Karya : @Janijan63
Prahara Melipat Rasa
Jendela-Jendela kota terbuka menganga
Menghembus udara segar menyelir jiwa-jiwa merenung di sudut ruang
Pandangannya meneduh anantara setangkai melati putih; pun ranum analekta kekaguman
Di simpang gang parokial
Merpati biru mendebar roman ketampanan
Delapan puluh dua hari ia mengendapkan hati
Prahara cintanya melabu di persembunyian
Jeda melebarkan sayapnya untuk mendekati melati, sebelum akhirnya ia merunduk tak mampu
Kupu-kupu hijau begitu lekat terbang mengitari melati
Pagi itu, kabut menebal, merupa bibirku tersendat kaku
Tubuhku lelah, seiring langkahku memundur
Tuan, adakah daun rimbun 'tuk menghalangi tatapanku, melipat rasa ini dalam diam
Walau begitu, kekaguman tak memudar afeksi
Hingga doa-doaku dijawab sang maha cinta
Jani
21/10
Kirim puisi orisinal kalian ke ch @temanpuisi. Kita seru-seruan bareng di sana. Gabung juga ke ch @puisi dan @sedih.
Ajakin temen kalian juga ygy
Prahara Melipat Rasa
Jendela-Jendela kota terbuka menganga
Menghembus udara segar menyelir jiwa-jiwa merenung di sudut ruang
Pandangannya meneduh anantara setangkai melati putih; pun ranum analekta kekaguman
Di simpang gang parokial
Merpati biru mendebar roman ketampanan
Delapan puluh dua hari ia mengendapkan hati
Prahara cintanya melabu di persembunyian
Jeda melebarkan sayapnya untuk mendekati melati, sebelum akhirnya ia merunduk tak mampu
Kupu-kupu hijau begitu lekat terbang mengitari melati
Pagi itu, kabut menebal, merupa bibirku tersendat kaku
Tubuhku lelah, seiring langkahku memundur
Tuan, adakah daun rimbun 'tuk menghalangi tatapanku, melipat rasa ini dalam diam
Walau begitu, kekaguman tak memudar afeksi
Hingga doa-doaku dijawab sang maha cinta
Jani
21/10
Kirim puisi orisinal kalian ke ch @temanpuisi. Kita seru-seruan bareng di sana. Gabung juga ke ch @puisi dan @sedih.
Ajakin temen kalian juga ygy
Karya : @Langit100
Di mana letak indah nya puisi ?
Pada Rima, untaian kata
Atau ketika dibaca kau tersentuh rasa
Aku ingin membuatnya satu
Tapi Rimaku pergi
Untaian kata terputus
Tak perlu kau tanya tentang rasa
Sedari Pagi mereka berlari lari
Tak mau hinggap di secarik 'Kertas'
Kini yang tertinggal hanya akal
Sedang terhadap 'Puisi' dia bermusuhan
Tak mau dia dipakai untuk merajut kiasan
Karena kala akal yang bicara
Semua nya jelas terbaca.
Tiba tiba datang Sang Hati
Berkerut dahi, berpihak pada 'Puisi'
Kau tahu ?
Itulah mulanya akal dan hati bersebrangan
Sibuk bertengkar satu sama lain
Sedang 'Puisi' duduk diam berdiri
Setia menunggu 'Rasa' yang sedari tadi berlari lari.
{Re-aktor Puisi, By : Langit}
Purwakarta, 11 Januari 2024
Yok gabung yok ke chanel @temanpuisi, @puisi dan @sedih.
πππ
Di mana letak indah nya puisi ?
Pada Rima, untaian kata
Atau ketika dibaca kau tersentuh rasa
Aku ingin membuatnya satu
Tapi Rimaku pergi
Untaian kata terputus
Tak perlu kau tanya tentang rasa
Sedari Pagi mereka berlari lari
Tak mau hinggap di secarik 'Kertas'
Kini yang tertinggal hanya akal
Sedang terhadap 'Puisi' dia bermusuhan
Tak mau dia dipakai untuk merajut kiasan
Karena kala akal yang bicara
Semua nya jelas terbaca.
Tiba tiba datang Sang Hati
Berkerut dahi, berpihak pada 'Puisi'
Kau tahu ?
Itulah mulanya akal dan hati bersebrangan
Sibuk bertengkar satu sama lain
Sedang 'Puisi' duduk diam berdiri
Setia menunggu 'Rasa' yang sedari tadi berlari lari.
{Re-aktor Puisi, By : Langit}
Purwakarta, 11 Januari 2024
Yok gabung yok ke chanel @temanpuisi, @puisi dan @sedih.
πππ
Karya : @blue100sky
Udara yang tak begitu dingin
Tapi aku gigil dibalut sunyi
Mataku sayu pada guratan-guratan rindu tak bernada
Juga riuh rendah di kepala di antara remang-remang lampu kamarku
Membuatku tak bisa tidur nyenyak karena ambigu rasa
Malam semakin larut,
Rintik pekat pada diksi yang berkamuflase itu
Menjadikan kubengis bak seorang pengemis
Pikiran pun semakin kalut mengeja rindu yang teriris
Aku melanjutkan tidurku,
Tapi di benakku malah mengeja aura mu
Aku kesal, sungguh kesal
Adakah kau di luar sana menebar rindu yang bersembunyi di balik puisi kosongku?
Aku penasaran, mantra apa yang kau gunakan untuk menyelimuti kegelisahanku?
Sehingga bagian untuk melupamu malah membuatku bertanya-tanya
Menerka-nerka,
Benarkah aku sudah lupa?
Atau pura-pura lupa?
Samudra Masa Lalu by Biru Mahira Ryumi
28 Desember.
Join langsung ke chanel pusat puisi satu aksara @temanpuisi @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih
Udara yang tak begitu dingin
Tapi aku gigil dibalut sunyi
Mataku sayu pada guratan-guratan rindu tak bernada
Juga riuh rendah di kepala di antara remang-remang lampu kamarku
Membuatku tak bisa tidur nyenyak karena ambigu rasa
Malam semakin larut,
Rintik pekat pada diksi yang berkamuflase itu
Menjadikan kubengis bak seorang pengemis
Pikiran pun semakin kalut mengeja rindu yang teriris
Aku melanjutkan tidurku,
Tapi di benakku malah mengeja aura mu
Aku kesal, sungguh kesal
Adakah kau di luar sana menebar rindu yang bersembunyi di balik puisi kosongku?
Aku penasaran, mantra apa yang kau gunakan untuk menyelimuti kegelisahanku?
Sehingga bagian untuk melupamu malah membuatku bertanya-tanya
Menerka-nerka,
Benarkah aku sudah lupa?
Atau pura-pura lupa?
Samudra Masa Lalu by Biru Mahira Ryumi
28 Desember.
Join langsung ke chanel pusat puisi satu aksara @temanpuisi @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih
Karya :@wan_afrians
Kataku
Langit yang sedang hujan tidak ada apa-apanya dibanding ibuku
Kataku saat menirukan kondisi langit
Batu yang keras tidak ada apa-apanya dibanding bapakku
Kataku saat menirukan sifatnya batu
Sedang lautan bercerita
Mengaramkan kapal-kapal pendosa
Sedari pula terjebaknya aku pada muara
R. Afrians
Jambi, 17 Januari 2024
Diskusi seru tentang diksi puisi hanya di ch @temanpuisi. Langsung join ch @puisi dan @sedih yah
Open pp juga kitaahhπ₯³
Kataku
Langit yang sedang hujan tidak ada apa-apanya dibanding ibuku
Kataku saat menirukan kondisi langit
Batu yang keras tidak ada apa-apanya dibanding bapakku
Kataku saat menirukan sifatnya batu
Sedang lautan bercerita
Mengaramkan kapal-kapal pendosa
Sedari pula terjebaknya aku pada muara
R. Afrians
Jambi, 17 Januari 2024
Diskusi seru tentang diksi puisi hanya di ch @temanpuisi. Langsung join ch @puisi dan @sedih yah
Open pp juga kitaahhπ₯³
Karya : @Lilysudahsembuh
MARI MENANGIS
Oleh; Perempuan Luka
Mari bersayup,
Untuk cerita seram nan gugup
Seakan membisik tubuh untuk tetap meringkuk
Di bawah jembatan kenangan nan lapuk.
Mari bertapur,
Untuk cerita dalam dalam yang telah terkubur
Tersayat membekas dalam dengkur
Rupanya tengah bermimpi dalam tutur.
Marilah menangis,
Meratapi keadaan yang haus akan kasis
Kiasan puisi tak menguasaikan tangis, karena rupanya gadis itu meringis dalam desis iris
Ngawi, 16 Januari
Gabung ke ch @temanpuisi untuk diskusi, kirim karya orisinal kalian. Akan rutin di up pada ch @puisi. Sila gabung ke ch @sedih juga
MARI MENANGIS
Oleh; Perempuan Luka
Mari bersayup,
Untuk cerita seram nan gugup
Seakan membisik tubuh untuk tetap meringkuk
Di bawah jembatan kenangan nan lapuk.
Mari bertapur,
Untuk cerita dalam dalam yang telah terkubur
Tersayat membekas dalam dengkur
Rupanya tengah bermimpi dalam tutur.
Marilah menangis,
Meratapi keadaan yang haus akan kasis
Kiasan puisi tak menguasaikan tangis, karena rupanya gadis itu meringis dalam desis iris
Ngawi, 16 Januari
Gabung ke ch @temanpuisi untuk diskusi, kirim karya orisinal kalian. Akan rutin di up pada ch @puisi. Sila gabung ke ch @sedih juga
Karya : @Pembunuh_Tuhan
Seumpama Aku, Seumpama Kau
---
Seumpama waktu;
Ingin aku, berdetik di hatimu
Seumpama bena;
Ingin aku, berlayar di namamu
Seumpama rumah;
Ingin aku, menetap di tubuhmu
Seandainya aku,
Seandainya kau,
Mungkinkah kita?
Seumpama angin;
Ingin aku, mengusap hitam rambutmu
Seumpama malam;
Ingin aku, menetap di mimpimu
Seumpama pagi;
Ingin aku, mengecup lesung pipimu
Bagaimana aku,
Bagaimana kau,
Mungkinkah jika?
Lalu engkau,
Kemudian aku,
Akankah kita ...
___
Togean, Nov 2020
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih.
Open paid promote juga, cek bioπ₯³π₯³
Seumpama Aku, Seumpama Kau
---
Seumpama waktu;
Ingin aku, berdetik di hatimu
Seumpama bena;
Ingin aku, berlayar di namamu
Seumpama rumah;
Ingin aku, menetap di tubuhmu
Seandainya aku,
Seandainya kau,
Mungkinkah kita?
Seumpama angin;
Ingin aku, mengusap hitam rambutmu
Seumpama malam;
Ingin aku, menetap di mimpimu
Seumpama pagi;
Ingin aku, mengecup lesung pipimu
Bagaimana aku,
Bagaimana kau,
Mungkinkah jika?
Lalu engkau,
Kemudian aku,
Akankah kita ...
___
Togean, Nov 2020
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih.
Open paid promote juga, cek bioπ₯³π₯³
Karya : @randirizaldi_27
Operasi Kenangan
Kau tau?
Aku pernah melakukan operasi terhadap kepalaku
Tapi, operasi kepalaku berbeda dengan orang lain
Aku menggunakan sayatan-sayatan kenangan yang begitu dalam
Yang membuat buliran-buliran kasat mata keluar dengan sendirinya
Lalu, aku mengeluarkan beberapa pecahan yang dulunya membuat batinku terluka
Dan setelahnya, aku menjahit kembali kepalaku menggunakan benang kata yang telah aku susun rapi dan seindah majas metafora
Bukittinggi, 27 Oktober 2023
Langsung gabung ke chanel @puisi @temanpuisi dan @sedih ya
Sehat selalu para pujangga aksara π
Operasi Kenangan
Kau tau?
Aku pernah melakukan operasi terhadap kepalaku
Tapi, operasi kepalaku berbeda dengan orang lain
Aku menggunakan sayatan-sayatan kenangan yang begitu dalam
Yang membuat buliran-buliran kasat mata keluar dengan sendirinya
Lalu, aku mengeluarkan beberapa pecahan yang dulunya membuat batinku terluka
Dan setelahnya, aku menjahit kembali kepalaku menggunakan benang kata yang telah aku susun rapi dan seindah majas metafora
Bukittinggi, 27 Oktober 2023
Langsung gabung ke chanel @puisi @temanpuisi dan @sedih ya
Sehat selalu para pujangga aksara π
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
Karya : @sitisyarifah_almumas
Kirim vidio musikalisasi epik berdurasi maksimal dua menit yah ke @temanpuisi
Boleh juga kirim puisi orisinal ke chanel @temanpuisi. Tempat kalian bisa diskusi bareng dengan para pujangga seluruh Indonesia dan negara tetangga. Gabung juga di ch @puisi dan @sedih
Kirim vidio musikalisasi epik berdurasi maksimal dua menit yah ke @temanpuisi
Boleh juga kirim puisi orisinal ke chanel @temanpuisi. Tempat kalian bisa diskusi bareng dengan para pujangga seluruh Indonesia dan negara tetangga. Gabung juga di ch @puisi dan @sedih
Karya : @Melki_Unnu
RENJANA
Paripurna hidup yang redup dan suram
Kelam dan tenggelam di alur yang dalam
Dentang denting hujan langit malam
Melukis metafora hati yang karam
Semua akar-akar pijak terasa patah
Aska menghukum langkah
Rana dari kelana di jarah
Antah-berantah takdir yang terikat sumpah
Seperti terbiasa menelanjangi air mata
Berleha-leha dengan lelah yang jenaka
Bersandiwara dengan rupa yang pura-pura
Lalu menutup lihat dan menenangkan kecewa
Terlepas dari harap dan sebuah doa
Lanang sang bunda tak harus berduka
Menopang langkah, menakar harta
Melawan pulang, menyetubuhi renjana
Surabaya, 19 Desember 2023
Gabung langsung πππ
@temanpuisi
@puisi
@sedih
RENJANA
Paripurna hidup yang redup dan suram
Kelam dan tenggelam di alur yang dalam
Dentang denting hujan langit malam
Melukis metafora hati yang karam
Semua akar-akar pijak terasa patah
Aska menghukum langkah
Rana dari kelana di jarah
Antah-berantah takdir yang terikat sumpah
Seperti terbiasa menelanjangi air mata
Berleha-leha dengan lelah yang jenaka
Bersandiwara dengan rupa yang pura-pura
Lalu menutup lihat dan menenangkan kecewa
Terlepas dari harap dan sebuah doa
Lanang sang bunda tak harus berduka
Menopang langkah, menakar harta
Melawan pulang, menyetubuhi renjana
Surabaya, 19 Desember 2023
Gabung langsung πππ
@temanpuisi
@puisi
@sedih
Karya : @Agatha_16
Rintik hujan ini
Seperti denting piano yang iramakan suasana hati nan hendak evaluasi diri
Dan seperti bunyi tepuk tangan untuk mereka yang masih mau melangkahkan kakinya ke masjid untuk dirikan shalat
Bahkan sebetulnya tarikan napas di dunia ini adalah proses perkuliahan
Yang kan menghadapi sidang nanti di kuburan
120822
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi @puisi. Gabung sekalian ke ch @sedih.
Open paid promote juga kitaπ₯³
Rintik hujan ini
Seperti denting piano yang iramakan suasana hati nan hendak evaluasi diri
Dan seperti bunyi tepuk tangan untuk mereka yang masih mau melangkahkan kakinya ke masjid untuk dirikan shalat
Bahkan sebetulnya tarikan napas di dunia ini adalah proses perkuliahan
Yang kan menghadapi sidang nanti di kuburan
120822
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi @puisi. Gabung sekalian ke ch @sedih.
Open paid promote juga kitaπ₯³
Do you enjoy reading this channel?
Perhaps you have thought about placing ads on it?
To do this, follow three simple steps:
1) Sign up: https://telega.io/c/puisi
2) Top up the balance in a convenient way
3) Create an advertising post
If the topic of your post fits our channel, we will publish it with pleasure.
Perhaps you have thought about placing ads on it?
To do this, follow three simple steps:
1) Sign up: https://telega.io/c/puisi
2) Top up the balance in a convenient way
3) Create an advertising post
If the topic of your post fits our channel, we will publish it with pleasure.
Telega
Advertising in the Telegram channel Β«PuisiΒ» 7859b - Telega.io
Advertising in the telegram channel Puisi with a guarantee of placement! Telegram channel Β«@puisiΒ». Category: Other. Subscribers: 28486. Cost of advertising publication: $12.00.
Karya : @Fadhilatu
~Senja sore ini
Rintih batin alkhansa yang menjadi
Memilih menepi akan pesona planet bumi
Terlihat usai perihal mimpi
Namun, jentik jari tak dapat membohongi
Duhai, kaum hawa ....
Menjadi mutiara tak semudah kata
Dengan hadirnya garis adam penyeru drama
Nabastala yang tertutup mendung
Menimbun berjuta rasa terundung
Mereka yang mendekat tanpa berhitung
Adalah anca yang tak kan beruntung
Penyejuk cinta ....
Terimalah sajian indah ini
Rayuan tanpa jeda diharap penghapus lara
Dibalik jendela yang kau buka
Benarkah ini tujuan bersama?
Atau hanya teman dalam jalannya sebuah cerita tanpa rasa?
πfa ....
Jum'at, 12 agustus 2022
Gabung ke chanel @puisi @temanpuisi dan @sedih
Tysmβ€οΈπ€
~Senja sore ini
Rintih batin alkhansa yang menjadi
Memilih menepi akan pesona planet bumi
Terlihat usai perihal mimpi
Namun, jentik jari tak dapat membohongi
Duhai, kaum hawa ....
Menjadi mutiara tak semudah kata
Dengan hadirnya garis adam penyeru drama
Nabastala yang tertutup mendung
Menimbun berjuta rasa terundung
Mereka yang mendekat tanpa berhitung
Adalah anca yang tak kan beruntung
Penyejuk cinta ....
Terimalah sajian indah ini
Rayuan tanpa jeda diharap penghapus lara
Dibalik jendela yang kau buka
Benarkah ini tujuan bersama?
Atau hanya teman dalam jalannya sebuah cerita tanpa rasa?
πfa ....
Jum'at, 12 agustus 2022
Gabung ke chanel @puisi @temanpuisi dan @sedih
Tysmβ€οΈπ€
Karya : @puitis99
Jika Hujan Turun Deras Sebelum Waktunya
dari Yuha Aminudin
untuk Mama Tersakti Abad Ini
Jika hujan turun deras
di luar rumah
aku tidak takut gelap
waktu listrik padam
Kecuali apabila petir menyambar
firasat ibuku
sewaktu-waktu
Tanpa mendung, tanpa tedeng
aling-aling
Jika hujan badai telah sampai
di kota tempatku bermukim
Aku tidak takut banjir
atau longsor, atau berbagai bentuk bencana
nantinya
Yang aku belum berani menghadapi
hanya jika hujan turun
sangat deras
di pelupuk mata ibuku
Walau kemarau pun
pasti, kami;
aku, ayah dan saudara-saudaraku,
tak pernah takut kekeringan
Atau bila tertimpa musibah
paceklik menyerang
Yang kami takutkan
adalah keringnya sumber doa-doa mujarab
dari tengadah tangan ibu
jika makin jarang
beliau bermunajat
Tuban Jawa Timur, 2022
Kirim puisi orisinal kalian ke @temanpuisi. Gabung juga ke ch @puisi dan @sedih.
Sehat selalu para peramu kata. πͺ
Jika Hujan Turun Deras Sebelum Waktunya
dari Yuha Aminudin
untuk Mama Tersakti Abad Ini
Jika hujan turun deras
di luar rumah
aku tidak takut gelap
waktu listrik padam
Kecuali apabila petir menyambar
firasat ibuku
sewaktu-waktu
Tanpa mendung, tanpa tedeng
aling-aling
Jika hujan badai telah sampai
di kota tempatku bermukim
Aku tidak takut banjir
atau longsor, atau berbagai bentuk bencana
nantinya
Yang aku belum berani menghadapi
hanya jika hujan turun
sangat deras
di pelupuk mata ibuku
Walau kemarau pun
pasti, kami;
aku, ayah dan saudara-saudaraku,
tak pernah takut kekeringan
Atau bila tertimpa musibah
paceklik menyerang
Yang kami takutkan
adalah keringnya sumber doa-doa mujarab
dari tengadah tangan ibu
jika makin jarang
beliau bermunajat
Tuban Jawa Timur, 2022
Kirim puisi orisinal kalian ke @temanpuisi. Gabung juga ke ch @puisi dan @sedih.
Sehat selalu para peramu kata. πͺ
Karya : @Haschwalt2
EUTHANASIA
Kelambu menyapu
Debu menyerbu
Menyeruak, obrak-abrik
Mengacak-acak trakea
: skandal dunia bawah
Dulu, tubuhnya
Hutan hujan tropis
Bulir-bulir keringat
Jatuh, basah, kuyup
Subur sekujur
Sebelum dikelilingi
Izra
Munkar
Nakir
β boneka lumpur berlumur darah.
Tawa-tawa terhidang
Di kepala
Distorsi, disintegrasi, disfungsi
Pesta kecil-kecilan
Renggut pelan-pelan
Menuju
"The Unlimited Void."
Malang 23.02.24
Trissa Meiristiva Tapa Maharesi
Langsung gabung dan kirim puisi orisinal kalian ke ch @temanpuisi. Banyak karya penulis keren di sini. Sekalian masuk ke ch @puisi dan @sedih, ya. Tinggal join, no ribetπ
EUTHANASIA
Kelambu menyapu
Debu menyerbu
Menyeruak, obrak-abrik
Mengacak-acak trakea
: skandal dunia bawah
Dulu, tubuhnya
Hutan hujan tropis
Bulir-bulir keringat
Jatuh, basah, kuyup
Subur sekujur
Sebelum dikelilingi
Izra
Munkar
Nakir
β boneka lumpur berlumur darah.
Tawa-tawa terhidang
Di kepala
Distorsi, disintegrasi, disfungsi
Pesta kecil-kecilan
Renggut pelan-pelan
Menuju
"The Unlimited Void."
Malang 23.02.24
Trissa Meiristiva Tapa Maharesi
Langsung gabung dan kirim puisi orisinal kalian ke ch @temanpuisi. Banyak karya penulis keren di sini. Sekalian masuk ke ch @puisi dan @sedih, ya. Tinggal join, no ribetπ
Karya : @Asr_1502
Rapsodi luka
~KH15
Riuh yang melangkah tanpa jeda
Denting berdentum tanpa hela
Aku yang rapuh dan belum ditempa
Kian hancur mendengarnya
Engkau yang hebat bermain nada
Mencoba menghantarkan cinta pada melodi taksa
Ketaksaan yang menggiring menuju kehampaan
Hingga terjebak dalam keheningan
Simfonimu tak dapat menarikku
Biarkan saja aku mendengarkan rapsodi luka yang tercipta sebelumnya
27 Februari, 2022
Kirim puisi orisinal kalian ke ch @temanpuisi. Akan rutin diunggah di ch @puisi. Gabung juga yuk ke ch @sedih. Sehat selalu peramu aksara. β€οΈβ€οΈβ€οΈ
Rapsodi luka
~KH15
Riuh yang melangkah tanpa jeda
Denting berdentum tanpa hela
Aku yang rapuh dan belum ditempa
Kian hancur mendengarnya
Engkau yang hebat bermain nada
Mencoba menghantarkan cinta pada melodi taksa
Ketaksaan yang menggiring menuju kehampaan
Hingga terjebak dalam keheningan
Simfonimu tak dapat menarikku
Biarkan saja aku mendengarkan rapsodi luka yang tercipta sebelumnya
27 Februari, 2022
Kirim puisi orisinal kalian ke ch @temanpuisi. Akan rutin diunggah di ch @puisi. Gabung juga yuk ke ch @sedih. Sehat selalu peramu aksara. β€οΈβ€οΈβ€οΈ
Karya : @httpstmeslmhmd
Sebelum malam
Ada sedih di kedalaman matamu,
redupnya menjalariku, jauh ke hati.
Lalu bergumam sendiri,
sungguh pantas aku untuk dimaki!
Senyummu tak penuh terkembang,
dan mata sendu itu, menantang langit, "Kapan ia berhenti bersedih?"
Langit hanya diam. Kehilangan kata
Jutaan maaf untukmu, sore ini,
takdir mana yang bisa kita ingkari?
Langit sedang menangis, dan kita
tak kuasa berjalan di kucur airmatanya.
Semoga esok, surya tak buru-buru
pergi, dan langit sudah berdamai
dengan kecewanya, agar kita bisa
menemani sore yang tersenyum.
Malam, tolong dekap ia nanti,
ajak ia menari dan tertawa, sehingga
sedihnya beranjak, dan bahagianya
segera datang bertamu.
Jika malam adalah sebuah ungkapan rindu,
kan kurayu tuhan, tuk lenyapkan matahari untukmu
-eu
21 Oktober 2023
Gabung chanel ini, Lur!
@temanpuisi
@puisi
@sedih
Sebelum malam
Ada sedih di kedalaman matamu,
redupnya menjalariku, jauh ke hati.
Lalu bergumam sendiri,
sungguh pantas aku untuk dimaki!
Senyummu tak penuh terkembang,
dan mata sendu itu, menantang langit, "Kapan ia berhenti bersedih?"
Langit hanya diam. Kehilangan kata
Jutaan maaf untukmu, sore ini,
takdir mana yang bisa kita ingkari?
Langit sedang menangis, dan kita
tak kuasa berjalan di kucur airmatanya.
Semoga esok, surya tak buru-buru
pergi, dan langit sudah berdamai
dengan kecewanya, agar kita bisa
menemani sore yang tersenyum.
Malam, tolong dekap ia nanti,
ajak ia menari dan tertawa, sehingga
sedihnya beranjak, dan bahagianya
segera datang bertamu.
Jika malam adalah sebuah ungkapan rindu,
kan kurayu tuhan, tuk lenyapkan matahari untukmu
-eu
21 Oktober 2023
Gabung chanel ini, Lur!
@temanpuisi
@puisi
@sedih
Karya : @manaearth
π»πππππ ππππ π«πππππππππππ
Menyeduh kopi untuk puisi
Mengendapkan ampas untuk sebuah diksi
Mengecap pahit untuk setiap bait
Pada malam-malam lalu
Ditulis ketenangan paling sunyi
Dalam gelap nan tersembunyi
Desir angin berikrar janji
Gemerlap bintang menguap
Dan candra kembali tidur dengan angannya
Meruncingkan pikir untuk sebuah tafsir
Membuat bayang terang gelap tersebut arsir
Merangkai kerangka kata daripada kata mungkin
Adalah kopi yang telah dingin
Benar, ampas yang menjadi bekas
Serta pahit yang menyusul tidur dalam waktu dan masa lalu
π΄πππππ,
π²π, ππππ
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih. Terimakisahπ
π»πππππ ππππ π«πππππππππππ
Menyeduh kopi untuk puisi
Mengendapkan ampas untuk sebuah diksi
Mengecap pahit untuk setiap bait
Pada malam-malam lalu
Ditulis ketenangan paling sunyi
Dalam gelap nan tersembunyi
Desir angin berikrar janji
Gemerlap bintang menguap
Dan candra kembali tidur dengan angannya
Meruncingkan pikir untuk sebuah tafsir
Membuat bayang terang gelap tersebut arsir
Merangkai kerangka kata daripada kata mungkin
Adalah kopi yang telah dingin
Benar, ampas yang menjadi bekas
Serta pahit yang menyusul tidur dalam waktu dan masa lalu
π΄πππππ,
π²π, ππππ
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih. Terimakisahπ
Karya : @jopopolu
Pukul 4 Dini hari
Kau dan aku sedang asik bercengkrama di depan unggunan api, sementara malam semakin dingin dan memilikimu masih menjadi ingin yang sampai kini tak kunjung Tuhan aminkan.
Tak ada yang keliru. Dan bahwa kau sama halnya seperti manusia lainnya -selain purnama yang melebur di bola matamu dan meluber di keindahan senyummu- yang akan berpaling pergi sesudah aku dan bara ini pasrah dikalahkan pagi.
Magelang, 23 Februari
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah ke chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih, ya.
Sehat selalu teman puisi online satu semestaππ
Pukul 4 Dini hari
Kau dan aku sedang asik bercengkrama di depan unggunan api, sementara malam semakin dingin dan memilikimu masih menjadi ingin yang sampai kini tak kunjung Tuhan aminkan.
Tak ada yang keliru. Dan bahwa kau sama halnya seperti manusia lainnya -selain purnama yang melebur di bola matamu dan meluber di keindahan senyummu- yang akan berpaling pergi sesudah aku dan bara ini pasrah dikalahkan pagi.
Magelang, 23 Februari
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah ke chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih, ya.
Sehat selalu teman puisi online satu semestaππ
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Karya : @Eljhddd
Kalian boleh banget kirim vidio musikalisasi puisi ke chanel @temanpuisi. Jangan lupa gabung ke chanel @puisi dan @sedih.
Terima kasihπ
Kalian boleh banget kirim vidio musikalisasi puisi ke chanel @temanpuisi. Jangan lupa gabung ke chanel @puisi dan @sedih.
Terima kasihπ