Awan terdiri dari banyak sekali 'gumpalan' kecil air, baik cair maupun beku. Tetesan cairan tersebut berukuran sekitar 0,002 mm – lebih kecil dari ketebalan rambut manusia. Beberapa dari tetesan-tetesan kecil ini sangat kecil sehingga diperlukan jutaan tetesan untuk menghasilkan satu tetes hujan.

       Proses terbentuknya awan dimulai ketika air menguap dari permukaan bumi karena panas matahari. Uap air ini kemudian naik ke atmosfer dan ketika mencapai ketinggian yang lebih dingin, uap air tersebut berubah menjadi tetes-tetes kecil yang membentuk awan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa awan terbentuk dari proses kondensasi uap air yang mengembun di atmosfer.

Lalu kenapa awan bisa melayang di langit? Jawabannya sederhana yaitu karena awan memiliki kepadatan yang lebih rendah daripada udara di sekitarnya. Ini berarti bahwa awan memiliki massa yang lebih rendah per satuan volume daripada udara di sekitarnya, sehingga awan akan naik dan melayang di langit.

Selain itu, awan juga dapat berupa benda padat, terutama ketika terdiri dari butiran-butiran es atau kristal-kristal es. Kondisi ini sering terjadi di ketinggian yang sangat tinggi di atmosfer, di mana suhu sangat rendah sehingga air membeku menjadi es.

Para peneliti mengungkapkan, awan cumulus atau awan yang sering kita lihat sangat putih dan berbentuk seperti bunga kol ternyata memiliki berat mencapai 500.000 kilogram atau 500 ton. Jika dibandingkan, berat awan tersebut setara dengan berat 100 gajah.

Awan yang terbentuk dari tetesan air atau kristal beku ini memiliki kerapatan air 0,5 gram per meter kubik. Namun, ukuran ini adalah pada awan cumulus. Sebab, setiap awan memiliki perbedaan massa atau beratnya masing-masing.

Setelah mengetahui berat awan, kamu pasti bertanya-tanya bagaimana mungkin awan seberat 500 ton yang setara ratusan gajah itu tetap dapat melayang di langit dan tidak jatuh? Hal tersebut ternyata disebabkan oleh material atau unsur pada awan itu sendiri.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, awan merupakan bentukan dari tetesan air atau kristal beku yang membentuk gumpalan. Selain karena tidak terpengaruh gaya gravitasi bumi, kenapa awan melayang di langit karena proses kondensasi atau pengembunan.

Ukuran lebar setiap awan juga berbeda-beda. Disebutkan, awan cumulus memiliki lebar sekitar 1 kilometer. Sementara cumulonimbus memiliki lebar 1-10 kilometer dan lebih berat dari awan putih yang kerap kita lihat lantaran berisi tetesan air, badai, hingga petir.

Jadi dapat disimpulkan bahwa awan adalah fenomena alam yang menarik dan kompleks yang terdiri dari berbagai macam bahan seperti uap air, tetes-tetes air, dan kristal es. Meskipun seringkali terlihat ringan dan lembut, awan memiliki berat yang signifikan dan berperan penting dalam siklus hidrologi dan regulasi iklim di Bumi. 

Nah, itulah fakta menarik tentang awan yang selama ini kita anggap sangat ringan, namun ternyata memiliki berat hingga berton-ton.

Nah itu sedikit penjelasan tentang " Fakta Unik tentang Awan " gimana kalian sudah bisa memahami nyaa ? 🤔🤔 semoga bermanfaat untuk kalian semua dan semoga membantu kalian juga untuk menentukan jati diri kalian masing - masing, saya rasa cukup dengan konten malam ini dan maaf jika ada salah kata, stay healthy n see you next time guyss 🫶🏻🫶🏻


#𝐓𝐊contenu

P

selamat pagi

Enaknya oplink apa hirmin?

Halo, selamat malam semuanya! Tak kenal maka tak sayang jadi biar disayang kenalan dulu dengan saya Redmond Vilenzytavine atau biasanya dipanggil Redvile. Malam ini, saya akan mengajak kalian untuk membahas deretan drama Korea terbaru dengan genre crime, thriller, dan misteri. Siapa nih yang penasaran drama apa saja yang bakal kita bahas? Yuk, langsung simak konten hari ini!

#𝐓𝐊contenu