Karya: @roomi_maji
A k u M e m i l i k i m u
Sebelum senja terbenam mengakhiri masa langitnya; hangat cahyanya sempat menelusup ke celah jendela mata dan jendela hatimu yang tengah kosong itu.
Sedari malam masih diaisan doa -- dan mata pagi masih membuta; kau melihat embun mewujud aku dan mungkin air mataku. Dingin menjelma aku dan mungkin keterasingan diriku.
Dimula pagi kaulalui lagi segenap sehat kala kuhempas napas menyebut-nyebut namamu; di doaku yang syahid. Sebelum kalimah cinta terkata, senja tak lagi ada di atap kepala.
R . . .
11 Oktober 2023
Kirim puisi/senandika/video musikalisasi puisi kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin di up pada chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih, ya. Semangat semua☘️☘️
A k u M e m i l i k i m u
Sebelum senja terbenam mengakhiri masa langitnya; hangat cahyanya sempat menelusup ke celah jendela mata dan jendela hatimu yang tengah kosong itu.
Sedari malam masih diaisan doa -- dan mata pagi masih membuta; kau melihat embun mewujud aku dan mungkin air mataku. Dingin menjelma aku dan mungkin keterasingan diriku.
Dimula pagi kaulalui lagi segenap sehat kala kuhempas napas menyebut-nyebut namamu; di doaku yang syahid. Sebelum kalimah cinta terkata, senja tak lagi ada di atap kepala.
R . . .
11 Oktober 2023
Kirim puisi/senandika/video musikalisasi puisi kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin di up pada chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih, ya. Semangat semua☘️☘️
Karya : @Bilhamasah
Ingin sekali kubertamu ke bibirmu
Yang kaku membiru
Beku ....
Ingin sekali kurawat jauhku
Darimu yang dimakan waktu
Sembilu ....
Ingin sekali kuhafal wajahmu
Yang perlahan menjauh
Semu ....
Ingin kurapalkan mantra-mantra jiwa
Yang galau merendah
Yang senang pergi entah kemana
Yang haloku tak segera dijawab halomu
Yang rinduku perlahan berubah sendu
Yang sedihku semakin pilu ....
Elegi .., kini kau sudah entah dimana
Aku tergugu, memahat prasasti puisi untuk
Kenang dirimu ....
Malang, 5 Oktober 2023
Gabung langsung ke chanel @temanpuisi @puisi dan @sedih
Ingin sekali kubertamu ke bibirmu
Yang kaku membiru
Beku ....
Ingin sekali kurawat jauhku
Darimu yang dimakan waktu
Sembilu ....
Ingin sekali kuhafal wajahmu
Yang perlahan menjauh
Semu ....
Ingin kurapalkan mantra-mantra jiwa
Yang galau merendah
Yang senang pergi entah kemana
Yang haloku tak segera dijawab halomu
Yang rinduku perlahan berubah sendu
Yang sedihku semakin pilu ....
Elegi .., kini kau sudah entah dimana
Aku tergugu, memahat prasasti puisi untuk
Kenang dirimu ....
Malang, 5 Oktober 2023
Gabung langsung ke chanel @temanpuisi @puisi dan @sedih
Karya : @Khiyaaa
lihat aku
validasi yang tak pernah usai
mencari-cari induk yang tak pernah peluk
kau lupa bahwa aku adalah bayangmu
sekali lagi
berkali-kali aku mati
ruhku melayang
dan raga yang hanya duduk terkunci
lepaslah aku
biarkan aku menemukan dendam
seperti api yang tak lagi redup
yogyakarta, 23 mei 2024
vina khiya
Kirim langsung puisi orisinal kalian ke @temanpuisi, gabung juga ke @puisi dan @sedih
lihat aku
validasi yang tak pernah usai
mencari-cari induk yang tak pernah peluk
kau lupa bahwa aku adalah bayangmu
sekali lagi
berkali-kali aku mati
ruhku melayang
dan raga yang hanya duduk terkunci
lepaslah aku
biarkan aku menemukan dendam
seperti api yang tak lagi redup
yogyakarta, 23 mei 2024
vina khiya
Kirim langsung puisi orisinal kalian ke @temanpuisi, gabung juga ke @puisi dan @sedih
Karya : @Juang_04
Aku pamit
Perlahan aku larut dalam peradaban malam,
Perjalanan menuju pergi, tiada kembali,
beranjak dari hadirku yang menjelma,
Tak berniat lagi mengusikmu dalam keresahan
Aku meniti jejak dalam kesunyian,
Kuingkari napasku, menghapus jejak-jejak yang ragu,
Perlahan aku menghilang dalam penjuru keabadian.
Ketulusan kubisikan, teriring dalam larut kepedihan.
Pergilah, biarkan aku menjadi angan tak terucap.
Sampaikan selamat tinggal tanpa belas kasihan.
Kau terus hidup, bersinar tanpa keterikatan,
Sementara aku menjauh, menyingkirkan bayang yang berkecamuk.
Kenangan kita tenggelam dalam kesudahan masa lalu.
Kau dan aku, terjauhkan dalam arus yang berbeda,
Perlahan menghilang dalam jeda yang tak tergenggam,
Terima kasih, atas segala pengharapan yang sempat terdo'akan.
~Jentaka
Mojokerto, 23/06/23
Langsung gabung ke chanel @temanpuisi, sering ada diskusi diksi. Gabung juga ke chanel @puisi dan @sedih.
Open paid promote tentu saja🥳
Aku pamit
Perlahan aku larut dalam peradaban malam,
Perjalanan menuju pergi, tiada kembali,
beranjak dari hadirku yang menjelma,
Tak berniat lagi mengusikmu dalam keresahan
Aku meniti jejak dalam kesunyian,
Kuingkari napasku, menghapus jejak-jejak yang ragu,
Perlahan aku menghilang dalam penjuru keabadian.
Ketulusan kubisikan, teriring dalam larut kepedihan.
Pergilah, biarkan aku menjadi angan tak terucap.
Sampaikan selamat tinggal tanpa belas kasihan.
Kau terus hidup, bersinar tanpa keterikatan,
Sementara aku menjauh, menyingkirkan bayang yang berkecamuk.
Kenangan kita tenggelam dalam kesudahan masa lalu.
Kau dan aku, terjauhkan dalam arus yang berbeda,
Perlahan menghilang dalam jeda yang tak tergenggam,
Terima kasih, atas segala pengharapan yang sempat terdo'akan.
~Jentaka
Mojokerto, 23/06/23
Langsung gabung ke chanel @temanpuisi, sering ada diskusi diksi. Gabung juga ke chanel @puisi dan @sedih.
Open paid promote tentu saja🥳
Karya : @heartling_intoyou
perayaan diri, katamu pada tiap pucuk sunyi yang kesepian
ucapan selamat lalu wajah bungah pada bom waktu—memborbardir masa silam
Duarr!
satu tembakan di relung kepala menghujam rajutan yang semrawut; samar—
masa sedang mencari jati diri, apa maunya hati
lalu replika kesadaran akal dan perasaan
membaur terbelenggu emosi
kau yang mana?
yang mencuri pandang mata saban waktu?
kala bayanganmu adalah busur panah membujur di nafasmu
menutup duri yang tercekat di kerongkongan
sangat sempurna tanpa kurang; bahasa rapuh mu tampak nyata ketika kau seorang diri
atau yang kestabilannya tercacah-cacah?
lalu cacat tak berbentuk
sebab bingung dengan bumi yang dipijakan
sedang detik berdenging tiap menit
memompa umur di sepersekian hari
tubuh luruh, hening berkerut dahi
wajah dingin tanpa ekspresi
terdiam, bungkam yang kesekian
menyangkal, mengiyakan todongan pisau tajam yang diarahkan
Shopie Lolita, Tulisan kerdil dari tumpukan sampah sebelah sini ; Rabu—05 Juni
Kuy cek dan join puisi-puisi keren hanya di chanel @puisi dan @temanpuisi. Jangan ketinggalan chanel @sedih juga yah✌
perayaan diri, katamu pada tiap pucuk sunyi yang kesepian
ucapan selamat lalu wajah bungah pada bom waktu—memborbardir masa silam
Duarr!
satu tembakan di relung kepala menghujam rajutan yang semrawut; samar—
masa sedang mencari jati diri, apa maunya hati
lalu replika kesadaran akal dan perasaan
membaur terbelenggu emosi
kau yang mana?
yang mencuri pandang mata saban waktu?
kala bayanganmu adalah busur panah membujur di nafasmu
menutup duri yang tercekat di kerongkongan
sangat sempurna tanpa kurang; bahasa rapuh mu tampak nyata ketika kau seorang diri
atau yang kestabilannya tercacah-cacah?
lalu cacat tak berbentuk
sebab bingung dengan bumi yang dipijakan
sedang detik berdenging tiap menit
memompa umur di sepersekian hari
tubuh luruh, hening berkerut dahi
wajah dingin tanpa ekspresi
terdiam, bungkam yang kesekian
menyangkal, mengiyakan todongan pisau tajam yang diarahkan
Shopie Lolita, Tulisan kerdil dari tumpukan sampah sebelah sini ; Rabu—05 Juni
Kuy cek dan join puisi-puisi keren hanya di chanel @puisi dan @temanpuisi. Jangan ketinggalan chanel @sedih juga yah✌
Karya : @Nrdinmhd
menyukaimu adalah manuskrip rasa paling tua yang sulit diartikan
binar indah bola matamu adalah diksi yang memiliki ribuan persepsi
dan wajahmu adalah lukisan yang dilukis dengan tinta cinta dan harap paling mahal di dunia
jika boleh,
aku ingin memiliki manuskrip itu dalam genggamanku
diksi indah itu dalam ingatanku
dan lukisan penuh makna itu dalam netra harapku
Yogyakarta, 2 mei 2024.
Gabung langsung ke chanel @puisi @temanpuisi dan @sedih
menyukaimu adalah manuskrip rasa paling tua yang sulit diartikan
binar indah bola matamu adalah diksi yang memiliki ribuan persepsi
dan wajahmu adalah lukisan yang dilukis dengan tinta cinta dan harap paling mahal di dunia
jika boleh,
aku ingin memiliki manuskrip itu dalam genggamanku
diksi indah itu dalam ingatanku
dan lukisan penuh makna itu dalam netra harapku
Yogyakarta, 2 mei 2024.
Gabung langsung ke chanel @puisi @temanpuisi dan @sedih
Karya : @ibnbahrayni
Meniriskan Kuyup
Pasang bulan sesal itu di bulat matamu ....
kuyakin beningnya merembah seperti getah kayu damar yang kau toreh ....
Aku mengatup bibir di bawah candra yang purnama ....
memenjara serapahku yang ditiup marah, lalu memilih duduk bertongkat lutut sambil meniriskan kuyup dari pepatahan hati yang kau rencah ....
Dis, seruah jarak aku melaungmu ... namun kau abai dari lukaku ....
___
Karya: Hendra Wibawa Wangsa Widjaja
Cek aneka puisi keren di chanel @puisi dan @temanpuisi yah. Jangan lupa juga gabung ke chanel @sedih. Terima kisah❤❤❤
Meniriskan Kuyup
Pasang bulan sesal itu di bulat matamu ....
kuyakin beningnya merembah seperti getah kayu damar yang kau toreh ....
Aku mengatup bibir di bawah candra yang purnama ....
memenjara serapahku yang ditiup marah, lalu memilih duduk bertongkat lutut sambil meniriskan kuyup dari pepatahan hati yang kau rencah ....
Dis, seruah jarak aku melaungmu ... namun kau abai dari lukaku ....
___
Karya: Hendra Wibawa Wangsa Widjaja
Cek aneka puisi keren di chanel @puisi dan @temanpuisi yah. Jangan lupa juga gabung ke chanel @sedih. Terima kisah❤❤❤
Karya : @Syaitonn
"Ruang"
Malam menampilkan sepi pada ruang itu
Kudapati kamu merangkul mesra dengan waktu
Sementara tulang-belulang ini menggigil kaku
Bibir pucat dan lembayung biru
Kau sehening malam kala rembulan tertutup awan
Sepi, sendiri, sunyi dan mati.
Tak ada tanda dari gelagatmu
Berbaring di sana menatap langit abu-abu
Dari kejauhan aku hanya memandangmu
Tak sedikit pun kuingin mengganggu
Membiarkanmu sibuk dengan rasamu
Namun tidak dengan rasaku yang hampir layu
Bogor: 3, Januari 2023.
-Moe
Follow aja langsung ya:
@temanpuisi @puisi @sedih
"Ruang"
Malam menampilkan sepi pada ruang itu
Kudapati kamu merangkul mesra dengan waktu
Sementara tulang-belulang ini menggigil kaku
Bibir pucat dan lembayung biru
Kau sehening malam kala rembulan tertutup awan
Sepi, sendiri, sunyi dan mati.
Tak ada tanda dari gelagatmu
Berbaring di sana menatap langit abu-abu
Dari kejauhan aku hanya memandangmu
Tak sedikit pun kuingin mengganggu
Membiarkanmu sibuk dengan rasamu
Namun tidak dengan rasaku yang hampir layu
Bogor: 3, Januari 2023.
-Moe
Follow aja langsung ya:
@temanpuisi @puisi @sedih
Karya : @DN_aksd
Tafakur
Lambaian lembayung lalu mengisyaratkanku atas kehilanganmu
Melepas yang tak sebenarnya inginku lepas
Mengikhlaskan yang sebenarnya aku tak benar-benar ikhlas
Aku sempat mengaksarakan ragamu dalam bahagia
Aku sempat menjadikanmu halusinasi perihal keindahan dunia
Mengikat jiwamu pada sanubariku
Lambaian lembayung lalu memberiku sebuah kabar
Kabar yang sempat kuanggap sebagai kabar burung
Adalah kabar dimana engkau tiba-tiba mundur
Sampai titik ini aku masih mencari letak salahku
Aku menelisik berlembar-lembar buku
Namun tak pernah kutemukan sesuatu yang mencurangiku
Aku dalam ruang pengap mencari puing-puing salahku
Di mana kesalahan itu?
Atau aku salah dalam mengaksarakan setiap gerakmu
Sampai saat ini aku masih dalam tafakur
Mencari titik-titik yang kau tinggalkan sebagai tanda tanya di kepalaku
Perihal kemunduranmu kala itu
Minggu, 4 Juni 2023
📕DN_aksaradiksi🍂
@temanpuisi, tempat kalian bisa kirim bermacam puisi orisinal
@puisi, gudangnya puisi pilihan
@sedih, gabung aja deh, suka relate.
Tafakur
Lambaian lembayung lalu mengisyaratkanku atas kehilanganmu
Melepas yang tak sebenarnya inginku lepas
Mengikhlaskan yang sebenarnya aku tak benar-benar ikhlas
Aku sempat mengaksarakan ragamu dalam bahagia
Aku sempat menjadikanmu halusinasi perihal keindahan dunia
Mengikat jiwamu pada sanubariku
Lambaian lembayung lalu memberiku sebuah kabar
Kabar yang sempat kuanggap sebagai kabar burung
Adalah kabar dimana engkau tiba-tiba mundur
Sampai titik ini aku masih mencari letak salahku
Aku menelisik berlembar-lembar buku
Namun tak pernah kutemukan sesuatu yang mencurangiku
Aku dalam ruang pengap mencari puing-puing salahku
Di mana kesalahan itu?
Atau aku salah dalam mengaksarakan setiap gerakmu
Sampai saat ini aku masih dalam tafakur
Mencari titik-titik yang kau tinggalkan sebagai tanda tanya di kepalaku
Perihal kemunduranmu kala itu
Minggu, 4 Juni 2023
📕DN_aksaradiksi🍂
@temanpuisi, tempat kalian bisa kirim bermacam puisi orisinal
@puisi, gudangnya puisi pilihan
@sedih, gabung aja deh, suka relate.
Karya : @Alinjiaz
Pagi yang semakin menjauh
Akulah yang menjajah-mu
Namamu selalu kujamah lewat langit doaku
Kau tidak berada disini
Namun, namamu adalah jalan pulang yang kukenali
Jangan tutup pintu!
Cuaca masih cerah
Di dalam mimpi masih ada mimpi
Di dalam tidur ada yang sedang menunggu—
Mimpi, atau pagi yang kian pergi?
Biarkan aku menari & mencari.
Rumah dan segala yang kau sebut sebagai kebahagiaan, hanya ada ketika kau telah menuntaskan kesedihan
Adakah yang kau temukan di dalam tidurmu
Selain aku yang terperangkap dalam doa-doaku?
9 Maret 2023
Sila japri penulisnya jika ingin menggunakan puisi. Share, diskusi bareng anti baper cuman di @temanpuisi langsung gabung aja. Sekalian gabung ke chanel @puisi dan @sedih. Makasih
Pagi yang semakin menjauh
Akulah yang menjajah-mu
Namamu selalu kujamah lewat langit doaku
Kau tidak berada disini
Namun, namamu adalah jalan pulang yang kukenali
Jangan tutup pintu!
Cuaca masih cerah
Di dalam mimpi masih ada mimpi
Di dalam tidur ada yang sedang menunggu—
Mimpi, atau pagi yang kian pergi?
Biarkan aku menari & mencari.
Rumah dan segala yang kau sebut sebagai kebahagiaan, hanya ada ketika kau telah menuntaskan kesedihan
Adakah yang kau temukan di dalam tidurmu
Selain aku yang terperangkap dalam doa-doaku?
9 Maret 2023
Sila japri penulisnya jika ingin menggunakan puisi. Share, diskusi bareng anti baper cuman di @temanpuisi langsung gabung aja. Sekalian gabung ke chanel @puisi dan @sedih. Makasih
Karya : @jazzyiey
JAZ PUISI CINTA YANG KECEWA
Jika aku menulis puisi,
yang kaukenang hanyalah serpihan mimpi
yang terbang di atap rumah-rumah tua.
Jika aku menulis harapan,
yang kauharapkan hanyalah rantai penjajahan
yang berkarat di pergelangan jiwa.
Jika aku menulis puisi,
yang kaukenang hanyalah ilusi
yang menguap di kabut pagi yang suram.
Jika aku menulis harapan,
yang kauinginkan hanyalah takhta kekuasaan
yang rapuh di ujung malam.
Jika aku menulis puisi,
yang kaukenang hanyalah mimpi
yang berdesir di antara rintik hujan kota.
Jika aku menulis harapan,
yang kauwujudkan hanyalah kehancuran
yang bergema di dalam kalbu yang kecewa.
Tangerang Selatan, 2023
Gabung langsung yah ke chanel @temanpuisi @puisi @sedih
JAZ PUISI CINTA YANG KECEWA
Jika aku menulis puisi,
yang kaukenang hanyalah serpihan mimpi
yang terbang di atap rumah-rumah tua.
Jika aku menulis harapan,
yang kauharapkan hanyalah rantai penjajahan
yang berkarat di pergelangan jiwa.
Jika aku menulis puisi,
yang kaukenang hanyalah ilusi
yang menguap di kabut pagi yang suram.
Jika aku menulis harapan,
yang kauinginkan hanyalah takhta kekuasaan
yang rapuh di ujung malam.
Jika aku menulis puisi,
yang kaukenang hanyalah mimpi
yang berdesir di antara rintik hujan kota.
Jika aku menulis harapan,
yang kauwujudkan hanyalah kehancuran
yang bergema di dalam kalbu yang kecewa.
Tangerang Selatan, 2023
Gabung langsung yah ke chanel @temanpuisi @puisi @sedih
Karya : @RinaHeningNna
Alkena Tawa
Dalam agregasi sebuah elektron terlukiskan ion yang saban hari selalu mencuat
Mengambang tak kasat mata merupa sebuah aksara
Berikatan asam basa kehidupan
Dalam titrasi tangis dan sesekali tawa
Tak ayal, sebuah gumpalan awan kehidupan akan terus berpendar
Menjadi sebuah ion kehidupan
Sebagai ciri menjadi manusia seutuhnya
Agar laku lampah menjadi sepasang kompleksitas alkena penuh cinta
Serupa ion pembentuk kehidupan.
Terikat satu sama lain membentuk molekul senyawa berbalut cinta.
Ah, aku suka
Kamar Hening, 26 Maret 2022
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih yah. Ajakin temen yang lain👍👍👍
Alkena Tawa
Dalam agregasi sebuah elektron terlukiskan ion yang saban hari selalu mencuat
Mengambang tak kasat mata merupa sebuah aksara
Berikatan asam basa kehidupan
Dalam titrasi tangis dan sesekali tawa
Tak ayal, sebuah gumpalan awan kehidupan akan terus berpendar
Menjadi sebuah ion kehidupan
Sebagai ciri menjadi manusia seutuhnya
Agar laku lampah menjadi sepasang kompleksitas alkena penuh cinta
Serupa ion pembentuk kehidupan.
Terikat satu sama lain membentuk molekul senyawa berbalut cinta.
Ah, aku suka
Kamar Hening, 26 Maret 2022
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih yah. Ajakin temen yang lain👍👍👍
Karya : @Sbila5
Andaikan aku ranting yang legawa merelakan lembar terakhir daun kering
Terbang bersama angin musim
Tak akan aku merasa sakit dan pening
Tulus menuntuti angin kemana ia pergi
Pasrah pada takdir
Meninggalkan jauh
Sang ranting
Daun kering tetap jauh melenting
Karena ia percaya
Tiada sabab ia berpisah degan ranting
Angin datang bukan sekedar bertandang
Ia datang
Karena waktu yang meminta
Jambi 24 mei 2024.
Langsung gabung saja ke chanel @temanpuisi @puisi dan @sedih
Andaikan aku ranting yang legawa merelakan lembar terakhir daun kering
Terbang bersama angin musim
Tak akan aku merasa sakit dan pening
Tulus menuntuti angin kemana ia pergi
Pasrah pada takdir
Meninggalkan jauh
Sang ranting
Daun kering tetap jauh melenting
Karena ia percaya
Tiada sabab ia berpisah degan ranting
Angin datang bukan sekedar bertandang
Ia datang
Karena waktu yang meminta
Jambi 24 mei 2024.
Langsung gabung saja ke chanel @temanpuisi @puisi dan @sedih
Karya : @brucewaynebatmannnnnnnn
Cari Aku
Temukan aku
Di rerimbunan ilalang.
Ikuti jejak darahku yang mengering.
Tajamnya belati hijau menyayat serat-serat jiwaku—
Noda kecokelatan menyedihkan beraserakan sepanjang jalan.
Jika tak ketemu,
Maka carilah aku
Di antara kerutan-kerutan bajumu.
Jelajahi setiap parit dan bukitnya—
Mungkin aku terjerat di antara anyaman benang,
Atau terjepit di antara baju dan kulitmu.
Jika tak kau lihat aku di sana,
Maka carilah aku
Di puncak pohon-pohon kelapa.
Aku bisa saja di sana, bergelantungan seperti beruk,
Atau di tumpukan pasir dan tanah,
Terkubur bersama tahi-tahi kucing.
Dan jika tak kau temukan juga
Maka lihatlah
Ke dalam sanubarimu.
Panggil namaku tiga kali,
Sapu setiap sudut ruangnya
Dengan mata cemelangmu—
Jangan berhenti sampai kau rasakan hadirku.
Dan jika tak kau temukan juga,
Tidurlah.
Artinya aku sudah mati.
26 Mei, 2024.
Gabung ke chanel @puisi @temanpuisi dan @sedih yah👍
Cari Aku
Temukan aku
Di rerimbunan ilalang.
Ikuti jejak darahku yang mengering.
Tajamnya belati hijau menyayat serat-serat jiwaku—
Noda kecokelatan menyedihkan beraserakan sepanjang jalan.
Jika tak ketemu,
Maka carilah aku
Di antara kerutan-kerutan bajumu.
Jelajahi setiap parit dan bukitnya—
Mungkin aku terjerat di antara anyaman benang,
Atau terjepit di antara baju dan kulitmu.
Jika tak kau lihat aku di sana,
Maka carilah aku
Di puncak pohon-pohon kelapa.
Aku bisa saja di sana, bergelantungan seperti beruk,
Atau di tumpukan pasir dan tanah,
Terkubur bersama tahi-tahi kucing.
Dan jika tak kau temukan juga
Maka lihatlah
Ke dalam sanubarimu.
Panggil namaku tiga kali,
Sapu setiap sudut ruangnya
Dengan mata cemelangmu—
Jangan berhenti sampai kau rasakan hadirku.
Dan jika tak kau temukan juga,
Tidurlah.
Artinya aku sudah mati.
26 Mei, 2024.
Gabung ke chanel @puisi @temanpuisi dan @sedih yah👍
Karya : @abdul_turge
KEPADA DIAM
kata terlalu panas dan jemu
untuk hanya duduk menunggu layu
aku memilih bergerak maju
di tengah sunyi itu
aku memilih jadi suara lain
dan penuh dengan makna yang berat
agar nanti,
ketika bisu suaraku
kau tahu bahwa aku pernah bicara padamu
seperti botol kosong di bar yang sepi
seperti pria tua yang tidak tahu caranya berhenti
seperti malam yang terlalu larut
aku bicara,
karena diam tak pernah memihak siapa pun.
(Jakarta, 2023)
Kirim puisi kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah di chanel @puisi. Join chanel sekalian juga ke @sedih. 🙏
KEPADA DIAM
kata terlalu panas dan jemu
untuk hanya duduk menunggu layu
aku memilih bergerak maju
di tengah sunyi itu
aku memilih jadi suara lain
dan penuh dengan makna yang berat
agar nanti,
ketika bisu suaraku
kau tahu bahwa aku pernah bicara padamu
seperti botol kosong di bar yang sepi
seperti pria tua yang tidak tahu caranya berhenti
seperti malam yang terlalu larut
aku bicara,
karena diam tak pernah memihak siapa pun.
(Jakarta, 2023)
Kirim puisi kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah di chanel @puisi. Join chanel sekalian juga ke @sedih. 🙏
Karya : @Lukkkksss
KAUM PARA PENDOSA
Oleh: Cak Ab
Petang selimutkan keheningan
Demi menyemarakkan durja yang suram
Atas biadabnya cakra semesta
Gelita memanifestasikan
Segala yang tak tersuratkan terang
Petiklah rembulan
Jelmakan ia sinaran nyata
Di kelam serapah para kaum pendosa
Sunyi tiada nama
Dingin, tetapi bermakna
Geram pada malam
Tak lenyapkan suram
Gusar pada siang
Tak sinarkan bayang
27 Juli
Gabung langsung ke chanel @puisi @temanpuisi dan @sedih
KAUM PARA PENDOSA
Oleh: Cak Ab
Petang selimutkan keheningan
Demi menyemarakkan durja yang suram
Atas biadabnya cakra semesta
Gelita memanifestasikan
Segala yang tak tersuratkan terang
Petiklah rembulan
Jelmakan ia sinaran nyata
Di kelam serapah para kaum pendosa
Sunyi tiada nama
Dingin, tetapi bermakna
Geram pada malam
Tak lenyapkan suram
Gusar pada siang
Tak sinarkan bayang
27 Juli
Gabung langsung ke chanel @puisi @temanpuisi dan @sedih
Karya : @klairooo
Sebelum memeluk malam
Kuharap tak ada pagi terakhir,
Untuk saat ini,
Napas adalah kompas untuk perjalanan yang begitu jauh,
Hanya dapat meraba jalan,
Mendengar seruan lalu berlari ke arah Tuhan.
Bagaimana caraku sampai?
Tidak penting hingga siang menjemput malam,
Bagaimana caraku tahu?
Tidak yakin hingga detik per detik terlelap oleh waktu.
Tak ada persiapan,
Takdir kubaca dengan perlahan,
Bolehkah tertidur di sela-sela tangis?
Bolehkah terbangun di sela-sela gerimis?
Solo, 6 Juli 2024.
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih. Terima kisah👍
Sebelum memeluk malam
Kuharap tak ada pagi terakhir,
Untuk saat ini,
Napas adalah kompas untuk perjalanan yang begitu jauh,
Hanya dapat meraba jalan,
Mendengar seruan lalu berlari ke arah Tuhan.
Bagaimana caraku sampai?
Tidak penting hingga siang menjemput malam,
Bagaimana caraku tahu?
Tidak yakin hingga detik per detik terlelap oleh waktu.
Tak ada persiapan,
Takdir kubaca dengan perlahan,
Bolehkah tertidur di sela-sela tangis?
Bolehkah terbangun di sela-sela gerimis?
Solo, 6 Juli 2024.
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih. Terima kisah👍
Karya : @rekahmausuf
PEJAM
Sesenggukan tangis kemarin sore
Basah lagi
Rintik gerimis di muka pagi
Cepatlah kering
Terik sengat punggung siang
Berlalulah teduh
Senja yang sendu
Tidurlah engkau dalam timangan purnama
Embuslah
Ratap napas burung hantu
Menyela sepi,
Menyela sepi–
Menyela sepi.
Karanganyar, 23 Juli 2023.
Gabung ke chanel @temanpuisi @puisi dan @sedih.
PEJAM
Sesenggukan tangis kemarin sore
Basah lagi
Rintik gerimis di muka pagi
Cepatlah kering
Terik sengat punggung siang
Berlalulah teduh
Senja yang sendu
Tidurlah engkau dalam timangan purnama
Embuslah
Ratap napas burung hantu
Menyela sepi,
Menyela sepi–
Menyela sepi.
Karanganyar, 23 Juli 2023.
Gabung ke chanel @temanpuisi @puisi dan @sedih.
Karya : @Dassein44
MERDEKA
merdeka sana merdeka sini,
demi negara yang merdeka ini
di depan dada yang kian membusung,
dasi tergerai.
kaki yang penuh kapal
menginjak kepala ibu pertiwi yang meronta-ronta melerai,
tanpa kepal
merdeka sana merdeka sini,
demi negara yang merdeka ini
kaki-kakinya yang melepuh
berendam dalam api yang memburu dan menipu
ibu tak lagi pertiwi
tak lagi ibu
merdeka sana merdeka sini,
demi negara yang merdeka ini
kian tiada ibu
tiada pertiwi
hanya upeti
hanya api
merdeka sana, sana merdeka
sini?
: merdeka
17 agustus 2024
@temanpuisi @puisi @sedih. Gabung aja deh👍
MERDEKA
merdeka sana merdeka sini,
demi negara yang merdeka ini
di depan dada yang kian membusung,
dasi tergerai.
kaki yang penuh kapal
menginjak kepala ibu pertiwi yang meronta-ronta melerai,
tanpa kepal
merdeka sana merdeka sini,
demi negara yang merdeka ini
kaki-kakinya yang melepuh
berendam dalam api yang memburu dan menipu
ibu tak lagi pertiwi
tak lagi ibu
merdeka sana merdeka sini,
demi negara yang merdeka ini
kian tiada ibu
tiada pertiwi
hanya upeti
hanya api
merdeka sana, sana merdeka
sini?
: merdeka
17 agustus 2024
@temanpuisi @puisi @sedih. Gabung aja deh👍
Karya : @fi_adv
Jika cinta itu konsonan, maka peran tanggung jawab terhadap perasaan adalah huruf vokal.
Cintamu terdiri dari beberapa huruf abjad, satu konsonan dan satu huruf vokal. Kau pikir, jika hanya ada salah satu diantara keduanya—kau bisa memanggil namanya dengan sebutan kekasih? Kau bisa tahu kelekatan huruf-huruf yang terbentuk agar bisa terbaca oleh mata hati?
Tidak Nona, temukanlah lebih dulu kelekatan yang membentuk cinta yang kau beri. Satu peran saja tidak cukup; karena cinta memikul banyak peran yang terbagi pada setiap individu selama ia hidup.
Jangan sebut cinta jika kau hanya menyukai salah satu huruf vokal saja. Jangan sebut cinta jika kau tak menerima bahwa kelima huruf vokal secara bergantian memerankan haknya.
Siapa namamu?
Coba eja tanpa huruf vokal secara menyeluruh. Coba eja arti konsonannya hidup yang kau pilih. Yang tertulis, yang tertera sebagai pilihan sejak sebelum kau lahir, itulah yang sebaik-baiknya kau renungi.
Bukan cinta namanya jika kau sendiri tak menerima dengan tulus cinta itu sendiri yang hanya 1% dari 99% cinta dari Sang Maha Cinta.
BukanDylan—07 Juni 2024.
Langsung gabung ke chanel @temanpuisi @puisi dan @sedih yah!
Jika cinta itu konsonan, maka peran tanggung jawab terhadap perasaan adalah huruf vokal.
Cintamu terdiri dari beberapa huruf abjad, satu konsonan dan satu huruf vokal. Kau pikir, jika hanya ada salah satu diantara keduanya—kau bisa memanggil namanya dengan sebutan kekasih? Kau bisa tahu kelekatan huruf-huruf yang terbentuk agar bisa terbaca oleh mata hati?
Tidak Nona, temukanlah lebih dulu kelekatan yang membentuk cinta yang kau beri. Satu peran saja tidak cukup; karena cinta memikul banyak peran yang terbagi pada setiap individu selama ia hidup.
Jangan sebut cinta jika kau hanya menyukai salah satu huruf vokal saja. Jangan sebut cinta jika kau tak menerima bahwa kelima huruf vokal secara bergantian memerankan haknya.
Siapa namamu?
Coba eja tanpa huruf vokal secara menyeluruh. Coba eja arti konsonannya hidup yang kau pilih. Yang tertulis, yang tertera sebagai pilihan sejak sebelum kau lahir, itulah yang sebaik-baiknya kau renungi.
Bukan cinta namanya jika kau sendiri tak menerima dengan tulus cinta itu sendiri yang hanya 1% dari 99% cinta dari Sang Maha Cinta.
BukanDylan—07 Juni 2024.
Langsung gabung ke chanel @temanpuisi @puisi dan @sedih yah!