Telegram Web Link
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Selamat malam para penghuni @OFCRUMAHKTHMU ya selamat bertemu kembali bersama saya galvin, nah gimana nih kira kira kabar rumah kth? Apa semuanya baik baik saja, waduh sudah lama sekali ya kita tidak saling sapa seperti ini kira kira ada tidak ya yang merindukan bawaan konten dari saya?

Nah jadi pada malam hari ini tentunya saya sendiri akan menemani malam kalian yaitu dengan membawakan sebuah konten mengenai penyakit atau sebuah gangguan mental yang bernama bipolar kira kira apa sih gangguan bipolar itu penyebabnya juga kira kira karna apa? Ada berapa jenis bipolar itu? Semuanya akan saya jelaskan di konten malam ini.

#STALKER
Apa Itu Gangguan Bipolar?

Gangguan bipolar adalah masalah kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati, energi, tingkat aktivitas, konsentrasi, dan kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
Pengidap yang sebelumnya merasa sangat gembira bisa tiba-tiba berubah menjadi sangat sedih dan putus asa. 
Perubahan suasana hati secara drastis ini dapat memengaruhi kebiasaan tidur, tingkat energi, aktivitas, perilaku, dan kemampuan berpikir pengidapnya.

Perlu kamu ketahui bahwa penyakit bipolar adalah kondisi seumur hidup. Artinya, masalah kesehatan mental ini tidak bisa sembuh seutuhnya.
Meski begitu, terapi dan pengobatan bisa membantu kamu mengelola gejala yang terjadi.
Rupanya bipolar sendiri itu memiliki beberapa jenis yaitu di antaranya

1. Gangguan bipolar I
Gangguan bipolar I adalah jenis kelainan yang paling parah. Pengidap setidaknya mengalami satu periode mania dalam hidup.

Sayangnya, episode tersebut mungkin ekstrem dan berbahaya. Selain itu, pengidap gangguan bipolar jenis ini juga berpotensi mengalami depresi.

2. Gangguan bipolar II
Selanjutnya, gangguan bipolar II. Ciri-ciri jenis ini sekilas mirip dengan bipolar I, bedanya, jenis ini selalu memiliki episode depresi dengan hipomania sesekali.

Selain itu, gangguan bipolar II bukan jenis yang ringan, sebab beberapa pengidapnya sering kali mengembangkan gejala gangguan bipolar I.

3. Gangguan siklotimik
Gangguan siklotimik adalah jenis yang tergolong langka. Tingkat keparahannya mungkin tidak seperti bipolar I dan II.

Namun, gangguan siklotimik dapat berdampak besar pada kehidupan pengidapnya. 

Seseorang dengan gangguan siklotimik mungkin mengalami periode gejala hipomania yang lebih singkat dan gejala depresi periode singkat.

Namun, gangguan siklotimik juga dapat berkembang menjadi bipolar I dan II. 

4. Gangguan bipolar campuran
Apabila dokter menambahkan kata β€œcampuran” dalam diagnosis gangguan bipolar, maka ini artinya pengidapnya mengalami mania dan depresi selama episode yang sama.
Misalnya, seseorang mungkin memiliki energi tinggi dan sulit tidur. Namun, pada waktu yang sama, mereka juga merasa putus asa atau memiliki pikiran untuk bunuh diri. 

5. Bipolar musiman
Sekitar 25 persen orang dengan gangguan bipolar memiliki pola depresi musiman. Ini berarti, pengidap akan mengalami episode depresi pada musim gugur atau musim dingin.
Misalnya, pengidap bipolar I akan mengalami mania pada musim semi atau musim panas, sedangkan pengidap bipolar II akan mengalami hipomania selama bulan-bulan tersebut.
 
6. Bipolar dengan siklus yang cepat
Seseorang mungkin mendapatkan diagnosis bipolar I atau II β€œdengan siklus cepat”. 
Artinya, mereka memiliki empat atau lebih episode mania, hipomania, dan depresi dalam rentang waktu 12 bulan. Selain itu, perubahan suasana hati juga dapat terjadi selama beberapa jam atau hari. 

Perlu kamu ketahui, jika suasana hati berubah empat kali dalam sebulan, maka kondisi ini disebut dengan β€œultra rapid cycling”.

Meski begitu, tidak ada pola khusus selama periode ini. Sebab, itu bisa terjadi kapan
saja selama adanya gangguan. 

Mungkin, kamu masih bingung apa arti dari episode mania dan hipomania pada gangguan bipolar.
Penyebab Bipolar

Nah, berikut berbagai faktor yang ditengarai bisa menyebabkan gangguan bipolar:

1. Genetik atau keturunan
Seseorang yang punya riwayat keluarga dengan gangguan bipolar lebih berisiko mengalami masalah kembar ini.
Studi pada anak yang kembar identik menunjukkan adanya hubungan genetik yang kuat dalam perkembangan gangguan bipolar.

2. Ketidakseimbangan kimia di otak

Kondisi ini juga bisa timbul apabila ada ketidakseimbangan neurotransmiter, yaitu zat kimia otak yang mengatur suasana hati dan perilaku.
Ketidakseimbangan ini dapat mempengaruhi perubahan suasana hati dan energi seseorang yang bisa mengacu pada bipolar.

3. Lingkungan
Stres kronis, trauma fisik dan emosional bisa memicu gangguan ini. Peristiwa hidup  seperti kehilangan orang yang dicintai atau konflik dalam hubungan dapat menjadi pemicu atau memperburuk episode bipolar.

4. Perubahan hormonal
Fluktuasi hormon dalam tubuh, seperti selama kehamilan, menstruasi, atau menopause membuat seseorang lebih rentan mengalami masalah mental yang satu ini. 

5. Kemampuan menangani stres
Nyatanya, ada beberapa orang yang memiliki koping stres yang kurang baik. Nah, orang-orang seperti inilah yang rentan mengalami kondisi ini. Pasalnya, mereka kesulitan untuk mengatasi tekanan hidupnya. 

6. Konsumsi zat-zat psikoaktif
Penggunaan narkoba atau alkohol secara berlebihan dapat memicu atau memperburuk episode mania atau depresi pada individu yang rentan terhadap gangguan ini.

7. Mengidap gangguan mental 
Masalah mental seperti gangguan kecemasan atau gangguan penggunaan zat juga dapat meningkatkan risiko kondisi ini.
Sebab, mereka yang telah mengidapnya amat rentan mengalami gangguan suasana hati yang ekstrem.

8. Perubahan siklus tidur
Gangguan tidur, baik kurang tidur atau tidur berlebihan, dapat memicu episode mania atau depresi pada individu dengan gangguan bipolar.
Perubahan suasana hati yang ekstrem ternyata bisa mengganggu kualitas tidur pengidapnya.
Faktor Risiko Gangguan Bipolar

Aada beberapa faktor yang meningkatkan risiko munculnya kelainan mental ini, yaitu:

β€’ Pernah mengalami peristiwa yang membuat trauma.

β€’ Tidak bisa mengelola stres dengan baik.

β€’ Mengalami kecanduan obat terlarang atau minuman beralkohol.

β€’ Ada anggota keluarga dengan kondisi yang sama. 
Gejala Gangguan Bipolar

Terdapat dua fase dalam gejala gangguan bipolar, yaitu fase mania (naik) dan depresi (turun).

Ketika periode mania terjadi, pengidap akan terlihat sangat bersemangat, enerjik, dan bicara cepat.

Sementara itu, pada periode depresi, mereka akan terlihat sedih, lesu, dan kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari. 

1. Fase mania
Beberapa gejala yang termasuk pada fase mania adalah:

β€’ Sangat bersemangat, senang, dan mudah tersinggung atau sensitif.

β€’ Merasa gelisah.

β€’ Mengalami penurunan kebutuhan untuk tidur.

β€’ Kehilangan nafsu makan.

β€’ Berbicara dengan sangat cepat tentang banyak hal yang berbeda.

β€’ Merasa seperti pikirannya berpacu.

β€’ Berpikir bisa melakukan banyak hal sekaligus pada satu waktu.

β€’ Melakukan hal-hal yang berisiko, seperti makan dan minum secara berlebihan, menghamburkan uang, atau melakukan hubungan seks yang sembrono.

β€’Merasa sangat penting, berbakat, atau kuat.

2. Fase depresi

β€’ Sangat sedih, hampa, khawatir, atau putus asa.

β€’ Mengalami sulit tidur, bangun terlalu pagi, atau justru terlalu banyak tidur.

β€’ Peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan.

β€’ Tidak berminat untuk melakukan semua aktivitas, dorongan seks yang menurun atau bahkan tidak ada sama sekali, atau ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan (anhedonia).

β€’ Berbicara dengan sangat lambat, merasa tidak ada yang ingin mereka katakan, atau banyak lupa.

β€’ Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan.

β€’ Merasa tidak mampu melakukan bahkan hal-hal sederhana.

β€’ Merasa putus asa atau tidak berharga, dan munculnya pikiran tentang kematian atau bunuh diri.
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Nah sudah cukup mengeti kan tentang sebuah gangguan bipolar nah apabila dari kalangan kalian merasa gejala-gejala di atas saran saya ayo segera lakukan tindakan yaitu dengan mendatangi sebuah dokter psikologi untuk mendapatkan penanganan , memang gangguan ini tidak sembuh sempurna tapi setidaknya ada sedikit reaksi perubahan yang berbeda jika kalian bisa berkonsultasi dengan baik dengan para, dokter.


Yaa mungkin samapai sini saja pertemuan kita malam ini terimakasih karna sudah mau memperhatikan dengan baik ya selamat malam dan sampai ketemu di lain waktu
2024/05/20 19:32:32
Back to Top
HTML Embed Code: