Telegram Web Link
๐Ÿ’๐Ÿ“MENIMBANG MASLAHAT ANTARA PENYAMPAIAN NASIHAT UMUM DENGAN NASIHAT KHUSUS

Agama Islam ini berlandaskan an-Nashihah, di antaranya tulus
mengharapkan kebaikan untuk orang lain.
ุงู„ุฏู‘ููŠู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุตููŠุญูŽุฉู

Agama ini adalah an-Nashihah (H.R Muslim dari Tamim ad-Daariy)

Penyampaian nasihat semestinya mengandung prinsip an-Nashihah, berharap kebaikan untuk diri kita maupun saudara kita. Tidak ada niatan untuk mencelakakan atau merugikan orang lain.

Apabila kita mencermati bagian bimbingan Nabi shollallahu alaihi wasallam dalam hadits-hadits yang shahih, kita akan mendapatkan penyampaian nasihat dari Nabi itu ada yang disampaikan secara umum, ada pula yang beliau sampaikan langsung pada orangnya, atau secara khusus.

Penyampaian nasihat langsung empat mata, di antaranya disampaikan kepada penguasa muslim. Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda:

ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ุนูู†ู’ุฏูŽู‡ู ู†ูŽุตููŠุญูŽุฉูŒ ู„ูุฐููŠ ุณูู„ู’ุทูŽุงู†ู ููŽู„ูŽุง ูŠููƒูŽู„ู‘ูู…ูู‡ู ุจูู‡ูŽุง ุนูŽู„ูŽุงู†ููŠูŽุฉู‹ุŒ ูˆูŽู„ู’ูŠูŽุฃู’ุฎูุฐู’ ุจููŠูŽุฏูู‡ูุŒ ูˆูŽู„ู’ูŠูุฎู’ู„ู ุจูู‡ูุŒ ููŽุฅูู†ู’ ู‚ูŽุจูู„ูŽู‡ูŽุง ู‚ูŽุจูู„ูŽู‡ูŽุงุŒ ูˆูŽุฅูู„ู‘ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ู‚ูŽุฏู’ ุฃูŽุฏู‘ูŽู‰ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ู„ูŽู‡ู

Barang siapa yang memiliki nasihat yang akan disampaikan kepada penguasa, janganlah ia sampaikan secara terang terangan (diketahui pihak lain). Hendaknya ia pegang tangan penguasa itu, agar bisa berduaan, (kemudian ia sampaikan nasihat tersebut). Jika penguasa itu menerima, maka ia akan menerimanya. Kalau tidak, penyampai nasihat itu sudah menjalankan kewajibannya (H.R al-Hakim dari Iyaadl bin Ghonm)

Penyampaian nasihat 4 mata akan lebih mengena dan membuat seseorang yang dinasihati terlindungi hak privasinya. Tidak dipermalukan di hadapan banyak orang.

Al-Imam asy-Syafiโ€™iy rahimahullah menyatakan:

ู…ูŽู†ู’ ูˆูŽุนูŽุธูŽ ุฃูŽุฎูŽุงู‡ู ุณูุฑู‹ู‘ุง โ€ŒููŽู‚ูŽุฏู’ โ€Œู†ูŽุตูŽุญูŽู‡ู ูˆูŽุฒูŽุงู†ูŽู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูˆูŽุนูŽุธูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽุงู†ููŠูŽุฉู‹ ููŽู‚ูŽุฏู’ ููŽุถูŽุญูŽู‡ู ูˆูŽุดูŽุงู†ูŽู‡ู

Barang siapa yang menasihati saudaranya secara tersembunyi, ia telah menerapkan nasihat (yang benar) dan memperindahnya. Barang siapa yang menasihatinya secara terang-terangan, ia telah mempermalukan orang itu dan memperburuk keadaannya (dinukil oleh an-Nawawiy dalam Syarh Shahih Muslim 2/24)

Ini adalah metode penyampaian nasihat yang terbaik dan paling ideal. Orang yang dinasihati akan lebih merasa bahwa penyampai nasihat memang benar-benar menginginkan kebaikan untuk dirinya. Tidak ingin mempermalukan dia di hadapan banyak orang.

Adakalanya penyampaian nasihat dari Nabi shollallahu alaihi wasallam disampaikan di hadapan khalayak ramai tanpa menunjuk person tertentu yang dimaksud. Sebagian orang jika disindir dalam nasihat umum seperti ini kadang lebih terpengaruh dan berubah menjadi baik.

ุนูŽู†ู’ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุงุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’: " ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุจูŽู„ูŽุบูŽู‡ู ุนูŽู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุกู ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽู‚ูู„ู’: ู…ูŽุง ุจูŽุงู„ู ููู„ูŽุงู†ู ูŠูŽู‚ููˆู„ูุŸ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู’ ูŠูŽู‚ููˆู„ู: ู…ูŽุง ุจูŽุงู„ู ุฃูŽู‚ู’ูˆูŽุงู…ู ูŠูŽู‚ููˆู„ููˆู†ูŽ ูƒูŽุฐูŽุง ูˆูŽูƒูŽุฐูŽุงุŸ "

Dari Aisyah -semoga Allah meridhainya- ia berkata: Nabi shollallahu alaihi wasallam jika sampai suatu informasi tentang seseorang, beliau tidak mengatakan: Mengapa fulan berkata demikian? Namun beliau menyatakan: Mengapa ada suatu kaum yang berkata demikian dan demikian (H.R Abu Dawud, dishahihkan Syaikh al-Albaniy)

Ada sebagian orang yang memang senang jika disindir secara umum. Tipe orang yang seperti itu akan lebih tepat jika diterapkan demikian.

Namun, yang perlu diperhatikan adalah sebenarnya cara penyampaian seperti ini lebih cocok jika mayoritas orang yang mendengar nasihat itu tidak paham siapa yang dimaksud oleh Nabi. Sedangkan faidah ilmunya menjadi tersebar secara umum, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan. Sehingga orang yang dituju mudah untuk tersadar bahwa yang dimaksud adalah dia, orang umum tidak terlalu mengerti bahwa fulan itu yang sebenarnya dimaksudkan.

Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad hafidzhahullah menyatakan:
ุฃู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูƒุงู† ุฅุฐุง ุญุตู„ ู…ู† ุงู„ุดุฎุต ุดูŠุก ูŠุญุชุงุฌ ุฅู„ู‰ ุฃู† ูŠู†ุจู‡ ุนู„ูŠู‡ ูุฅู†ู‡ ู„ุง ูŠู†ุจู‡ ุนู„ูŠู‡ ุนู„ู‰ ุงู„ู…ู„ุฃุŒ ูˆูŠู‚ูˆู„: ู…ุง ุจุงู„ ูู„ุงู† ูŠู‚ูˆู„ ูƒุฐุง ูˆูƒุฐุงุŸ ูู‡ูˆ ูŠู…ูƒู† ุฃู† ูŠูƒู„ู…ู‡ ููŠู…ุง ุจูŠู†ู‡ ูˆุจูŠู†ู‡ุŒ ูˆู„ูƒู†ู‡ ู…ู† ุฃุฌู„ ุฃู† ูŠุจูŠู† ู„ู„ู†ุงุณ ุงู„ุทุฑูŠู‚ุฉ ุงู„ุตุญูŠุญุฉ ููŠ ู…ุซู„ ู‡ุฐุง ุงู„ุญุงุฏุซ ุฃูˆ ููŠ ู…ุซู„ ู‡ุฐุง ุงู„ุฃู…ุฑ ุงู„ุฐูŠ ุนุฑุถุŒ ุฏูˆู† ุฃู† ูŠุนุฑููˆุง ุงู„ุดุฎุต ุงู„ุฐูŠ ุญุตู„ ู…ู†ู‡ ุฐู„ูƒ ุงู„ุดูŠุก ุงู„ุฐูŠ ู‡ูˆ ุงู„ุณุจุจ ููŠ ุฅูŠุฑุงุฏ ุงู„ูƒู„ุงู…

Sesungguhnya Nabi shollallahu alaihi wasallam jika terjadi sesuatu pada seseorang dan beliau ingin memberi peringatan kepadanya, tidaklah beliau memberi peringatan di hadapan banyak orang dengan menyatakan: Mengapa fulan berkata demikian dan demikian? Dalam keadaan beliau memungkinkan untuk menyampaikan seperti itu dalam pertemuan empat mata. Namun, dengan tujuan agar manusia mengetahui metode yang benar dalam menghadapi kejadian tertentu itu atau keadaan seperti itu, tanpa mereka mengetahui siapa orang yang dimaksudkan dalam ucapan tersebut (Syarh Sunan Abi Dawud 545/10)

Sebagian orang ada yang selalu menempuh cara penyampaian sindiran secara umum. Padahal ia bisa menyampaikan 4 mata pada yang bersangkutan. Seringkali orang-orang yang di majelis mayoritasnya atau bahkan semuanya sudah paham bahwa fulan yang dimaksudkan. Hal ini adalah kondisi yang tidak tepat, bahkan bisa memperburuk keadaan. Adakalanya saat nasihat itu disampaikan dan kurang hikmah, seluruh mata tertuju kepada fulan, sehingga membuat fulan menjadi semakin tersudut. Ia merasa benar-benar dipermalukan, meskipun namanya tidak disebut. Apalagi dengan kemasan penyampaian yang kurang baik dan kurang bijak, membuat keadaan menjadi semakin tidak baik dan ukhuwah merenggang.

Efek negatif lain jika nasihat dengan tujuan menyindir itu disampaikan tidak dalam keadaan dan kemasan penyampaian yang tepat, berpotensi membuat semua pihak saling tuding dan berprasangka buruk pada saudaranya. Meskipun seharusnya, sikap mukmin yang baik saat menerima nasihat umum, ia merasa nasihat itu tertuju pada dirinya, dan menjadi bahan introspeksi bagi diri pribadinya.

Kadangkala Nabi memberi nasihat khusus pada seorang Sahabat karena kelemahan tertentu pada dirinya. Kemudian Sahabat yang mendapat nasihat itu menyampaikan hadits Nabi itu dengan kelapangan dadanya kepada pihak lain, hingga ternukil riwayat itu sampai kepada kita. Contohnya adalah nasihat Nabi kepada Abu Dzar radhiyallahu anhu.

ุนูŽู†ู’ โ€ŒุฃูŽุจููŠ ุฐูŽุฑู‘ู : ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซ ูŠูŽุง ุฃูŽุจูŽุง ุฐูŽุฑู‘ูุŒ ุฅูู†ู‘ููŠ ุฃูŽุฑูŽุงูƒูŽ ุถูŽุนููŠูู‹ุงุŒ ูˆูŽุฅูู†ู‘ููŠ ุฃูุญูุจู‘ู ู„ูŽูƒูŽ ู…ูŽุง ุฃูุญูุจู‘ู ู„ูู†ูŽูู’ุณููŠุŒ ู„ูŽุง ุชูŽุฃูŽู…ู‘ูŽุฑูŽู†ู‘ูŽ โ€ŒุนูŽู„ูŽู‰ โ€Œุงุซู’ู†ูŽูŠู’ู†ูุŒ โ€ŒูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽูˆูŽู„ู‘ูŽูŠูŽู†ู‘ูŽ ู…ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุชููŠู…ู

Dari Abu Dzar bahwasanya Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Wahai Abu Dzar, sesungguhnya aku melihatmu sebagai orang yang lemah. Sesungguhnya aku suka hal (kebaikan) terjadi pada dirimu sebagaimana itu terjadi untuk diriku sendiri. Janganlah sekali-kali engkau memimpin 2 orang sekalipun dan jangan sekali-kali engkau mengurus harta anak yatim (H.R Muslim)

Artinya, bisa jadi karena saking terkesannya dengan nasihat dari Nabi itu, Abu Dzar pun menyampaikan pada orang lain. Meskipun di dalamnya ada muatan penyampaian kekurangan pada pribadi beliau. Beliau tidak sakit hati, justru ingin orang lain tahu. Benar-benar nasihat yang mengena, tepat sasaran, dan memberi keberkahan.

Sebagian orang memiliki itikad baik untuk menasihati saudaranya yang akan ikut di majelis ilmu tertentu. Ia berpesan kepada ustadz yang akan mengisi kajian ilmu agar menyelipkan nasihat tertentu di majelis ilmu tersebut. Ini adalah suatu hal yang baik. Jazaahullaahu khayran (semoga Allah memberi balasan kebaikan padanya). Namun, yang perlu disadari adalah bahwa usulan atau saran itu tidak selalu harus diterima. Seorang ustadz tersebut berhak untuk menimbang apakah usulan itu bisa diterapkan saat itu atau tidak. Perlu disampaikan saat itu ataukah ditunda di lain kesempatan, atau bahkan ditempuh cara lain untuk disampaikan secara personal.
Karena kadang ada orang tertentu yang baru bersemangat hadir di majelis ilmu. Ia tersentuh dan ingin selalu hadir di kajian-kajian ilmu. Akan tetapi ketika ia merasa sering disudutkan, dengan penyampaian yang kurang hikmah, ia pun menjauh dari majelis ilmu. Jangan sampai kita menjadi sebab menjauhnya orang dari kebaikan.

Semoga Allah Taโ€™ala senantiasa memperbaiki keadaan kita menjadi penebar kebaikan dan manfaat di manapun kita berada.

(Abu Utsman Kharisman)

๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก๐Ÿ“๐Ÿ“๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก
WA al I'tishom


โ™ป๏ธ Turut Mempublikasikan Channel Telegram Salafi Aceh
https://www.tg-me.com/salafi_aceh
๐Ÿš‰๐ŸŒท INFAK Daurah Salafiyyah Imam Al-Muzani ke-4

๐Ÿ“š Majelis thalabul Ilmi bersama Masyaikh Ahlus Sunnah wal Jama'ah telah di depan mata.

โฐ Saatnya, kita sambut dengan niat yang ikhlas dan semangat yang membara.

๐ŸŒฑ Mari, berandil untuk lancar dan suksesnya Daurah tersebut!

๐Ÿ—ƒ๏ธ Rekening Panitia Daurah Salafiyyah "Imam al-Muzani" ke-4 tahun 1447 H/2025 M

๐Ÿ’ณ BCA
0241377431
An IRWANSYAH

Konfirmasi transfer:
wa.me/628122653998
(Beri Keterangan: "Infak Daurah Al-Muzani")

โ”€โ”โ”€โ”โ”€โ”โˆžโ—†โˆžโ”โ”€โ”โ”€โ”โ”€

https://www.tg-me.com/daurahimamalmuzani/3991
๐Ÿ“Œ H-30
๐Ÿ”ˆDaurah Salafiyyah Imam Al-Muzani 4
Yassarallahul Jami'. Amin
Please open Telegram to view this post
VIEW IN TELEGRAM
๐Ÿ–ผ #poster_fawaid

๐Ÿ“œ PESAN AYAH KEPADA ANAKNYA YANG BELAJAR AGAMA

๐Ÿ“ฑhttps://www.tg-me.com/daurahimamalmuzani/4060

๐ŸŒ https://daurahimamalmuzani.com
๐Ÿ“œ PESAN AYAH KEPADA ANAKNYA YANG BELAJAR AGAMA

๐ŸŽ™ Ibrahim bin Habib bin asy-Syahid berkata, Ayahku berpesan kepadaku:

ูŠุง ุจู†ูŠ ุฅูŠุช ุงู„ูู‚ู‡ุงุก ูˆุงู„ุนู„ู…ุงุกุŒ ูˆุชุนู„ู… ู…ู†ู‡ู…ุŒ ูˆุฎุฐ ู…ู† ุฃุฏุจู‡ู… ูˆุฃุฎู„ุงู‚ู‡ู… ูˆู‡ุฏูŠู‡ู…ุŒ ูุฅู† ุฐุงูƒ ุฃุญุจ ุฅู„ูŠูŽู‘ ู„ูƒ ู…ู† ูƒุซูŠุฑ ู…ู† ุงู„ุญุฏูŠุซ

"Anakku, datanglah kepada fuqaha dan ulama, belajarlah dari mereka! Ambillah adab, akhlak, dan bimbingan mereka.

Sungguh hal itu lebih aku sukai dibandingkan engkau sekadar memperbanyak hadits."

๐Ÿ“š Al-Jami li Akhlaki Rawi wa Adabis Sami (hlm. 56)

โœนโ€ขโ”โ”โ”โœฟ๐Ÿƒ๐ŸŒธ๐Ÿƒโœฟโ”โ”โ”โ€ขโœน

๐ŸŒ Website Resmi
https://daurahimamalmuzani.com

๐Ÿ”ฐ Channel Telegram Resmi
www.tg-me.com/daurahimamalmuzani

โ”€โ”โ”€โ”โ”€โ”โˆžโ—†โˆžโ”โ”€โ”โ”€โ”โ”€
๐Ÿ’๐Ÿ“Panduan Akhlak Mulia terhadap Anak Yatim dan Orang yang Meminta Atau Bertanya (Tafsir Ayat 9-10 Surah adh-Dhuha)

Allah Ta'ala berfirman:
ููŽุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุงู„ู’ูŠูŽุชููŠู…ูŽ ููŽู„ูŽุง ุชูŽู‚ู’ู‡ูŽุฑู’ (9) ูˆูŽุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุงู„ุณู‘ูŽุงุฆูู„ูŽ ููŽู„ูŽุง ุชูŽู†ู’ู‡ูŽุฑู’ (10)

Terhadap anak yatim, janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. Terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardik (Q.S adh-Dhuha ayat 9-10)

โœ…Gharib (Kata Asing)

ููŽู„ูŽุง ุชูŽู‚ู’ู‡ูŽุฑู’

Jangan bersikap sewenang-wenang atau mendzhaliminya. Sebagaimana penjelasan Qotadah dalam riwayat atThobariy dan al-Akhfasy yang dinukil al-Qurthubiy

ุงู„ุณู‘ูŽุงุฆูู„ูŽ

Peminta-minta atau orang yang bertanya ilmu agama. Memungkinkan 2 makna tersebut, sebagaimana penjelasan Syaikh Ibn Utsaimin dalam Syarh Riyadhis Sholihin (3/86).

ููŽู„ูŽุง ุชูŽู†ู’ู‡ูŽุฑู’

Jangan engkau menghardiknya; mengusir dengan kasar. Sebagaimana penjelasan al-Baghowiy dalam tafsirnya: jangan engkau usir dia (dengan kasar) jika ia meminta kepadamu. Dahulu engkau pun dalam keadaan fakir. Mestinya engkau beri ia makanan atau engkau tolak secara halus.

โœ…Kesamaan Makna dengan Ayat Lain

Ayat ke-9 dari surah adh-Dhuha ini memiliki kesamaan makna dengan ayat di surah lain, di antaranya:

ุฃูŽุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูŠููƒูŽุฐู‘ูุจู ุจูุงู„ุฏู‘ููŠู†ู (1) ููŽุฐูŽู„ููƒูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูŠูŽุฏูุนู‘ู ุงู„ู’ูŠูŽุชููŠู…ูŽ (2)

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim(Q.S al-Maโ€™un ayat 1-2)

Demikian juga celaan Allah Taโ€™ala terhadap orang yang tidak memuliakan anak yatim:

ูƒูŽู„ู‘ูŽุง ุจูŽู„ู’ ู„ูŽุง ุชููƒู’ุฑูู…ููˆู†ูŽ ุงู„ู’ูŠูŽุชููŠู…ูŽ

Sekali-kali tidak. Justru kalian tidak memuliakan anak yatim (Q.S al-Fajr ayat 17)

(Disarikan dari Riyadhus Sholihin karya an-Nawawiy dan Tatimmah Adhwail Bayaan karya Syaikh Athiyyah bin Muhammad Salim(.

Sedangkan ayat ke-10 surah adh-Dhuha memiliki kesamaan makna dengan ayat:

ู‚ูŽูˆู’ู„ูŒ ู…ูŽุนู’ุฑููˆููŒ ูˆูŽู…ูŽุบู’ููุฑูŽุฉูŒ ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ู…ูู†ู’ ุตูŽุฏูŽู‚ูŽุฉู ูŠูŽุชู’ุจูŽุนูู‡ูŽุง ุฃูŽุฐู‹ู‰ ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุบูŽู†ููŠู‘ูŒ ุญูŽู„ููŠู…ูŒ

Perkataan yang baik dan pemberian maaf itu lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun (Q.S al-Baqoroh ayat 263)

(disarikan dari Ahkaamul Quran lil Jashshosh (2/92) dan Fatawa Nurun Alad Darb lisy Syaikh Bin Baz 15/276).

โœ…Hadits Nabi yang Berkaitan dengan Ayat-Ayat Tersebut

Anak yatim adalah seorang anak yang belum balig yang telah meninggal ayahnya. Apabila telah mencapai usia balig, status yatimnya telah hilang.

ู„ูŽุง ูŠูุชู’ู…ูŽ ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุงุญู’ุชูู„ูŽุงู…ูุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุตูู…ูŽุงุชูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ู

Tidak ada status yatim setelah balig, dan tidak boleh mogok bicara dari sehari itu hingga malam (H.R Abu Dawud dari Ali bin Abi Tholib)

โœ…Sebagian Pelajaran yang Bisa Dipetik

1. Bersikap baiklah kepada anak yatim, jangan mendzhaliminya.

2. Bersikap baiklah kepada orang yang meminta atau bertanya, jangan menghardiknya. Kalau ada peminta-minta, sedangkan kita ada yang bisa diberikan, berikanlah. Kalau tidak ada sampaikan permintaan maaf dan tolak secara halus, bagus juga jika disertai doa.

Demikian juga orang yang bertanya ilmu dan butuh bimbingan, jangan dihardik. Berikan arahan dan penjelasan yang dibutuhkan, jika anda mengetahuinya.

Kecuali orang bertanya yang nampak terlihat bukan kesungguhan mencari kebenaran atau sekedar main-main, perlu diberi teguran dan pelajaran adab (disarikan dari Tafsir Juz Amma Libni Utsaimin).

(Abu Utsman Kharisman)

๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก๐Ÿ“๐Ÿ“๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก
WA al I'tishom

โ™ป๏ธ Turut Mempublikasikan Channel Telegram Salafi Aceh
https://www.tg-me.com/salafi_aceh
๐Ÿ’๐Ÿ“ NASIHAT BAGI SEORANG ISTRI YANG SERING MENENTANG SUAMINYA


โ“Pertanyaan:

Saudari kami menyebutkan, bahwasanya dia sering menentang suaminya. Dan dia berusaha untuk meninggalkan kesalahan ini, akan tetapi dia belum mampu sampai sekarang. Bagaimana pendapat anda terkait jalan keluar baginya?

๐Ÿ’กJawaban Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah:

Hendaknya dia bertakwa kepada Allah dan terus mengupayakan dirinya untuk menaati suaminya dalam hal yang makruf. Dia harus selalu menyadari, bahwasanya dirinya wajib menaati suaminya.

Sesungguhnya ketika dia menentang suaminya akan tercatat sebagai dosa dan akan membuat murka Rabbnya. Maka wajib baginya untuk introspeksi diri, karena sesungguhnya hawa nafsu itu selalu memerintahkan kepada yang jelek, kecuali orang yang Allah rahmati.

Hendaknya dia selalu mengingat pertanggungjawaban di hadapan Allah, bahwa dia akan ditanya apakah dia termasuk yang menaati suami ataukah malah membangkang padanya? Maka jika dia mengingat-ingat perkara ini dan selalu dalam benaknya, niscaya Allah akan membantunya untuk taat pada suaminya dan tidak lagi menentangnya.

Adapun jika dia ingin melampiaskan hawa nafsunya, atau ingin ikut-ikutan dengan para wanita ahli maksiat yang tidak peduli dengan perintah Allah, maka dia akan merugi dunia dan akhirat.

Akan tetapi hendaknya dia meneladani para wanita terdahulu yang baik dan berada di atas petunjuk, dari para istri Nabi ๏ทบ dan seluruh orang baik yang bertakwa dan beriman. Dia wajib meneladani orang-orang baik dan bukan orang jelek.

Lebih dari itu, dia wajib mengingat kebesaran Allah, takut kepada-Nya, dan menaati perintah-Nya dalam hal itu. Karena Allah memerintahkan untuk menaati suaminya, dan suaminya memiliki hak untuk ditaati dalam hal makruf.

Sumber:
https://binbaz.org.sa/fatwas/6059/ูˆุฌูˆุจ-ุทุงุนุฉ-ุงู„ู…ุฑุงุฉ-ู„ุฒูˆุฌู‡ุง-ูˆุชุฑูƒ-ู…ุฎุงู„ูุชู‡

๐Ÿ‡ธ๐Ÿ‡ฆ Teks fatwa dalam bahasa Arab:

ู†ุตูŠุญุฉ ู„ุงู…ุฑุฃุฉ ุงู„ุชูŠ ุชูƒุซุฑ ุนู†ุงุฏ ุฒูˆุฌู‡ุง

ู„ู„ุดู‘ูŽู€ู€ูŠุฎ ุงู„ุนู„ู‘ุงู…ู€ู€ุฉ ุนู€ู€ุจุฏู ุงู„ู€ู€ุนุฒููŠู€ู€ุฒ ุจู† ุจู€ู€ุงุฒู ุฑุญู€ู€ู…ูู‡ ุงู„ู„ู‡

ุงู„ุณู‘ูู€ู€ู€ู€ู€ุคูŽุงู„ู :

ุฃุฎุชู†ุง ุชุตู ู†ูุณู‡ุง ุจุฃู†ู‡ุง ูƒุซูŠุฑุฉ ุงู„ุนู†ุงุฏ ู„ุฒูˆุฌู‡ุง ูˆุญุงูˆู„ุช ุฃู† ุชุชุฎู„ุต ู…ู† ู‡ุฐู‡ ุงู„ุฎุทูŠุฆุฉ ูˆู„ูƒู†ู‡ุง ู„ู… ุชุณุชุทุน ุญุชู‰ ุงู„ุขู†ุŒ ูƒูŠู ุชุฑูˆู† ู„ู‡ุง ุงู„ุทุฑูŠู‚ ุณู…ุงุญุฉ ุงู„ุดูŠุฎ ุŸ

ุงู„ุฌูŽู€ู€ู€ู€ูˆูŽุงุจู :

ุนู„ูŠู‡ุง ุฃู† ุชุชู‚ูŠ ุงู„ู„ู‡ โ€“ ุณุจุญุงู†ู‡ โ€“ ูˆุฃู† ุชุฌุงู‡ุฏ ู†ูุณู‡ุง ููŠ ุทุงุนุฉ ุฒูˆุฌู‡ุง ููŠ ุงู„ู…ุนุฑูˆูุŒ ูˆุนู„ูŠู‡ุง ุฃู† ุชุณุชุญุถุฑ ุฏุงุฆู…ุงู‹ ุฃู† ุงู„ูˆุงุฌุจ ุนู„ูŠู‡ุง ุทุงุนุฉ ุฒูˆุฌู‡ุงุŒ ูˆุฃู†ู‡ุง ุจุนู†ุงุฏู‡ุง ู„ู‡ ุชุฃุซู…ุŒ ูˆุชุบุถุจ ุฑุจู‡ุงุŒ ูุงู„ูˆุงุฌุจ ุนู„ูŠู‡ุง ุฃู† ุชุญุงุณุจ ู‡ุฐู‡ ุงู„ู†ูุณุŒ ูุฅู†ู‡ุง ุฃู…ุงุฑุฉ ุจุงู„ุณูˆุก ุฅู„ุง ู…ู† ุฑุญู… ุงู„ู„ู‡.

ูˆุฃู† ุชุชุฐูƒุฑ ูˆู‚ูˆูู‡ุง ุจูŠู† ูŠุฏูŠ ุงู„ู„ู‡ุŒ ูˆุฃู†ู‡ ู…ุณุฆูˆู„ุฉ ุนู† ุทุงุนุชู‡ ูˆู…ุนุตูŠุชู‡ุŒ ูุฅุฐุง ุงุณุชุญุถุฑุช ู‡ุฐู‡ ุงู„ุฃู…ูˆุฑ ูˆูƒุงู†ุช ุนู„ู‰ ุจุงู„ู‡ุง ูุงู„ู„ู‡ ูŠุนูŠู†ู‡ุง ุนู„ู‰ ุทุงุนุชู‡ ูˆุชุฑูƒ ุงู„ุนู†ุงุฏ.

ุฃู…ุง ุฅุฐุง ุฃุฑุงุฏุช ุชู†ููŠุฐ ู‡ูˆุงู‡ุงุŒ ุฃูˆ ุชู‚ู„ูŠุฏ ุงู„ู†ุณุงุก ุงู„ุนุงุตูŠุงุช ุงู„ุชูŠ ุงู„ู„ุงุชูŠ ู„ุง ูŠุจุงู„ูŠ ุจุฃู…ุฑ ุงู„ู„ู‡ ูุฅู†ู‡ุง ุชุฎุณุฑ ุงู„ุฏู†ูŠุง ูˆุงู„ุขุฎุฑุฉุŒ

ูˆู„ูƒู† ุนู„ูŠู‡ุง ุฃู† ุชุชุฃุณู‰ ุจุงู„ุฃุฎูŠุงุฑุŒ ุงู„ุณุงู„ูุงุช ุนู„ู‰ ุงู„ู‡ุฏู‰ ู…ู† ุฃุฒูˆุงุฌ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…ุŒ ูˆู…ู† ุณุงุฆุฑ ุฃู‡ู„ ุงู„ุฎูŠุฑ ู…ู† ุงู„ุชู‚ูŠุงุช ุงู„ู…ุคู…ู†ุงุชุŒ ุนู„ูŠู‡ุง ุฃู† ุชุชุฃุณู‰ ุจุฃู‡ู„ ุงู„ุฎูŠุฑ ู„ุง ุจุฃู‡ู„ ุงู„ุดุฑุŒ ูˆุนู„ูŠู‡ุง ููˆู‚ ุฐู„ูƒ ุฃู† ุชุชุฐูƒุฑ ุนุธู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ุŒ ูˆุฃู† ุชุฎุงูู‡ ุณุจุญุงู†ู‡ุŒ ูˆุฃู† ุชุทูŠุน ุฃู…ุฑู‡ ููŠ ุฐู„ูƒุ› ู„ุฃู† ุงู„ู„ู‡ ุฃู…ุฑู‡ุง ุจุทุงุนุฉ ุฒูˆุฌู‡ุง. ูู„ุฒูˆุฌู‡ุง ุนู„ูŠู‡ุง ุงู„ุทุงุนุฉ ููŠ ุงู„ู…ุนุฑูˆู.

Penerjemah: Abul Fida' Abdul Qoyyum Zain

๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก๐Ÿ“๐Ÿ“๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก
WA al I'tishom

โ™ป๏ธ Turut Mempublikasikan Channel Telegram Salafi Aceh
https://www.tg-me.com/salafi_aceh
Forwarded from Ahlussunnah Cilacap
๐Ÿ“€ AUDIO REKAMAN

DAURAH ILMIAH IMAM ASY-SYAFI'I CILACAP

๐ŸŽ™๏ธ Al-Ustadz Abu Jundi hafizhahullah

๐Ÿ“š Kritik untuk Ustadz Afifuddin dalam Ceramahnya "Hakikat Bersama Ulama" Bagian 2 'Tikaman' Ustadz Afifuddin Terhadap Ulama

๐Ÿ“† Sabtu, 04 Dzulhijjah 1446H/ 31 Mei 2025

๐Ÿ•Œ Ma'had Daarul Hikmah Cilacap

https://www.tg-me.com/ahlussunnah_cilacap
_
โ“ SIAPAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN AHLUL DZIKRI?

๐ŸŽ™๏ธAsy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata,

ุฃู…ุง ุงู„ุนุงู…ูŠ ูู„ูŠุณ ู…ู† ุฃู‡ู„ ุงู„ุนู„ู…ุŒ ูˆุฅู†ู‘ู…ุง ุงู„ุนู„ู…ุงุก ู‡ู… ุงู„ุนู„ู…ุงุก ุจุงู„ูƒุชุงุจ ูˆุงู„ุณู†ุฉุŒ ุงู„ู…ุนุฑูˆููˆู† ุงู„ุฐูŠู† ูŠุชุจุนูˆู† ุงู„ูƒุชุงุจ ูˆุงู„ุณู†ุฉุŒ ูุนู„ู‰ ุงู„ุนุงู…ูŠ ุฃู† ูŠุณุฃู„ ู‡ุคู„ุงุก ุงู„ุฐูŠู† ุนูŽุฑููˆุง ุงู„ูƒุชุงุจ ูˆุงู„ุณู†ุฉ ุนู…ุง ุฃุดูƒู„ ุนู„ูŠู‡ุŒ ู…ุซู„ ุฃู† ูŠุณุฃู„ู‡ู… ู…ุง ุชู‚ูˆู„ูˆู† ููŠ ุฏุนูˆุฉ ูู„ุงู† ุงู„ุฐูŠ ูŠู‚ูˆู„ ูƒุฐุง ูˆูŠู‚ูˆู„ ูƒุฐุง ุญุชู‰ ูŠุชุจุตุฑ ูˆูŠุนุฑู ู„ุญู‚ ูƒู…ุง ู‚ุงู„ ุงู„ู„ู‡ ุณุจุญุงู†ู‡: {ููŽุงุณู’ุฃูŽู„ููˆุง ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุงู„ุฐู‘ููƒู’ุฑู ุฅูู†ู’ ูƒูู†ู’ุชูู…ู’ ู„ูŽุง ุชูŽุนู’ู„ูŽู…ููˆู†ูŽ}ุŒ ูˆู‡ู… ุฃู‡ู„ ุงู„ุนู„ู… ุจูƒุชุงุจ ุงู„ู„ู‡ ูˆุณู†ุฉ ุฑุณูˆู„ู‡ ุฃู…ุง ุฃู‡ู„ ุงู„ุจุฏุนุฉ ูู„ูŠุณูˆุง ู…ู† ุฃู‡ู„ ุงู„ุฐูƒุฑุŒ ูˆุงู„ุฏุนุงุฉ ุฅู„ู‰ ุงู„ุจุฏุนุฉ ู„ูŠุณูˆุง ู…ู† ุฃู‡ู„ ุงู„ุฐูƒุฑ ุฃูŠุถู‹ุง.

"Orang awam bukanlah termasuk golongan ulama. Ulama adalah mereka yang memahami ilmu tentang Al-Qur'an dan Sunnah, yang dikenal mengikuti Al-Qur'an dan Sunnah.

Oleh karena itu, orang awam harus bertanya kepada mereka yang memiliki pengetahuan tentang Al-Qur'an dan Sunnah tentang problematika mereka. Contoh, bertanya kepada mereka, "Apa pendapat Anda tentang dakwah si Fulan yang mengatakan begini dan begitu?". Sehingga ia mendapat pencerahan dan mengetahui kebenaran, sebagaimana Allah Subhanahu berfirman:

"Maka bertanyalah kepada ahlul dzikri (orang yang memiliki pengetahuan) jika kamu tidak mengetahui." (QS. An-Nahl: 43).

Mereka (ahlul dzikri) adalah orang yang memiliki pengetahuan tentang Al-Qur'an dan Sunnah Rasul-Nya.

Sedangkan pengikut bid'ah bukanlah termasuk ahlul dzikri, demikian pula para penyeru bid'ah juga bukan termasuk ahlul dzikri."

๐Ÿ“š Majmu' Fatawa bin Baz. 7/112

โœนโ€ขโ”โ”โ”โœฟ๐Ÿƒ๐ŸŒธ๐Ÿƒโœฟโ”โ”โ”โ€ขโœน

๐ŸŒ Website Resmi
https://daurahimamalmuzani.com

๐Ÿ”ฐ Channel Telegram Resmi
www.tg-me.com/daurahimamalmuzani

โ”€โ”โ”€โ”โ”€โ”โˆžโ—†โˆžโ”โ”€โ”โ”€โ”โ”€
๐Ÿ’๐Ÿ“ YA ALLAH AMPUNILAH KAUMKU KARENA MEREKA TIDAK MENGETAHUI


Abdullah bin Masโ€™ud radhiyallahu anhu menyatakan:

ูƒูŽุฃูŽู†ู‘ููŠ ุฃูŽู†ู’ุธูุฑู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽุญู’ูƒููŠ ู†ูŽุจููŠู‘ู‹ุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฃูŽู†ู’ุจููŠูŽุงุกูุŒ ุถูŽุฑูŽุจูŽู‡ู ู‚ูŽูˆู’ู…ูู‡ู ููŽุฃูŽุฏู’ู…ูŽูˆู’ู‡ูุŒ ููŽู‡ููˆูŽ ูŠูŽู…ู’ุณูŽุญู ุงู„ุฏู‘ูŽู…ูŽ ุนูŽู†ู’ ูˆูŽุฌู’ู‡ูู‡ูุŒ ูˆูŽูŠูŽู‚ููˆู„ู: (ุฑูŽุจู‘ู โ€Œุงุบู’ููุฑู’ โ€Œู„ูู‚ูŽูˆู’ู…ููŠ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ูู…ู’ โ€Œู„ูŽุง โ€ŒูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ููˆู†ูŽ

Seakan-akan aku melihat Nabi (Muhammad) shollallahu alaihi wasallam mengisahkan perbuatan seorang Nabi yang dipukul dan dilukai oleh kaumnya. Pada saat Nabi itu mengusap darah pada wajahnya, ia berkata: Wahai Rabbku, ampunilah kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui (H.R al-Bukhari dan Muslim)

Pada saat Ibnu Masโ€™ud menyatakan: โ€œseakan-akan aku melihat Nabiโ€ itu adalah dalam posisi beliau mengenang kejadian itu. Masih berbekas kuat dalam ingatan beliau ketika Nabi mengisahkan hal itu. Begitu kuatnya kenangan itu sehingga seakan-akan kejadian itu terpampang jelas di hadapan beliau.

An-Nawawiy rahimahullah menjelaskan bahwa Nabi yang dimaksudkan dalam kisah itu adalah Nabi terdahulu. Namun, Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam menjadi pihak yang sama bersikap memaafkan tindakan kaumnya demikian itu dalam perang Uhud.

Siapakah Nabi yang dimaksud itu? Ada riwayat dari setidaknya 2 Tabiin, yaitu Mujahid dan Ubaid bin Umair al-Laitsiy bahwa itu adalah Nabi Nuh.
Mujahid rahimahullah menyatakan:

ูƒูŽุงู†ููˆุง ูŠูŽุถู’ุฑูุจููˆู†ูŽ ู†ููˆุญู‹ุง ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูุบู’ุดูŽู‰ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุŒ ููŽุฅูุฐูŽุง ุฃูŽููŽุงู‚ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซุฑูŽุจู‘ู โ€Œุงุบู’ููุฑู’ โ€Œู„ูู‚ูŽูˆู’ู…ููŠ ุŒ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ูู…ู’ โ€Œู„ูŽุง โ€ŒูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ููˆู†ูŽยป

Mereka memukul Nuh hingga pingsan. Ketika beliau siuman, beliau berkata: Wahai Rabbku, ampunilah kaumku karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui (riwayat Abdurrazzaq dalam tafsirnya)

Al-Qurthubiy (Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad al-Anshariy) juga cenderung pada pendapat bahwa Nabi yang dimaksud adalah Nuh. Sebagaimana beliau jelaskan dalam kitab tafsirnya, al-Jamiโ€™ li Ahkaamil Quraan. Meskipun memang tidak ada nash tegas dalam hal itu dalam hadits marfuโ€™ yang shahih dari Nabi shollallahu alaihi wasallam. Hanya sebatas ucapan Ulama pada generasi Tabiin.

Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah menyatakan: โ€œSaya tidak mendapatkan siapa nama Nabi yang dimaksud secara tegas, mungkin saja itu adalah Nuh alaihissalaamโ€. Kemudian disebutkan riwayat Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya ucapan Ubaid bin Umair al-Laitsy yang sampai berita kepada beliau bahwa yang dimaksud adalah Nabi Nuh. Demikian dijelaskan dalam kitab Fathul Baariy.

Kondisi yang dialami Nabi Nuh itu menurut para Ulama bisa jadi pada awal-awal dakwah beliau. Wallaahu Aโ€™lam.

Jika ada pertanyaan: Mengapa kaumnya yang masih kafir dan tidak mau menerima dakwah beliau itu didoakan mendapatkan ampunan? Bukankah terlarang mendoakan ampunan bagi orang kafir?

Al-Qurthubiy rahimahullah dalam tafsirnya menjelaskan pandangan sebagian Ulama tentang kebolehan mendoakan ampunan untuk orang kafir yang masih hidup agar mendapatkan hidayah. Bukan untuk orang kafir yang sudah meninggal. Beliau menyatakan: Banyak Ulama menyatakan: Tidak mengapa seseorang mendoakan kedua orangtuanya yang kafir serta memohonkan ampunan untuk keduanya selama keduanya masih hidup. Adapun yang sudah meninggal, telah terputus harapannya. Tidak boleh didoakan (al-Jamiโ€™ li Ahkaamil Quran 8/274).

(dikutip dari buku "MENGAPA BEGITU SULIT MEMAAFKAN? MAAFKANLAH DAN BERBAHAGIALAH", karya Abu Utsman Kharisman)

๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก๐Ÿ“๐Ÿ“๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก
WA al I'tishom

โ™ป๏ธ Turut Mempublikasikan Channel Telegram Salafi Aceh
https://www.tg-me.com/salafi_aceh
๐Ÿ“ข SEGERA HADIR โ•โ•โ•

ใ€ฐ๏ธใ€ฐ๏ธใ€ฐ๏ธใ€ฐ๏ธใ€ฐ๏ธใ€ฐ๏ธใ€ฐ๏ธใ€ฐ๏ธใ€ฐ๏ธใ€ฐ๏ธ

๐Ÿ“š Alhamdulillah Dengan Taufiq Dari Allah Semata, Kembali Hadir kajian Bulanan Ahlus Sunnah Sumut Yang In sya Allah Akan Bertempat di :

๐Ÿ•Œ Masjid Al-Muhajirin

๐Ÿ“ฎAlamat : Kuala Tanjung kec Sei Suka Kab Batu Bara Sumut

๐Ÿ—“๏ธ Ahad 3 Muharram 1447 H / 29 Juni 2025 M

๐ŸŒhttps://maps.app.goo.gl/gAKHQuFRLf2VRLTe6?g_st=aw

๐Ÿ”–Nantikan Info Pemateri dan Tema nya...

Barakallahufikum

๐Ÿ“ฑInformasi
- Abu Kholis
Wa +6285275670328
๐Ÿ’๐Ÿ“ MENGHADIRI MAJELIS ILMU, MENGAMBIL FAIDAH, MENGAMALKAN, DAN MENGAJARKAN PADA YANG LAIN


โœ Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah menyatakan:

Ketahuilah, semoga Allah merahmati anda sekalian, sesungguhnya jika salah seorang dari kalian hadir di majelis ilmu, mengambil faidah yang kemudian diamalkan dan diajarkan pada saudaranya, sesungguhnya ia akan mendapatkan kebaikan yang banyak.

Akan dialirkan pahala untuknya dan pahala orang yang mengamalkannya hingga hari kiamat. Janganlah kalian menyangka bahwa keutamaan ilmu tidaklah tercapai melainkan hanya oleh orang yang pemahaman ilmunya banyak.

Sesungguhnya Allah Ta'ala akan membalas setiap orang sesuai amalnya, meskipun amalannya sedikit.

ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูุธู’ู„ูŽู…ููˆู†ูŽ ู†ูŽู‚ููŠุฑู‹ุง

dan mereka tidaklah didzhalimi sedikitpun (Q.S anNisaa' ayat 124)

Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda:

ุจูŽู„ู‘ูุบููˆุง ุนูŽู†ู‘ููŠ ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ุขูŠูŽุฉู‹

Sampaikan dariku, meskipun hanya 1 ayat (H.R al-Bukhari, pen)

๐Ÿ“š Adh-Dhiyaaul Laami' minal Khuthobil Jaami' 1/8

==========

๐Ÿ‡ธ๐Ÿ‡ฆNaskah dalam Bahasa Arab

โ€ข ู‚ุงู„ ุงู„ุนู„ุงู…ุฉ ุงุจู† ุนุซูŠู…ูŠู† ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰:

"ุงุนู„ู…ูˆุง ุฑุญู…ูƒู… ุงู„ู„ู‡ ุฃู†ู‘ ู…ู† ุญุถุฑ ู…ู†ูƒู… ู…ุฌู„ุณู‹ุง ูˆุงุญุฏู‹ุง ู…ู† ู…ุฌุงู„ุณ ุงู„ุนู„ู…ุ› ูุงุณุชูุงุฏ ู…ุณุฃู„ุฉ ุนู…ู„ ุจู‡ุง ูˆุนู„ู‘ู…ู‡ุง ุฅุฎูˆุงู†ู‡ุŒ ูุฅู†ู‡ ูŠุญุตู„ ุฎูŠุฑู‹ุง ูƒุซูŠุฑู‹ุงุŒ ูˆูŠุฌุฑู‰ูฐ ู„ู‡ ุฃุฌุฑู‡ุง ูˆุฃุฌุฑ ู…ู† ุนู…ู„ ุจู‡ุง ุฅู„ู‰ูฐ ูŠูˆู… ุงู„ู‚ูŠุงู…ุฉุŒ ูˆู„ุง ุชุธู†ูˆุง ุฃู†ู‘ ูุถู„ ุงู„ุนู„ู… ู„ุง ูŠุญุตู„ ุฅู„ุงู‘ ู„ู…ู† ุชูู‚ู‘ู‡ ูƒุซูŠุฑู‹ุงุ›

ูุฅู†ู‘ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ูฐ ุณูˆู ูŠุฌุฒูŠ ูƒู„ ุนุงู…ู„ ุจุนู…ู„ู‡ ูˆุฅู† ู‚ู„ู‘ุŒ ((ูˆู„ุง ูŠุธู„ู…ูˆู† ู†ู‚ูŠุฑู‹ุง))ุŒ ู‚ุงู„ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุณู„ู…: ( ุจู„ู‘ุบูˆุง ุนู†ู‘ูŠุ› ูˆู„ูˆ ุขูŠุฉ ) .

: ุงู„ุถูŠุงุก ุงู„ู„ุงู…ุน ู…ู† ุงู„ุฎุทุจ ุงู„ุฌูˆุงู…ุน (8/1

=========

๐Ÿ“ Penerjemah: Al-Ustadz bu Utsman Kharisman hafizhahulllah

๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก๐Ÿ“๐Ÿ“๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก
WA al I'tishom

โ™ป๏ธ Turut Mempublikasikan Channel Telegram Salafi Aceh
https://www.tg-me.com/salafi_aceh
๐Ÿ“ ILMU AGAMA LEBIH UTAMA DARIPADA HARTA

๐ŸŽ™Sahabat yang mulia Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu berkata,


ู‚ุงู„ ุนู„ูŠ ุจู† ุฃุจูŠ ุทุงู„ุจ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡: ยซุงู„ุนู„ู… ุฎูŠุฑูŒ ู…ู† ุงู„ู…ุงู„ูุŒ ุงู„ุนู„ู…ู ูŠูŽุญู’ุฑูุณููƒูŽ ูˆุฃู†ุชูŽ ุชุญุฑุณู ุงู„ู…ุงู„ูŽุŒ ูˆุงู„ุนู„ู…ู ูŠูŽุฒู’ูƒููˆ ุนู„ู‰ ุงู„ุฅู†ูุงู‚ูุŒ ูˆุงู„ู…ุงู„ู ุชูŽู†ู’ู‚ูุตูู‡ ุงู„ู†ู‘ูŽูู‚ุฉูยป

โ€œIlmu (agama) lebih baik daripada harta karena Ilmu akan menjagamu, sedangkan engkau harus menjaga harta. Ilmu akan bertambah bila disedekahkan, sedangkan harta akan berkurang ketika diinfakkan.โ€

๐Ÿ“šDiriwayatkan oleh Ibnu Abdil Barr dalam Jamiโ€˜ Bayan al-โ€˜Ilm, 1/75.

โœนโ€ขโ”โ”โ”โœฟ๐Ÿƒ๐ŸŒธ๐Ÿƒโœฟโ”โ”โ”โ€ขโœน

๐ŸŒ Website Resmi
https://daurahimamalmuzani.com

๐Ÿ”ฐ Channel Telegram Resmi
www.tg-me.com/daurahimamalmuzani

โ”€โ”โ”€โ”โ”€โ”โˆžโ—†โˆžโ”โ”€โ”โ”€โ”โ”€
๐Ÿ“š MAJELIS PARA ULAMA , OBAT BAGI HATI YANG MATI

Dalam kitab Al-Muwatta, disebutkan bahwa Luqman al-Hakim berkata kepada anaknya,

"Wahai anakku, senantiasalah duduk di majelis para ulama dan bersungguh-sungguhlah dalam menimba ilmu dari mereka, karena sungguh Allah Taโ€™ala menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah (ilmu), sebagaimana Dia menghidupkan bumi dengan hujan lebat."

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan,

"Hal itu karena bumi hanya membutuhkan hujan pada waktu-waktu tertentu. Jika hujan berlangsung terus-menerus, maka bumi justru membutuhkan waktu jeda dari hujan tersebut. Adapun ilmu, dibutuhkan oleh kalbu sebanyak helaan napas. Semakin banyak ilmu yang diraih, maka semakin banyak pula kebaikan dan manfaat yang diraih oleh kalbu."

๐Ÿ“š Miftah Dar as-Sa'adah (1/478)

โœนโ€ขโ”โ”โ”โœฟ๐Ÿƒ๐ŸŒธ๐Ÿƒโœฟโ”โ”โ”โ€ขโœน

๐ŸŒ Website Resmi
https://daurahimamalmuzani.com

๐Ÿ”ฐ Channel Telegram Resmi
www.tg-me.com/daurahimamalmuzani

โ”€โ”โ”€โ”โ”€โ”โˆžโ—†โˆžโ”โ”€โ”โ”€โ”โ”€
๐Ÿ’๐Ÿ“KEDEKATAN NASAB DENGAN RASULULLAH TIDAKLAH BERMANFAAT JIKA TIDAK DIIRINGI IMAN DAN AMAL SHOLIH

Syaikh Sholih al-Fauzan hafidzhahullah menyatakan:

Sebagian mereka berkata: โ€œSaya termasuk Ahlul Baitโ€, dan menyandarkan diri dengan status demikian. Tidak memperhatikan amal shalih. Ia menyangka bahwasanya dirinya termasuk Ahlul Bait sudahlah cukup. Ini adalah tipu daya dari setan.

Rasulullah shollallahu alaihi wasallam sendiri bersabda kepada putrinya
yang merupakan pemuka para wanita: โ€œSilakan minta kepadaku harta yang aku punya sekehendakmu, aku tidak mampu melindungi engkau dari Allah sedikitpunโ€ (H.R al-Bukhari dan Muslim, pen). Padahal itu adalah putri beliau yang termasuk Ahlul Bait yang terdepan. โ€œAku tidak mampu melindungi engkau dari Allah sedikitpunโ€.

Bagaimana bisa datang orang setelahnya dan berkata: โ€œAku adalah Ahlul Baitโ€, kemudian ia bersandar dengan itu, orang-orang mengambil keberkahan dengannya, mengusap-usapkan diri pada badannya, menjilat (mencium) telapak kakinya dan menyangka bahwasanya perbuatan ini akan menyelamatkan mereka dari adzab Allah. Ini adalah kebatilan dan tipu daya. Tidak ada keselamatan melainkan dengan amal shalih.

Abu Lahab dan Abu Tholib yang termasuk paman Rasulullah shollallahu alaihi wasallam ketika tidak beriman, tidaklah bermanfaat bagi mereka hubungan kekerabatan dengan Rasul shollallahu alaihi wasallam. Sedangkan Bilal, Ammar bin Yasir, Shuhaib, dan Khobbaab adalah mantan-mantan budak. Namun mereka kemudian menjadi para pemuka Muhajirin, para pemuka orang-orang beriman. Tidaklah memudaratkan mereka status sebagai keturunan mantan budak.

Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda tentang Salman al-Farisiy: โ€œSalman termasuk dari kami Ahlul Baitโ€. Semoga Allah meridhai (para Sahabat) seluruhnya.

Sebab (keselamatan) adalah iman dan amal sholih. Sekadar seseorang termasuk Ahlul Bait atau termasuk kerabat Rasul, tidaklah bermanfaat sama sekali. Sebagaimana tidak bermanfaatnya status Abu Tholib dan Abu Lahab maupun orang lain yang termasuk kerabat Rasul shollallahu alaihi wasallam ketika mereka tidak beriman.

(Iโ€™anatul Mustafid Bi Syarhi Kitabit Tauhid 1/219)

๐Ÿ“Catatan Penerjemah:

Hadits yang artinya: Salman termasuk dari kami Ahlul Bait, diperselisihkan keshahihannya oleh para Ulama. Sebagian Ulama yang menshahihkan adalah as-Suyuthiy dan al-Hakim. Sedangkan adz-Dzahabiy dan Syaikh al-Albaniy termasuk melemahkan. Wallaahu Aโ€™lam.

๐Ÿ‡ธ๐Ÿ‡ฆNaskah dalam Bahasa Arab

ู‚ุงู„ ุงู„ุดูŠุฎ ุตุงู„ุญ ุงู„ููˆุฒุงู† ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ :
ูŠู‚ูˆู„ ุจุนุถู‡ู…: ุฃู†ุง ู…ู† ุฃู‡ู„ ุงู„ุจูŠุชุŒ ูˆูŠุชูƒู‘ู„ ุนู„ู‰ ู‡ุฐุงุŒ ูˆู„ุง ูŠูŽุญู’ููŽู„ ุจุงู„ุฃุนู…ุงู„ ุงู„ุตุงู„ุญุฉุŒ ูŠุธู† ุฃู† ูƒูˆู†ู‡ ู…ู† ุฃู‡ู„ ุงู„ุจูŠุช ูŠูƒููŠุŒ ูˆู‡ุฐุง ุบุฑูˆุฑ ู…ู† ุงู„ุดูŠุทุงู†ุŒ ู‡ุฐุง ุงู„ุฑุณูˆู„ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠู‚ูˆู„ ู„ุงุจู†ุชู‡ ุณูŠุฏุฉ ู†ุณุงุก ุงู„ุนุงู„ู…ูŠู†ุŒ ูŠู‚ูˆู„ ู„ู‡ุง: "ุณู„ูŠู†ูŠ ู…ู† ู…ุงู„ูŠ ู…ุง ุดุฆุชุŒ ู„ุง ุฃูุบู†ูŠ ุนู†ูƒ ู…ู† ุงู„ู„ู‡ ุดูŠุฆุงู‹" ูˆู‡ูŠ ุจู†ุชู‡ุŒ ุฃู„ูŠุณุช ููŠ ู…ู‚ุฏู…ุฉ ุฃู‡ู„ ุงู„ุจูŠุชุŸุŒ "ู„ุง ุฃูุบู†ูŠ ุนู†ูƒ ู…ู† ุงู„ู„ู‡ ุดูŠุฆุงู‹" ููƒูŠู ูŠุฃุชูŠ ู…ู† ูŠุฃุชูŠ ูˆูŠู‚ูˆู„: ุฃู†ุง ู…ู† ุฃู‡ู„ ุงู„ุจูŠุชุŒ ูˆูŠุชูƒู‘ูู„ ุนู„ู‰ ู‡ุฐุงุŒ ูˆูŠุชุจุฑูƒ ุงู„ู†ุงุณ ุจู‡ุŒ ูˆูŠุชู…ุณู‘ุญูˆู† ุจู‡ุŒ ูˆูŠูŽู„ู’ุญูŽุณููˆู† ุฃู‚ุฏุงู…ู‡ุŒ ูˆูŠุธู†ูˆู† ุฃู† ู‡ุฐุง ูŠู†ุฌูŠู‡ู… ู…ู† ุนุฐุงุจ ุงู„ู„ู‡ุŒ ู‡ุฐุง ุจุงุทู„ ูˆุบุฑูˆุฑุŒ ูˆู„ุง ู†ุฌุงุฉ ุฅู„ุงู‘ ุจุงู„ุฃุนู…ุงู„ ุงู„ุตุงู„ุญุฉ.
ู‡ุฐุง ุฃุจูˆ ู„ู‡ุจุŒ ูˆุฃุจูˆ ุทุงู„ุจุŒ ูˆู‡ู… ุฃุนู…ุงู… ุงู„ุฑุณูˆู„ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽุŒ ู„ู…ุง ู„ู… ูŠุคู…ู†ูˆุง ู„ู… ูŠู†ูุนู‡ู… ู‚ุฑุงุจุชู‡ู… ู…ู† ุงู„ุฑุณูˆู„ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ.
ูˆู‡ุฐุง ุจู„ุงู„ุŒ ูˆุนู…ู‘ุงุฑ ุจู† ูŠุงุณุฑุŒ ูˆุตูู‡ูŽูŠุจุŒ ูˆุฎุจู‘ุงุจ ู…ูˆุงู„ูŠุŒ ูˆุตุงุฑูˆุง ู…ู† ุณุงุฏุงุช ุงู„ู…ู‡ุงุฌุฑูŠู†ุŒ ูˆู…ู† ุณุงุฏุงุช ุงู„ู…ุคู…ู†ูŠู†ุŒ ู…ุง ุถุฑู‡ู… ุฃู†ู‡ู… ู…ูˆุงู„ูŠุŒ ูˆู‚ุงู„ ููŠ ุณู„ู…ุงู† ุงู„ูุงุฑุณูŠ: "ุณู„ู…ุงู† ู…ู†ู‘ุง ุฃู‡ู„ ุงู„ุจูŠุช" ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุนู† ุงู„ุฌู…ูŠุนุŒ ูˆุงู„ุณุจุจ: ุงู„ุฅูŠู…ุงู† ูˆุงู„ุนู…ู„ ุงู„ุตุงู„ุญุŒ ูู…ุฌุฑุฏ ูƒูˆู† ุงู„ุฑุฌู„ ู…ู† ุฃู‡ู„ ุงู„ุจูŠุชุŒ ุฃูˆ ู…ู† ู‚ุฑุงุจุฉ ุงู„ุฑุณูˆู„ ู„ุง ูŠูุบู†ูŠ ุนู†ู‡ ุดูŠุฆุงู‹ุŒ ูˆู„ุง ูŠู†ูุนู‡ ุดูŠุฆุงู‹ุŒ ูƒู…ุง ู„ู… ูŠู†ูุน ุฃุจุง ุทุงู„ุจ ูˆุฃุจุง ู„ู‡ุจ ูˆุบูŠุฑู‡ู… ู…ู† ุนุดูŠุฑุฉ ุงู„ุฑุณูˆู„ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู„ู…ุง ู„ู… ูŠุคู…ู†ูˆุง

ุฅุนุงู†ุฉ ุงู„ู…ุณุชููŠุฏ ุจุดุฑุญ ูƒุชุงุจ ุงู„ุชูˆุญูŠุฏ 1\219

Penerjemah: Abu Utsman Kharisman

๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก๐Ÿ“๐Ÿ“๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก
WA al I'tishom

โ™ป๏ธ Turut Mempublikasikan Channel Telegram Salafi Aceh
https://www.tg-me.com/salafi_aceh
๐Ÿ’๐Ÿ“BERSABAR DALAM KETERASINGAN DAN KONDISI MINORITAS SAAT BERPEGANG DENGAN SUNNAH

Allah Taโ€™ala berfirman:

ูˆูŽุฅูู†ู’ ุชูุทูุนู’ ุฃูŽูƒู’ุซูŽุฑูŽ ู…ูŽู†ู’ ูููŠ ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ูŠูุถูู„ู‘ููˆูƒูŽ ุนูŽู†ู’ ุณูŽุจููŠู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู...

Jika engkau menaati mayoritas manusia di bumi, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah... (Q.S al-Anโ€™aam ayat 116)

Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda:

ุจูŽุฏูŽุฃูŽ ุงู„ู’ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ู ุบูŽุฑููŠุจู‹ุงุŒ ูˆูŽุณูŽูŠูŽุนููˆุฏู ูƒูŽู…ูŽุง ุจูŽุฏูŽุฃูŽ ุบูŽุฑููŠุจู‹ุงุŒ ููŽุทููˆุจูŽู‰ ู„ูู„ู’ุบูุฑูŽุจูŽุงุกู

Islam bermula dalam keadaan asing, dan nantinya akan kembali menjadi asing sebagaimana permulaannya. Maka keberuntunganlah bagi orang-orang yang terasing (H.R Muslim dari Abu Hurairah)

ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู’ู„ูุฅุณู’ู„ูŽุงู…ูŽ ุจูŽุฏูŽุฃูŽ ุบูŽุฑููŠู’ุจู‹ุง ูˆูŽุณูŽูŠูŽุนููˆู’ุฏู ุบูŽุฑููŠู’ุจู‹ุง ูƒูŽู…ูŽุง ุจูŽุฏูŽุฃูŽ ููŽุทููˆู’ุจูŽู‰ ู„ูู„ู’ุบูุฑูŽุจูŽุงุกู. ู‚ููŠู’ู„ูŽ: ู…ูŽู†ู’ ู‡ูู…ู’ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ูŠูุตู’ู„ูุญููˆู’ู†ูŽ ุฅูุฐูŽุง ููŽุณูŽุฏูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู

Sesungguhnya Islam bermula dalam keadaan asing, dan akan kembali terasing sebagaimana permulaannya. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang asing. Ada Sahabat bertanya: Siapakah mereka wahai Rasulullah? Nabi menjawab: Yaitu orang-orang yang melakukan perbaikan ketika manusia sudah rusak (H.R Abu Amr ad-Daaniy dalam as-Sunan al-Waaridah fil fitan dan al-Aajurriy dalam al-Ghurabaaโ€™ dishahihkan Syaikh al-Albaniy dalam Silsilah as-Shahihah)

Ibnul Qoyyim rahimahullah menyatakan:

ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุงูƒ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุบู’ุชูŽุฑู‘ูŽ ุจูู…ูŽุง ูŠูŽุบู’ุชูŽุฑู‘ู ุจูู‡ู ุงู„ู’ุฌูŽุงู‡ูู„ููˆู’ู†ูŽ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ูู…ู’ ูŠูŽู‚ููˆู„ููˆู’ู†ูŽ ู„ูŽูˆู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ู‡ูŽุคูู„ูŽุงุกู ุนูŽู„ูŽู‰ ุญูŽู‚ู‘ู ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒููˆู†ููˆู’ุง ุฃูŽู‚ูŽู„ู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุนูŽุฏูŽุฏู‹ุง ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฎูู„ูŽุงููู‡ูู…ู’

Berhati-hatilah engkau, jangan sampai terperdaya sebagaimana terperdayanya orang-orang yang bodoh. Mereka (orang-orang bodoh) berkata: โ€œKalau seandainya mereka berada di atas kebenaran, niscaya mereka tidak menjadi golongan yang paling sedikit jumlahnya, sedangkan orang-orang banyak yang menyelisihi merekaโ€ (Miftah Daaris Saโ€™adah 1/147)

Ibnu Rajab al-Hanbaliy rahimahullah menyatakan:

ูˆูŽุงุนู’ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุง ุฃูุฎูŽูŠู‘ูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุฑูŽุงุฏูŽ ุทููˆู’ุจูŽู‰ ุตูŽุจูŽุฑูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุบูุฑู’ุจูŽุฉู ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุณู’ุชูŽูˆู’ุญูุดู ุงู„ู’ูˆูุญู’ุฏูŽุฉ

Ketahuilah wahai saudaraku, sesungguhnya orang yang menginginkan keberuntungan, hendaknya ia bersabar dalam keterasingan, dan jangan merasa bersedih dengan kondisi bersendirian (arRisaalah al-Waadhihah 2/376)

(Abu Utsman Kharisman)

๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก๐Ÿ“๐Ÿ“๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก
WA al I'tishom

โ™ป๏ธ Turut Mempublikasikan Channel Telegram Salafi Aceh
https://www.tg-me.com/salafi_aceh
2025/10/26 07:33:07
Back to Top
HTML Embed Code: