suka kasihan sama hidup sendiri, tapi ya mau gimana lagi, lagi lagi yaudahlah
Kemana perginya yang kekal dan abadi? Ditulis oleh Adinara. Ketuk di sini untuk membaca cerita!
Telegraph
Kemana perginya yang kekal dan abadi?
Saat aku membuka mata, aku dibuat bingung dengan ruangan yang sama sekali tidak aku kenal. Anehnya, aku tidak tertidur di kasurku yang nyaman. Aku menemukan diriku berbaring di atas rerumputan hijau, dengan bau khas tanah. Manik mataku menemukan fokusnya…
Kali ini aku nulis cerita yang menurutku di luar zona nyaman aku, karena menurutku ini sakral banget dan nggak bisa aku tulis sembarangan. Tapi aku nemu ide ini tiba-tiba terlintas di pikiran aku, jadinya langsung aku tulis! Karya ini belum melalu tahap editing tapi aku gak sabar buat munculin tulisanku yang satu ini ke publik subuh-subuh gini karena suasananya cocok. Terus lagu Sang Dewi yang dinyanyikan oleh Lyodra itu jadi lagu pengiring selama aku nulis ceritanya, artinya memang enggak terlalu nyambung sama cerita, tapi menurutku ini musiknya cocok banget sama yang ada di pikiranku. Semoga karya ini sampai ke hati kalian yaa, karena aku tulisnya dari hati jugaaaa.
Kamu adalah alasan dimana aku tidak menjadi diriku sendiri, aku selalu mengutamakan kamu, dan semua di dunia ini tentang kamu
Percayalah, suatu saat nanti. Kita akan menemukan seseorang yang melihat kita layaknya mahakarya indah yang diagungi, suatu saat nanti kita akan dipertemukan oleh seseorang yang akan menyayangi kita lebih dari apapun di dunia ini, suatu saat nanti kita akan menjadi orang paling beruntung karena kasih sayangnya dan melihat kita sebagai sosok yang sempurna.