Telegram Web Link
Banyaknya Pengikut Bukanlah Timbangan Kebenaran

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

…عرضت علي الأمم، فرأيت النبي و معه الرهط، والنبي و معه الرجل والرجلان والنبي ليس معه أحد

“Diperlihatkan kepadaku umat-umat, lalu aku melihat seorang Nabi bersamanya ar-rahth (sekelompok orang yang terdiri dari 3-10 orang), dan seorang Nabi bersamanya seorang dan dua orang, dan seorang Nabi tidak ada seorangpun bersamanya”. HR. Bukhari dan Muslim

www.tg-me.com/nasehat2ulama
Imam Dzun Nun dalam Hilyatul Auliya' 9/376

berkata :

"Setiap hamba yang taat, ia senantiasa hidup bersama ketenangan, sebagaimana ahli maksiat tenggelam dalam kegalauan."

Maka siapa saja yang menginginkan ketenangan hidup, taatilah Allah. Siapa yang ingin lepas dari kegalauan, tinggalkan maksiat segera.

www.tg-me.com/nasehat2ulama
Forwarded from Kisah-Kisah Hikmah
Obat Lupa dan Penguat Hafalan

Ali bin Khasyram berkata: Aku melihat Waqi' bin Jarrah. Dia tidak pernah terlihat membawa buku sedangkan Dia lebih banyak menghafal dari pada kami. Aku takjub dengan hal itu lalu aku bertanya kepadanya:

"Wahai Waqi', kamu tidak pernah membawa buku dan tidak pernah menulis, lalu kamu lebih banyak hafal daripada kami?!"

Waqi' berbisik di telingaku, Ia berkata: "Wahai Ali, kalau kuberitahu kamu obat dari lupa apakah kamu akan mengerjakannya?"

"Iya, demi Allah"

Dia berkata: "Meninggalkan maksiat. Demi Allah Aku tidak tahu yang menguatkan hafalan lebih baik daripada meninggalkan maksiat."

📔 Siyar A'lam An-Nubala

قال علي بن خشرم رحمه الله :
رأيت وكيع بن الجراح

ولم يكن بيده كتاب ،
وكان يحفظ مالا نحفظ
فعجبت من ذلك فسألته

وقلت : يا وكيع لا تحمل كتاباً ولا تكتب سواداً في بياض ، وتحفظ أكثر مما نحفظ ؟!

فقال وكيع وقد أسّر في أُذني : ياعلي !
إن دللتك على دواء النسيان أتعمل به ؟

قلت إي والله.
قال ترك المعاصي فوالله ما رأيت أنفع للحفظ من ترك المعاصي .

ﺳﻴﺮ ﺃﻋﻼ‌ﻡ ﺍﻟﻨﺒﻼﺀ (6/384)

www.tg-me.com/kisah
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata:

Kalimat pertama yang diucapkan Nabi Isa Al-Masih adalah "Sesungguhnya Aku HAMBA ALLAH"¹ bukan "Aku anak Allah"

📔 Tafsir Ibnu Katsir 2/677

¹ QS. Maryam: 30

قال ابن كثير رحمه الله تعالى: أول كلمة نطق بها المسيح وهو في المهد (إني عبد الله) ولم يقل: ابن الله.

تفسير ابن كثير: ٢/٦٧٧

www.tg-me.com/nasehat2ulama
Engkau di atas kebenaran hari ini bukan berarti akan teguh di atasnya esok hari,

"Penuhilah seruan Allah dan Rasul apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya

Maka mintalah keteguhan kepada Allah.

🖊 Durar Ath-Tahrifi

¹ QS Al-Anfal 24

كونك على الحق اليوم لا يعني ثباتك عليه غداً ﴿استَجيبوا لِلَّهِ وَلِلرَّسولِ إِذا دَعاكُم لِما يُحييكُم وَاعلَموا أَنَّ اللَّهَ يَحولُ بَينَ المَرءِ وَقَلبِه﴾ فاسأل الله الثبات.

دُرَر الطَّريفِي

www.tg-me.com/nasehat2ulama
Melihat tempat kaki sebelum menginjak lebih utama daripada melihat jejak yg sudah terinjak.

Orang berakal tidak akan sibuk mengingat masa lalunya sampai lalai dari masa depan yg menantinya.

🖊 Syekh Ath-Tharifi hafizahullah taala

النظر إلى مكان القدم قبل وضعها أولى من النظر إلى أثر الأخرى بعد رفعها، فالعاقل لا ينظر إلى ماضٍ يُشغله عن مستقبل يرقبه.

📜 درر الشيخ الطريفي

www.tg-me.com/nasehat2ulama
1⃣

إن محنة المسلمين اليوم لا تقتصر على تسلط أئمة الضلالة فحسب بل تعدت ذلك إلى تربية سخرت المناهج الدراسية وكراسي الجامعات والصحف والإذاعات لمسخ الأفكار والقيم، حتى غدا صيد المخططات في سرور، يحسب نفسه قي انعتاق من أسر القديم، أي قديم كان.

Sungguh, ujian kaum muslimin sekarang bukan hanya dengan adanya pemimpin2 kesesatan, tetapi lebih daripada itu, sampai kepada pendidikan yg menggunakan kurikulum pembelajaran, kursi universitas, media cetak, dan radio ( juga tv), untuk mengubah pemikiran dan nilai-nilai. Sampai mangsa yg dikendalikan pun senang, merasa merdeka dari jeratan masa lalu, terserah masa lalu yg mana!

📔 Uluwwul Himmah 328

http://www.tg-me.com/nasehat2ulama
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:

Carilah hatimu pada tiga waktu; ketika mendengar Al-Quran, di majelis ilmu, dan tatkala sendirian. Kalau engkau tidak mendapatinya pada waktu-waktu ini maka berdoalah agar Allah memberimu hati, karena sebenarnya engkau tidak punya.

قال ابن القيّم: «‌‌‏اطلب قلبك في ثلاثة مواطن: عند سماع القرآن، وفي مجالس الذّكر، وفي أوقات الخلوة، فان لم تجده في هذه المواطن فسل الله أن يمنّ عليك بقلب فإنّه لا قلب لك».

📗 الفوائد لابن القيّم [١/‏١٤٨]

http://www.tg-me.com/nasehat2ulama
Tidak ada kebebasan berbicara/berpendapat dalam hal yang menyelisihi Syariat, karena Allah tidak mengizinkan hamba-Nya berbicara menyelisihi perintah-Nya dan menyuruh hamba yang beriman untuk melarang kemungkaran, yaitu semua yang diingkari dan dilarang Syariat.

Kebebasan kita habis pada batasan-batasan yang ditetapkan Allah, Dialah Rabb yang Maha Tahu dengan maslahat kita.

"Itulah batasan-batasan Allah, maka janganlah kamu melanggarnya" (Al-Baqarah 229)

"Itulah batasan-batasan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya" (Al-Baqarah 187)

www.tg-me.com/nasehat2ulama
"Jangan pernah mengikuti pendapat seseorang hanya karena Anda menyukainya. Jangan pula menyelisihi pendapat seseorang hanya karena Anda membencinya. Sebab suka & benci, adalah sebuah rasa yang bisa membutakan seseorang dari melihat kebenaran secara jernih.

🖋 Syaikh Al-Allamah Al-Muhaddits Abdul Aziz Ath-Thuraifiy Hafidzahullah

www.tg-me.com/nasehat2ulama
RAMADHAN SUDAH DEKAT!

Dahulu, generasi terbaik umat ini selalu mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Ulama menyebutkan:

كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يُبَلِّغَهُمْ شَهْرَ رَمَضَانَ ثُمَّ يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يَتَقَبَّلَهُ مِنْهُمْ

”Dahulu mereka (para sahabat) memohon kepada Allah selama enam bulan agar mereka dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan. Kemudian mereka memohon lagi selama enam bulan setelah Ramadhan agar amalan mereka selama bulan Ramadhan diterima.” (Lathaiful Ma’arif, hlm. 232)

Abu Bakr al Warraq al Balkhi -semoga Allah merahmatinya- mengatakan:

شهر رجب شهر للزرع و شعبان شهر السقي للزرع و رمضان شهر حصاد الزرع

“Rajab adalah bulan untuk menanam, Sya’ban adalah bulan untuk menyiram dan Ramadhan adalah bulan untuk memanen.” (Lathaiful Ma’arif, hlm. 130)

Sebagian ulama yang lain mengatakan:

السنة مثل الشجرة وشهر رجب أيام توريقها وشعبان أيام تفريعها ورمضان أيام قطفها والمؤمنون قطافها. جدير بمن سود صحيفته بالذنوب أن يبيضها بالتوبة في هذا الشهر وبمن ضيع عمره في البطالة أن يغتنم فيه ما بقي من العمر

“Waktu setahun itu laksana sebuah pohon. Bulan Rajab adalah waktu menumbuhkan daun, bulan Sya'ban adalah waktu untuk menumbuhkan dahan, dan bulan Ramadhan adalah waktu memanen, pemanennya adalah kaum mukminin. Hendaklah orang yang menghitamkan catatan amalnya dengan dosa-dosa bergegas memutihkannya dengan taubat di bulan-bulan ini, sedang mereka yang telah menyia-nyiakan umurnya dalam kelalaian, hendaklah memanfaatkan sisa umur sebaik-baiknya di waktu tesebut.” (Lathaiful Ma’arif, hlm. 130)

www.tg-me.com/nasehat2ulama
Imam An-Nawawi tegaskan ijma' ulama bahwa barangsiapa tidak menganggap kafir orang yang beragama selain Islam, semisal Nasrani, atau ragu mereka kafir atau tidak, atau menganggap benar keyakinan mereka, maka orang ini telah keluar dari Islam meskipun di saat yang sama ia menampakkan keislaman dan meyakini juga kebenaran agama Islam.

*Raudhah Ath-Thaalibiin jld. X hlm. 70

http://www.tg-me.com/nasehat2ulama
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah رحمه الله تعالى berkata,

‏والمنازل العالية لا تنال إلا بالبلاء كما قال النبي ﷺ لما سئل: أي الناس أشد بلاء؟ فقال: (الأنبياء ثم الصالحون ثم الأمثل فالأمثل؛ يبتلى الرجل على حسب دينه فإن كان في دينه صلابة زيد في بلائه وإن كان في دينه رقة خفف عنه ولا يزال البلاء بالمؤمن حتى يمشي على الأرض وليس عليه خطيئة)

"Kedudukan tinggi tidak bisa diperoleh kecuali dengan cobaan yang berat. Hal ini sebagaimana sabda Nabi ﷺَ ketika ditanya tentang siapakah yang paling dahsyat cobaannya. Beliaupun menjawab, "Para nabi, lalu orang-orang saleh, lalu orang-orang yang paling mulia di bawahnya, lalu orang yang paling mulia di bawahnya lagi, dan begitu seterusnya."

Manusia diuji sesuai dengan kadar agamanya. Apabila agamanya kuat, cobaannya pun akan diperberat. Bila agamanya lemah, cobaannya akan diringankan.

Cobaan berat akan terus menimpa seorang mukmin hingga ia berjalan di muka bumi dalam keadaan tidak memiliki kesalahan sedikitpun."

[Majmu' Al-Fatawa, 35/302]

http://www.tg-me.com/nasehat2ulama
Imam Adz Dzahabi رحمه الله تعالى berkata,

فوالله إن ترتيل سبع القرآن في تهجد قيام الليل ، مع المحافظة على النوافل الراتبة، والضحى، وتحية المسجد، مع الأذكار المأثورة الثابتة، والقول عند النوم واليقظة، ودبر المكتوبة والسحر، مع النظر في العلم النافع والاشتغال به مخلصا لله، مع الأمر بالمعروف، وإرشاد الجاهل وتفهيمه، وزجر الفاسق، ونحو ذلك، مع أداء الفرائض في جماعة بخشوع وطمأنينة وانكسار وإيمان، مع أداء الواجب، واجتناب الكبائر، وكثرة الدعاء والاستغفار، والصدقة وصلة الرحم، والتواضع، والإخلاص في جميع ذلك لشغل عظيم جسيم، ولمقام أصحاب اليمين ، وأولياء الله المتقين.

"Demi Allah, membaca secara Tartil sepertujuh Al Qur'an pada shalat tahajjud, menjaga shalat sunah rawatib, melakukan shalat Dhuha dan tahiyyatul masjid, membaca dzikir berdasarkan riwayat yang shahih, berdzikir sebelum tidur dan ketika bangun, membaca dzikir seusai shalat dan di waktu sahur serta mempelajari ilmu yang bermanfaat (seperti ilmu agama) dan menyibukkan diri dengannya sambil melakukannya secara ikhlas, melakukan amar makruf, membimbing orang yang jahil dan memahamkannya, mencegah orang fasik melakukan maksiat, menunaikan shalat yang lima waktu dengan berjamaah disertai sikap khusyu, thumakninah, dan pasrah kepada Allah serta di atas iman, mengerjakan yang wajib dan menjauhi dosa-dosa besar, banyak berdoa, beristighfar, bersedekah, dan menyambung tali silaturahim, bersikap tawadhu, dan ikhlas dalam melakukan semua itu merupakan kesibukan yang agung dan besar, kedudukan golongan kanan dan wali-wali Allah yang bertakwa."

[Siyar A'lamin Nubala, 3/-8]

http://www.tg-me.com/nasehat2ulama
"Kebahagiaan kaum muslimin atas musibah yang menimpa musuhnya adalah bukti dari keimanannya.Maka Allah menjadikan hilangnya rasa sakit dan kemarahan bagi orang beriman itu dengan musibah yang menimpa musuh-musuhnya". (...serta melegakan hati orang-orang yang beriman, dan Dia menghilangkan kemarahan hati mereka (orang-orang beriman).

🖋(Syeikh Abdul 'Aziz Ath Tharifi fakallahu asroh)
"Siapa yang tidak mampu untuk melakukan i'tikaf di sepuluh malam terakhir Ramadhan maka hendaklah dia i'tikaf di malam-malam ganjil, apabila juga tidak mampu maka malam ke dua puluh tujuh saja, kalau tidak mampu juga maka ber-i'tikaf-lah walau hanya sesaat. Seorang sahabat yang bernama Ya'la bin Umayyah pernah melakukan demikian."

🖋 Syekh Abdul Aziz bin Marzuq At Thuraify Fakkallahh Asrohu

http://www.tg-me.com/nasehat2ulama
Forwarded from Pesantren Online - RQS Albashiroh Wal Ibroh (albarqs_bot)
Jika Syaithan dibelenggu, mengapa masih terjadi kemaksiatan di bulan Ramadhan ?

Ada sebagian kita yang mungkin bertanya, jika syaithan dibelenggu, lalu kenapa masih terjadi kejahatan dan maksiat di bulan Ramadhan? Ibnu Hajar al-Atsqolani dalam kitab Fathul Barri menukil pertanyaan ini sekaligus jawaban dari imam al-Qurthuby, yang mengunggulkan pemaknaan hadits ini secara…

https://albashiroh.com/jika-syaithan-dibelenggu-mengapa-masih-terjadi-kemaksiatan-di-bulan-ramadhan/
2025/07/10 12:20:02
Back to Top
HTML Embed Code: