᯽│ #TEXPANDER
· · ✦ · · · · · · · · · · ·
┏ ┓
dwing-dwoOng. . .🔔
selamat pagi/malam/siang/sore
hai salam kenal aku florie
pertama kali konten di ch ini
oke lanjut saja jadi kali
ini aku bakal bahas tentang
"9 virus mematikan di dunia"
┗ ┛
· · ✦ · · · · · · · · · · ·
· · ✦ · · · · · · · · · · ·
┏ ┓
dwing-dwoOng. . .🔔
selamat pagi/malam/siang/sore
hai salam kenal aku florie
pertama kali konten di ch ini
oke lanjut saja jadi kali
ini aku bakal bahas tentang
"9 virus mematikan di dunia"
┗ ┛
· · ✦ · · · · · · · · · · ·
❆ ─ 1. Virus Marburg
Para ilmuwan menemukan virus ini di tahun 1967, saat sebuah wabah kecil terjadi pada pegawai laboratorium di Jerman yang terpapar monyet yang terinfeksi. Monyet tersebut diimpor dari Uganda.
Virus ini mirip dengan Ebola yang bisa menyebabkan pengidapnya mengalami demam tinggi dan pendarahan di tubuhnya yang bisa menyebabkan syok, gagal organ, dan bahkan kematian. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut pada tahun 1998-2000 tingkat kematian di Republik Kongo mencapai 80 persen, sama seperti tahun 2005 di Angola.
Para ilmuwan menemukan virus ini di tahun 1967, saat sebuah wabah kecil terjadi pada pegawai laboratorium di Jerman yang terpapar monyet yang terinfeksi. Monyet tersebut diimpor dari Uganda.
Virus ini mirip dengan Ebola yang bisa menyebabkan pengidapnya mengalami demam tinggi dan pendarahan di tubuhnya yang bisa menyebabkan syok, gagal organ, dan bahkan kematian. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut pada tahun 1998-2000 tingkat kematian di Republik Kongo mencapai 80 persen, sama seperti tahun 2005 di Angola.
❆ ─ 2. Virus Ebola
Wabah Ebola pertama kali menyerang manusia secara simultan di Sudan dan Republik Kongo di tahun 1976. Virus Ebola disebarkan melalui kontak darah atau cairan tubuh lainnya, atau jaringan dari orang atau hewan yang terinfeksi.
Ada beberapa jenis Ebola yang tidak menyebabkan orang sakit, seperti Ebola Reston. Untuk jenis Bundibugyo, tingkat kematiannya mencapi 50 persen, dan jenis Sudan bisa mencapai 71 persen, menurut WHO. Kabar terakhir, Kongo masih berjuang melawan Ebola yang kembali mewabah.
Wabah Ebola pertama kali menyerang manusia secara simultan di Sudan dan Republik Kongo di tahun 1976. Virus Ebola disebarkan melalui kontak darah atau cairan tubuh lainnya, atau jaringan dari orang atau hewan yang terinfeksi.
Ada beberapa jenis Ebola yang tidak menyebabkan orang sakit, seperti Ebola Reston. Untuk jenis Bundibugyo, tingkat kematiannya mencapi 50 persen, dan jenis Sudan bisa mencapai 71 persen, menurut WHO. Kabar terakhir, Kongo masih berjuang melawan Ebola yang kembali mewabah.
❆ ─ 3. Rabies
Vaksin rabies pertama kali dibuat tahun 1920-an, meski dibuat untuk hewan namun bisa membantu menurunkan wabah penyakit tersebut di negara-negara berkembang. Akan tetapi, penyakit ini masih menjadi masalah serius di India, beberapa bagian Afrika dan dikhawatirkan akan mewabah di Indonesia.
Rabies jika terinfeksi pada manusia bisa merusak otak dan sangat fatal. Umumnya virus tertular melalui gigitan binatang yang terinfeksi. Oleh karena itu vaksinasi sangat penting bagi hewan baik peliharaan maupun yang liar.
Vaksin rabies pertama kali dibuat tahun 1920-an, meski dibuat untuk hewan namun bisa membantu menurunkan wabah penyakit tersebut di negara-negara berkembang. Akan tetapi, penyakit ini masih menjadi masalah serius di India, beberapa bagian Afrika dan dikhawatirkan akan mewabah di Indonesia.
Rabies jika terinfeksi pada manusia bisa merusak otak dan sangat fatal. Umumnya virus tertular melalui gigitan binatang yang terinfeksi. Oleh karena itu vaksinasi sangat penting bagi hewan baik peliharaan maupun yang liar.
❆ ─ 4. HIV (Human Immunodeficiency Virus)
Dewasa ini, HIV merajai sebagai virus paling mematikan di dunia. HIV menjadi pembunuh utama, sekitar 36 juta orang telah meninggal dunia karena HIV sejak penyakit ini pertama kali dikenali di awal tahun 80-an.
Sekali terinfeksi HIV, maka virus tersebut akan terus berada di dalam tubuhnya. Beruntung, kini ada obat antiretroviral (ARV) yang membuat pengidap HIV bisa hidup lebih lama dan menjalani hari-hari dengan beraktivitas seperti biasa.
Dewasa ini, HIV merajai sebagai virus paling mematikan di dunia. HIV menjadi pembunuh utama, sekitar 36 juta orang telah meninggal dunia karena HIV sejak penyakit ini pertama kali dikenali di awal tahun 80-an.
Sekali terinfeksi HIV, maka virus tersebut akan terus berada di dalam tubuhnya. Beruntung, kini ada obat antiretroviral (ARV) yang membuat pengidap HIV bisa hidup lebih lama dan menjalani hari-hari dengan beraktivitas seperti biasa.