Telegram Web Link
Karya : @Janijan63

Prahara Melipat Rasa


Jendela-Jendela kota terbuka menganga
Menghembus udara segar menyelir jiwa-jiwa merenung di sudut ruang
Pandangannya meneduh anantara setangkai melati putih; pun ranum analekta kekaguman

Di simpang gang parokial
Merpati biru mendebar roman ketampanan
Delapan puluh dua hari ia mengendapkan hati
Prahara cintanya melabu di persembunyian

Jeda melebarkan sayapnya untuk mendekati melati, sebelum akhirnya ia merunduk tak mampu
Kupu-kupu hijau begitu lekat terbang mengitari melati

Pagi itu, kabut menebal, merupa bibirku tersendat kaku
Tubuhku lelah, seiring langkahku memundur

Tuan, adakah daun rimbun 'tuk menghalangi tatapanku, melipat rasa ini dalam diam
Walau begitu, kekaguman tak memudar afeksi
Hingga doa-doaku dijawab sang maha cinta

Jani
21/10


Kirim puisi orisinal kalian ke ch @temanpuisi. Kita seru-seruan bareng di sana. Gabung juga ke ch @puisi dan @sedih.
Ajakin temen kalian juga ygy
Karya : @Langit100

Di mana letak indah nya puisi ?
Pada Rima, untaian kata
Atau ketika dibaca kau tersentuh rasa

Aku ingin membuatnya satu
Tapi Rimaku pergi
Untaian kata terputus
Tak perlu kau tanya tentang rasa
Sedari Pagi mereka berlari lari
Tak mau hinggap di secarik 'Kertas'

Kini yang tertinggal hanya akal
Sedang terhadap 'Puisi' dia bermusuhan
Tak mau dia dipakai untuk merajut kiasan
Karena kala akal yang bicara
Semua nya jelas terbaca.

Tiba tiba datang Sang Hati
Berkerut dahi, berpihak pada 'Puisi'
Kau tahu ?
Itulah mulanya akal dan hati bersebrangan
Sibuk bertengkar satu sama lain
Sedang 'Puisi' duduk diam berdiri
Setia menunggu 'Rasa' yang sedari tadi berlari lari.

{Re-aktor Puisi, By : Langit}

Purwakarta, 11 Januari 2024



Yok gabung yok ke chanel @temanpuisi, @puisi dan @sedih.
πŸ‘πŸ‘πŸ‘
Karya : @blue100sky

Udara yang tak begitu dingin
Tapi aku gigil dibalut sunyi
Mataku sayu pada guratan-guratan rindu tak bernada
Juga riuh rendah di kepala di antara remang-remang lampu kamarku
Membuatku tak bisa tidur nyenyak karena ambigu rasa

Malam semakin larut,
Rintik pekat pada diksi yang berkamuflase itu
Menjadikan kubengis bak seorang pengemis
Pikiran pun semakin kalut mengeja rindu yang teriris

Aku melanjutkan tidurku,
Tapi di benakku malah mengeja aura mu
Aku kesal, sungguh kesal
Adakah kau di luar sana menebar rindu yang bersembunyi di balik puisi kosongku?

Aku penasaran, mantra apa yang kau gunakan untuk menyelimuti kegelisahanku?
Sehingga bagian untuk melupamu malah membuatku bertanya-tanya
Menerka-nerka,
Benarkah aku sudah lupa?
Atau pura-pura lupa?


Samudra Masa Lalu by Biru Mahira Ryumi

28 Desember.


Join langsung ke chanel pusat puisi satu aksara @temanpuisi @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih
Karya :@wan_afrians

Kataku

Langit yang sedang hujan tidak ada apa-apanya dibanding ibuku
Kataku saat menirukan kondisi langit

Batu yang keras tidak ada apa-apanya dibanding bapakku
Kataku saat menirukan sifatnya batu

Sedang lautan bercerita
Mengaramkan kapal-kapal pendosa
Sedari pula terjebaknya aku pada muara

R. Afrians

Jambi, 17 Januari 2024


Diskusi seru tentang diksi puisi hanya di ch @temanpuisi. Langsung join ch @puisi dan @sedih yah


Open pp juga kitaahhπŸ₯³
Karya : @Lilysudahsembuh

MARI MENANGIS
Oleh; Perempuan Luka

Mari bersayup,
Untuk cerita seram nan gugup
Seakan membisik tubuh untuk tetap meringkuk
Di bawah jembatan kenangan nan lapuk.

Mari bertapur,
Untuk cerita dalam dalam yang telah terkubur
Tersayat membekas dalam dengkur
Rupanya tengah bermimpi dalam tutur.

Marilah menangis,
Meratapi keadaan yang haus akan kasis
Kiasan puisi tak menguasaikan tangis, karena rupanya gadis itu meringis dalam desis iris


Ngawi, 16 Januari


Gabung ke ch @temanpuisi untuk diskusi, kirim karya orisinal kalian. Akan rutin di up pada ch @puisi. Sila gabung ke ch @sedih juga
Karya : @Pembunuh_Tuhan

Seumpama Aku, Seumpama Kau
---

Seumpama waktu;
Ingin aku, berdetik di hatimu
Seumpama bena;
Ingin aku, berlayar di namamu
Seumpama rumah;
Ingin aku, menetap di tubuhmu

Seandainya aku,
Seandainya kau,
Mungkinkah kita?

Seumpama angin;
Ingin aku, mengusap hitam rambutmu
Seumpama malam;
Ingin aku, menetap di mimpimu
Seumpama pagi;
Ingin aku, mengecup lesung pipimu

Bagaimana aku,
Bagaimana kau,
Mungkinkah jika?

Lalu engkau,
Kemudian aku,
Akankah kita ...

___
Togean, Nov 2020


Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih.

Open paid promote juga, cek bioπŸ₯³πŸ₯³
Karya : @randirizaldi_27

Operasi Kenangan


Kau tau?
Aku pernah melakukan operasi terhadap kepalaku
Tapi, operasi kepalaku berbeda dengan orang lain
Aku menggunakan sayatan-sayatan kenangan yang begitu dalam
Yang membuat buliran-buliran kasat mata keluar dengan sendirinya
Lalu, aku mengeluarkan beberapa pecahan yang dulunya membuat batinku terluka
Dan setelahnya, aku menjahit kembali kepalaku menggunakan benang kata yang telah aku susun rapi dan seindah majas metafora

Bukittinggi, 27 Oktober 2023


Langsung gabung ke chanel @puisi @temanpuisi dan @sedih ya

Sehat selalu para pujangga aksara πŸ˜‡
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
Karya : @sitisyarifah_almumas



Kirim vidio musikalisasi epik berdurasi maksimal dua menit yah ke @temanpuisi

Boleh juga kirim puisi orisinal ke chanel @temanpuisi. Tempat kalian bisa diskusi bareng dengan para pujangga seluruh Indonesia dan negara tetangga. Gabung juga di ch @puisi dan @sedih
Karya : @Melki_Unnu

RENJANA

Paripurna hidup yang redup dan suram
Kelam dan tenggelam di alur yang dalam
Dentang denting hujan langit malam
Melukis metafora hati yang karam

Semua akar-akar pijak terasa patah
Aska menghukum langkah
Rana dari kelana di jarah
Antah-berantah takdir yang terikat sumpah

Seperti terbiasa menelanjangi air mata
Berleha-leha dengan lelah yang jenaka
Bersandiwara dengan rupa yang pura-pura
Lalu menutup lihat dan menenangkan kecewa

Terlepas dari harap dan sebuah doa
Lanang sang bunda tak harus berduka
Menopang langkah, menakar harta
Melawan pulang, menyetubuhi renjana

Surabaya, 19 Desember 2023


Gabung langsung πŸ‘‰πŸ‘‰πŸ‘‰
@temanpuisi
@puisi
@sedih
Karya : @Agatha_16


Rintik hujan ini
Seperti denting piano yang iramakan suasana hati nan hendak evaluasi diri
Dan seperti bunyi tepuk tangan untuk mereka yang masih mau melangkahkan kakinya ke masjid untuk dirikan shalat
Bahkan sebetulnya tarikan napas di dunia ini adalah proses perkuliahan
Yang kan menghadapi sidang nanti di kuburan

120822


Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi @puisi. Gabung sekalian ke ch @sedih.
Open paid promote juga kitaπŸ₯³
Do you enjoy reading this channel?

Perhaps you have thought about placing ads on it?

To do this, follow three simple steps:

1) Sign up: https://telega.io/c/puisi
2) Top up the balance in a convenient way
3) Create an advertising post

If the topic of your post fits our channel, we will publish it with pleasure.
Puisi pinned Β«Do you enjoy reading this channel? Perhaps you have thought about placing ads on it? To do this, follow three simple steps: 1) Sign up: https://telega.io/c/puisi 2) Top up the balance in a convenient way 3) Create an advertising post If the topic of your…»
Karya : @Fadhilatu


~Senja sore ini

Rintih batin alkhansa yang menjadi
Memilih menepi akan pesona planet bumi
Terlihat usai perihal mimpi
Namun, jentik jari tak dapat membohongi

Duhai, kaum hawa ....
Menjadi mutiara tak semudah kata
Dengan hadirnya garis adam penyeru drama

Nabastala yang tertutup mendung
Menimbun berjuta rasa terundung
Mereka yang mendekat tanpa berhitung
Adalah anca yang tak kan beruntung

Penyejuk cinta ....
Terimalah sajian indah ini
Rayuan tanpa jeda diharap penghapus lara
Dibalik jendela yang kau buka
Benarkah ini tujuan bersama?
Atau hanya teman dalam jalannya sebuah cerita tanpa rasa?

πŸ“šfa ....
Jum'at, 12 agustus 2022


Gabung ke chanel @puisi @temanpuisi dan @sedih

Tysmβ€οΈπŸ–€
Karya : @puitis99

Jika Hujan Turun Deras Sebelum Waktunya

dari Yuha Aminudin
untuk Mama Tersakti Abad Ini


Jika hujan turun deras
di luar rumah
aku tidak takut gelap
waktu listrik padam

Kecuali apabila petir menyambar
firasat ibuku
sewaktu-waktu
Tanpa mendung, tanpa tedeng
aling-aling


Jika hujan badai telah sampai
di kota tempatku bermukim
Aku tidak takut banjir
atau longsor, atau berbagai bentuk bencana
nantinya

Yang aku belum berani menghadapi
hanya jika hujan turun
sangat deras
di pelupuk mata ibuku


Walau kemarau pun
pasti, kami;
aku, ayah dan saudara-saudaraku,
tak pernah takut kekeringan
Atau bila tertimpa musibah
paceklik menyerang

Yang kami takutkan
adalah keringnya sumber doa-doa mujarab
dari tengadah tangan ibu
jika makin jarang
beliau bermunajat



Tuban Jawa Timur, 2022




Kirim puisi orisinal kalian ke @temanpuisi. Gabung juga ke ch @puisi dan @sedih.
Sehat selalu para peramu kata. πŸ’ͺ
Karya : @Haschwalt2

EUTHANASIA

Kelambu menyapu
Debu menyerbu
Menyeruak, obrak-abrik
Mengacak-acak trakea
: skandal dunia bawah

Dulu, tubuhnya
Hutan hujan tropis
Bulir-bulir keringat
Jatuh, basah, kuyup
Subur sekujur
Sebelum dikelilingi 
Izra
Munkar
Nakir
β€” boneka lumpur berlumur darah.

Tawa-tawa terhidang
Di kepala
Distorsi, disintegrasi, disfungsi
Pesta kecil-kecilan
Renggut pelan-pelan 
Menuju
"The Unlimited Void."

Malang 23.02.24
Trissa Meiristiva Tapa Maharesi


Langsung gabung dan kirim puisi orisinal kalian ke ch @temanpuisi. Banyak karya penulis keren di sini. Sekalian masuk ke ch @puisi dan @sedih, ya. Tinggal join, no ribetπŸ‘
Karya : @Asr_1502


Rapsodi luka
~KH15

Riuh yang melangkah tanpa jeda
Denting berdentum tanpa hela
Aku yang rapuh dan belum ditempa
Kian hancur mendengarnya

Engkau yang hebat bermain nada
Mencoba menghantarkan cinta pada melodi taksa
Ketaksaan yang menggiring menuju kehampaan
Hingga terjebak dalam keheningan
Simfonimu tak dapat menarikku
Biarkan saja aku mendengarkan rapsodi luka yang tercipta sebelumnya

27 Februari, 2022


Kirim puisi orisinal kalian ke ch @temanpuisi. Akan rutin diunggah di ch @puisi. Gabung juga yuk ke ch @sedih. Sehat selalu peramu aksara. ❀️❀️❀️
Karya : @httpstmeslmhmd


Sebelum malam

Ada sedih di kedalaman matamu,
redupnya menjalariku, jauh ke hati.
Lalu bergumam sendiri,
sungguh pantas aku untuk dimaki!

Senyummu tak penuh terkembang,
dan mata sendu itu, menantang langit, "Kapan ia berhenti bersedih?"
Langit hanya diam. Kehilangan kata

Jutaan maaf untukmu, sore ini,
takdir mana yang bisa kita ingkari?
Langit sedang menangis, dan kita
tak kuasa berjalan di kucur airmatanya.

Semoga esok, surya tak buru-buru
pergi, dan langit sudah berdamai
dengan kecewanya, agar kita bisa
menemani sore yang tersenyum.

Malam, tolong dekap ia nanti,
ajak ia menari dan tertawa, sehingga
sedihnya beranjak, dan bahagianya
segera datang bertamu.

Jika malam adalah sebuah ungkapan rindu,
kan kurayu tuhan, tuk lenyapkan matahari untukmu

-eu

21 Oktober 2023

Gabung chanel ini, Lur!
@temanpuisi
@puisi
@sedih
Karya : @manaearth

π‘»π’†π’π’‚π’π’ˆ π’šπ’‚π’π’ˆ π‘«π’Šπ’•π’Šπ’π’ˆπ’ˆπ’‚π’π’Œπ’‚π’

Menyeduh kopi untuk puisi
Mengendapkan ampas untuk sebuah diksi
Mengecap pahit untuk setiap bait

Pada malam-malam lalu
Ditulis ketenangan paling sunyi
Dalam gelap nan tersembunyi

Desir angin berikrar janji
Gemerlap bintang menguap
Dan candra kembali tidur dengan angannya

Meruncingkan pikir untuk sebuah tafsir
Membuat bayang terang gelap tersebut arsir
Merangkai kerangka kata daripada kata mungkin

Adalah kopi yang telah dingin
Benar, ampas yang menjadi bekas
Serta pahit yang menyusul tidur dalam waktu dan masa lalu

π‘΄π’†π’π’‚π’˜π’Š,

π‘²π’Ž, πŸπŸπŸπŸ’


Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih. Terimakisah🌠
Karya : @jopopolu

Pukul 4 Dini hari

Kau dan aku sedang asik bercengkrama di depan unggunan api, sementara malam semakin dingin dan memilikimu masih menjadi ingin yang sampai kini tak kunjung Tuhan aminkan.

Tak ada yang keliru. Dan bahwa kau sama halnya seperti manusia lainnya -selain purnama yang melebur di bola matamu dan meluber di keindahan senyummu- yang akan berpaling pergi sesudah aku dan bara ini pasrah dikalahkan pagi.

Magelang, 23 Februari


Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah ke chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih, ya.

Sehat selalu teman puisi online satu semestaπŸŽπŸ‰
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Karya : @Eljhddd



Kalian boleh banget kirim vidio musikalisasi puisi ke chanel @temanpuisi. Jangan lupa gabung ke chanel @puisi dan @sedih.

Terima kasih🌠
2024/05/29 11:25:54
Back to Top
HTML Embed Code: