Channel created
๐Ÿฌ ๐Ÿข ____ ๐Ÿ 
............. HIDUP ADALAH PILIHAN.........

Seekor ikan bertanya kepada Kura-kura :
"Mengapa setiap kali kamu mengalami masalah selalu bersembunyi, masuk ke dalam cangkangmu...?"

Kura-kura menjawab :
โ€œApa penting pertanyaan itu aku jawab ?โ€

Ikan berkata :
โ€œSemua mahluk diperairan ini mempertanyakan sifat-mu yang selalu bersembunyi jika ada masalah!"

Kura-kura berkata :
"Komentar orang lain apakah penting...?"

Aku tidak menghindar,
Aku tidak lari dari kenyataan, Aku hanya mencari suasana yang lebih damai di dalam cangkangku.

Ikan bertanya lagi :
"Tetapi apakah kamu tidak peduli selalu jadi bahan pembicaraan?"

Kura-kura menjawab :
"Inilah alasan mengapa aku lebih panjang umur dari pada kalian.

Kalian terlalu sibuk mengurusi kehidupanku sampai kalian lupa siapa diri kalian, Kalian terlalu sibuk memperhatikan diriku sampai kalian lupa siapa diri kalian."

"Dalam hidup ini kita sendiri yang menentukan pilihan, berbuatlah yang terbaik dan biarkanlah orang lain mau berkomentar apapun".

_"Orang yang menyukaimu tetap akan membenarkanmu sekalipun kamu keliru, Sebaliknya Orang yang membencimu selalu akan menyalahkanmu sekalipun kamu benar."__

"Berapa banyak waktumu terbuang hanya untuk mengurusi kehidupan orang lain sehingga .........kamu lupa pada dirimu sendiri kapan harus makan dan istirahat"

"Sayangi dirimu dengan lebih peduli pada urusanmu sendiri sebab, engkau akan menjadi orang yang selalu kekurangan saat kamu selalu ingin tau urusan orang lain"

Semoga kita jangan terkecoh dengan apa yang orang katakan, Jadilah diri kita sendiri,
Jadilah pribadi yang baik....

Selamat pagi Saudara-saudaraku, selamat beraktifitas, jaga kesehatan, I love U all
Menetes air mata baca kisah poligami ini...
Agak panjang, namun sangat menggugah...
...
*Kisah nyata - dicopas dari FB Irene Radjiman -Mualaf*

*_Mohon Do'a Untuk Sahabat Saya_*

Beberapa bulan yang lalu saya mendapat email dari salah seorang sahabat saya. Dia juga seorang mualaf sama seperti saya. Sharen namanya. Dulu Kami bertemu di sebuah lembaga pelatihan pramugari di Jogja.

Sharen mahasiswi Atmajaya, gadis cantik keturunan Tionghoa. Kalo mau banding2an cantik sama Sharen, saya mending tutup muka deh. Udah pasti kalah...jaaauuhhh ๐Ÿ˜€๐Ÿ˜

Sharen, si gadis Tionghoa ini bukan hanya fasih bahasa Mandarin tapi juga fasih bahasa Inggris dan bahasa Jawa. Maklum Cina Semarang ๐Ÿ˜€.

Kami sama sama pramugari waktu itu, bedanya Sharen lebih dahulu diterima jadi pramugari reguler Garuda Indonesia, sementara saya cukup puas di Airline swasta. Beda kualitas soalnya ๐Ÿ˜.

1 th terbang Sharen resign untuk menikah dengan seorang pengusaha muslim. Disitulah awal dia menjadi mualaf. Mereka tinggal di kawasan Menteng Jakarta. 1 th menikah Sharen dikaruniai anak. Namun malang, saat anaknya masih berusia 6 bulan, suaminya mengalami depresi berat karena usahanya bangkrut. Terlilit hutang ratusan juta. Suaminya stress berat nyaris gila, sehingga tidak mungkin menjalankan kewajibannya sebagai seorang suami sebagai tulang punggung yg menafkahi.

Sharen memutuskan untuk kembali terbang, apply ke Saudi Arabia Airline dan alhamdulillah diterima. Dengan berat hati, dia harus titipkan anak semata wayangnya yg belum genap 1 th kepada ibu mertuanya untuk dirawat, karena dia harus terbang dan hanya bisa mengunjungi keluarganya paling tidak 1 th sekali. Sharen harus menetap di Saudi. Ia tegarkan hati, demi melunasi hutang2 suaminya, kebutuhan rumah tangga, termasuk biaya pengobatan suaminya.

10 th Sharen bekerja sebagai pramugari Saudi, alhamdulillah suaminya sudah pulih dan sudah mulai bangkit kembali sebagai pengusaha. Usaha suaminya kini maju dengan pesatnya. Sharen pun resign.

Ini tulisan Sharen dalam emailnya untuk saya :

Dear Irene

Assalamualaikum wr wb...

Semoga Irene sekeluarga selalu dalam keberkahan Allooh Ta'ala

Aku tidak tahu tiba-tiba teringat denganmu. Dulu kita sering berkirim kabar melalui Yahoo Messenger. Tapi tiba-tiba terputus karena kesibukan kita masing-masing. Untunglah aku masih menyimpan emailmu ini. Semoga email ini terbaca olehmu.

Irene aku butuh teman. Aku tidak tahu harus bicara pada siapa dan aku juga tidak tahu harus bagaimana. Mungkin karena kita sama sama mualaf, maka entah mengapa tiba tiba aku mencari emailmu.

3 th terakhir ini adalah masa masa bahagiaku. Aku sudah punya baby lagi berusia 1 th, alhamdulillah. Dia perempuan. Lengkap sudah aku memiliki 1 arjuna dan 1 srikandi. Kembali berkumpul bersama anak-anakku, suamiku, keluargaku.

Alhamdulillah 10 th perjuanganku di Saudi tidak sia sia. Suamiku sudah kembali pulih, bahkan usahanya kini semakin pesat. Suamiku juga aktif mengikuti kegiatan pengajian.

Irene, 1 minggu yang lalu suamiku bicara padaku, dia akan berpoligami dengan seorang hafidzah bernama Azizah, gadis berusia 25 th.

Irene, kumohon jangan hakimi aku dulu dengan setiap dalil syari'at Allah. Aku berharap sebagai sesama wanita kau bisa memahami yg aku rasa. Bila ia menginginkan isteri seorang hafidzah, mengapa dia dulu menikahiku yang seorang Katolik ?

Irene, mohon do'akan aku agar aku tetap istiqomah dalam keyakinanku. Dan mohon do'akan aku, agar aku tidak pernah merasa menyesal telah mengenal agama ini.

Mohon balas emailku bila tulisan ini sudah terbaca olehmu.

Wassalamualaikum wr wb

- Theresia Sharen Magdalena -

==========================

Ada gemuruh di dalam dada usai membaca email Sharen. Aku tercenung cukup lama, tidak berani langsung membalas emailnya. Aku hanya khawatir bila langsung kubalas, maka yg tertulis hanyalah rasa seorang Irene yg justru ditakutkan akan menjadi pemberontakan pada syari'at Allooh.

3 hari kudiamkan email Sharen. Hingga akhirnya kubalas emailnya :

Dear Sharen

Semoga saat kau baca email ini, kau masih berkumpul bersama keluargamu dalam 1 aqidah suci Islam.
ren, aku rindu berjumpa denganmu. Rindu melihat mata sipitmu yg terpejam saat kau tertawa. Kuharap mata itu kini makin bercahaya dalam sinar terang bacaan ayat-ayat Al-Quran.

Sharen, Allooh juga sedang rindu padamu. Allooh ingin melihat kau tengadahkan berlama lama tanganmu yg halus putih bersih itu.

Bila kau bisa mengingatku, sudahkah kau tumpahkan semua yang kau rasa pada Allooh. Allooh tidak akan menghakimimu dengan dalil dalilNYA. Allooh akan menyentuh tanganmu yg menengadah pada-NYA. Tanyakan pada-NYA apa yg DIA inginkan darimu ? Mintalah petunjuk pada-NYA. Bila poligami ini baik bagimu dan keluargamu maka DIA akan mampu membuatmu ikhlas menerimanya. Namun bila poligami ini kelak tidak mendatangkan kebaikan bagimu dan bagi keluargamu, mintalah agar prahara itu segera menjauh darimu.

Sharen, kita sudah berjalan dari gelap menuju terang. Janganlah lagi menoleh ke belakang dan berhasrat kembali pada kegelapan, hanya karena di dalam terang kita melihat ada jalan berlubang. Ingatlah selalu syari'at Allooh tidak pernah salah.

Do'aku selalu untukmu

Wassalamualaikum wr wb.

==========================

Wahai para suami... kami para istri tahu syari'at poligami. Kami tahu hukum poligami adalah sunnah bagi yang mampu. Tapi saat ada seorang isteri yang belum mampu menerima poligami, janganlah kau judge dia melawan syari'at Allooh. Janganlah kau judge dia mengharamkan poligami. Durian adalah buah yang dihalalkan, bila ada yang tidak menyukai durian, janganlah kau judge dia mengharamkan durian. Periksalah dulu dirimu, begitu banyak sunah yang di syari'atkan, sudahkah mampu kau jalankan semua ? Sehingga kau merasa perlu menyuguhkan poligami bagi isterimu ?

Terkhusus bagi kalian yang memiliki isteri seorang mualaf. Inshaa Allooh dengan hijrahnya isterimu, Surga sudah ada ditanganmu. Kewajibanmu adalah menjaganya agar tetap istiqomah menuju muslimah yang kaffah. Biarkan ia berproses menuju keikhlasannya dalam berhijrah. Lihatlah, betapa mengerikannya kalimat terakhir dari email Sharen : "Do'akan aku agar aku tidak menyesal telah mengenal agama ini."

Semua butuh proses...

Wahai para isteri. 1 hal yang perlu diingat : "suamimu bukanlah milikmu, dia milik Allooh" Janganlah berlebihan mencintainya hingga membuat Allooh cemburu. Ini sangat sulit, tak semudah mengetikkan kata-katanya. Saya sangat memahami, karena saya seorang wanita. Datanglah pada Allooh, sujud menangis dan curhatlah di hadapan Allooh saat kau merasa terabaikan semua yang telah kau lakukan dg segenap hati dan jiwamu.

Bagi kalian wahai para wanita yang telah mampu memiliki hati seluas samudera, telah mampu ikhlas hidup dalam bahtera poligami, janganlah kau judge wanita lain yang belum mampu sebagai wanita yang membangkang syari'at Allooh. Karena bisa jadi tanpa kau tahu dia telah melalui perjuangan yang bisa jadi lebih dahsyat dibandingkan dirimu.

Apakah Aisyah lebih baik dari Siti Khadijah yang seumur hidupnya tidak pernah dimadu oleh Rosululloh ? Apakah para isteri sahabat Rasulullah lebih kaffah dibanding Fatimah binti Nabi Muhammad SAW, yang seumur hidupnya tidak pernah dimadu oleh Ali bin Abu Tholib ?

Walau memang jamu itu terasa pahit tapi menyehatkan, dibandingkan gula yg manis tapi menyebabkan penyakit.

Yaaaa kalo bisa sih pilih madu, manis, enak dan menyehatkan.

Tapi.... siapkah dimadu ? Hahaha....

Barusan saya sudah dapat balasan email dari Sharen setelah 2 bulan lebih saya menunggu. Alhamdulillah... sahabat saya masih istiqomah di dalam Islam.

Seperti apa balasan email Sharen ? saya share di status berikutnya yaaa.... kepanjangan kalo disambung disini... lagi pula juga sudah malam.

Mohon do'akan sahabat saya agar tetap istiqomah di dalam Islam.

To be continue....

Wassalam.


========
Mohon Do'a Untuk Sahabat Saya Part 2

Lebih dari 2 bulan aku menunggu balasan email dari Sharen. Apa kabarmu Sharenku ? Masihkah kau istiqomah di dalam Islam.

Entah mengapa aku gelisah. Ada rasa khawatir. Kucari sosmednya. Tidak ketemu. Duh mengapa Sharen tidak meninggalkan wa di dalam emailnya ?

Akhirnya yang kulakukan hanya menunggu dan berdo'a untuknya.

Saat
aku merasa tak kuasa lagi menunggu, aku butuh dukungan saudara saudariku se-aqidah yg lain. Mohon maaf Sharen tanpa bertanya terlebih dahulu, aku share permasalahanmu. Aku berharap banyak do'a terucap untuk mengetuk pintu langit bagimu.

Tepat saat aku akan mengakhiri statusku, notification email berbunyi. Subhanallooh....!!!! Sharen....!!!!

==========================

Dear Irene

Assalamualaikum wr wb...

Irene, terima kasih atas balasan emailmu. Apa kabarmu hari ini ? Kamu pasti sedang memikirkan aku kan ?

Berkat do'amu kini aku lebih bahagia. Alhamdulillah.

Ketahuilah Irene, saat aku menulis email padamu, aku sudah mengajukan gugatan cerai untuk suamiku. 3 hari kemudian kubaca emailmu. Isi emailmu hampir sama dengan tanggapan seorang ustadzah yg juga mualaf.

Saat itu, sejujurnya aku masih dalam kondisi marah pada Allooh. Aku merasa Allooh banyak meminta dari hidupku. Aku mulai berhitung setiap sedekah, amal ibadah yg telah kulakukan untuk keluargaku khususnya suamiku.

Ibu mertuaku yg sangat menyayangiku itu setiap malam menangis membujukku untuk mencabut gugatan ceraiku.

Aku gamang, aku bingung. Hingga akhirnya di 1/3 malam dimana seharusnya manusia bermunajat kepada Robbnya, namun aku justru menumpahkan kekesalanku pada Tuhanku.

"Apalagi yang kau inginkan dariku ya Allooh....!!!!!"

"Mengapa bencana ini KAU hadirkan untukku ? Bila KAU adalah Zat yang maha penyayang, seharusnya KAU adalah Zat yg maha perasa. Tidakkah kau bisa merasakan apa yang kurasakan ? Hingga Kau turunkan syari'at poligami untuk menghukumku ?"

Naudzubillah.... do'akan aku, Allooh mengampuni dosaku dimalam itu ๐Ÿ˜ข

Aku tertidur. Sedikit lega rasa hatiku. Esok malamnya kuulangi lagi tengadahkan tanganku di 1/3 malam memohon ampunan karena entah mengapa tiba2 datang rasa bersalah. Kemudian aku mencoba saranmu. 1 minggu aku terlibat diskusi dengan Allooh.

Hingga suatu hari dengan lantangnya ibu mertuaku mengatakan 1 hal pada suamiku : "Pras, bila kamu tetap ingin menikahi gadis itu.... pergi kamu dari rumah ini !!! Biarkan mama bersama Sharen dan anak2mu dirumah ini !!! Mama malu memiliki anak yang tidak tahu diri seperti kamu !!!"

Aku keluar dari kamarku. Ibu mertuaku langsung memelukku. "Kamu jangan pergi Sharen, biarkan Pras yang pergi. Dia tidak pantas menjadi suamimu. Maafkan mama yg telah gagal mendidik Pras menjadi laki2 yang tahu diri."

Aku hanya menangis dalam diam. Suamiku pun hanya menunduk diam.

Malam itu kami bertiga (aku, ibu mertuaku & suamiku) berdiskusi.

"Baiklah ma, aku tidak akan menikahi Azizah, bila itu hanya akan membuat mama & Sharen tersakiti. Aku sangat menyayangi kalian. Maafkan aku...." suamiku memeluk kami berdua.

Aku lega, kupikir inilah jawaban dari Allooh atas diskusi panjang diatas sajadahku di tiap 1/3 malam.

Namun ternyata aku salah.

Esok malamnya ba'da isya, Azizah datang kerumahku bersama kedua orang tuanya.

Pada malam itu aku tahu, ternyata bukan suamiku yg ingin menikahi Azizah, tetapi ayah Azizah yang merupakan teman pengajian suamiku yg meminta suamiku untuk meminang anaknya. Malam itu jelas kutatap wajah Azizah. Azizah, semula kupikir dia adalah gadis belia yg cantik dg segala pesona yg menggairahkan mata lelaki termasuk suamiku, ternyata sangat jauh dari itu. Dia gadis lugu yg selalu menundukkan kepala. Ada keteduhan di wajahnya.

Di malam itu aku tahu, Azizah memiliki miom yang akan segera dioperasi dan dokter mengatakan 90% Azizah tidak akan mampu memberikan keturunan bagi suaminya. Sudah 3 orang pemuda lajang membatalkan khitbahnya setelah mengetahui kondisi Azizah. Entah mengapa ayah Azizah memiliki TRUST pada suamiku.

Kudekati suamiku dan kutanya : "kenapa mas ga pernah cerita ini sebelumnya padaku ?"

Suamiku menjawab : "karena aku tidak mau kamu menganggapnya sebagai modus"

Kudekati ibu mertuaku :"Mama, kumohon terimalah Azizah menjadi bagian dari keluarga kita. Aku ikhlas menerimanya sebagai adik maduku."

Azizah & ibunya nyaris tersungkur di kakiku, namun aku cegah. Kupeluk Azizah dan kukatakan : "Kau akan menjadi saudaraku."
Suamiku terperangah menyaksikan semua itu. "Kamu yakin telah ikhlas dengan keputusanmu sayang ?"

"Iya mas. Nikahi dia. Dia akan menjadi bagian dari keluarga kita." Jawabku mantap.

Suamiku terlihat masih ragu. Aku tersenyum :"aku akan mencabut gugatan ceraiku besok"

Alhamdulillah.... seisi rumah mengucapkan hamdalah.

Dan sudah 1 bulan ini suamiku menikah dengan Azizah. Kami tinggal 1 rumah. Kurasa tak masalah, rumah kami sangat besar.

Tahukah kamu Irene, bisnis suamiku makin pesat. Kini suamiku lebih sering melibatkan aku dalam bisnisnya. Aku yang tadinya hanya dirumah mengurus rumah, kini lebih sering bersama suami untuk menangani bisnis. Anak2ku di rumah bersama ummi Azizah (begitulah mereka memanggilnya).

Disaat tetangga kami harus membayar 5jt - 6jt untuk seorang baby sitter, anak2ku justru dibimbing oleh seorang hafidzah.

Tahukah Irene, anakku yg pertama sudah hafal 1 juz dalam 1 bulan selama ada Azizah. Setiap malam mereka mengaji dibimbing oleh umminya. Bayangkan bila suatu saat Arjunaku menjadi tahfidz melalui pendidikan dari dalam rumah kami sendiri.

"Maka nikmat Tuhanmu mana lagi yg kau dustakan."

Irene, terima kasih telah menjadi sahabatku di dunia dan di akherat. Andai saat itu kuturuti amarahku meneruskan gugatan cerai pada suamiku, aku pasti tidak akan pernah merasakan kebahagiaan ini.

Ini pelajaran poligami yg langsung Allooh ajarkan padaku. Selama ini aku berpikir poligami adalah syari'at yg tidak paham pada perasaan wanita. Karena aku tidak pernah bisa menerima saat isteri sedang sakit suami justru berpoligami, seakan nafsu lelaki lebih pantas untuk dilindungi. Namun ternyata kini Allooh justru memilihku menjadi orang yang menjalankan poligami sebagai solusi. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana nasib gadis seperti Azizah bila tidak ada syari'at poligami. Haruskah menjalani kesendirian dalam hidupnya hanya karena vonis dokter tidak mampu memberikan keturunan ?

Semula kupikir ink hukuman Allah bagiku. Namun ternyata Allooh sedang menyanjungku.

Irene, sudah dulu yaaa suatu saat kau harus mengenal Azizahku ๐Ÿ˜‰

Kumohon do'akan kami agar selalu menjadi keluarga yg sakinah mawadah warohmah. Kumohon juga, do'akan Azizahku agar Allooh berkenan menyembuhkan miomnya sehingga tidak perlu menjalani operasi dan ia bisa memberikan keturunan untuk suamiku. Aamiin.

Bulan depan kami bertiga akan umroh untuk meminta kesembuhan bagi Azizah. Do'akan kami yaaa....

Wassalamualaikum wr wb

Theresia Sharen Magdalena

==========================

Poligami tetaplah syari'at yang benar. Bila banyak kasus poligami yg justru menghancurkan rumah tangga, ini karena pelakunya yang gagal paham pada syari'at.

Wahai suami. Kalian memang memiliki hak untuk berpoligami. Namun hak ini tidak lantas digunakan suka2 kalian dan sesuai hawa nafsu kalian. Berdiskusilah pada Allooh, apa maksud Allooh mempertemukanmu dengan wanita lain. Bukan langsung menggunakan hak veto mu dengan ke-sok tahuanmu dan lantang menggunakan dalil2 dg berkata : "Ini syari'at yang dihalalkan Allooh dan kau isteri harus menerimanya. Bila tidak bersedia menerima artinya kalian telah mengingkari salah satu syari'at Allooh !"

Wahai isteri, wanita dengan segala rasa, janganlah cepat meradang saat mendengar kata poligami. Jangan berdebat sesuai nafsumu. Cintailah Allooh lebih dari kau mencintai suamimu. Ingatlah syari'at Allooh tidak pernah salah. Poligami bukanlah kenikmatan tambahan bagi laki2, namun tambahan tanggung jawab bagi laki2.

Wahai para suami dan para isteri, libatkan selalu Allooh dalam setiap galaumu. Sehingga kita terhindar dari sikap gagal paham yang sok tahu ( #SelfReminder )

Untukmu Theresia Sharen Magdalena. Kau bukan hanya rupawan, namun hatimu juga sangat menawan. Kau laksana Ibrahim yang menerima perintah Allooh untuk menyembelih anak sulungnya dengan ikhlas.

Samina wa to'na.

May you're one of the best whoman in heaven.

Mohon do'a untuk Sharen sekeluarga dan mohon do'a untuk kesembuhan Azizah.

Wassalam,,,
๐Ÿ’๐ŸŒท๐ŸŒป๐ŸŒน BESARNYA PENGARUH KESHALIHAN ORANG TUA BAGI KEBAIKAN ANAK-ANAKNYA

๐Ÿ“– Allah Taโ€™ala berfirman:

๏ปญูŽ๏ป›ูŽ๏บŽ๏ปฅูŽ ๏บƒูŽ๏บ‘ู๏ปฎู’๏ปซู๏ปคูŽ๏บŽ ๏บปูŽ๏บŽ๏ปŸู๏บคู‹๏บŽ.

"Ayah dari kedua anak yatim tersebut semasa hidupnya adalah orang yang shalih." (QS. Al-Kahfi: 82)

โœ๐Ÿผ Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma menjelaskan ayat di atas:

ุญููุธุง ุจุตู„ุงุญ ุฃุจูŠู‡ู…ุงุŒ ูˆู„ู… ูŠุฐูƒุฑ ุนู†ู‡ู…ุง ุตู„ุงุญู‹ุง.

"Kedua anak yatim tersebut dijaga dengan sebab keshalihan ayah mereka, dan Allah tidak menyebutkan keshalihan keduanya."

๐Ÿ“š Shahih, diriwayatkan oleh Ibnul Mubarak dalam kitab az-Zuhd, hlm. 112

โšช๏ธ Dikutip dari: www.tg-me.com/Salafiy

๐Ÿ“๐ŸŽจ๐Ÿ“ก
๐Ÿ“Ÿ Channel Telegram || www.tg-me.com/darulhadis

๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž
DEBAT SERU Pakaian Ketat dan Rokok di Tempat Umum

Oleh: Jev Indra

"Mas! Tolong, Mas. Maaf, ya? Mas punya etika apa enggak? Ini tempat umum, jangan merokok!"

"Mbak! Tolong, Mbak. Maaf, ya? Anda punya etika apa enggak? Ini tempat umum, jangan berpakaian ketat!"

"Eh, Mas. Asap rokok Mas mengganggu pernapasan orang lain, tau?!"

"Eh, Mbak. Pakaian ketat Mbak mengganggu hati orang lain, tau?!"

"Pakaian ketat itu enggak ngerusak kesehatan, Mas."

"Tapi ngerusak keimanan, Mbak."

"Ya, jaga pandanganlah kalau Mas enggak mau rusak iman!"

"Ya, Mbak jaga pernapasanlah kalau enggak mau terganggu!"

"Pakaian ketat kek, longgar kek, itu hak saya."

"Enggak ngerokok kek, ngerokok, kek, itu hak saya."

"Tapi, Mas. Asap rokok Mas itu menyebar ke mana-mana, semua orang jadi sesak napas. Rusak paru-paru dan jantung mereka."

"Tapi, Mbak. Pakaian ketat Mbak, menyebarkan dosa ke mana-mana. Rusak keimanan mereka."

"Kalau mau ngerokok, jangan di tempat umum, sana cari tempat yang enggak ada orang lain!"

"Kalau mau berpakaian ketat, jangan di tempat umum, Mbak. Sana cari tempat yang enggak ada orang lain!"

"Ish! Dibilangin ngeyel. Enggak punya otak! Asap rokok disebar ke mana-mana."

"Ish! Pantat, dada diumbar ke mana-mana. Enggak punya otak!"

"Dasar orang gila!"

"Dasar perempuan tak punya malu!"

"Mas, di bungkus rokok itu udah ada tulisannya, kan? Rokok bisa merusak kesehatan."

"Mbak, di agama pakaian ketat itu ada dalilnya, kan? Mengumbar aurat itu dosa!"

"Ya, biarin! Dosa-dosa saya sendiri, ngapain jadi nyinyir?"

"Ya, biarin, Mbak! Asap-asap rokok saya sendiri, kenapa Mbak jadi protes?"

"Tapi kan, saya jadi terganggu sama asap rokok Mas itu."

"Tapi, Mbak. Keimanan saya jadi rusak sama pakaian ketat Mbak itu."

"Jaga pandangan!"

"Jaga pernapasan!"

"Eh, Mas. Gimana saya bisa jaga pernapasan kalau asap rokok Mas terus mengepul gitu?"

"Eh, Mbak. Gimana saya bisa jaga pandangan dan iman kalau Mbak berpakaian ketat begitu?"

"Dimatiin, kek rokoknya. Ini tempat umum. Kasihan orang lain, terganggu."

"Ditutupin, kek bentuk tubuh Mbak. Ini tempat umum. Kasihan orang lain jadi dosa."

"Ngerokok dibanggain! Huh!"

"Pamer tubuh dibanggain. Huh!"

"Apa Mas enggak mikir ngerokok di tempat umum kayak gini? Hah?!"

"Apa Mbak enggak malu berpakaian ketat di tempat umum kayak gini? Hah?!"

"Orang stress! Penyebar penyakit!"

"Orang gila! Penyebar dosa!"

---------------- o0o -------------------
๐Ÿ˜ฌ

๐Ÿ„
http://www.tg-me.com/syariah
Forwarded from Pecinta Rasulullah ๏ทบ (Q e)
๐Ÿ—“
Ahad, 13 Sya'ban 1439 H

Puasa Ramadhan tahun ini kurang 1โƒฃ6โƒฃ hari lagi.....

Koreksi diri kita, masihkah punya hutang puasa tahun lalu (1438 H)?

Tanyakan pula pada anggota keluarga yang telah mukallaf, punyakah mereka hutang puasa Ramadhan tahun lalu?

Bila tak ada hutang, Alhamdulillah.....

Bila masih punya hutang segera lunasi sebelum jatuh tempo

Bila tahun ini anda lupa membayar hutang hingga datang bulan Ramadhan, maka setelah Ramadhan nanti anda harus membayar puasa plus membayar fidyah

Kok membayar fidyah?

Iya, karena anda belum membayar puasa hingga dua tahun. Dan, fidyah itu akan terus berganda hingga tahun tahun yang akan datang sampai mengqodho puasa yang ditinggalkan

๐Ÿฝ Contoh:

A tidak puasa 1 hari pada Ramadhan tahun 2017

Maka dia mempunyai kewajiban mengqodho'nya sebelum datang Ramadhan 2018

Bila belum mengqodho puasa hingga datang Ramadhan 2018 maka dia harus mengqodho puasa 1 hari plus membayar 1 fidyah

Bila belum mengqodho juga hingga datang Ramadhan 2019, maka dia wajib puasa 1 hari dan membayar 2 fidyah

Bila belum mengqodho juga hingga datang Ramadhan tahun 2020, maka dia wajib mengqodho puasa plus membayar 3 fidyah

Demikian seterusnya...
___________
๐Ÿ“‹ Catatan tambahan:

Fidyah yang harus dibayar besarnya 1 mud per hari. 1 mud = ยฑ 6,7 ons
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
M
๐ŸŽ™โœ๐Ÿปู…ู† ุฃุฌู…ู„ ูˆุฃุฑูˆุน ูˆุฃู‡ู… ุฑูˆุงุฆุน ุฅุฌุงุจุงุช ุงู„ุฏุฑ ุงู„ู…ู†ุซูˆุฑ ููŠ ุฅุฌุงุจุงุช ุงู„ุนุฏู†ูŠ ุงู„ู…ุดู‡ูˆุฑ..
โ—€๏ธุฃุฌุงุจ ุงู„ุณุงุฆู„ ุจุญุฑู‚ุฉ ูˆุจุญุฑุต ุนู„ู‰ ุฌู…ุน ูƒู„ู…ุฉ ุฃู…ุฉ ู…ุญู…ุฏ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุขู„ู‡ ูˆุณู„ู… ..
โœˆ๏ธโœ๐Ÿปูˆู‚ุตุชู‡ ููŠ ุงู„ุทุงุฆุฑุฉ ู…ุน ู…ู† ูƒุงู† ุจุฌุงู†ุจู‡ ..
*ูŠู‚ูˆู„ ุงู„ุณุงุฆู„ :*
*ููŠ ุฒู…ู† ุงู„ูุชู† ุŒ ุงู„ุซูˆุฑุงุช ูˆุงู„ุดุนูˆุจ : ู„ูˆ ูƒู„ู…ุฉ ู…ุฎุชุตุฑุฉ ุนู† ุฃู‡ู…ูŠุฉ ุฏุฑุงุณุฉ ูู‚ู‡ ุงู„ุชุญูˆู„ุงุช ุŸ*
๐ŸŽ™โœ๐Ÿปูู€ู€ุฃุฌู€ุงุจูŽ ุดูŽูŠู’ุฎู€ู†ุง ุงู„ุญูŽู€ุจู€ูŠุจ ุญูŽููุธูŽู‡ู ุงู„ู„ู‡ ูˆูŽุฃู…ู’ู€ู€ุชูŽู€ู€ุนูŽู†ุง ุงู„ู„ู‡ ุจูู€ู‡ู ุจูู€ู‚ูŽูˆู„ูู€ู€ู€ู‡ู : ู€ู€ู€
ูู‚ู‡ ุงู„ุชุญูˆู„ุงุช ุฅุฐุง ู‡ู†ุงูƒ ุฃู†ุงุณ ูŠุทู„ุจูˆู† ุงู„ุนู„ู… ุŒ ูุฃู†ุชู… ุงุนุทูˆู†ูŠ ุงู„ุนุดุฑุฉ :ู€ู€ ุฃูŠ ุทู„ุจุฉ ุนู„ู… ู€ ู…ู† ุฃุจู†ุงุฆูƒู… ูˆุฃู†ุง ุนู„ูŠู‘ูŽ ุฃูุฏูŽุฑู‘ุณู‡ู… ู‡ุฐู‡ ุงู„ุฏุฑูˆุณ ุŒ ูˆุฃูุฏูŽุฑู‘ูุณู‡ู… ูƒู„ ุฏุฑุณ ูŠู†ูุนู‡ู… ุŒ ูˆูƒู…ุง ู‚ู„ุช ู„ูƒู… ูˆุฃูƒุฑุฑ ุงู„ูƒู„ุงู… : ุฅู† ุฑุฃูŠุชู… ู…ู†ู‡ู… ุจูุฏุนุฉ ุŒ ุฃูˆ ุฅู† ุฑุฃูŠุชู… ู…ู†ู‡ู… ุดุฑูƒุงู‹ ุŒ ุฃูˆ ุฅู† ุฑุฃูŠุชู… ู…ู†ู‡ู… ู…ุฎุงู„ูุฉ ู„ู„ูƒุชุงุจ ุŒ ุฃูˆ ุฑุฃูŠุชู… ู…ู†ู‡ู… ู…ุฎุงู„ูุฉ ู„ู„ุณู€ู†ุฉ : ุญู„ู‘ ู„ูƒู… ุฏู…ูŠ ุŒ ุฎุฐูˆู‡ ุŒ ู‡ู„ ุจู‚ูŠ ุดูŠุก ุฃูƒุจุฑ ู…ู† ู‡ุฐุง ุงู„ูƒู„ุงู… ุŸ
ู„ูƒู† ู„ุง ูŠูˆุฌุฏ ุฃุญุฏ ูŠุฑูŠุฏ ุงู„ุนู„ู… ุŒ ุจู„ ุงู„ู†ุงุณ ุชุฑูŠุฏ ุชูุซุฑุซูุฑ ุŒ
๐Ÿ—ฃโœ๐Ÿปุงู„ุขู† ุณู†ุฎุฑุฌ ู…ู† ุงู„ู…ุณุฌุฏ ูˆูŠุฌู„ุณูˆู† ูŠุซุฑุซุฑูˆู† ููŠ ุงู„ุฏู‘ููƒูƒ ุŒ ูู…ุง ุฃุญุฏ ูŠุฑูŠุฏ ุงู„ุนู„ู… ุŒ ูู‡ุฐุง ู…ูŠุฑุงุซ ุงู„ู†ุจูŠ ู…ุญู…ุฏ ุตู€ู„ู‘ููˆุง ุนู„ูŠู‡ ุ›
ุงู„ู†ุจูŠ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู‡ู ูˆูŽุขู„ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู… ู…ุง ุชุฑูƒู†ุง ู…ูŽูู„ู€ูˆุชูŠู† ู„ูƒู„ ู…ู† ู‡ุจ ูˆุฏุจ ูŠู„ุนุจ ุนู„ู‰ ุจู„ุงุฏู†ุง ุŒ ูˆูŠู„ุนุจ ุนู„ู‰ ุฏูŠู†ู†ุง ุŒ ูˆูŠู„ุนุจ ุนู„ู‰ ูƒุชุงุจู†ุง ุŒ ูˆูŠู„ุนุจ ุนู„ู‰ ุณูู†ู‘ุชู†ุง ุŒ ู…ุง ุชุฑูƒู†ุง ุงู„ู†ุจูŠ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู‡ู ูˆูŽุขู„ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู… ุŒ ู‚ุงู„ : ุงุทู„ุจูˆุง ุงู„ุนู„ู… ุŒ
ูˆู†ุญู† ู…ู† ุฃูŠู† ุฌุจู†ุง ุงู„ุนู„ู… ุŸ
ุฌุจู†ุงู‡ ู…ู† ุงู„ุดูŠูˆุฎ ุŒ
ูˆุฃุบู„ุจู‡ู… ู…ู† ุดูŠูˆุฎ ุญุถุฑู…ูˆุช ุŒ ุญุจูŠุจู†ุง ุนุจุฏ ุงู„ู‚ุงุฏุฑ ุจู† ุฃุญู…ุฏ ุงู„ุณู‚ุงู ุŒ ุญุจูŠุจู†ุง ู…ุญู…ุฏ ุงุจู† ุฃุญู…ุฏ ุงู„ุดุงุทุฑูŠ ุŒ ุณูŠุฏูŠ ุงู„ูˆุงู„ุฏ ุŒ ุฌูู…ู„ุฉ ู…ู† ุงู„ุนู„ู…ุงุก ุชูŽู€ูุฑู‘ูŽุบู€ูˆุง ููŠ ุฃุฑุถ ุฌูู€ุฏู‘ูŽุฉ ู„ู€ู…ู‘ูŽุง ุฎุฑุฌูˆุง ู…ู† ู‡ุฐู‡ ุงู„ุจู„ุฏุฉ ุจุนุฏ ุงู„ู…ุดุงูƒู„ : ููุชุญูˆุง ุจูŠูˆุชู‡ู… ุŒ ูˆูุชุญูˆุง ุฏูŠุงุฑู‡ู… ู„ู„ุนู„ู… ุŒ
ูˆู†ุญู† ุฌูŠู†ุง ูˆุนู†ุฏู†ุง ุฑุบุจุฉ ููŠ ุงู„ุนู„ู… ุŒ ุฑุบุจุงู† ููŠ ุงู„ุนู„ู… ุŒ ู„ุฃู†ู†ู€ุง ุนูุดู†ุง ุงู„ู…ุนุฑูƒุฉ ูˆุนูุดู†ุง ุงู„ุตุฑุงุน ููŠ ุฃูŠุงู… ุนูุดู†ุง ููŠ ุนุฏู† ูˆุฃูŠุงู… ุนุดู†ุง ููŠ ุจู„ุงุฏ ุงู„ุนูˆุงู„ู‚ ุฃุจูŠู† ูˆุฃูŠุงู… ุนุดู†ุง ููŠ ุญุถุฑู…ูˆุช ุŒ
ูˆูƒู„ู†ุง ู†ูุฑูŠุฏ ุฌูˆุงุจุงู‹ ุŒ ู†ุฑูŠุฏ ุญู„ุงู‹ ุŒ ูุฅู† ูƒุงู† ููŠู†ุง ุดูุฑูƒ :ุชูู€ุจู†ุง ุฅู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุŒ ูˆู†ุฑุฌุน ู†ุณู…ุน ุงู„ูƒู„ุงู… ุŒ ูˆุฅู† ูƒุงู† ุบูŠุฑ ู…ูˆุฌูˆุฏ ุนู†ุฏู†ุง ุดูุฑูƒ ูู†ูุนูŽู„ู‘ูู… ุงู„ุขุฎุฑูŠู† :
ุงุนู‚ู„ูˆุง ูู‡ุฐู‡ ุฃู…ุงู…ูƒู… ู†ุงุฑ ุŒ ู„ุง ุชุชูƒู„ู…ูˆู† ุนู„ู‰ ุฃู…ู€ุฉ ู…ุญู…ุฏ !
*ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุชูŽู€ุจูŠู‘ูŽู†ุช ุงู„ุญู‚ุงุฆู‚ ุŒ ุฃุธู‡ุฑ ุงู„ู„ู‡ ู„ู†ุง ุฑูƒู†ุงู‹ ูƒุงู…ู„ุงู‹ ู…ู† ุฃุฑูƒุงู† ุงู„ุฏูŠู† ุ›*
โœˆ๏ธโœ๐Ÿป ู…ุฑุฉู‹ ุงู„ุชู‚ูŠุช ู…ุน ุนุงู„ู… ู…ู† ุนู„ู…ุงุฆู‡ู… ู‡ุคู„ุงุก ุงู„ุฐูŠู† ูŠุชูƒู„ู…ูˆู† ุนู„ู‰ ุฎู„ู‚ ุงู„ู„ู‡ ููŠ ุงู„ุทุงุฆุฑุฉ ุŒ ูˆุจุนุฏ ุฌู„ุณุช ุฃุชูƒู„ู… ู…ุนู‡ ุŒ ู‚ุงู„ ู„ูŠ : ุฃู†ุช ู…ู† ููŠู† ุŸ ู‚ู„ุช ู„ู‡ : ุฃู†ุง ู…ู† ุนุฏู† ุŒ ู‚ุงู„ ู„ูŠ : ุนุฏู† ููŠู‡ุง ุงู„ุนูŠุฏุฑูˆุณ ุŸ ู‚ู„ุช ู„ู‡ ู†ุนู… ุŒ ู‚ุงู„ ู„ูŠ ู‡ุฐุง ุฃูƒุจุฑ ุทุงุบูˆุช ุŒ ูŠุทูˆููˆู† ุนู„ูŠู‡ ูˆูŠุชู…ุณู‘ุญูˆู† ุจู‡ ูˆูŠูุนู„ูˆู† ูˆูŠูุนู„ูˆู† ..!ุŒ ูˆู‡ุฐุง ุงู„ูƒู„ุงู… ูŠูุณุฌู‘ูู„ูˆู‡ ู…ูุณุฌู‘ู„ ุŒ ู‚ู„ุช ู„ู‡ : ุงู„ู„ู‡ ูŠุญูุธูƒ ุฅุญู†ุง ุฎุฑุฌู†ุง ู…ู† ู…ุฑุญู„ุฉ ูƒูุฑ ุŒ ู…ุฑุญู„ุฉ ุฅู„ุญุงุฏ ุŒ ูˆู‚ุฏ ูƒูู†ุง ู‚ุจู„ ููŠ ุนู‡ุฏ ุงุณุชุนู…ุงุฑ ุŒ ูˆุงู„ุขู† ุนุงุฏ ู†ุญู†ุง ู†ุชู†ูู‘ุณ ู†ุฑูŠุฏ ู†ุนูŠุฏ ุนู„ุงู‚ุชู†ุง ุจุจุนุถู†ุง ุงู„ุจุนุถ ุŒ
๐Ÿค”โœ๐Ÿป ุฃู†ุง ุณุฃุณุฃู„ูƒ ุณุคุงู„ุงู‹ : ูƒูุชุจ ุฃู†ุง ู‚ุฑุฃุชู‡ุง ู„ูƒู… ูˆู„ุดูŠูˆุฎูƒู… ููŠู‡ุง ู…ูˆุฌูˆุฏ ุงู„ุฃุตูˆู„ ุงู„ุซู„ุงุซุฉ ุŒ ุฃุฑูŠุฏ ุฃู† ุฃุนุฑู ุงู„ุฃุตูˆู„ ุงู„ุซู„ุงุซุฉ ู‡ุฐู‡ ู…ู† ุฃูŠู† ุฃุชูŠุชู… ุจู‡ุง ุŸ ู…ู† ุฃูŠู† ุŒ ุณู…ูŠุชู…ูˆู‡ุง ุงู„ุฃุตูˆู„ ุงู„ุซู„ุงุซุฉ ุŸ ู‚ุงู„ ู„ูŠ : ู…ู† ูƒู„ุงู… ุงู„ู†ุจูŠ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู‡ู ูˆูŽุขู„ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู… ุŒ ู‚ู„ุช ู„ู‡ ู‡ุงุช ูƒู„ุงู… ุงู„ู†ุจูŠ ุฎุฑู‘ูุฌู‡ ุŒ ุฌูŠู†ุง ุนู„ู‰ ุญุฏูŠุซ ุฌุจุฑูŠู„ ุŒ ู‚ู„ุช ู„ู‡: ุงู‚ุฑุฃ ุญุฏูŠุซ ุฌุจุฑูŠู„ :ุจูŽูŠู’ู†ูŽู…ูŽุง ู†ูŽุญู’ู†ู ุฌู„ูˆุณูŒ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู‡ู ูˆูŽุขู„ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู… ุฐูŽุงุชูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุฅูุฐู’ ุทูŽู„ูŽุนูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ุฑูŽุฌูู„ูŒ ุดูŽุฏููŠุฏู ุจูŽูŠูŽุงุถู ุงู„ุซู‘ููŠูŽุงุจู ุดูŽุฏููŠุฏู ุณูŽูˆูŽุงุฏู ุงู„ุดู‘ูŽุนูŽุฑู ู„ูŽุง ูŠูุฑูŽู‰ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฃูŽุซูŽุฑู ุงู„ุณู‘ูŽููŽุฑู ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุนู’ุฑูููู‡ู ู…ูู†ู‘ูŽุง ุฃูŽุญูŽุฏูŒ )) ุฅู„ู‰ ุฃู† ู‚ุงู„ : ูุณุฃู„ ุงู„ู†ุจูŠ ุนูŽู†ู’ ุงู„ู’ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ู ูุฃุฎู’ุจูŽุฑู‡ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุตูŽุฏูŽู‚ู’ุชูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุฃูŽุฎู’ุจูุฑู’ู†ููŠ ุนูŽู†ู’ ุงู„ู’ุฅููŠู…ูŽุงู†ู ูุฃุฎุจุฑู‡ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูุฃุฎุจุฑู†ูŠ ุนูŽู†ู’ ุงู„ู’ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู ูุฃุฎุจุฑู‡ )) ุฎู„ู‘ูŽุต ุงู„ุญุฏูŠุซ ูŠุง ุดูŠุฎ ุŸ ู‚ุงู„ ู„ุง ุนุงุฏู‡ ู…ุง ุฎู„ู‘ุต ุŒ ู‚ู„ุช ู„ู‡ ุฃู†ุชู… ุชู‚ูˆู„ูˆู† ุซู„ุงุซุฉ ุŒ ู†ุญู† ู†ู‚ูˆู„ ุฃุฑุจุนุฉ ุŒ ุงู‚ุฑุฃ ุนุงุฏูƒ ุงู„ุญุฏูŠุซ : (( ุณูŽู€ุฃูŽู„ู€ู‡ู ุนูŽู†ู’ ุงู„ุณู‘ูŽุงุนูŽุฉู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽุง ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฆููˆู„ู ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุง ุจูุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ูŽ ู…ูู†ู’ ุงู„ุณู‘ูŽุงุฆูู„ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุฃูŽุฎู’ุจูุฑู’ู†ููŠ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽู…ูŽุงุฑูŽุชูู‡ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ : ุฃูŽู†ู’ ุชูŽู„ูุฏูŽ ุงู„ู’ุฃูŽู…ูŽุฉู ุฑูŽุจู‘ูŽุชูŽู‡ูŽุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ุชูŽุฑูŽู‰ ุงู„ู’ุญูููŽุงุฉูŽ ุงู„ู’ุนูุฑูŽุงุฉูŽ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽุฉูŽ ุฑูุนูŽุงุกูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุงุกู ูŠูŽุชูŽุทูŽุงูˆูŽู„ููˆู†ูŽ ูููŠ ุงู„ู’ุจูู†ู’ูŠูŽุงู†ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุซูู…ู‘ูŽ ุงู†ู’ุทูŽู„ูŽู‚ูŽ ููŽู„ูŽุจูุซู’ุชู ู…ูŽู„ููŠู‘ู‹ุง ุซูู…ู‘ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ููŠ ูŠูŽุง ุนูู…ูŽุฑู ุฃูŽุชูŽุฏู’ุฑููŠ ู…ูŽู†ู’ ุงู„ุณู‘ูŽุงุฆูู„ู ู‚ูู„ู’ุชู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡ู ุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ุฌูุจู’ุฑููŠู„ู ุฃูŽุชูŽุงูƒูู…ู’ ูŠูุนูŽู„ู‘ูู…ููƒูู…ู’ ุฏููŠู†ูŽูƒูู…ู’ ))..
โ–ซ๏ธโœ๐Ÿป ู‚ู„ุช ู„ู‡ : ุชุนุงู„ : ุงู„ุฏูŠู† ุซู„ุงุซุฉ ูˆุฅู„ุง ุฃุฑุจุนุฉ ุŒ ุงู„ุฐูŠ ู‚ุงู„ ููŠู‡ ุงู„ู†ุจูŠ ุฏูŠู†ูƒู… ุŸ ุณูƒุช ุŒ ู‚ุงู„ : ุงู„ุฐูŠ ููŠ ุงู„ุญุฏูŠุซ ุฃุฑุจุนุฉ ุŒ ู„ูƒู† ุงู„ุฐูŠ ู†ุฏุฑุณู‡ ู†ุญู† ุซู„ุงุซู€ุฉ ุŒ ู‚ู„ุช ู„ู‡ : ุฑูˆุญ ูƒูŽู„ู‘ูู… ุงู„ุดูŠูˆุฎ ุŒ ุฃู†ุชู… ุฃุฒุนุฌุชู…ูˆู†ุง ุนู„ู‰ ู…ูˆุงู„ุฏ ุŒ ุฃุฒุนุฌุชู…ูˆู†ุง ุนู„ู‰ ุงู„ู‚ุจูˆุฑ ุŒ ูุฃู†ุชู… ุนู†ุฏูƒู… ุฑูƒู† ูƒุงู…ู„ ุบูŠุฑ ู…ูˆุฌูˆุฏ ุŒ ุฑูƒู† ู…ู† ุฃุฑูƒุงู† ุงู„ุฏูŠู† ุบูŠุฑ ู…ูˆุฌูˆุฏ ุ›
๐Ÿ“šโœ๐Ÿป ุงุจุญุซูˆุง ุนู† ุงู„ุฑูƒู† ูˆุชุนุงู„ูˆุง ู†ูุตู„ุญ ุฃู…ุฉ ู…ุญู…ุฏ ุŒ ุชุนุงู„ูˆุง ู†ุฌุชู…ุน ู†ูุตู„ุญ ุฃู…ุฉ ู…ุญู…ุฏ ุŒ ูุงู„ุฐูŠ ู‡ูˆ ู…ููุฑุท ู†ุฑุฏู‘ูู‡ ุŒ ูˆุงู„ุฐูŠ ู‡ูˆ ู…ูููŽู€ุฑู‘ูุท ู†ุฑุฏู‘ูู‡ ุŒ ูˆุงู„ุฐูŠ ู‡ูˆ ูƒุฐุงุจ ู†ูุตู„ูุญู‡ ุŒ ูˆุงู„ุฐูŠ ู‡ูˆ ุฌุงู‡ู„ ู†ูุนูŽู€ู„ู‘ูู…ู‡ ุŒ ูˆุงู„ุฐูŠ ู‡ูˆ ู…ู†ุฏูุน ู†ูู€ุญุฏู‘ูุฏู‡ ูˆู†ุฑุฌุน ุฅู„ู‰ ู…ุง ู‚ุงู„ ุงู„ู„ู‡ ุณูุจู’ุญูŽุงู†ู‡ู ูˆูŽุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ู…ุง ุฏู…ุชู… ุชุจุญุซูˆู† ุนู† ุงู„ูƒุชุงุจ ูˆุงู„ุณู†ุฉ ุŒ

*ุชุนุงู„ูˆุง ู†ุฑุฌุน ู„ู„ูƒุชุงุจ ูˆุงู„ุณู†ุฉ ู„ูŠุณ ุนู„ู‰ ุฃุณุงุณ ุฅุดุงุนู€ุฉ ุงู„ูุชู†ุฉ ูˆุงู„ุญุฑุจ ุŒ ูˆู„ูƒู† ุนู„ู‰ ุฃุณุงุณ ุฌู…ุน ุงู„ูƒู„ู…ุฉ ูƒู…ุง ู‚ุงู„ ุฑุจู†ุง : {ูˆูŽุงุนู’ุชูŽุตูู…ููˆุงู’ ุจูุญูŽุจู’ู„ู ุงู„ู„ู‘ู‡ู ุฌูŽู…ููŠุนุงู‹ ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽููŽุฑู‘ูŽู‚ููˆุงู’ ูˆูŽุงุฐู’ูƒูุฑููˆุงู’ ู†ูุนู’ู…ูŽุชูŽ ุงู„ู„ู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุฅูุฐู’ ูƒูู†ุชูู…ู’ ุฃูŽุนู’ุฏูŽุงุก ููŽุฃูŽู„ู‘ูŽููŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ู‚ูู„ููˆุจููƒูู…ู’ ููŽุฃูŽุตู’ุจูŽุญู’ุชูู… ุจูู†ูุนู’ู…ูŽุชูู‡ู ุฅูุฎู’ูˆูŽุงู†ุงู‹ .. }[ุขู„ ุนู…ุฑุงู†:103] ุงู„ุขูŠุฉ ุŒ*
๐Ÿ‘คโœ๐Ÿป ู‚ุงู„ : ุฌุฒุงูƒ ุงู„ู„ู‡ ุฎูŠุฑ ุŒ ูƒุชุจ ููŠ ุงู„ูˆุฑู‚ุฉ ูƒุงู† ุนู†ุฏู‡ ูˆุฑู‚ุฉ ูƒุชุจ ููŠู‡ุง ูˆู‚ุงู„ : ุณุฃู†ุงู‚ุด ู‡ุฐู‡ ุงู„ู…ุนู„ูˆู…ุฉ ุŒ ู‚ู„ุช ู„ู‡ : ู†ุงู‚ุดู‡ ุจุฌุฏู‘ููŠู€ุฉ ูˆุงู†ุธุฑูˆุง ุฅูŠุด ู‚ุงู„ ุงู„ู†ุจูŠ ู…ุญู…ุฏ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู‡ู ูˆูŽุขู„ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู… ุŒ ..
ู„ุง ู…ุฑุฌุนู†ุง ู„ุตูˆููŠ ูˆู„ุง ู…ุฑุฌุนู†ุง ู„ุณู„ููŠ ุŒ ู…ุฑุฌุน ุงู„ุฃู…ุฉ ุงู„ู…ุญู…ุฏูŠุฉ ู„ู…ุญู…ุฏ ุงุจู† ุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู‡ู ูˆูŽุขู„ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู… ุŒ ุดูˆููˆุง ูƒูŠู ุงู„ู†ุจูŠ ู…ุญู…ุฏ ุงุจู† ุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ูƒุดู ุงู„ุฃูˆุฑุงู‚ ู„ู†ุง ูˆู‚ุงู„ ูƒูŠู ุณุชุชุญุฒู‘ูŽุจูˆุง ุŒ ูˆ ุณุชุชุนุตู‘ุจูˆุง ุถูุฏ ุจุนุถูƒู… ุงู„ุจุนุถ ุญุชู‰ ูŠู‚ุชู„ ุจุนุถูƒู… ุงู„ุจุนุถ ุŒ ุณูŠู‚ุชู„ ุงู„ู…ุณู„ู… ุงู„ู…ุณู„ู… ุนู„ู‰ ุดุจู‡ุฉ ุฎุทุฃ ุŒ ุจุณุจุจ ุงู„ุนุงู„ูู… ุงู„ุฐูŠ ุงุณุชุนุฌู„ ูˆุงู„ุฐูŠ ุฃูุชู‰ ุจูุชูˆู‰ ุบูŠุฑ ุตุญูŠุญุฉ ุ›
๐Ÿ“ƒโœ๐Ÿป ูˆุงู„ูุชูˆู‰ ุงู„ุตุญูŠุญุฉ ุฃู† ุงู„ุฃู…ุฉ ุงู„ู…ุญู…ุฏูŠุฉ ุฌูŽู€ู‡ูู„ูŽุช ุŒ ูุฌุงุกุช ุจุฑูŠุทุงู†ูŠุง ุฌูŽู€ู‡ู‘ู„ู€ุชู†ุง ุŒ ูˆุฌูŽู‡ู‘ู€ู„ุช ู…ุฏุงุฑุณู†ุง ูˆุฌุงู…ุนุงุชู†ุง ุŒ ูˆุฌุงุกุช ุงู„ู…ุฑุญู„ุฉ ุงู„ุดูŠูˆุนูŠุฉ ุฌู‡ู‘ู„ุชู†ุง ูˆุฌู‡ู‘ู„ุช ู…ุฏุงุฑุณู†ุง ูƒู„ู‡ุง ูˆุฃุฑุจุทุชู†ุง ุŒ ูˆุงู„ุขู† ุนุงุฏุช ุงู„ุธุฑูˆู ู„ุฃุฌู„ ุฅุจุฏุงุก ุงู„ู€ุชู‘ูŽู€ู†ู€ูู‘ูุณูŽุงุช : ุฌุงุก ุงู„ุตู‘ูุฑุงุน ุ›
ู…ู† ูŠุณู…ุญ ู„ูƒ ุงู„ุขู† ุชุชูˆุณู‘ูŽุน ููŠ ุฃู…ุฉ ู…ุญู…ุฏ ุŒ ูˆุงู„ู„ู‡ ู„ูˆ ุทุงู„ุช ุฃุนู…ุงุฑู†ุง ูƒู…ุง ู†ูˆุญ ุŒ ุณุชุฏุฎู„ ูƒู„ ูŠูˆู… ููŠ ู…ู†ุงุฒุนุฉ ู…ุน ุงู„ุฎู„ู‚ ุŒ ูุงู†ุชุจู‡ูˆุง ุจุงุฑูƒ ุงู„ู„ู‡ ููŠูƒู… ุ›
*ุฃู…ุฉ ู…ุญู…ุฏ ุฅู„ู‰ ุฎูŠุฑ ุ›*
ุงู„ู†ุงู‚ุต ุนู„ูŠู†ุง ูˆุนู„ูŠูƒู… : ุงู„ุนู„ู… ุงู„ุดุฑุนูŠ ุŒ ุงู„ุนู„ู… ุงู„ุดุฑุนูŠ ุงู„ุฐูŠ ุฌุงุก ุจู‡ ุณูŠุฏ ุงู„ูู…ู„ุฉ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู‡ู ูˆูŽุขู„ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู… ุŒ ูุงุทู„ุจูˆู‡ ูˆุชุนู„ู‘ู…ูˆู‡ ูˆุงุฏุฑุณูˆู‡ ุŒ ูƒู…ุง ุชุฏุฑุณูˆุง ุฃุฑูƒุงู† ุงู„ุฏูŠู† ุซู„ุงุซุฉ ุŒ ุงุฏุฑุณูˆุง ุงู„ุฑูƒู† ุงู„ุฑุงุจุน ุŒ ูˆุณุชุฌุฏูˆู† ุงู„ุฃุดูŠุงุก ูˆุงุถุญุฉูŒ ูƒู…ุง ุจูŠู‘ู†ู‡ุง ุงู„ู†ุจูŠ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู‡ู ูˆูŽุขู„ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู… ูƒู…ุง ู‚ุงู„ : (( ุชุฑูƒุชูƒู… ุนู„ู‰ ุงู„ู…ุญุฌุฉ ุงู„ุจูŠุถุงุก ู„ูŠู„ู‡ุง ูƒู†ู‡ุงุฑู‡ุง ู„ุง ูŠุฒูŠุบ ุนู†ู‡ุง ุฅู„ุง ู‡ุงู„ูƒ )) ุŒ
๐Ÿ”ป๐Ÿ‘ˆ๐Ÿฟ ู‡ุฐุง ุงู„ุฐูŠ ูŠู„ุนุจ ู‡ู†ุง ุฃูˆ ูŠู„ุนุจ ู‡ู†ุงูƒ ุŒ ูˆุฅู„ุง ูŠุดุชู… ู‡ู†ุง ุŒ ูˆุฅู„ุง ูŠุฃุฎุฐ ุงู„ููƒุฑ ุงู„ุญุฒุจูŠ ุŒ ูˆุฅู„ุง ููƒุฑ ุงู„ุตุฑุงุน ุŒ ูˆุฅู„ุง ููƒุฑ ุงู„ุฃุฐู‰ ุถุฏ ุฃุฎูŠู‡ ุงู„ู…ุณู„ู… ..ูู‡ุฐุง ุฒุงุบ : (( ู„ุง ูŠุฒูŠุบ ุนู†ู‡ุง ุฅู„ุง ู‡ุงู„ูƒ )) ูˆุฃู…ุง ู…ู† ูŠุฌู…ุน ุงู„ุฃู…ุฉ ..ุงุญุชุฑู… ุงู„ู†ุงุณ ุŒ ูู†ุญู† ู†ุญุชุฑู… ุงู„ุดูŠุนุฉ ุŒ ูˆู†ุญุชุฑู… ุงู„ุณู„ููŠุฉ ุŒ ูˆู†ุญุชุฑู… ูƒู„ ุฐูŠ ุฑุคูŠุฉ ุŒ ู†ุญุชุฑู…ู‡ ุŒ ูุงุญุชุฑู…ู‡ู… ู„ุฃู† ู‡ุฐุง ู…ุฐู‡ุจู‡ู… ุ›
ู„ูƒู† ุนู†ุฏู…ุง ูŠุฃุชูŠ ูŠูุนุงู„ุฌ ููŽูŠูŽุณูุจ ูˆูŠุดุชู… : ูู‡ุฐุง ุฅู†ุณุงู† ูŠุชูƒู„ู… ุจุงุณู… ุงู„ุดูŠุทุงู† ุŒ ูููŠ ุงู„ุตู„ุงุฉ : ุตู„ู‘ู ุนู„ู‰ ุฃูŠ ู…ุฐู‡ุจ ุตู„ ุŒ ูˆุงุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู…ุง ุชุฑูŠุฏ ุŒ ูˆุงุฎุชุฑ ู„ูƒ ุฃูŠ ู…ุฐู‡ุจ ุŒ ูˆุฎุฐ ู„ูƒ ุงู„ุฐูŠ ูŠุนุฌุจูƒ ุŒ ู„ูƒู†ูƒ ุงุฌู…ุน ูƒู„ู…ุฉ ุฃู…ุฉ ู…ุญู…ุฏ ุŒ ุงุฌุนู„ ุจูŠู†ูƒ ูˆุจูŠู† ุงู„ุขุฎุฑูŠู† ู‚ุงุณู…ุงู‹ ู…ูุดุชุฑูƒุงู‹ ุŒ ู„ุฃู† ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ู‚ุงู„ : {ูˆูŽุงุนู’ุชูŽุตูู…ููˆุงู’ ุจูุญูŽุจู’ู„ู ุงู„ู„ู‘ู‡ู ุฌูŽู…ููŠุนุงู‹ ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽููŽุฑู‘ูŽู‚ููˆุงู’ }[ุขู„ ุนู…ุฑุงู†:103] ุ›
ู‡ุฐุง ุงู„ู…ู‚ุตูˆุฏ ุจู‡ ูƒูŠู ุชุฌุชู…ุน ุฃู…ุฉ ู…ุญู…ุฏ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู‡ู ูˆูŽุขู„ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู… ุนู„ู‰ ู‚ูˆุงุณู… ู…ุดุชุฑูƒุฉ ุŒ ูˆู…ู† ูุถู„ ุงู„ู„ู‡ ุฃู† ููŠ ู‡ุฐุง ุงู„ุนู„ู… ุฅุฐุง ุชุฎุตุต ููŠู‡ ุทู„ุจุฉ ุงู„ุนู„ู… ุณูŠุนุฑููˆู† ู…ุง ุงู„ุณุจุจ ุงู„ุฐูŠ ูุฑู‘ู‚ ุฃู…ุฉ ู…ุญู…ุฏ ุŒ ูˆูƒูŠู ุงู„ุญู„ ู„ุฌู…ุน ูƒู„ู…ุฉ ุฃู…ุฉ ู…ุญู…ุฏ ุฅู† ุดุงุก ุงู„ู„ู‡ ุจุฅุฐู† ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ุงู„ุทุฑูŠู‚ุฉ ุงู„ุณุฏูŠุฏุฉ ุงู„ุณู„ูŠู…ุฉ ุงู„ุชูŠ ูŠูุตู„ุญ ุงู„ู„ู‡ ุจู‡ุง ุงู„ุฃู…ุฉ .
โ—ฝโž–โ—ฝโž–โ—ฝโž–โ—ฝโž–โ—ฝ
๐Ÿ“‘โœ๐Ÿปู†ู‚ู„ุงู‹ ู…ู† ูƒุชุงุจ #ุงู„ุฏุฑ_ุงู„ู…ู†ุซูˆุฑ ููŠ ุฅุฌุงุจุงุช ุงู„ุนุฏู†ูŠ ุงู„ู…ุดู‡ูˆุฑ ุฌู…ุน ูˆุชุฑุชูŠุจ ูˆูƒุชุงุจุฉ #ุฃุญู…ุฏ ุงู„ุนูˆุงุถูŠ ..
โ˜‘โšชโ˜‘โšชโ˜‘โšชโ˜‘โšชโ˜‘
๐Ÿ“—๐Ÿ“š๐Ÿ“‘ ู„ู…ู† ูŠุฑุบุจ ูˆูŠุฑูŠุฏ ุฌู…ูŠุน ู…ุคู„ูุงุช ูˆู…ู†ุธูˆู…ุงุช ุณูŠุฏูŠ ุงู„ุญุจูŠุจ ุฃุจูˆุจูƒุฑ ุงู„ู…ุดู‡ูˆุฑ ูˆุฌู…ูŠุน ุงู„ุชู„ุฎูŠุตุงุช ูˆุงู„ุฃุณุฆู„ุฉ ูˆุงู„ููˆุงุฆุฏ ูˆุงู„ุฏุฑุฑ ..ูƒู„ู‡ุง ู…ุชูˆูุฑุฉ ููŠ :
ู‚ู†ุงุฉ#ุนูŽู€ู„ู‘ู…ูŽู€ู†ูู€ูŠู’_ููู€ู‚ู’ู€ู‡_ุงู„ู€ุชู‘ูŽู€ุญูŽู€ูˆู‘ู„ุงุชู’
ยฉ ููŠ ุงู„ุชูŠู„ูŠุฌุฑุงู… โคตโคต
http://www.tg-me.com/thwlaat

๐Ÿ“ฝ๏ธ๐ŸŽž๏ธ ุฃูˆ ู…ู† ูŠุฑุบุจ ุจุฃุบู„ุจ ู…ุญุงุถุฑุงุช ูˆู…ู‚ุงุทุน ูˆุฏูˆุฑุงุช ุดูŠุฎู†ุง ุงู„ุญุจูŠุจ ุฃุจูˆุจูƒุฑ ุงู„ู…ุดู‡ูˆุฑ ูุนู„ูŠู‡ ุจู…ุชุงุจุนุฉ ู‚ู†ุงุชู†ุง ุนู„ู‰ ุงู„ูŠูˆุชูŠูˆุจ ู„ู…ุดุงู‡ุฏุฉ ุฐู„ูƒ ุฃูˆ ู„ู…ุชุงุจุนุฉ ุงู„ููŠุฏูŠูˆู‡ุงุช ุงู„ู…ู‡ู…ุฉ ๐Ÿ‘‡๐Ÿป๐Ÿ‘‡๐Ÿป
https://youtube.com/channel/UCj-j5rKxBss3d0RhnfCbeAw
โ€œู…ูƒุฉ ุงู„ู…ุฏูŠู†ุฉโ€ฆ.ุงู„ู…ู‚ุฏุณุฉโ€


ููŠ ู‡ุฐู‡ ุงู„ู…ู‚ุงู„ ุงู„ุฐูŠ ู†ุดุฑ ุจุงู„ู„ุบุฉ
ุงู„ุฅู†ุฌู„ูŠุฒูŠุฉ ุจู…ุฌู„ุฉ โ€œุฐูŠ ู†ูŠูˆูŠูˆุฑูƒ ุชุงูŠู…ุฒโ€
ูƒูŠู ุชุญูˆู„ ุงู„ุญุฌ ู…ู† ุฑุญู„ุฉ ุฑูˆุญูŠุฉ ุฅู„ู‰ ุฑุญู„ุฉ ุณูŠุงุญูŠุฉ ู„ุง ู…ูƒุงู† ู„ู„ูู‚ุฑุงุก ููŠู‡ุงุŒ
ูˆุจุงุชุช ู…ูƒุฉ ู…ุฏูŠู†ุฉ ุชู‡ู…ูŠู† ุนู„ูŠู‡ุง ุงู„ูู†ุงุฏู‚ ุงู„ุถุฎู…ุฉ ุงู„ู…ู„ูƒูŠุฉ ูˆุจุฑุฌ ุงู„ุณุงุนุฉ ุงู„ุจุบูŠุถ
ุงู„ุฐูŠ ูŠุฑุชูุน ู„ู€ 1972 ู‚ุฏู…ุงู‹ ููˆู‚ ุงู„ุฃุฑุถุŒ
ูˆู‡ูˆ ูˆุงุญุฏ ู…ู† ุฃุทูˆู„ ุงู„ู…ุจุงู†ูŠ ููŠ ุงู„ุนุงู„ู…ุŒ ูˆู†ุงุทุญุงุช ุงู„ุณุญุงุจ ุงู„ุชูŠ ุชุถู… ู…ุฑุงูƒุฒ ุชุณูˆู‚ ูุงุฎุฑุฉ ูˆูู†ุงุฏู‚ ูˆู…ุทุงุนู… ู„ูุงุญุดูŠ ุงู„ุซุฑุงุกุŒ ูˆุฃุตุจุญุช ุงู„ูƒุนุจุฉโ€ฆ.
ูˆุณุท ูƒู„ ู‡ุฐุง ุชุจุฏูˆ ูƒู‚ุฒู… ุจูŠู† ู‡ูŠุงูƒู„ ุงู„ุตู„ุจ ูˆุงู„ุฎุฑุณุงู†ุฉุŒ ูˆุจุงุชุช ุงู„ู…ุฏูŠู†ุฉ ุงู„ู…ูƒุฑู…ุฉ ู…ุฒูŠุฌุงู‹ ู‚ู…ูŠุฆุงู‹ ู…ู† ุฏูŠุฒู†ูŠ ู„ุงู†ุฏ ูˆู„ุงุณ ููŠุบุงุณ.
ูˆูŠุญูƒูŠ ุงู„ูƒุงุชุจ ุฃูŠุถุงู‹โ€ฆ
ูƒูŠู ู‡ุฏู…ุช ูˆุฏููƒุช
ุจูŠูˆุช ุงู„ุตุญุงุจุฉ ูˆุฒูˆุฌุงุช ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุฏูƒุงู‹ุŒ ูˆูƒูŠู ุฌุฑู ุงู„ูˆู‡ุงุจูŠูˆู† ูˆุขู„ ุณุนูˆุฏ ุขุซุงุฑ ุงู„ู…ุณู„ู…ูŠู†ุŒโ€ฆ
ูุชุญูˆู„ ุจูŠุช ุงู„ุณูŠุฏุฉ ุฎุฏูŠุฌุฉุŒ ุฒูˆุฌุฉ ุงู„ู†ุจูŠ ูˆุงู… ุงู„ู…ุคู…ู†ูŠู† ุฅู„ู‰ ูƒุชู„ุฉ ู…ู† ุงู„ู…ุฑุงุญูŠุถุŒ
ูˆ ุจูŠุช ุฃุจูŠ ุจูƒุฑ ุงู„ุตุฏูŠู‚ุŒ ุฃู‚ุฑุจ ุฑููŠู‚ ู„ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ูˆุฎู„ูŠูุชู‡ ุงู„ุฃูˆู„ ุจู†ูŠ ุนู„ู‰ ุงู†ู‚ุงุถู‡ ูู†ุฏู‚ ู…ูƒุฉ ู‡ูŠู„ุชูˆู†
ูˆุงู…ุง ุงู„ู…ุจู†ู‰ ุงู„ูˆุญูŠุฏ ุงู„ุฐูŠ ุชุจู‚ู‰ ุฐูˆ ุงู„ุฃู‡ู…ูŠุฉ ุงู„ุฏูŠู†ูŠุฉ ู‡ูˆ ุงู„ุจูŠุช ุงู„ุฐูŠ ู†ุดุฃ ููŠู‡ ุงู„ู†ุจูŠ
ู…ุญู…ุฏ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…ุŒ ุงู„ุฐูŠ ูƒุงู† ูŠูุณุชุฎุฏู… ูƒุณูˆู‚ ู„ู„ู…ุงุดูŠุฉุŒ ู‚ุจู„ ุฃู† ูŠุชุญูˆู„ ุฅู„ู‰ ู…ูƒุชุจุฉุŒ ูˆู„ู… ุชูƒู† ู…ูุชูˆุญุฉ ู„ู„ู†ุงุณ ุจุงู„ู…ู†ุงุณุจุฉ.
ู„ูƒู† ุญุชู‰ ุนู„ู‰ ุงู„ุฑุบู… ู…ู† ุฐู„ูƒุŒ
ุฏุนุง ุดูŠูˆุฎ ุงู„ุณุนูˆุฏูŠู‡ ู…ุฑุงุฑุงู‹ ูˆุชูƒุฑุงุฑุงู‹ ู„ู‡ุฏู… ุงู„ุจูŠุช ูˆุชุฏู…ูŠุฑู‡ุŒ ุฎุดูŠุฉ ุฃู† ูŠุณุฌุฏ ุงู„ู…ุณู„ู…ูˆู† ู„ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุฏูˆู†ุงู‹ ุนู† ุงู„ู„ู‡ !!
ูˆูŠุจุฏูˆ ุฃู† ุงู„ุฃู…ุฑ ู„ู… ูŠุนุฏ ุณูˆู‰ ู…ุณุฃู„ุฉ ูˆู‚ุช ูู‚ุท ู‚ุจู„ ุฃู† ูŠูู‡ุฏู… ุงู„ุจูŠุช ุงู„ู†ุจูˆูŠ ู„ูŠูู‚ุงู… ู…ูƒุงู†ู‡ โ€“ ุนู„ู‰ ุงู„ุฃุฑุฌุญ โ€“ ู…ูˆู‚ู ู„ู„ุณูŠุงุฑุงุช.

ูˆู‚ุฏุจุฏุฃุช ุงู„ู…ุฑุญู„ุฉ ุงู„ุฃูˆู„ู‰ ู…ู† ุชุฏู…ูŠุฑ ู…ูƒุฉ ุงู„ู…ูƒุฑู…ุฉ ููŠ ู…ู†ุชุตู ุงู„ุชุณุนูŠู†ุงุชุŒ
ูˆู‚ุงู„ ูƒุงุชุจ ุงู„ู…ู‚ุงู„ ูˆู‚ุฏ ูƒู†ุช ู‡ู†ุงูƒ ู„ุฃุดู‡ุฏ ุฐู„ูƒ.
ุงู„ู…ุจุงู†ูŠ ุงู„ู‚ุฏูŠู…ุฉ ุงู„ุชูŠ ู„ุง ุชูุญุตู‰ุŒ ุจู…ุง ููŠ ุฐู„ูƒ ู…ุณุฌุฏ ุจู„ุงู„ุŒ ูˆุงู„ุชูŠ ูŠุนูˆุฏ ุชุงุฑูŠุฎู‡ุง ุฅู„ู‰ ุนู‡ุฏ ุงู„ู†ุจูŠ ู…ุญู…ุฏ โ€“ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… -ุŒ
ุชู… ุชุฌุฑูŠูู‡ุง ู…ู† ุฃุณุงุณู‡ุงุŒ ุงู„ุจูŠูˆุช ุงู„ุนุซู…ุงู†ูŠุฉ ุงู„ู‚ุฏูŠู…ุฉ ู…ุน ู…ุดุฑุจูŠุงุชู‡ุง ุงู„ุฌู…ูŠู„ุฉ ูˆุฃุจูˆุงุจู‡ุง ุงู„ู…ู†ุญูˆุชุฉ ุจุจุฑุงุนุฉุŒ ุชู… ุงุณุชุจุฏุงู„ู‡ุง ุจุฃุฎุฑู‰ ุญุฏูŠุซุฉ ุจุดุนุฉุŒ ูˆููŠ ุบุถูˆู† ุจุถุน ุณู†ูˆุงุชุŒ ูˆุชุญูˆู„ุช ู…ูƒุฉ ุงู„ู…ูƒุฑู…ุฉ ุฅู„ู‰ ู…ุฏูŠู†ุฉ ุญุฏูŠุซุฉ
ู…ุน ุทุฑู‚ ู…ุชุนุฏุฏุฉ ุงู„ุญุงุฑุงุช ุชุธู‡ุฑ ู„ู„ุฑุงุฆูŠ ูƒุชู‚ุงุทุนุงุช ุงู„ุณุจุงุบูŠุชูŠ!
ูˆู„ุง ูŠู…ูƒู† ู„ุนูŠู†ูƒ ุฃู† ุชุฎุทุฆ ุงู„ูู†ุงุฏู‚ ุงู„ู…ุจู‡ุฑุฌุฉ ูˆู…ุฑุงูƒุฒ ุงู„ุชุณูˆู‚.
ุฃู…ุง ุงู„ู‚ู„ุฉ ุงู„ุจุงู‚ูŠุฉ ู…ู† ุงู„ู…ุจุงู†ูŠ ูˆุงู„ู…ูˆุงู‚ุน ุฐุงุช ุงู„ุฃู‡ู…ูŠุฉ ุงู„ุฏูŠู†ูŠุฉ ูˆุงู„ุซู‚ุงููŠุฉ ูู‚ุฏ ุชู… ุชุฏู…ูŠุฑู‡ุง ููŠ ุงู„ุขูˆู†ุฉ ุงู„ุฃุฎูŠุฑุฉุŒ
ูˆ ุชู… ุจู†ุงุก ุจุฑุฌ ุงู„ุณุงุนุฉ ููŠ 2012 ุนู„ู‰ ุฃู†ู‚ุงุถ ู†ุญูˆ 400 ู…ูˆู‚ุน ุชุงุฑูŠุฎูŠ ูˆุซู‚ุงููŠุŒ ุจู…ุง ููŠ ุฐู„ูƒ ุงู„ู…ุจุงู†ูŠ ุงู„ู‚ู„ูŠู„ุฉ ุงู„ู…ุชุจู‚ูŠุฉ ูˆุงู„ุชูŠ ูŠุนูˆุฏ ุนู…ุฑู‡ุง ู„ุฃูƒุซุฑ ู…ู† ุฃู„ู ุณู†ุฉุŒ

ุงู„ุชุฎุฑูŠุจ ุงู„ู…ุชุนู…ุฏ ู„ู…ูƒุฉ ุงู„ู…ูƒุฑู…ุฉ ุญูˆู„
ุดูƒู„ ุงู„ู…ุฏูŠู†ุฉ ุชู…ุงู…ู‹ุง!
ูุนู„ู‰ ุงู„ุนูƒุณ ู…ู† ุจุบุฏุงุฏ ูˆุฏู…ุดู‚ ูˆุงู„ู‚ุงู‡ุฑุฉุŒ ู„ู… ุชูƒู† ู…ูƒุฉ ู…ุฑูƒุฒู‹ุง ู„ู„ููƒุฑ ุงู„ุฅุณู„ุงู…ูŠุŒ ุฅู„ุง ุฃู†ู‡ุง ูƒุงู†ุช ูƒุนุจุฉ ุงู„ุชุฌุงู†ุณ ูˆุงู„ุชุนุฏุฏูŠุฉ ุญูŠุซ ูŠุชุตุงุนุฏ ุงู„ู†ู‚ุงุด ุจูŠู† ุงู„ู…ุฐุงู‡ุจ ูˆุงู„ู…ุฏุงุฑุณ ุงู„ููƒุฑูŠุฉ ุงู„ุฅุณู„ุงู…ูŠุฉ ุงู„ู…ุฎุชู„ูุฉ.

ูˆูƒุงู† ู„ู…ุญูˆ ุงู„ุชุงุฑูŠุฎ ุงู„ู…ูƒูŠ ุฃุซุฑ ู‡ุงุฆู„ ุนู„ู‰ ุงู„ุญุฌ ู†ูุณู‡ุŒ ูƒู„ู…ุฉ ุงู„ุญุฌุŒ ุชุนู†ูŠ โ€œุงู„ุฌู‡ุฏโ€ุŒ
ู‡ุฐุง ุงู„ุฌู‡ุฏ ูŠุนู†ูŠ ุนู†ุงุก ุงู„ุฐู‡ุงุจ ุฅู„ู‰ ู…ูƒุฉุŒ ูˆุงู„ู…ุดูŠ ู…ู† ู…ูˆู‚ุน ุฅู„ู‰ ุขุฎุฑุŒ ูˆุฅูŠุฌุงุฏ ุงู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ู…ู† ุฃุตุญุงุจ ุงู„ุซู‚ุงูุงุช ุงู„ุฃุฎุฑู‰ ูˆุงู„ุชูˆุงุตู„ ู…ุนู‡ู…ุŒ ูˆุงู„ุชู…ุฑุบ ููŠ ุชุงุฑูŠุฎ ุงู„ุฅุณู„ุงู…ุŒ
ูˆุจู‡ุฐุง ูŠุนูˆุฏ ุงู„ุญุฌุงุฌ ุจูุงุฆุฏุฉ ุฏู†ูŠูˆูŠุฉ ุถุฎู…ุฉ ูƒู…ุง ุงู„ุฅุดุจุงุน ุงู„ุฑูˆุญูŠุŒ
ู„ูƒู† ุงู„ุขู†ุŒ ุงู„ุญุฌ ู‡ูˆ ุฑุญู„ุฉ ุณูŠุงุญูŠุฉ ู…ุชูƒุงู…ู„ุฉ! ุนู†ุฏู…ุง ุชุชุญุฑูƒุŒ ุชุชุญุฑูƒ ุถู…ู† ู…ุฌู…ูˆุนุฉุŒ ู…ู† ูู†ุฏู‚ ุฅู„ู‰ ุขุฎุฑุŒ ูˆู†ุงุฏุฑู‹ุง ู…ุง ุชุตุงุฏู ุฃุดุฎุงุตู‹ุง ู…ู† ุซู‚ุงูุงุช ูˆุฃุนุฑุงู‚ ู…ุฎุชู„ูุฉุŒ ุงุณุชูู†ุฒู ุงู„ุชุงุฑูŠุฎ ูˆุงู„ุซู‚ุงูุฉ ูˆุงู„ุชุนุฏุฏุŒ ูˆู„ู… ูŠุนุฏ ุงู„ุญุฌ ุชุฌุฑุจุฉ ุฑูˆุญูŠุฉ ู„ุง ุชุชูƒุฑุฑุŒ ุจู„ ุฃุตุจุญ ู…ู…ุงุฑุณุฉ ุงุนุชูŠุงุฏูŠุฉ โ€“ ุณู†ูˆูŠุฉ ู„ู„ูƒุซูŠุฑูŠู† โ€“ ูŠุฎุชู„ุท ููŠู‡ุง ุงู„ุชุณูˆู‚ ุจู…ู…ุงุฑุณุฉ ุงู„ุทู‚ูˆุณ.
ู…ูƒุฉ ู‡ูŠ ุตูˆุฑุฉ ู…ุตุบุฑุฉ ู…ู† ุงู„ุนุงู„ู… ุงู„ุฅุณู„ุงู…ูŠุŒ ู…ุง ูŠุญุฏุซ ููŠู‡ุง ู„ู‡ ุชุฃุซูŠุฑ ุนู…ูŠู‚ ุนู„ู‰ ุงู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ููŠ ูƒู„ ู…ูƒุงู†ุŒ ุฅู†ู‡ุง ุงู„ู‚ู„ุจ ุงู„ุฑูˆุญูŠ ู„ู„ุฅุณู„ุงู…ุŒ ูˆู‡ูŠ ุงู„ุขู† ุชุบุฑู‚ ููŠ ุงู„ุญุฏุงุซุฉุŒ ู„ุง ูŠุชู… ุงู„ุชุณุงู…ุญ ููŠู‡ุง ู…ุน ุงู„ุงุฎุชู„ุงูุŒ ูˆุฃููุฑุบุช ู…ู† ุชุงุฑูŠุฎู‡ุงุŒ ูˆุฃุตุจุญ ุงู„ุงุณุชู‡ู„ุงูƒ ู‡ูˆ ุงู„ู‡ุฏู ุงู„ุฃุณู…ู‰ ู…ู† ุฒูŠุงุฑุชู‡ุง.

ู„ุงุญูˆู„ ูˆู„ุงู‚ูˆุฉ ุงู„ุง ุจุงู„ู„ู‡ !!!
ุจูŠู†ู…ุง ุงุซุงุฑ ุจู†ูŠ ุณุนูˆุฏ ุญุชู‰ ุงู„ุตู†ุงุฏู„ ุญู‚ู‡ู… ูˆุงู„ุณุฑุงูˆูŠู„ ู„ุงุฒุงู„ุช ู…ุญููˆุธู‡ ูƒู…ุงู‡ูŠ ููŠ ุงู„ุฑูŠุงุถ ูˆุบูŠุฑู‡


ู…ู†ู‚ูˆู„ ู…ุงู„ูƒูˆู… ุฅูƒุณ
ุตุจุงุญูƒ ูู„
2024/05/16 11:54:37
Back to Top
HTML Embed Code: