This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Karya : @Jshaghabav dan dibacakan @Angetangetid
Yuk kirimkan vidio musikalisasi puisi maksimal dua menit kalian ke chanel @temanpuisi. Gabung juga ke chanel @puisi dan @sedih.
Kita seru seru dalam diksi bersamaπππ
Yuk kirimkan vidio musikalisasi puisi maksimal dua menit kalian ke chanel @temanpuisi. Gabung juga ke chanel @puisi dan @sedih.
Kita seru seru dalam diksi bersamaπππ
Karya : @rika_rifkha
Akan kau temukan sinkronisasi melodi hati dari harmonisasi hukum fisika,
dimana dalil empiriknya adalah tarikan dan gaya dari kosmos hati kita.
Kita adalah sepasangan jiwa yang saling bertarik-tumbuk bagai dalil Newton, tak lain gaya dorongnya mendekatkan kita pada Allah sang pemilik ilmu sesungguhnya.
Alkemi suci ini bersyarat,
jika dan hanya, sepasang jiwa berada pada frekuensi tertingginya,
dimana aku dan kamu adalah sepasang suci sejak sedia kala.
9 Mei 23
Gabung ke chanel @temanpuisi @puisi dan @sedih yaw.
Akan kau temukan sinkronisasi melodi hati dari harmonisasi hukum fisika,
dimana dalil empiriknya adalah tarikan dan gaya dari kosmos hati kita.
Kita adalah sepasangan jiwa yang saling bertarik-tumbuk bagai dalil Newton, tak lain gaya dorongnya mendekatkan kita pada Allah sang pemilik ilmu sesungguhnya.
Alkemi suci ini bersyarat,
jika dan hanya, sepasang jiwa berada pada frekuensi tertingginya,
dimana aku dan kamu adalah sepasang suci sejak sedia kala.
9 Mei 23
Gabung ke chanel @temanpuisi @puisi dan @sedih yaw.
Karya : @arregaab
ingatan tentang cuaca
bisakah kita bicara tentang cuaca kapan-kapan??
bicara tentang hujan yang mengharuskan kita berhenti sejenak, termenung, menikmati air yang di guyur sang ilahi.
bicara tentang kemarau yang mengharuskan kita berjalan bebas, bergerak, menikmati hangatnya sang mentari.
aku ingin kita terus bercerita...
tentang aku yang diguyur hujan deras...
tentang kamu yang sedang di terjang panas...
tentang kita yang menikmati cuaca di atas teras..
sampai kenangan yang kita cipta, hanya teringat di atas kertas
Kuningan, 31 Oktober 2023
Sila japri penulisnya jika ingin menggunakan puisinya. Share, ngilmu, diskusi bareng hanya di chanel @puisi dan @temanpuisi ya. Jangan lupa gabung juga di chanel @sedih.
ingatan tentang cuaca
bisakah kita bicara tentang cuaca kapan-kapan??
bicara tentang hujan yang mengharuskan kita berhenti sejenak, termenung, menikmati air yang di guyur sang ilahi.
bicara tentang kemarau yang mengharuskan kita berjalan bebas, bergerak, menikmati hangatnya sang mentari.
aku ingin kita terus bercerita...
tentang aku yang diguyur hujan deras...
tentang kamu yang sedang di terjang panas...
tentang kita yang menikmati cuaca di atas teras..
sampai kenangan yang kita cipta, hanya teringat di atas kertas
Kuningan, 31 Oktober 2023
Sila japri penulisnya jika ingin menggunakan puisinya. Share, ngilmu, diskusi bareng hanya di chanel @puisi dan @temanpuisi ya. Jangan lupa gabung juga di chanel @sedih.
Karya : @Pembunuh_Tuhan
setelah rindu memaksa untuk meminta temu,
di antara apakah kita ketika suara-suara sunyi melantun?
di tengah kidung,
di ujung rembulan,
ataukah terperangkap dalam gelap
kekasih,
temanilah jemari ini menyusun rindu
menuntaskan segala harap kepada temu
melukis rindu dengan kecupan,
membelai manja relung hatimu
---
Gto, 023
Share ilmu, diskusi bareng, hanya di chanel @puisi dan @temanpuisi ya. Gabung juga ke chanel @sedih oke.
setelah rindu memaksa untuk meminta temu,
di antara apakah kita ketika suara-suara sunyi melantun?
di tengah kidung,
di ujung rembulan,
ataukah terperangkap dalam gelap
kekasih,
temanilah jemari ini menyusun rindu
menuntaskan segala harap kepada temu
melukis rindu dengan kecupan,
membelai manja relung hatimu
---
Gto, 023
Share ilmu, diskusi bareng, hanya di chanel @puisi dan @temanpuisi ya. Gabung juga ke chanel @sedih oke.
Do you enjoy reading this channel?
Perhaps you have thought about placing ads on it?
To do this, follow three simple steps:
1) Sign up: https://telega.io/c/puisi
2) Top up the balance in a convenient way
3) Create an advertising post
If the topic of your post fits our channel, we will publish it with pleasure.
Perhaps you have thought about placing ads on it?
To do this, follow three simple steps:
1) Sign up: https://telega.io/c/puisi
2) Top up the balance in a convenient way
3) Create an advertising post
If the topic of your post fits our channel, we will publish it with pleasure.
Karya : @Bilhamasah
Ingin sekali kubertamu ke bibirmu
Yang kaku membiru
Beku
Ingin sekali kurawat jauhku
Darimu yang dimakan waktu
Sembilu
Ingin sekali kuhafal wajahmu
Yang perlahan menjauh
Semu
Ingin kurapalkan mantra-mantra jiwa
Yang galau merendah
Yang senang pergi entah kemana
Yang haloku tak segera dijawab halomu
Yang rinduku perlahan berubah sendu
Yang sedihku semakin pilu
Elegi ....., kini kau sudah entah di mana
Aku tergugu, memahat prasasti puisi untuk
Kenang dirimu
Malang, 5 Oktober 2023
Langsung gabung di chanel @temanpuisi @puisi dan @sedih.
Ingin sekali kubertamu ke bibirmu
Yang kaku membiru
Beku
Ingin sekali kurawat jauhku
Darimu yang dimakan waktu
Sembilu
Ingin sekali kuhafal wajahmu
Yang perlahan menjauh
Semu
Ingin kurapalkan mantra-mantra jiwa
Yang galau merendah
Yang senang pergi entah kemana
Yang haloku tak segera dijawab halomu
Yang rinduku perlahan berubah sendu
Yang sedihku semakin pilu
Elegi ....., kini kau sudah entah di mana
Aku tergugu, memahat prasasti puisi untuk
Kenang dirimu
Malang, 5 Oktober 2023
Langsung gabung di chanel @temanpuisi @puisi dan @sedih.
Karya : @Albadalie
INGIN PUTUS ASA
Mulut yang selalu membisu
Ingin berteriak sekeras badai
Apalah daya manusia lemah
Suara malah tercekat gelisah
Ingin menangis mengalirkan darah
Kenapa tak ada yang menetes
Peluh jiwa tak kunjung sirna
Mata tersiksa karena dosa
Apakah buta menjadi solusi
Banyak dengar tanpa peduli
Hanya menambah siksa batin
Detik berlalu melompati sukma
Sedang buta selalu hadir
. . . . . . . . . . . .....
Bukan semesta yang salah
Semua dicipta dengan rapi
Berjuta hikmah bagi yang paham
Salahmu karena kau bodoh
Jangan salahkan semesta
Apalagi Tuhan penuh bijaksana
Kamulah yang terlalu pemalas
Sibuk menggerutu tentang hidup
Banyak berkata tanpa makna
Menyiakan waktu tanpa pahala
Tak sadarkah itu sia-sia
..... . . . . . . . . . . . . .
Kelabu malam beranjak menyelimuti
Pepohonan rindang tapi sunyi
Udara hangat mendadak terhenti
Gerangan apa yang terjadi
Rasa takut itu kembali mencekam hati
Bukan tak tahu jawaban atas ini
Ntah kenapa hidupku terlalu sepi
. . . . . . . . . . . . . .
2008-2003
Diskusi seru tentang dunia puisi hanya di chanel @temanpuisi. Langsung gabung ke chanel @puisi dan @sedih juga ya.
INGIN PUTUS ASA
Mulut yang selalu membisu
Ingin berteriak sekeras badai
Apalah daya manusia lemah
Suara malah tercekat gelisah
Ingin menangis mengalirkan darah
Kenapa tak ada yang menetes
Peluh jiwa tak kunjung sirna
Mata tersiksa karena dosa
Apakah buta menjadi solusi
Banyak dengar tanpa peduli
Hanya menambah siksa batin
Detik berlalu melompati sukma
Sedang buta selalu hadir
. . . . . . . . . . . .....
Bukan semesta yang salah
Semua dicipta dengan rapi
Berjuta hikmah bagi yang paham
Salahmu karena kau bodoh
Jangan salahkan semesta
Apalagi Tuhan penuh bijaksana
Kamulah yang terlalu pemalas
Sibuk menggerutu tentang hidup
Banyak berkata tanpa makna
Menyiakan waktu tanpa pahala
Tak sadarkah itu sia-sia
..... . . . . . . . . . . . . .
Kelabu malam beranjak menyelimuti
Pepohonan rindang tapi sunyi
Udara hangat mendadak terhenti
Gerangan apa yang terjadi
Rasa takut itu kembali mencekam hati
Bukan tak tahu jawaban atas ini
Ntah kenapa hidupku terlalu sepi
. . . . . . . . . . . . . .
2008-2003
Diskusi seru tentang dunia puisi hanya di chanel @temanpuisi. Langsung gabung ke chanel @puisi dan @sedih juga ya.
Karya : @muji_darmono
hilang tak berbekas
engkau tak seperti gemintang cakrawala,
meniduri awan awan raksasa,
akan hal yang rumit engkau tenang,
seperti mendambakan sorga seroja diatas kepala
belahan utara aku sisir,
arah jam dua belas aku pangkas,
lantas kemudian hari, kemana engkau terbang,
dimana pijakan engkau kala diri seorang,
sudah hilang, menurut kota seberang
tak ada lagi engkau,
tak ada lagi peluk engkau
menari sendiri ditengah pelangi,
tak perduli!
karna hidup masih seribu satu hari, untuk menantikan engkau lagi
Februari, 23
Langsung gabung di chanel @temanpuisi saja. Akan dipilih oleh admin puisi yang diunggah pada chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedihππππ
hilang tak berbekas
engkau tak seperti gemintang cakrawala,
meniduri awan awan raksasa,
akan hal yang rumit engkau tenang,
seperti mendambakan sorga seroja diatas kepala
belahan utara aku sisir,
arah jam dua belas aku pangkas,
lantas kemudian hari, kemana engkau terbang,
dimana pijakan engkau kala diri seorang,
sudah hilang, menurut kota seberang
tak ada lagi engkau,
tak ada lagi peluk engkau
menari sendiri ditengah pelangi,
tak perduli!
karna hidup masih seribu satu hari, untuk menantikan engkau lagi
Februari, 23
Langsung gabung di chanel @temanpuisi saja. Akan dipilih oleh admin puisi yang diunggah pada chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedihππππ
Karya : @RinaHeningNna
Sepi ini milik siapa?
Malam bungkam, enggan berucap
Sakit ini milik siapa?
Kelam diam, enggan berdebat
Rindu ini milik siapa?
Angin lebam, enggan terluka saking berharap
Dan segala hal di luar harap hanya akan perlahan repas
Hilang
Sesuai dengan pikiran yang enggan kosong
Malah semakin menjadi jadi
Mungkin harusnya secukupnya saja merasa
Agar tak terlalu menyederhanakan doa
Dan menakar, sejauh apa kuat demikian likat
Pada ikhlas yang semoga tidak akan menuju siangnya
saat kita terlampau kepayahan dan menginginkan
Istirahat yang panjang
Kamar Hening, 18 Agustus 2023
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah ke chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih ygyπ€π€π€π€
Sepi ini milik siapa?
Malam bungkam, enggan berucap
Sakit ini milik siapa?
Kelam diam, enggan berdebat
Rindu ini milik siapa?
Angin lebam, enggan terluka saking berharap
Dan segala hal di luar harap hanya akan perlahan repas
Hilang
Sesuai dengan pikiran yang enggan kosong
Malah semakin menjadi jadi
Mungkin harusnya secukupnya saja merasa
Agar tak terlalu menyederhanakan doa
Dan menakar, sejauh apa kuat demikian likat
Pada ikhlas yang semoga tidak akan menuju siangnya
saat kita terlampau kepayahan dan menginginkan
Istirahat yang panjang
Kamar Hening, 18 Agustus 2023
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah ke chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih ygyπ€π€π€π€
Karya : @hasanmiftahudin
Taruh rinduku pada sembilumu
Setiap kau mengingat
Setiap kau menghadapi
Luka-luka yang menyayat
Ingat rinduku sebagai kunci hati
Aku tidak bisa memastikannya hilang sepenuh luapan sungai
Tapi aku bisa menjamin tangis darahmu bisa aku kurangi
Setiap sembilu yang kau rasakan
Ada rindu yang aku ciptakan
Rindu dengan sepucuk doa
Doa berujung terus meminta
Agar rasa rinduku manjur
Untukmu yang sedang ajur
Rinduku adalah obat sembilu yang kau punya
Cilacap, 16 November 2023.
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah ke chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih π₯Ήπ₯Ήπ₯Ήβ€οΈβ€οΈβ€οΈ
Taruh rinduku pada sembilumu
Setiap kau mengingat
Setiap kau menghadapi
Luka-luka yang menyayat
Ingat rinduku sebagai kunci hati
Aku tidak bisa memastikannya hilang sepenuh luapan sungai
Tapi aku bisa menjamin tangis darahmu bisa aku kurangi
Setiap sembilu yang kau rasakan
Ada rindu yang aku ciptakan
Rindu dengan sepucuk doa
Doa berujung terus meminta
Agar rasa rinduku manjur
Untukmu yang sedang ajur
Rinduku adalah obat sembilu yang kau punya
Cilacap, 16 November 2023.
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah ke chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih π₯Ήπ₯Ήπ₯Ήβ€οΈβ€οΈβ€οΈ
Karya : @Ergotisme
Aku tidak lagi bisa menulis
Cerita di dalam hati sudah terbakar
Tergantikan oleh cemburu yang membara
Bak kayu bersenggama dengan api
Kecuali ditenangkan air kelembutan
Tanpa pertengkaran tetapi mustahil
Ya, tiada semacam peraduan mulut
Karena kita punyai perasaan campur nafsu
Hari ini kering tanpa tinta di kertas
Lembaran demi lembaran tanpa kabar
Hanya nafas berhawa panas
Menyelimuti bingkisan hati takpasti
Sebagaimana awan pada langit
Segerombolan yang berubah-ubah
Pada sebening nan jauh di mata
Pada sesuatu biru-orange-hitam pekat
Pada keadaan di mana makhluk ditempatkan di atas
Mulai matahari bersama sinarnya,
Rembulan dan bintang yang tersebarluas
Semua itu membuatku cemburu ditengah kesendirian
-File corrupt, 01-01-1970
Langsung join chanel @temanpuisi untuk diskusi dan kirim puisi orisinal kalian. Akan rutin diunggah ke chanel @puisi. Sekalian gabung juga chanel @sedih okππππ
Aku tidak lagi bisa menulis
Cerita di dalam hati sudah terbakar
Tergantikan oleh cemburu yang membara
Bak kayu bersenggama dengan api
Kecuali ditenangkan air kelembutan
Tanpa pertengkaran tetapi mustahil
Ya, tiada semacam peraduan mulut
Karena kita punyai perasaan campur nafsu
Hari ini kering tanpa tinta di kertas
Lembaran demi lembaran tanpa kabar
Hanya nafas berhawa panas
Menyelimuti bingkisan hati takpasti
Sebagaimana awan pada langit
Segerombolan yang berubah-ubah
Pada sebening nan jauh di mata
Pada sesuatu biru-orange-hitam pekat
Pada keadaan di mana makhluk ditempatkan di atas
Mulai matahari bersama sinarnya,
Rembulan dan bintang yang tersebarluas
Semua itu membuatku cemburu ditengah kesendirian
-File corrupt, 01-01-1970
Langsung join chanel @temanpuisi untuk diskusi dan kirim puisi orisinal kalian. Akan rutin diunggah ke chanel @puisi. Sekalian gabung juga chanel @sedih okππππ
Karya : @Manusiasore
Seperti warna langit senja waktu itu
Merah wajahmu adalah tempat awan berlindung
Mungkin karena kau tersipu
Atau karena ada sepasang mata yang selalu memandangmu
Kau tak akan pernah bisa lari dariku
Karena aku adalah seorang pembaca yang ulung
Merah di wajah itu
Terbaca jelas seperti cara sederhanamu untuk mengatakan
"Aku mencintaimu."
Aku ingin melukismu dalam bingkai sederhana bernama cinta
Lalu kupajang dalam rumah yang kau dan aku adalah penghuninya
Dekat dengan ruang bermain malaikat-malaikat kecil
Agar bisa kuceritakan pada mereka suatu hari nanti
Lukisan indah didinding itu
Adalah cinta pertama ayahmu.
Dibuat tgl 29 Oktober 2023
Join chanel @puisi, @temanpuisi, dan @sedih.
Seperti warna langit senja waktu itu
Merah wajahmu adalah tempat awan berlindung
Mungkin karena kau tersipu
Atau karena ada sepasang mata yang selalu memandangmu
Kau tak akan pernah bisa lari dariku
Karena aku adalah seorang pembaca yang ulung
Merah di wajah itu
Terbaca jelas seperti cara sederhanamu untuk mengatakan
"Aku mencintaimu."
Aku ingin melukismu dalam bingkai sederhana bernama cinta
Lalu kupajang dalam rumah yang kau dan aku adalah penghuninya
Dekat dengan ruang bermain malaikat-malaikat kecil
Agar bisa kuceritakan pada mereka suatu hari nanti
Lukisan indah didinding itu
Adalah cinta pertama ayahmu.
Dibuat tgl 29 Oktober 2023
Join chanel @puisi, @temanpuisi, dan @sedih.
Karya : @wormies_96
AMBIVALEN
Dua cabang
Corak yang berlainan
Dalam satu kepala
Dan tak berdamai
Bulan yang kian meninggi
Membuat matahariku gigil
Menjadi separuh
Luntur laksana keruh
Di mana?
Ternyata ku pun bersorak
Sendiri hingga
Tak ada rupa
Waktu yang terus
Berdetak tanpa permisi
Sampai kapan?
Mungkin, kemarin
Bekasi, 13 April 2022
Gabung langsung ke chanel @temanpuisi, @puisi juga @sedih. Open paid promote jugaπ
AMBIVALEN
Dua cabang
Corak yang berlainan
Dalam satu kepala
Dan tak berdamai
Bulan yang kian meninggi
Membuat matahariku gigil
Menjadi separuh
Luntur laksana keruh
Di mana?
Ternyata ku pun bersorak
Sendiri hingga
Tak ada rupa
Waktu yang terus
Berdetak tanpa permisi
Sampai kapan?
Mungkin, kemarin
Bekasi, 13 April 2022
Gabung langsung ke chanel @temanpuisi, @puisi juga @sedih. Open paid promote jugaπ
Karya : @Aneurysmmmmmmm
Wangi Hujan di Sudut Teras
Aku melihatmu memudar
Dari seluruh jagat raya dalam tubuhku
Kini angin menguliti
Senduanmu yang terpaku pada ingatan
Resapilah bersama sepi
Sedang waktu menguburku diam-diam
Kini sudah tak berbisik, sebising-bisingnya
Semua maafmu yang sama ; semu
Dan lagi, aku tak akan mengambil
Detikmu yang menua ditelan jelaga
Tapi tentang segenggam nafasku, tak apa
Biar ia menyelimuti dari bengis takdirmu
Kurasa cukup, tak lagi untuk kita
Sesakmu tak bersuara
Lihat kini, di antara dua matamu
Kau melihatku pudar.
@Harliansss
18 November 2023
Gabung channel @temanpuisi untuk kirim karya orisinal kalian. Akan dipilihin dan diunggah pada channel @puisi. Gabung juga ke channel @sedih.
Wangi Hujan di Sudut Teras
Aku melihatmu memudar
Dari seluruh jagat raya dalam tubuhku
Kini angin menguliti
Senduanmu yang terpaku pada ingatan
Resapilah bersama sepi
Sedang waktu menguburku diam-diam
Kini sudah tak berbisik, sebising-bisingnya
Semua maafmu yang sama ; semu
Dan lagi, aku tak akan mengambil
Detikmu yang menua ditelan jelaga
Tapi tentang segenggam nafasku, tak apa
Biar ia menyelimuti dari bengis takdirmu
Kurasa cukup, tak lagi untuk kita
Sesakmu tak bersuara
Lihat kini, di antara dua matamu
Kau melihatku pudar.
@Harliansss
18 November 2023
Gabung channel @temanpuisi untuk kirim karya orisinal kalian. Akan dipilihin dan diunggah pada channel @puisi. Gabung juga ke channel @sedih.
Karya : @AditPYusuf
Mari Memutar Lensa
Di bawah langit yang membiru lagi
Kita mencakar awan, menentang muka angin yang menantang
Di sela hening angin berhembus
Kita menembus waktu, memilah kembali tiap slide kenangan
Di balik bayang- bayang dinding kaca
Kita mengejar mimpi, sebuah dinding industrial horisontalisme saja
Di atas jalanan Jakarta
Kita bersapa dengan mereka, kemana saja selama ini
Agaknya senja telah mengantarkan kita pulang.
Mari sempatkan memutar lensa, menangkap detik yang mempesona ....
(5 Oktober 2019)
Kirim puisi orisinal kalian ke ch @temanpuisi. Akan dipilih dan diunggah ke ch @puisi. Gabung juga ke ch @sedih, yes.
Happy new year all. Sehat selalu. Terima kasih para Pujanggaπ₯³π₯³π₯³π₯³
Mari Memutar Lensa
Di bawah langit yang membiru lagi
Kita mencakar awan, menentang muka angin yang menantang
Di sela hening angin berhembus
Kita menembus waktu, memilah kembali tiap slide kenangan
Di balik bayang- bayang dinding kaca
Kita mengejar mimpi, sebuah dinding industrial horisontalisme saja
Di atas jalanan Jakarta
Kita bersapa dengan mereka, kemana saja selama ini
Agaknya senja telah mengantarkan kita pulang.
Mari sempatkan memutar lensa, menangkap detik yang mempesona ....
(5 Oktober 2019)
Kirim puisi orisinal kalian ke ch @temanpuisi. Akan dipilih dan diunggah ke ch @puisi. Gabung juga ke ch @sedih, yes.
Happy new year all. Sehat selalu. Terima kasih para Pujanggaπ₯³π₯³π₯³π₯³
Karya : @Aldipaicong
Kepada siapa rindu akan pulang?
Kepada ampas kopi semalam,
yang dingin dimakan waktu.
Kepada siapa rindu akan pulang?
Kepada ranting kering yang rapuh,
yang jatuh dan patah.
Kepada siapa rindu akan pulang?
Kepada lagu cinta,
yang mencari penyanyinya.
Kepada siapa rindu akan pulang?
Kepada puisi,
yang menulis dirinya sendiri.
Kepada siapa rindu akan pulang?
Kepada matamu,
yang mengalirkan air hujan.
Kepada siapa aku akan pulang?
Kepada sepi,
yang meramaikan diri sendiri.
11 maret 2022 - Papua
Gabung langsung ke chanel @temanpuisi @puisi dan @sedih ya
Kepada siapa rindu akan pulang?
Kepada ampas kopi semalam,
yang dingin dimakan waktu.
Kepada siapa rindu akan pulang?
Kepada ranting kering yang rapuh,
yang jatuh dan patah.
Kepada siapa rindu akan pulang?
Kepada lagu cinta,
yang mencari penyanyinya.
Kepada siapa rindu akan pulang?
Kepada puisi,
yang menulis dirinya sendiri.
Kepada siapa rindu akan pulang?
Kepada matamu,
yang mengalirkan air hujan.
Kepada siapa aku akan pulang?
Kepada sepi,
yang meramaikan diri sendiri.
11 maret 2022 - Papua
Gabung langsung ke chanel @temanpuisi @puisi dan @sedih ya
Karya : @platN03
"Sajak Perempuan"
___
by. Plat.N
aku adalah perempuan
mahkotanya raja-raja
hidup di tiap narasi sunyi
dibacakan tanpa suara
tapi tiap kata adalah nada
aku adalah perempuan
bidadari para dewa-dewa
menari di tiap mantra-mantra
kekuatan adalah kelemahan
dan kelemahan adalah kekuatan
niscaya aku adalah senjata
aku adalah perempuan
pemilik cinta sesungguhnya
sejak adam memiliki hati
jalannya adalah rasa
dan Tuhan adalah kabar
dan aku tetaplah perempuan
bernafaskan dengan cinta
dan Atas nama Tuhan aku berbicara.
Malang, Desember 23.
Kirim puisi orisinal kalian ke ch @temanpuisi. Gabung juga ke ch @puisi dan @sedih ya
"Sajak Perempuan"
___
by. Plat.N
aku adalah perempuan
mahkotanya raja-raja
hidup di tiap narasi sunyi
dibacakan tanpa suara
tapi tiap kata adalah nada
aku adalah perempuan
bidadari para dewa-dewa
menari di tiap mantra-mantra
kekuatan adalah kelemahan
dan kelemahan adalah kekuatan
niscaya aku adalah senjata
aku adalah perempuan
pemilik cinta sesungguhnya
sejak adam memiliki hati
jalannya adalah rasa
dan Tuhan adalah kabar
dan aku tetaplah perempuan
bernafaskan dengan cinta
dan Atas nama Tuhan aku berbicara.
Malang, Desember 23.
Kirim puisi orisinal kalian ke ch @temanpuisi. Gabung juga ke ch @puisi dan @sedih ya
Karya : @Janijan63
Prahara Melipat Rasa
Jendela-Jendela kota terbuka menganga
Menghembus udara segar menyelir jiwa-jiwa merenung di sudut ruang
Pandangannya meneduh anantara setangkai melati putih; pun ranum analekta kekaguman
Di simpang gang parokial
Merpati biru mendebar roman ketampanan
Delapan puluh dua hari ia mengendapkan hati
Prahara cintanya melabu di persembunyian
Jeda melebarkan sayapnya untuk mendekati melati, sebelum akhirnya ia merunduk tak mampu
Kupu-kupu hijau begitu lekat terbang mengitari melati
Pagi itu, kabut menebal, merupa bibirku tersendat kaku
Tubuhku lelah, seiring langkahku memundur
Tuan, adakah daun rimbun 'tuk menghalangi tatapanku, melipat rasa ini dalam diam
Walau begitu, kekaguman tak memudar afeksi
Hingga doa-doaku dijawab sang maha cinta
Jani
21/10
Kirim puisi orisinal kalian ke ch @temanpuisi. Kita seru-seruan bareng di sana. Gabung juga ke ch @puisi dan @sedih.
Ajakin temen kalian juga ygy
Prahara Melipat Rasa
Jendela-Jendela kota terbuka menganga
Menghembus udara segar menyelir jiwa-jiwa merenung di sudut ruang
Pandangannya meneduh anantara setangkai melati putih; pun ranum analekta kekaguman
Di simpang gang parokial
Merpati biru mendebar roman ketampanan
Delapan puluh dua hari ia mengendapkan hati
Prahara cintanya melabu di persembunyian
Jeda melebarkan sayapnya untuk mendekati melati, sebelum akhirnya ia merunduk tak mampu
Kupu-kupu hijau begitu lekat terbang mengitari melati
Pagi itu, kabut menebal, merupa bibirku tersendat kaku
Tubuhku lelah, seiring langkahku memundur
Tuan, adakah daun rimbun 'tuk menghalangi tatapanku, melipat rasa ini dalam diam
Walau begitu, kekaguman tak memudar afeksi
Hingga doa-doaku dijawab sang maha cinta
Jani
21/10
Kirim puisi orisinal kalian ke ch @temanpuisi. Kita seru-seruan bareng di sana. Gabung juga ke ch @puisi dan @sedih.
Ajakin temen kalian juga ygy