara), yang merupakan putra sulung Ken Arok dan Ken Dedes .

Prasasti ini menegaskan legitimasi politik dan garis keturunan kerajaan Tumapel (Singhasari) hingga Kediri, menunjukkan bahwa keturunan Ken Dedes memiliki peran penting dalam struktur kekuasaan dan legitimasi kerajaan-kerajaan di Jawa Timur.
.ใƒปใ‚œ-: โœง :- ๐—ฃ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฏ๐—ฎ๐—ป๐—ฑ๐—ถ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป ๐—ฃ๐—ฒ๐—ฟ๐˜€๐—ฝ๐—ฒ๐—ธ๐˜๐—ถ๐—ณ : ๐— ๐—ถ๐˜๐—ผ๐—น๐—ผ๐—ด๐—ถ ๐—ฑ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—บ ๐—ฃ๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐˜๐—ผ๐—ป ๐˜ƒ๐˜€ ๐—ฆ๐—ฒ๐—ท๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐—ต ๐—ฑ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—บ ๐—ฃ๐—ฟ๐—ฎ๐˜€๐—ฎ๐˜€๐˜๐—ถ ๐— ๐˜‚๐—น๐—ฎ ๐— ๐˜‚๐—ฟ๐˜‚๐—ป๐—ด
Sumber Berasal dari karya sastra naratif yang ditulis sekitar abad ke-16, Pararaton (Kitab Raja-Raja) memuat campuran antara sejarah, legenda, dan mitos. Ini lebih merupakan kronik populer yang menekankan unsur cerita dan simbolisme. Prasasti Mula Malurung merupakan dokumen resmi peninggalan Kerajaan Singhasari (abad ke-13) yang dikeluarkan oleh Raja Kertanagara. Isinya bersifat administratif, legal, dan mencatat silsilah raja dengan gaya yang formal dan kronologis.

Fokus Utama Menitikberatkan pada perjalanan pribadi tokoh-tokoh besar seperti Ken Arok dan Ken Dedes. Dibalut dengan unsur mitos, ramalan, dan pertanda ilahi, fokus utamanya adalah pembentukan narasi tokoh besar secara dramatik. Lebih menyoroti silsilah keluarga kerajaan dan legitimasi kekuasaan. Fokusnya adalah pada pengesahan status bangsawan, penguatan garis keturunan, serta penyebutan hubungan antara tokoh dan jabatan mereka secara resmi.

Peran Ken Dedes Digambarkan sebagai figur mitologis yang luar biasa. Dalam Pararaton, ia adalah sosok perempuan yang memancarkan cahaya dari tubuhnyaโ€”pertanda bahwa ia ditakdirkan menjadi ibu para raja besar. Ia juga menjadi simbol dari kekuasaan sakral yang diwariskan kepada generasi berikutnya. Tidak digambarkan secara fantastik, tapi disebut dalam konteks silsilah kerajaan. Ia adalah ibu dari Anusapati dan nenek moyang dari raja-raja selanjutnya, menunjukkan perannya sebagai tokoh kunci dalam rantai dinasti Singhasari. Fungsi utamanya adalah memperkuat klaim kekuasaan melalui garis keturunan.

Gaya Naratif Sarat akan simbolisme dan gaya penceritaan khas sastra tradisional. Banyak elemen yang tidak dapat diverifikasi secara historis, tapi penting secara budaya. Cerita tentang Ken Dedes dan Ken Arok sering dianggap mitos pembentuk identitas Jawa. Ditulis dengan gaya administratif yang kaku, kronologis, dan legal. Tidak ada dramatisasi atau unsur supernatural. Gaya ini mencerminkan kebutuhan dokumentasi resmi kerajaan untuk menunjukkan keabsahan kekuasaan dan kekerabatan raja-raja.
Ken Dedes adalah sosok yang melampaui batas antara mitos dan sejarah. Dalam Pararaton, ia adalah figur mitologis yang kecantikannya membawa perubahan besar dalam sejarah Jawa. Sementara dalam Prasasti Mula Malurung, ia adalah bagian dari garis keturunan yang sah dan penting dalam legitimasi politik kerajaan-kerajaan di Jawa Timur.
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Terima kasih telah bergabung dengan kami pada kesempatan ini "Bagaimana Kitab Pararaton dan Prasasti Mula Murung Menggambarkan Ken Dedes?" Saya Gilbert Ivander dan Karsean Louis sangat senang bisa berbagi pengetahuan dan wawasan dengan kalian.

Semoga konten kami hari ini memberikan kalian pemahaman yang lebih baik tentang Ken Dedes dan peranannya dalam sejarah Jawa. Kami berharap kalian telah menikmati ini dan akan terus mengikuti kami untuk topik-topik menarik lainnya.

Jangan lupa untuk terus belajar dan mengeksplorasi sejarah Jawa yang kaya dan menarik. Sampai jumpa lagi di #BULLETPOOF kami berikutnya! Kami akan terus membawa topik-topik menarik dan bermanfaat untuk kalian. Terima kasih dan selamat tinggal!
2025/07/09 00:29:31
Back to Top
HTML Embed Code: