π TURRITOPSIS DOHRNII
Dikutip dari Jurnal G3 (Bethesda) pada tahun 2019, kehidupan ubur-ubur baru dimulai dengan telur yang dibuahi, yang tumbuh menjadi tahap larva yang disebut planula. Setelah berenang cepat, planula menempel ke permukaan dan berkembang menjadi polip. Polip akan tetap di tempatnya selama beberapa waktu, tumbuh menjadi koloni kecil yang berbagi tabung makanan satu sama lain.
Dikutip dari Jurnal G3 (Bethesda) pada tahun 2019, kehidupan ubur-ubur baru dimulai dengan telur yang dibuahi, yang tumbuh menjadi tahap larva yang disebut planula. Setelah berenang cepat, planula menempel ke permukaan dan berkembang menjadi polip. Polip akan tetap di tempatnya selama beberapa waktu, tumbuh menjadi koloni kecil yang berbagi tabung makanan satu sama lain.
π TURRITOPSIS DOHRNII
Proses koloni pada dasarnya bertanggung jawab untuk tahap selanjutnya dari siklus hidup ubur-ubur seperti ephyra (ubur-ubur kecil) dan medusa yang merupakan tahap dewasa yang mampu bereproduksi secara seksual. Biasanya, pada spesies ubur-ubur, usia hidupnya berakhir pada tahap ini. Namun, bagi Turritopsis dohrnii, mereka akan kembali berubah menjadi jaringan gumpalan kecil jaringan yang kemudian berubah kembali menjadi fase kehidupan polip yang belum matang secara seksual.
Proses koloni pada dasarnya bertanggung jawab untuk tahap selanjutnya dari siklus hidup ubur-ubur seperti ephyra (ubur-ubur kecil) dan medusa yang merupakan tahap dewasa yang mampu bereproduksi secara seksual. Biasanya, pada spesies ubur-ubur, usia hidupnya berakhir pada tahap ini. Namun, bagi Turritopsis dohrnii, mereka akan kembali berubah menjadi jaringan gumpalan kecil jaringan yang kemudian berubah kembali menjadi fase kehidupan polip yang belum matang secara seksual.
π TURRITOPSIS DOHRNII
Perumpamaannya adalah ketika kupu-kupu kembali menjadi ulat atau katak yang kembali menjadi kecebong. Tentu saja, Turritopsis dohrnii tidak benar-benar 'abadi'. Mereka masih dapat dikonsumsi oleh predator atau dibunuh dengan cara lain. Namun, secara teori, kemampuan mereka membolak-balikkan fase hidup sebagai respons terhadap stres berarti mereka bisa hidup selamanya.
Selain Turritopsis Dohrnii, ada juga loh beberapa hewan yang mirip seperti Turritopsis Dohrnii. Kira-kira apa aja yaa? langsung saja kita masuk ke pembahasan nya!
Perumpamaannya adalah ketika kupu-kupu kembali menjadi ulat atau katak yang kembali menjadi kecebong. Tentu saja, Turritopsis dohrnii tidak benar-benar 'abadi'. Mereka masih dapat dikonsumsi oleh predator atau dibunuh dengan cara lain. Namun, secara teori, kemampuan mereka membolak-balikkan fase hidup sebagai respons terhadap stres berarti mereka bisa hidup selamanya.
Selain Turritopsis Dohrnii, ada juga loh beberapa hewan yang mirip seperti Turritopsis Dohrnii. Kira-kira apa aja yaa? langsung saja kita masuk ke pembahasan nya!
I. HYDRA
Hydra terlihat agak mirip dengan polip ubur-ubur. Dikutip dari Invertebrate reproduction & development, hydra adalah hewan yang sangat sederhana yang menghabiskan hari-hari mereka sebagian besar tinggal di satu tempat di kolam air tawar atau sungai. Hydra menggunakan tentakel mereka yang menyengat untuk menangkap mangsa yang kebetulan berenang melewatinya.
Hydra terlihat agak mirip dengan polip ubur-ubur. Dikutip dari Invertebrate reproduction & development, hydra adalah hewan yang sangat sederhana yang menghabiskan hari-hari mereka sebagian besar tinggal di satu tempat di kolam air tawar atau sungai. Hydra menggunakan tentakel mereka yang menyengat untuk menangkap mangsa yang kebetulan berenang melewatinya.
I. HYDRA
Hydra juga termasuk makhluk hidup yang tidak mengalami penuaan sama sekali. Alih-alih menua, sel induk hydra memiliki kapasitas untuk memperbarui diri tanpa batas. Diyakini, hal ini terjadi karena adanya satu gen tertentu dalam hydra yang disebut FoxO, ditemukan juga pada cacing (bahkan manusia), dan berperan mengatur usia sel akan hidup.
Hydra juga termasuk makhluk hidup yang tidak mengalami penuaan sama sekali. Alih-alih menua, sel induk hydra memiliki kapasitas untuk memperbarui diri tanpa batas. Diyakini, hal ini terjadi karena adanya satu gen tertentu dalam hydra yang disebut FoxO, ditemukan juga pada cacing (bahkan manusia), dan berperan mengatur usia sel akan hidup.
II. LOBSTER
Lobster juga tidak mengalami penuaan, lho. Tidak seperti ketergantungan hydra pada gen tertentu, lobster bisa berumur panjang karena kemampuannya memperbaiki DNA tanpa henti. Berdasarkan sumber jurnal New Zealand Journal of Marine and Freshwater Research, biasanya, selama proses penyalinan DNA dan pembelahan sel, ujung pelindung pada kromosom yang disebut telomerase perlahan-lahan menjadi lebih pendek. Ketika ukurannya terlalu pendek, sel tersebut memasuki proses penuaan dan tidak dapat lagi terus membelah.
Lobster juga tidak mengalami penuaan, lho. Tidak seperti ketergantungan hydra pada gen tertentu, lobster bisa berumur panjang karena kemampuannya memperbaiki DNA tanpa henti. Berdasarkan sumber jurnal New Zealand Journal of Marine and Freshwater Research, biasanya, selama proses penyalinan DNA dan pembelahan sel, ujung pelindung pada kromosom yang disebut telomerase perlahan-lahan menjadi lebih pendek. Ketika ukurannya terlalu pendek, sel tersebut memasuki proses penuaan dan tidak dapat lagi terus membelah.
II. LOBSTER
Namun, lobster bisa menyuplai banyak enzim dan bekerja untuk terus meregenerasi telomerase. Sayangnya, meskipun tak dapat menua, lobster bisa mati karena terus tumbuh menjadi sangat besar. Namun, cangkangnya tidak bisa berubah ukuran sehingga pada suatu masa cangkangnya akan terlalu kecil untuk ukuran tubuhnya. Kondisi ini membutuhkan cukup banyak energi. Pada akhirnya, karena jumlah energi yang dibutuhkan terlalu banyak, lobster menyerah pada kelelahan, penyakit, pemangsaan, atau cangkangnya yang rusak.
Namun, lobster bisa menyuplai banyak enzim dan bekerja untuk terus meregenerasi telomerase. Sayangnya, meskipun tak dapat menua, lobster bisa mati karena terus tumbuh menjadi sangat besar. Namun, cangkangnya tidak bisa berubah ukuran sehingga pada suatu masa cangkangnya akan terlalu kecil untuk ukuran tubuhnya. Kondisi ini membutuhkan cukup banyak energi. Pada akhirnya, karena jumlah energi yang dibutuhkan terlalu banyak, lobster menyerah pada kelelahan, penyakit, pemangsaan, atau cangkangnya yang rusak.
YEAYYY PEMBAHASAN KITA UDAH SELESAI BEES π ternyata ada juga ya makhluk yang abadi? tapi abadi nya ga 100% yaa bees.. HAHAHAHAHA. lumayan agak lama ya bees pembahasan kita, tapi seru gaa? seru dong, apalagi kita bisa nambah ilmu dikit-dikit nih.
udah ya bees, norris udah nyariin aku, soalnya mau pergi malmingan *eh ups π«’ pembahasan malam ini sampai disini dulu yaa bees, semoga bermanfaat buat kalian semua! SEE UU CAYANGG π€π€
udah ya bees, norris udah nyariin aku, soalnya mau pergi malmingan *eh ups π«’ pembahasan malam ini sampai disini dulu yaa bees, semoga bermanfaat buat kalian semua! SEE UU CAYANGG π€π€
β€βπ₯6πΎ2π₯1π1