ุจุณู
ุงููู ุงูุฑุญู
ู ุงูุฑุญูู
๐๐๐ซ๐ญ๐๐ฆ๐ฎ๐๐ง ๐๐๐ญ๐ข๐ ๐
๐ Mudzakaroh Kitab ๐ผ๐ฆ๐๐๐๐ ๐๐๐จ๐๐๐ฉ๐๐ฎ๐ฎ๐๐
๐๏ธ Bersama Ust ๐๐๐ฎ ๐๐ฎ๐ฌ๐ ๐๐ฅ-๐๐ข๐ณ๐ณ๐ข, ๐๐
Insha Allah malam ini (Selasa, 20 September 2022)
Pukul 20.00 WIB
ุจุงุฑู ุงููู ูููู
https://www.tg-me.com/tafaqquh_fiddin?livestream=85ed81f3a7011b1cb1
๐๐๐ซ๐ญ๐๐ฆ๐ฎ๐๐ง ๐๐๐ญ๐ข๐ ๐
๐ Mudzakaroh Kitab ๐ผ๐ฆ๐๐๐๐ ๐๐๐จ๐๐๐ฉ๐๐ฎ๐ฎ๐๐
๐๏ธ Bersama Ust ๐๐๐ฎ ๐๐ฎ๐ฌ๐ ๐๐ฅ-๐๐ข๐ณ๐ณ๐ข, ๐๐
Insha Allah malam ini (Selasa, 20 September 2022)
Pukul 20.00 WIB
ุจุงุฑู ุงููู ูููู
https://www.tg-me.com/tafaqquh_fiddin?livestream=85ed81f3a7011b1cb1
๐ง๐ถ๐ด๐ฎ ๐ง๐ถ๐ฝ๐ฒ ๐ฃ๐ฒ๐ป๐ฐ๐ฎ๐ฟ๐ถ ๐๐น๐บ๐
___
Imam al-Ghazali didalam kitabnya ๐ฃ๐ช๐ฅ๐ข๐บ๐ข๐ต๐ถ๐ญ ๐๐ช๐ฅ๐ข๐บ๐ข๐ฉ mengatakan bahwa ada 3 tipe pencari ilmu:
๐ป๐๐๐๐๐๐, orang mencari ilmu dengan ๐ง๐ข๐๐ญ ๐ฎ๐ง๐ญ๐ฎ๐ค ๐๐๐ค๐๐ฅ ๐๐ค๐ก๐ข๐ซ๐๐ญ, ๐ก๐๐ง๐ฒ๐ ๐ฎ๐ง๐ญ๐ฎ๐ค ๐ฆ๐๐ฆ๐ฉ๐๐ซ๐จ๐ฅ๐๐ก ๐ซ๐ข๐๐ก๐จ ๐๐ฅ๐ฅ๐๐ก ๐๐ฐ๐ญ ๐๐๐ง ๐ฎ๐ง๐ญ๐ฎ๐ค ๐ฆ๐๐ง๐๐๐ซ๐ข ๐ค๐๐๐๐ก๐๐ ๐ข๐๐๐ง ๐๐ข ๐๐ค๐ก๐ข๐ซ๐๐ญ. Orang yang mencari ilmu dengan niat demikian termasuk ๐จ๐ซ๐๐ง๐ -๐จ๐ซ๐๐ง๐ ๐ฒ๐๐ง๐ ๐๐๐ซ๐ฎ๐ง๐ญ๐ฎ๐ง๐ .
๐ถ๐๐๐๐, orang mencari ilmu dengan niat untuk kepentingan duniawi, untuk memperoleh kemuliaan, kedudukan, dan harta, padahal dia telah menyadari di dalam hati kecilnya akan kejelekan niatnya, dan kehinaan maksudnya, maka orang yang demikian itu termasuk golongan ๐จ๐ซ๐๐ง๐ -๐จ๐ซ๐๐ง๐ ๐ฒ๐๐ง๐ ๐ฌ๐๐๐๐ง๐ ๐๐๐ฅ๐๐ฆ ๐ค๐๐๐๐๐๐ง ๐๐๐ก๐๐ฒ๐.
๐ถ๐๐๐๐๐, ๐จ๐ซ๐๐ง๐ ๐ฒ๐๐ง๐ ๐ญ๐๐ฅ๐๐ก ๐๐ข๐ค๐ฎ๐๐ฌ๐๐ข ๐ฌ๐๐ญ๐๐ง, yaitu orang yang mencari ilmu semata-mata untuk kepentingan hawa nafsunya. Dia menjadikan ilmu yang ia peroleh sebagai alat mengumpulkan harta kekayaan sebanyak-banyaknya, mengejar kebanggaan diri dengan pangkat, kedudukan, dan pengaruh.
Dia menggunakan ilmunya untuk memenuhi kebutuhan materinya. Meskipun demikian, dia karena terperdaya setan masih merasa baik, dan mengaku masih mempunyai kedudukan tinggi disisi Allah Swt. Karena menyerupai para ulamaโ. Berpakaian seperti pakaian ulamaโ sungguhan, dan berkata seperti ulamaโ, padahal mereka sangat rakus akan dunia. Orang yang demikian itu termasuk golongan orang yang binasa, bodoh, dan tertipu oleh setan, dan kecil sekali kemungkinannya mau bertaubat, sebab ia telah merasa menjadi orang baik.
Maka dari itu, jadilah kamu wahai penuntut ilmu, berada ๐ฉ๐๐๐ ๐ค๐๐ฅ๐จ๐ฆ๐ฉ๐จ๐ค ๐ฉ๐๐ซ๐ญ๐๐ฆ๐, ๐๐๐ง ๐ง๐ข๐ฌ๐๐๐ฒ๐ ๐ค๐๐ฆ๐ฎ ๐๐ค๐๐ง ๐ฌ๐๐ฅ๐๐ฆ๐๐ญ. Akan tetapi kamu juga harus tetap waspada, jangan sampai kamu masuk dalam ๐ค๐๐ฅ๐จ๐ฆ๐ฉ๐จ๐ค ๐ค๐๐๐ฎ๐ ๐ฒ๐๐ง๐ ๐๐๐ซ๐๐๐ ๐๐ข ๐ฉ๐ข๐ง๐ ๐ ๐ข๐ซ ๐ฃ๐ฎ๐ซ๐๐ง๐ ๐ค๐๐ก๐๐ง๐๐ฎ๐ซ๐๐ง. Karena berapa banyak orang yang menunda-nunda taubat, justru ajalnya disegerakan sebelum ia sempat bertaubat. Akibatnya, ia akan merugi sesat dan celaka.
Dan waspadalah, dan waspadalah, jangan sampai kamu masuk dalam ๐ ๐จ๐ฅ๐จ๐ง๐ ๐๐ง ๐ค๐๐ญ๐ข๐ ๐, ๐ฌ๐๐๐๐ ๐ฆ๐๐ซ๐๐ค๐๐ฅ๐๐ก ๐ฒ๐๐ง๐ ๐๐๐ฅ๐๐ค๐ ๐๐ค๐ก๐ข๐ซ๐ง๐ฒ๐ ๐ค๐๐ฆ๐ฎ ๐๐ค๐๐ง ๐๐ข๐ง๐๐ฌ๐. Jika seudah demikian, maka tidak ada lagi harapan kesuksesan bagimu dan kamu sendiri tidak dapat menantikan perbaikan...
๐ Referensi: kitab ๐๐ช๐ฅ๐ข๐บ๐ข๐ฉ ๐๐ญ-๐๐ช๐ฅ๐ข๐บ๐ข๐ฉ karya Imam Al-Ghazali.
https://www.tg-me.com/tafaqquh_fiddin/133
___
Imam al-Ghazali didalam kitabnya ๐ฃ๐ช๐ฅ๐ข๐บ๐ข๐ต๐ถ๐ญ ๐๐ช๐ฅ๐ข๐บ๐ข๐ฉ mengatakan bahwa ada 3 tipe pencari ilmu:
๐ป๐๐๐๐๐๐, orang mencari ilmu dengan ๐ง๐ข๐๐ญ ๐ฎ๐ง๐ญ๐ฎ๐ค ๐๐๐ค๐๐ฅ ๐๐ค๐ก๐ข๐ซ๐๐ญ, ๐ก๐๐ง๐ฒ๐ ๐ฎ๐ง๐ญ๐ฎ๐ค ๐ฆ๐๐ฆ๐ฉ๐๐ซ๐จ๐ฅ๐๐ก ๐ซ๐ข๐๐ก๐จ ๐๐ฅ๐ฅ๐๐ก ๐๐ฐ๐ญ ๐๐๐ง ๐ฎ๐ง๐ญ๐ฎ๐ค ๐ฆ๐๐ง๐๐๐ซ๐ข ๐ค๐๐๐๐ก๐๐ ๐ข๐๐๐ง ๐๐ข ๐๐ค๐ก๐ข๐ซ๐๐ญ. Orang yang mencari ilmu dengan niat demikian termasuk ๐จ๐ซ๐๐ง๐ -๐จ๐ซ๐๐ง๐ ๐ฒ๐๐ง๐ ๐๐๐ซ๐ฎ๐ง๐ญ๐ฎ๐ง๐ .
๐ถ๐๐๐๐, orang mencari ilmu dengan niat untuk kepentingan duniawi, untuk memperoleh kemuliaan, kedudukan, dan harta, padahal dia telah menyadari di dalam hati kecilnya akan kejelekan niatnya, dan kehinaan maksudnya, maka orang yang demikian itu termasuk golongan ๐จ๐ซ๐๐ง๐ -๐จ๐ซ๐๐ง๐ ๐ฒ๐๐ง๐ ๐ฌ๐๐๐๐ง๐ ๐๐๐ฅ๐๐ฆ ๐ค๐๐๐๐๐๐ง ๐๐๐ก๐๐ฒ๐.
๐ถ๐๐๐๐๐, ๐จ๐ซ๐๐ง๐ ๐ฒ๐๐ง๐ ๐ญ๐๐ฅ๐๐ก ๐๐ข๐ค๐ฎ๐๐ฌ๐๐ข ๐ฌ๐๐ญ๐๐ง, yaitu orang yang mencari ilmu semata-mata untuk kepentingan hawa nafsunya. Dia menjadikan ilmu yang ia peroleh sebagai alat mengumpulkan harta kekayaan sebanyak-banyaknya, mengejar kebanggaan diri dengan pangkat, kedudukan, dan pengaruh.
Dia menggunakan ilmunya untuk memenuhi kebutuhan materinya. Meskipun demikian, dia karena terperdaya setan masih merasa baik, dan mengaku masih mempunyai kedudukan tinggi disisi Allah Swt. Karena menyerupai para ulamaโ. Berpakaian seperti pakaian ulamaโ sungguhan, dan berkata seperti ulamaโ, padahal mereka sangat rakus akan dunia. Orang yang demikian itu termasuk golongan orang yang binasa, bodoh, dan tertipu oleh setan, dan kecil sekali kemungkinannya mau bertaubat, sebab ia telah merasa menjadi orang baik.
Maka dari itu, jadilah kamu wahai penuntut ilmu, berada ๐ฉ๐๐๐ ๐ค๐๐ฅ๐จ๐ฆ๐ฉ๐จ๐ค ๐ฉ๐๐ซ๐ญ๐๐ฆ๐, ๐๐๐ง ๐ง๐ข๐ฌ๐๐๐ฒ๐ ๐ค๐๐ฆ๐ฎ ๐๐ค๐๐ง ๐ฌ๐๐ฅ๐๐ฆ๐๐ญ. Akan tetapi kamu juga harus tetap waspada, jangan sampai kamu masuk dalam ๐ค๐๐ฅ๐จ๐ฆ๐ฉ๐จ๐ค ๐ค๐๐๐ฎ๐ ๐ฒ๐๐ง๐ ๐๐๐ซ๐๐๐ ๐๐ข ๐ฉ๐ข๐ง๐ ๐ ๐ข๐ซ ๐ฃ๐ฎ๐ซ๐๐ง๐ ๐ค๐๐ก๐๐ง๐๐ฎ๐ซ๐๐ง. Karena berapa banyak orang yang menunda-nunda taubat, justru ajalnya disegerakan sebelum ia sempat bertaubat. Akibatnya, ia akan merugi sesat dan celaka.
Dan waspadalah, dan waspadalah, jangan sampai kamu masuk dalam ๐ ๐จ๐ฅ๐จ๐ง๐ ๐๐ง ๐ค๐๐ญ๐ข๐ ๐, ๐ฌ๐๐๐๐ ๐ฆ๐๐ซ๐๐ค๐๐ฅ๐๐ก ๐ฒ๐๐ง๐ ๐๐๐ฅ๐๐ค๐ ๐๐ค๐ก๐ข๐ซ๐ง๐ฒ๐ ๐ค๐๐ฆ๐ฎ ๐๐ค๐๐ง ๐๐ข๐ง๐๐ฌ๐. Jika seudah demikian, maka tidak ada lagi harapan kesuksesan bagimu dan kamu sendiri tidak dapat menantikan perbaikan...
๐ Referensi: kitab ๐๐ช๐ฅ๐ข๐บ๐ข๐ฉ ๐๐ญ-๐๐ช๐ฅ๐ข๐บ๐ข๐ฉ karya Imam Al-Ghazali.
https://www.tg-me.com/tafaqquh_fiddin/133
Dr Labib Najib ุญูุธู ุงููู berkata :
"Bila engkau mempelajari sebuah kitab, hendaklah niatmu :
โข untuk mengajarkan kitab tersebut
โข untuk tidak kembali lagi mempelajari kitab tersebut
Ibn Daqiq al-id berkata :
(tidaklah aku mempelajari bab dari bab-bab fikih dan aku perlu untuk kembali lagi membacanya) -hal ini dikarenakan penguasan beliau pada isi pembahasan saat mempelajari kitab tsb-
.
Adapun penuntut ilmu zaman ini (termasuk yang menulis status) , ketika sudah menyelesaikan sebuah kitab, mereka merasa masih butuh untuk mempelajarinya lagi (dikarenakan masih belum mutqin) "
.
Noted : nasihat dari syaikh ini untuk memotivasi agar seorang muta'allim benar-benar fokus dan all out dalam mempelajari sebuah kitab, seakan-akan kitab tersebut tidak akan mereka baca lagi setelah menamatkannya
ูุณุฃู ุงููู ุงูุชูููู ูุงูุณุฏุงุฏ
"Bila engkau mempelajari sebuah kitab, hendaklah niatmu :
โข untuk mengajarkan kitab tersebut
โข untuk tidak kembali lagi mempelajari kitab tersebut
Ibn Daqiq al-id berkata :
(tidaklah aku mempelajari bab dari bab-bab fikih dan aku perlu untuk kembali lagi membacanya) -hal ini dikarenakan penguasan beliau pada isi pembahasan saat mempelajari kitab tsb-
.
Adapun penuntut ilmu zaman ini (termasuk yang menulis status) , ketika sudah menyelesaikan sebuah kitab, mereka merasa masih butuh untuk mempelajarinya lagi (dikarenakan masih belum mutqin) "
.
Noted : nasihat dari syaikh ini untuk memotivasi agar seorang muta'allim benar-benar fokus dan all out dalam mempelajari sebuah kitab, seakan-akan kitab tersebut tidak akan mereka baca lagi setelah menamatkannya
ูุณุฃู ุงููู ุงูุชูููู ูุงูุณุฏุงุฏ
Seseorang bersama dengan yang dicintainya.pdf
772.2 KB
๐ Teks Khutbah Jum'at - 18 Rabiul Awal 1444 H
"๐๐๐ฌ๐๐จ๐ซ๐๐ง๐ ๐๐๐ซ๐ฌ๐๐ฆ๐ ๐๐๐ง๐ ๐๐ง ๐ฒ๐๐ง๐ ๐๐ข๐๐ข๐ง๐ญ๐๐ข๐ง๐ฒ๐"
โ โ๐๐ซ๐ฒ ๐๐ฉ๐ฆ ๐๐ฉ-โ๐ซ๐ก๐ฏ๐๐ค๐ฆ๐ฏ๐ฆ
https://www.tg-me.com/tafaqquh_fiddin/154
"๐๐๐ฌ๐๐จ๐ซ๐๐ง๐ ๐๐๐ซ๐ฌ๐๐ฆ๐ ๐๐๐ง๐ ๐๐ง ๐ฒ๐๐ง๐ ๐๐ข๐๐ข๐ง๐ญ๐๐ข๐ง๐ฒ๐"
โ โ๐๐ซ๐ฒ ๐๐ฉ๐ฆ ๐๐ฉ-โ๐ซ๐ก๐ฏ๐๐ค๐ฆ๐ฏ๐ฆ
https://www.tg-me.com/tafaqquh_fiddin/154
The account of the user that owns this channel has been inactive for the last 11 months. If it remains inactive in the next 19 days, that account will self-destruct and this channel may no longer have an owner.
Nasihat Penuh Ilmu dari Syaikhunฤ Dr. Labib Najib -hafidzhahullah-
Beliau berkata:
Telah sampai kepadaku salah seorang dari โmerekaโ berkata, โKita tinggalkan bermazhab dengan Mazhab Syafiโi karena akan terbuka pintu-pintu bidโah terhadap kita.โ
Kukatakan:
Sungguh seperti ini datang dari kejahilannya. Seakan-akan Mazhab Syafiโiyyah itu ladang subur kebidโahan, seolah-olah para imam-nya Mazhab Syafiโi itu penyebar bidโah di muka bumi!
Betapa celaka pemahamannya terhadap bidโah. Ia menjadikan apapun yang berbeda dengan pendapatnya sebagai bidโah -padahal pendapat yang berbeda itu berasal dari mujtahid-. Sehingga timbangan โSunnahโ -menurutnya- adalah apa yang sesuai dengannya, dan bidโah adalah apa yang berbeda dengan itu. Maka, menurutnya:
~ qunut Subuh itu bidโah,
~ menjahrkan basmalah itu bidโah,
~ salat Tarawih 20 rakaat itu bidโah,
~ kegembiraan terhadap hari kelahiran Nabi ๏ทบ itu juga bidโah,
~ mengusap wajah setelah berdoa itu bidโah, dan
~ menghidupkan malam Nishfu Syaโban dan dua malam hari raya itu pun dianggap bidโah.
Dan lain-lain yang akan panjang penyebutannya satu persatu. Padahal itu semua hakikatnya ranah ijtihad, setiap pendapat punya landasannya. Tapi si Mutanaththiโ (orang yang berlebih-lebihan) ini mengingkari perkara yang diperselisihkan ulama (mukhtalaf fฤซh) dan menganggap seakan menjadi perkara yang disepakati ulama (mujmaโ โalaih).
Lantas penduga ini menduga bahwa ulama Syafiโiyyah -rahimahumullฤh- tidak tahu dalil, juga tidak tahu cara berdalil (wajhul istidlฤl), dan menganggap ulama Syafiโiyyah seperti anak-anak kecil.
Apa dia ndak tahu bahwa:
Para imam di dunia ini dalam ilmu Hadis, Ushul, dan Tafsir mereka (banyak) dari ulama Syafiโiyyah. Kukatakan ini bukan karena fanatik (taโashshub), tapi dalam rangka menunjukkan keutamaan mereka, para ulama.
Maka, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibbฤn, Ad-Dฤruquthniyy, Al-Hฤkim, Al-Khaththฤbiyy, Al-Khathฤซb Al-Baghdฤdiyy, Al-Baihaqiyy, Ibnush Shalฤh, Al-Mizziyy, Adz-Dzahabiyy, Ibnu Katsฤซr, Al-โIrฤqiyy, Al-โAsqalฤniyy, As-Sakhฤwiyy, As-Suyลซthiyy, dan Zakariyyฤ Al-Anshฤriyy -rahimahumullฤh-, mereka semua itu imam-imam dalam ilmu Hadis. Lah apa mereka itu menyebarluaskan bidโah?!
Apakah bisa temui satu saja kitab Ushul yang kosong dari penyebutan pendapat-pendapat Al-Imam Asy-Syฤfiโiyy, sang pencetus pertama ilmu Ushul Fiqih, Abul โAbbฤs bin Suraij, Asy-Syaikh Abu Ishฤq (Asy-Syฤซrฤziyy), Al-Ustฤdz (Abu Ishฤq Al-Isfirฤyiniyy), Imฤmul Haramain (Abul Maโฤlฤซ Al-Juwainiyy) dan ayahandanya (Abu Muhammad Al-Juwainiyy), Al-Ghazฤliyy, Al-Fakhr Ar-Rฤziyy, dan lainnya dari kalangan Syafiโiyyah -rahimahumullฤh-? Bahkan kitab Jamโul Jawฤmiโ dan segala cabang kitab tersebut menjadi pegangan utama banyak penuntut ilmu dalam ilmu ini.
Dan apabila disebut โTafsirโ, maka tafsir yang paling bagus adalah karya-karya tafsir ulama Syafiโiyyah, semisal Al-Baidhฤwiyy, Al-Jalฤlain, Ibnu Katsฤซr, sampai Ibnu Jarฤซr Ath-Thabariyy -rahimahullฤh- yang dijuluki โSyaikhul Mufassirฤซnโ (Gurunya Para Ahli Tafsir) itu juga seorang ulama bermazhab Syafiโi sebelum beliau bermazhab lain.
Cukuplah bagi ulama Syafiโiyyah menjadi kebanggaan bahwa Syarah (penjelasan) paling agung untuk Shahih Al-Bukhariyy adalah sebuah Syarah yang ditulis oleh seorang ulama bermazhab Syafiโi (yaitu Al-Hafidzh Ibnu Hajar Al-โAsqalaniyy). Begitu juga, penjelasan paling bagus untuk Shahih Muslim yaitu karya Al-Imam An-Nawawiyy.
Ditulis di atas pesawat kepulangan menuju negeri tercinta Indonesia -semoga Allah menjaganya- oleh:
Fadhฤซlatu Syaikhinฤ Dr. Labib Najib Al-โAdni Al-Atsariyy Asy-Syafiโiyy -hafidzhahullah-
โ
Selesai diterjemahkan oleh:
Permana Putra di Jakarta Selatan, Indonesia
14 Rabiulawal 1444
-Sabilun Nashr-
Beliau berkata:
Telah sampai kepadaku salah seorang dari โmerekaโ berkata, โKita tinggalkan bermazhab dengan Mazhab Syafiโi karena akan terbuka pintu-pintu bidโah terhadap kita.โ
Kukatakan:
Sungguh seperti ini datang dari kejahilannya. Seakan-akan Mazhab Syafiโiyyah itu ladang subur kebidโahan, seolah-olah para imam-nya Mazhab Syafiโi itu penyebar bidโah di muka bumi!
Betapa celaka pemahamannya terhadap bidโah. Ia menjadikan apapun yang berbeda dengan pendapatnya sebagai bidโah -padahal pendapat yang berbeda itu berasal dari mujtahid-. Sehingga timbangan โSunnahโ -menurutnya- adalah apa yang sesuai dengannya, dan bidโah adalah apa yang berbeda dengan itu. Maka, menurutnya:
~ qunut Subuh itu bidโah,
~ menjahrkan basmalah itu bidโah,
~ salat Tarawih 20 rakaat itu bidโah,
~ kegembiraan terhadap hari kelahiran Nabi ๏ทบ itu juga bidโah,
~ mengusap wajah setelah berdoa itu bidโah, dan
~ menghidupkan malam Nishfu Syaโban dan dua malam hari raya itu pun dianggap bidโah.
Dan lain-lain yang akan panjang penyebutannya satu persatu. Padahal itu semua hakikatnya ranah ijtihad, setiap pendapat punya landasannya. Tapi si Mutanaththiโ (orang yang berlebih-lebihan) ini mengingkari perkara yang diperselisihkan ulama (mukhtalaf fฤซh) dan menganggap seakan menjadi perkara yang disepakati ulama (mujmaโ โalaih).
Lantas penduga ini menduga bahwa ulama Syafiโiyyah -rahimahumullฤh- tidak tahu dalil, juga tidak tahu cara berdalil (wajhul istidlฤl), dan menganggap ulama Syafiโiyyah seperti anak-anak kecil.
Apa dia ndak tahu bahwa:
Para imam di dunia ini dalam ilmu Hadis, Ushul, dan Tafsir mereka (banyak) dari ulama Syafiโiyyah. Kukatakan ini bukan karena fanatik (taโashshub), tapi dalam rangka menunjukkan keutamaan mereka, para ulama.
Maka, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibbฤn, Ad-Dฤruquthniyy, Al-Hฤkim, Al-Khaththฤbiyy, Al-Khathฤซb Al-Baghdฤdiyy, Al-Baihaqiyy, Ibnush Shalฤh, Al-Mizziyy, Adz-Dzahabiyy, Ibnu Katsฤซr, Al-โIrฤqiyy, Al-โAsqalฤniyy, As-Sakhฤwiyy, As-Suyลซthiyy, dan Zakariyyฤ Al-Anshฤriyy -rahimahumullฤh-, mereka semua itu imam-imam dalam ilmu Hadis. Lah apa mereka itu menyebarluaskan bidโah?!
Apakah bisa temui satu saja kitab Ushul yang kosong dari penyebutan pendapat-pendapat Al-Imam Asy-Syฤfiโiyy, sang pencetus pertama ilmu Ushul Fiqih, Abul โAbbฤs bin Suraij, Asy-Syaikh Abu Ishฤq (Asy-Syฤซrฤziyy), Al-Ustฤdz (Abu Ishฤq Al-Isfirฤyiniyy), Imฤmul Haramain (Abul Maโฤlฤซ Al-Juwainiyy) dan ayahandanya (Abu Muhammad Al-Juwainiyy), Al-Ghazฤliyy, Al-Fakhr Ar-Rฤziyy, dan lainnya dari kalangan Syafiโiyyah -rahimahumullฤh-? Bahkan kitab Jamโul Jawฤmiโ dan segala cabang kitab tersebut menjadi pegangan utama banyak penuntut ilmu dalam ilmu ini.
Dan apabila disebut โTafsirโ, maka tafsir yang paling bagus adalah karya-karya tafsir ulama Syafiโiyyah, semisal Al-Baidhฤwiyy, Al-Jalฤlain, Ibnu Katsฤซr, sampai Ibnu Jarฤซr Ath-Thabariyy -rahimahullฤh- yang dijuluki โSyaikhul Mufassirฤซnโ (Gurunya Para Ahli Tafsir) itu juga seorang ulama bermazhab Syafiโi sebelum beliau bermazhab lain.
Cukuplah bagi ulama Syafiโiyyah menjadi kebanggaan bahwa Syarah (penjelasan) paling agung untuk Shahih Al-Bukhariyy adalah sebuah Syarah yang ditulis oleh seorang ulama bermazhab Syafiโi (yaitu Al-Hafidzh Ibnu Hajar Al-โAsqalaniyy). Begitu juga, penjelasan paling bagus untuk Shahih Muslim yaitu karya Al-Imam An-Nawawiyy.
Ditulis di atas pesawat kepulangan menuju negeri tercinta Indonesia -semoga Allah menjaganya- oleh:
Fadhฤซlatu Syaikhinฤ Dr. Labib Najib Al-โAdni Al-Atsariyy Asy-Syafiโiyy -hafidzhahullah-
โ
Selesai diterjemahkan oleh:
Permana Putra di Jakarta Selatan, Indonesia
14 Rabiulawal 1444
-Sabilun Nashr-
๐1
๐๐ฎ๐ฟ๐ฎ๐ต ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐ฑ๐ถ๐บ๐ฎ๐ฎ๐ณ๐ธ๐ฎ๐ป ๐ฑ๐ฎ๐ป ๐๐ถ๐ฑ๐ฎ๐ธ ๐ฑ๐ถ๐บ๐ฎ๐ฎ๐ณ๐ธ๐ฎ๐ป
__
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwasanya darah itu dihukumi najis, yang mana ๐ธ๐ผ๐ป๐๐ฒ๐ธ๐๐ฒ๐ป๐๐ถ darah tersebut dapat membatalkan shalat, merusak kesucian air, dan haram untuk dikonsumsi.
Akan tetapi ada beberapa darah yang dimaafkan.
Adapun pembagiannya jika ditinjau dari aspek dimaafkan atau tidak dimaafkan ada 3 :
1. Dimaafkan darah tersebut walaupun banyak, jika terpenuhi 4 syarat:
โข Darahnya manusia
โข Tidak bercampur dengan sesuatu apapun
โข Tidak melewati tempat keluarnya darah
โข Tidak dengan perbuatannya sendiri.
2. Dimaafkan jika darah tersebut sedikit, dan tidak dimaafkan jika banyak, dan syaratnya adalah jika hilangnya salah-satu syarat yang diatas kecuali "๐๐๐ซ๐๐๐ฆ๐ฉ๐ฎ๐ซ ๐๐๐ง๐ ๐๐ง ๐ฌ๐๐ฌ๐ฎ๐๐ญ๐ฎ ๐๐ฉ๐๐ฉ๐ฎ๐ง". maka darah selain darah manusia, atau melewati tempat keluarnya darah, ataupun dengan perbuatannya sendiri, dimaafkan sedikit saja.
3. Tidak dimaafkan secara mutlak, seperti bercampur dengan sesuatu atau darah anj**n dan b*bi.
ูุงููู ุชุนุงูู ุฃุนูู
Nb:
โข Maksud dari ๐๐ข๐ฆ๐๐๐๐ค๐๐ง ini bukan berarti dzat tersebut suci. Dia tetap najis cuman dimaafkan.
โข Yang dimaafkan disini adalah darah yang melekat di badan atau di pakaian saja.
Pecinta Ilmu: ๐๐๐ง๐ฎ ๐๐ฅ๐ข ๐๐ฅ-๐๐ง๐๐ซ๐๐ ๐ข๐ซ๐ข
(Sumber: Bidayah faqih syafi'i karangan Dr. Labib Najib hal 186)
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1107559689992355&id=100022150027692
https://www.tg-me.com/tafaqquh_fiddin/169
__
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwasanya darah itu dihukumi najis, yang mana ๐ธ๐ผ๐ป๐๐ฒ๐ธ๐๐ฒ๐ป๐๐ถ darah tersebut dapat membatalkan shalat, merusak kesucian air, dan haram untuk dikonsumsi.
Akan tetapi ada beberapa darah yang dimaafkan.
Adapun pembagiannya jika ditinjau dari aspek dimaafkan atau tidak dimaafkan ada 3 :
1. Dimaafkan darah tersebut walaupun banyak, jika terpenuhi 4 syarat:
โข Darahnya manusia
โข Tidak bercampur dengan sesuatu apapun
โข Tidak melewati tempat keluarnya darah
โข Tidak dengan perbuatannya sendiri.
2. Dimaafkan jika darah tersebut sedikit, dan tidak dimaafkan jika banyak, dan syaratnya adalah jika hilangnya salah-satu syarat yang diatas kecuali "๐๐๐ซ๐๐๐ฆ๐ฉ๐ฎ๐ซ ๐๐๐ง๐ ๐๐ง ๐ฌ๐๐ฌ๐ฎ๐๐ญ๐ฎ ๐๐ฉ๐๐ฉ๐ฎ๐ง". maka darah selain darah manusia, atau melewati tempat keluarnya darah, ataupun dengan perbuatannya sendiri, dimaafkan sedikit saja.
3. Tidak dimaafkan secara mutlak, seperti bercampur dengan sesuatu atau darah anj**n dan b*bi.
ูุงููู ุชุนุงูู ุฃุนูู
Nb:
โข Maksud dari ๐๐ข๐ฆ๐๐๐๐ค๐๐ง ini bukan berarti dzat tersebut suci. Dia tetap najis cuman dimaafkan.
โข Yang dimaafkan disini adalah darah yang melekat di badan atau di pakaian saja.
Pecinta Ilmu: ๐๐๐ง๐ฎ ๐๐ฅ๐ข ๐๐ฅ-๐๐ง๐๐ซ๐๐ ๐ข๐ซ๐ข
(Sumber: Bidayah faqih syafi'i karangan Dr. Labib Najib hal 186)
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1107559689992355&id=100022150027692
https://www.tg-me.com/tafaqquh_fiddin/169
Forwarded from ููุงุดุฉ ุงูููุงุฆุฏ
Kumpulan pdf tulisan terjemahan fiqh muamalah kontemporer bisa download gratis di sini https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1ONaqChH4OW6BTwF3kSeQwDcbC2168HrS
Silakan disebarluaskan, untuk meningkatkan literasi masyarakat tentang fiqh muamalah kontemporer. Semoga bermanfaat :)
Silakan disebarluaskan, untuk meningkatkan literasi masyarakat tentang fiqh muamalah kontemporer. Semoga bermanfaat :)
# Berikan Contoh & Permisalan Ketika Mengajar #
Penting untuk memberikan perumpamaan dalam berdakwah & mengajar untuk lebih memperjelas makna yang diinginkan. Namun, yang bisa memahaminya hanyalah yang sudah berilmu.
Ayat ini memuji perumpamaan yang Allah berikan juga motivasi untuk merenungkannya dan memuji orang yang merenungkannya.
"Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tidak ada yang akan memahaminya kecuali mereka yang berilmu." (QS Al Ankabut: 43)
https://www.tg-me.com/alqaryuti_id/227
===
Follow Chanel telegram & instagram Syaikh Prof.Dr. Ashim Al Qaryuti hafizhahullah dalam bahasa Indonesia: @alqaryuti_id.
#SyaikhAshimAlQaryuti #poster #instagram #twitulama #sombong #guru #mengajar
Penting untuk memberikan perumpamaan dalam berdakwah & mengajar untuk lebih memperjelas makna yang diinginkan. Namun, yang bisa memahaminya hanyalah yang sudah berilmu.
Ayat ini memuji perumpamaan yang Allah berikan juga motivasi untuk merenungkannya dan memuji orang yang merenungkannya.
"Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tidak ada yang akan memahaminya kecuali mereka yang berilmu." (QS Al Ankabut: 43)
https://www.tg-me.com/alqaryuti_id/227
===
Follow Chanel telegram & instagram Syaikh Prof.Dr. Ashim Al Qaryuti hafizhahullah dalam bahasa Indonesia: @alqaryuti_id.
#SyaikhAshimAlQaryuti #poster #instagram #twitulama #sombong #guru #mengajar
The account of the user that owns this channel has been inactive for the last 11 months. If it remains inactive in the next 8 days, that account will self-destruct and this channel may no longer have an owner.
[Bolehkan Salat Gerhana Sendirian? Terus Apakah Ada Khotbah Jika Sendirian?]
Dalam Minhฤjuth Thฤlibฤซn, Al-Imam An-Nawawi (w. 676 H) sebutkan bahwa salat Kusuf disunnahkan berjamaah. Di lain bab beliau juga sebutkan pembagian salat-salat sunnah yang disunnahkan berjamaah salah satunya adalah salat Kusuf.
Bagaimana jika dilakukan sendirian (munfarid)? Boleh. Dijelaskan Al-Imam Al-Khathib Asy-Syirbini (w. 977 H) bahwa salat Kusuf ini tetap disunnahkan bagi munfarid, budak, wanita, dan musafir.
Kemudian pada bagian khotbah di dalam salat Kusuf, maka hukumnya sebagai anjuran. Dan khotbah ini hanya dianjurkan untuk yang berjamaah, meskipun mereka sama-sama musafir, dan tidak disunnahkan khotbah untuk munfarid.
*Tambahan:
Sebaiknya isi khotbahnya adalah menyemangati para audiens untuk bertobat dari dosa-dosa, dan mengerjakan kebaikan semisal sedekah, doa, istigfar, dll, juga mengingatkan dari ketertipuan terhadap dunia dan kelalaian terhadap akhirat.
Dianjurkan mandi sebelum salat Kusuf seperti di salat Jumat. Tidak dianjurkan mencukur rambut tubuh ataupun memotong kuku karena terbatasnya waktu.
Referensi: Mughnil Muhtaj (I/474). Beirut: Darul Maโrifah, 2007.
@sabilun_nashr
Dalam Minhฤjuth Thฤlibฤซn, Al-Imam An-Nawawi (w. 676 H) sebutkan bahwa salat Kusuf disunnahkan berjamaah. Di lain bab beliau juga sebutkan pembagian salat-salat sunnah yang disunnahkan berjamaah salah satunya adalah salat Kusuf.
Bagaimana jika dilakukan sendirian (munfarid)? Boleh. Dijelaskan Al-Imam Al-Khathib Asy-Syirbini (w. 977 H) bahwa salat Kusuf ini tetap disunnahkan bagi munfarid, budak, wanita, dan musafir.
Kemudian pada bagian khotbah di dalam salat Kusuf, maka hukumnya sebagai anjuran. Dan khotbah ini hanya dianjurkan untuk yang berjamaah, meskipun mereka sama-sama musafir, dan tidak disunnahkan khotbah untuk munfarid.
*Tambahan:
Sebaiknya isi khotbahnya adalah menyemangati para audiens untuk bertobat dari dosa-dosa, dan mengerjakan kebaikan semisal sedekah, doa, istigfar, dll, juga mengingatkan dari ketertipuan terhadap dunia dan kelalaian terhadap akhirat.
Dianjurkan mandi sebelum salat Kusuf seperti di salat Jumat. Tidak dianjurkan mencukur rambut tubuh ataupun memotong kuku karena terbatasnya waktu.
Referensi: Mughnil Muhtaj (I/474). Beirut: Darul Maโrifah, 2007.
@sabilun_nashr
Cara Nabi ๏ทบ menangis tidaklah terisak-isak dan tidak tersedu-sedu yang mengeluarkan suara. Sebagaimana juga cara beliau ๏ทบ tertawa, tertawa yang tidak terbahak-bahak dan tidak mengeluarkan suara. Sehingga terkadang para sahabat tidak menyadari bahwa beliau sedang menangis kecuali setelah melihat air mata berlinang di pelupuk mata beliau ๏ทบ.
ูุฃู ุง ุจูุงุคู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ููุงู ู ู ุฌูุณ ุถุญููุ ูู ููู ุจุดููู ูุฑูุน ุตูุช - ูู ุง ูู ููู ุถุญูู ููููุฉ - ูููู ูุงูุช ุชุฏู ุน ุนููุงู ุญุชู ุชูู ูุง..."
[ุงุจู ุงูููู ุ ุฒุงุฏ ุงูู ุนุงุฏ ูก/ูกูจูฃ]
www.tg-me.com/abdurrahmaanzahier
ูุฃู ุง ุจูุงุคู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ููุงู ู ู ุฌูุณ ุถุญููุ ูู ููู ุจุดููู ูุฑูุน ุตูุช - ูู ุง ูู ููู ุถุญูู ููููุฉ - ูููู ูุงูุช ุชุฏู ุน ุนููุงู ุญุชู ุชูู ูุง..."
[ุงุจู ุงูููู ุ ุฒุงุฏ ุงูู ุนุงุฏ ูก/ูกูจูฃ]
www.tg-me.com/abdurrahmaanzahier
๐ ๐ฒ๐บ๐ฝ๐ผ๐๐ถ๐๐ถ๐ธ๐ฎ๐ป ๐๐ธ๐ต๐น๐ฎ๐ธ ๐ฆ๐ฒ๐ฏ๐ฎ๐ด๐ฎ๐ถ ๐ฅ๐๐ต ๐ฃ๐ฒ๐ป๐ฑ๐ถ๐ฑ๐ถ๐ธ๐ฎ๐ป
๐ธ๐ธ๐ธ
(SELAMAT HARI GURU NASIONAL)
โโโโโ๐น๐น๐น
Hadhratus Syaikh KH. M. Hasyim Asyโari, dalam mukadimah salah satu kitabnya yang berjudul โ๐๐ฅ๐ข๐ฃ๐ถ๐ญ โ๐๐ญ๐ช๐ฎ ๐ธ๐ข๐ญ ๐๐ถ๐ต๐ขโ๐ข๐ญ๐ญ๐ช๐ฎโ beliau mengisahkan, suatu hari Imam Syafi'i pernah ditanya mengenai pentingnya adab atau etika dalam pengajaran dan pendidikan:
ููู ุดููุชูู ููุฃุฏุจ ุ
โ๐๐ข๐จ๐ข๐ช๐ฎ๐ข๐ฏ๐ข๐ฌ๐ข๐ฉ ๐ฉ๐ข๐ด๐ณ๐ข๐ต ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ฉ๐ข๐ต๐ช๐ข๐ฏ๐ฎ๐ถ ๐ต๐ฆ๐ณ๐ฉ๐ข๐ฅ๐ข๐ฑ ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ซ๐ข๐ณ๐ข๐ฏ ๐ข๐ฅ๐ข๐ฃ?โ.
Beliau menjawab:
ุฃุณู ุนู ุจุงูุญุฑู ู ูู ูุชููุฏูู ุฃุนุถุงุกู ุฃูู ููุง ุฃุณู ุงุนุง ุชุชูุนูู ุจู
โ๐๐ฆ๐ต๐ช๐ข๐ฑ ๐ฌ๐ข๐ญ๐ช ๐ต๐ฆ๐ญ๐ช๐ฏ๐จ๐ข๐ฌ๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ฅ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ณ ๐ฎ๐ข๐ต๐ฆ๐ณ๐ช ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ซ๐ข๐ณ๐ข๐ฏ ๐ข๐ฅ๐ข๐ฃ ๐ฎ๐ฆ๐ด๐ฌ๐ช ๐ฉ๐ข๐ฏ๐บ๐ข ๐ด๐ข๐ต๐ถ ๐ฉ๐ถ๐ณ๐ถ๐ง, ๐ฎ๐ข๐ฌ๐ข ๐ด๐ฆ๐ญ๐ถ๐ณ๐ถ๐ฉ ๐ฐ๐ณ๐จ๐ข๐ฏ ๐ต๐ถ๐ฃ๐ถ๐ฉ๐ฌ๐ถ ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ช๐ฌ๐ถ๐ต ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐บ๐ช๐ฎ๐ข๐ฌ๐ฏ๐บ๐ข, ๐ด๐ฆ๐ฐ๐ญ๐ข๐ฉ-๐ฐ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ด๐ฆ๐ญ๐ถ๐ณ๐ถ๐ฉ ๐ข๐ฏ๐จ๐จ๐ฐ๐ต๐ข ๐ต๐ถ๐ฃ๐ถ๐ฉ๐ฌ๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ช๐ญ๐ช๐ฌ๐ช ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐ฅ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ณ๐ข๐ฏ. ๐๐ฆ๐ฎ๐ช๐ฌ๐ช๐ข๐ฏ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ถ๐ฎ๐ฑ๐ข๐ฎ๐ข๐ข๐ฏ ๐ฉ๐ข๐ด๐ณ๐ข๐ต ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ฉ๐ข๐ต๐ช๐ข๐ฏ๐ฌ๐ถ ๐ต๐ฆ๐ณ๐ฉ๐ข๐ฅ๐ข๐ฑ ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ซ๐ข๐ณ๐ข๐ฏ ๐ข๐ฅ๐ข๐ฃโ.
Beliau kemudian ditanya lagi, โ๐๐ข๐ญ๐ถ, ๐ฃ๐ข๐จ๐ข๐ช๐ฎ๐ข๐ฏ๐ข๐ฌ๐ข๐ฉ ๐ถ๐ฑ๐ข๐บ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ค๐ข๐ณ๐ช ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฆ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ๐ข๐ฏ ๐ต๐ฆ๐ฏ๐ต๐ข๐ฏ๐จ ๐ข๐ฅ๐ข๐ฃ ๐ช๐ต๐ถ?โ.
Beliau menjawab:
ุทูุจ ุงูู ุฑุฃุฉ ุงูู ุถููุฉ ูููุฏููุง ูููุณ ููุง ุบูุฑููุง
โ๐๐ฌ๐ถ ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ด๐ฆ๐ฌ๐ถ๐ข๐ต ๐ต๐ฆ๐ฏ๐ข๐จ๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ค๐ข๐ณ๐ช๐ฏ๐บ๐ข ๐ด๐ฆ๐ฃ๐ข๐จ๐ข๐ช๐ฎ๐ข๐ฏ๐ข ๐ถ๐ฑ๐ข๐บ๐ข ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐ค๐ข๐ณ๐ช๐ข๐ฏ ๐ด๐ฆ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ช๐ฃ๐ถ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฌ๐ฆ๐ฉ๐ช๐ญ๐ข๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ข๐ฏ๐ข๐ฌ ๐ด๐ข๐ต๐ถ-๐ด๐ข๐ต๐ถ๐ฏ๐บ๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฅ๐ช๐ฎ๐ช๐ญ๐ช๐ฌ๐ชโ.
(Hasyim Asy'ari, ๐๐ฅ๐ข๐ฃ ๐ข๐ญ-โ๐๐ญ๐ช๐ฎ ๐ธ๐ข ๐ข๐ญ-๐๐ถ๐ต๐ขโ๐ข๐ญ๐ญ๐ช๐ฎ, 1415 H: 10-11).
Kisah di atas merupakan sepenggal pelajaran yang sangat menarik dan berharga dari Imam Syafi'I bagi kita semua, yang menjelaskan betapa penting dan berharganya pengajaran adab atau etika.
Sehingga orang yang tidak memiliki etika ๐๐ข๐ฎ๐ฆ๐ฉ๐๐ฆ๐๐ค๐๐ง ๐ฌ๐๐ฉ๐๐ซ๐ญ๐ข ๐ฌ๐๐จ๐ซ๐๐ง๐ ๐ข๐๐ฎ ๐ฒ๐๐ง๐ ๐ค๐๐ก๐ข๐ฅ๐๐ง๐ ๐๐ง ๐๐ง๐๐ค ๐ฌ๐๐ญ๐ฎ-๐ฌ๐๐ญ๐ฎ๐ง๐ฒ๐ ๐ฒ๐๐ง๐ ๐๐ข๐ฆ๐ข๐ฅ๐ข๐ค๐ข. Adab, akhlak atau etika, merupakan unsur sangat penting dan mendasar dalam kehidupan manusia. Ia adalah tolak ukur yang menentukan mental, kepribadian, dan perilaku seseorang, sekaligus sebagai mumayyizat atau ciri khas yang membedakan antara manusia sebagai makhluk mulia dengan makhluk Allah lainnya.
Apabila ciri khas itu hilang maka akan hilang pula kemuliaan martabat manusia, bahkan posisinya bisa jauh lebih rendah dibanding hewan sekali pun. Sebagaimana firman Allah SWT di dalam al-Qurโan:
ููุฏ ุฎูููุง ุงูุฅูุณุงู ูู ุฃุญุณู ุชูููู . ุซู ู ุฑุฏุฏูุงู ุฃุณูู ุณุงูููู. ุฅูุงู ุงูุฐูู ุขู ููุง ูุนู ููุง ุงูุตุงูุญุงุช ....
โ๐๐ถ๐ฏ๐จ๐จ๐ถ๐ฉ ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐๐ฌ๐ถ ๐ค๐ช๐ฑ๐ต๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ข๐ฏ๐ถ๐ด๐ช๐ข ๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐ฃ๐ฆ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฌ (๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ญ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ฑ๐ข๐ฏ ๐ฑ๐ฐ๐ต๐ฆ๐ฏ๐ด๐ช)
๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ด๐ฆ๐ฃ๐ข๐ช๐ฌ-๐ฃ๐ข๐ช๐ฌ๐ฏ๐บ๐ข. ๐๐ข๐ฎ๐ถ๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ฎ๐ถ๐ฅ๐ช๐ข๐ฏ ๐๐ฌ๐ถ ๐ฌ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ข๐ญ๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ช๐ข ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฑ๐ฐ๐ด๐ช๐ด๐ช ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ด๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฏ๐ฅ๐ข๐ฉ-๐ณ๐ฆ๐ฏ๐ฅ๐ข๐ฉ๐ฏ๐บ๐ข. ๐๐ฆ๐ค๐ถ๐ข๐ญ๐ช ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฃ๐ฆ๐ฏ๐ข๐ณ-๐ฃ๐ฆ๐ฏ๐ข๐ณ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช๐ฎ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ช๐ญ๐ข๐ฌ๐ถ ๐ด๐ฉ๐ฐ๐ญ๐ฆ๐ฉ....โ
Dan agar seseorang benar-benar dapat menjadi insan yang beriman dan berperilaku sholeh, caranya tiada lain harus melalui satu proses yang dinamakan: ๐ฉ๐๐ง๐๐ข๐๐ข๐ค๐๐ง.
Tentu, pendidikan yang tidak hanya berisi penyampaian materi pelajaran atau keterampilan (skill) semata, akan tetapi include di dalamnya penanaman nilai-nilai moral dan etika, melalui nasehat dan keteladanan seorang guru, apapun materi atau bidang ajar diajarkan.
Demikian pentingnya adab atau akhlak dalam kehidupan manusia, maka tidak mengherankan apabila dalam sejarah pemikiran (filsafat) misalnya, persoalan adab atau moralitas ini menjadi kajian penting di kalangan para filsuf yang telah berlangsung sejak ribuan tahun silam, hingga melahirkan cabang pengetahuan filsafat moral yang disebut dengan Etika.
https://www.tg-me.com/tafaqquh_fiddin/201
https://www.facebook.com/100083179384325/posts/pfbid0a8VskGLX3mc2rrbarJkHg1tyvkhDFS7xaif6MqwzHW4xxWpCiEHjvqECKdbBKmQal/?mibextid=Nif5oz
๐ธ๐ธ๐ธ
(SELAMAT HARI GURU NASIONAL)
โโโโโ๐น๐น๐น
Hadhratus Syaikh KH. M. Hasyim Asyโari, dalam mukadimah salah satu kitabnya yang berjudul โ๐๐ฅ๐ข๐ฃ๐ถ๐ญ โ๐๐ญ๐ช๐ฎ ๐ธ๐ข๐ญ ๐๐ถ๐ต๐ขโ๐ข๐ญ๐ญ๐ช๐ฎโ beliau mengisahkan, suatu hari Imam Syafi'i pernah ditanya mengenai pentingnya adab atau etika dalam pengajaran dan pendidikan:
ููู ุดููุชูู ููุฃุฏุจ ุ
โ๐๐ข๐จ๐ข๐ช๐ฎ๐ข๐ฏ๐ข๐ฌ๐ข๐ฉ ๐ฉ๐ข๐ด๐ณ๐ข๐ต ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ฉ๐ข๐ต๐ช๐ข๐ฏ๐ฎ๐ถ ๐ต๐ฆ๐ณ๐ฉ๐ข๐ฅ๐ข๐ฑ ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ซ๐ข๐ณ๐ข๐ฏ ๐ข๐ฅ๐ข๐ฃ?โ.
Beliau menjawab:
ุฃุณู ุนู ุจุงูุญุฑู ู ูู ูุชููุฏูู ุฃุนุถุงุกู ุฃูู ููุง ุฃุณู ุงุนุง ุชุชูุนูู ุจู
โ๐๐ฆ๐ต๐ช๐ข๐ฑ ๐ฌ๐ข๐ญ๐ช ๐ต๐ฆ๐ญ๐ช๐ฏ๐จ๐ข๐ฌ๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ฅ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ณ ๐ฎ๐ข๐ต๐ฆ๐ณ๐ช ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ซ๐ข๐ณ๐ข๐ฏ ๐ข๐ฅ๐ข๐ฃ ๐ฎ๐ฆ๐ด๐ฌ๐ช ๐ฉ๐ข๐ฏ๐บ๐ข ๐ด๐ข๐ต๐ถ ๐ฉ๐ถ๐ณ๐ถ๐ง, ๐ฎ๐ข๐ฌ๐ข ๐ด๐ฆ๐ญ๐ถ๐ณ๐ถ๐ฉ ๐ฐ๐ณ๐จ๐ข๐ฏ ๐ต๐ถ๐ฃ๐ถ๐ฉ๐ฌ๐ถ ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ช๐ฌ๐ถ๐ต ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐บ๐ช๐ฎ๐ข๐ฌ๐ฏ๐บ๐ข, ๐ด๐ฆ๐ฐ๐ญ๐ข๐ฉ-๐ฐ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ด๐ฆ๐ญ๐ถ๐ณ๐ถ๐ฉ ๐ข๐ฏ๐จ๐จ๐ฐ๐ต๐ข ๐ต๐ถ๐ฃ๐ถ๐ฉ๐ฌ๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ช๐ญ๐ช๐ฌ๐ช ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐ฅ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ณ๐ข๐ฏ. ๐๐ฆ๐ฎ๐ช๐ฌ๐ช๐ข๐ฏ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ถ๐ฎ๐ฑ๐ข๐ฎ๐ข๐ข๐ฏ ๐ฉ๐ข๐ด๐ณ๐ข๐ต ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ฉ๐ข๐ต๐ช๐ข๐ฏ๐ฌ๐ถ ๐ต๐ฆ๐ณ๐ฉ๐ข๐ฅ๐ข๐ฑ ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ซ๐ข๐ณ๐ข๐ฏ ๐ข๐ฅ๐ข๐ฃโ.
Beliau kemudian ditanya lagi, โ๐๐ข๐ญ๐ถ, ๐ฃ๐ข๐จ๐ข๐ช๐ฎ๐ข๐ฏ๐ข๐ฌ๐ข๐ฉ ๐ถ๐ฑ๐ข๐บ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ค๐ข๐ณ๐ช ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฆ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ๐ข๐ฏ ๐ต๐ฆ๐ฏ๐ต๐ข๐ฏ๐จ ๐ข๐ฅ๐ข๐ฃ ๐ช๐ต๐ถ?โ.
Beliau menjawab:
ุทูุจ ุงูู ุฑุฃุฉ ุงูู ุถููุฉ ูููุฏููุง ูููุณ ููุง ุบูุฑููุง
โ๐๐ฌ๐ถ ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ด๐ฆ๐ฌ๐ถ๐ข๐ต ๐ต๐ฆ๐ฏ๐ข๐จ๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ค๐ข๐ณ๐ช๐ฏ๐บ๐ข ๐ด๐ฆ๐ฃ๐ข๐จ๐ข๐ช๐ฎ๐ข๐ฏ๐ข ๐ถ๐ฑ๐ข๐บ๐ข ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐ค๐ข๐ณ๐ช๐ข๐ฏ ๐ด๐ฆ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ช๐ฃ๐ถ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฌ๐ฆ๐ฉ๐ช๐ญ๐ข๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ข๐ฏ๐ข๐ฌ ๐ด๐ข๐ต๐ถ-๐ด๐ข๐ต๐ถ๐ฏ๐บ๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฅ๐ช๐ฎ๐ช๐ญ๐ช๐ฌ๐ชโ.
(Hasyim Asy'ari, ๐๐ฅ๐ข๐ฃ ๐ข๐ญ-โ๐๐ญ๐ช๐ฎ ๐ธ๐ข ๐ข๐ญ-๐๐ถ๐ต๐ขโ๐ข๐ญ๐ญ๐ช๐ฎ, 1415 H: 10-11).
Kisah di atas merupakan sepenggal pelajaran yang sangat menarik dan berharga dari Imam Syafi'I bagi kita semua, yang menjelaskan betapa penting dan berharganya pengajaran adab atau etika.
Sehingga orang yang tidak memiliki etika ๐๐ข๐ฎ๐ฆ๐ฉ๐๐ฆ๐๐ค๐๐ง ๐ฌ๐๐ฉ๐๐ซ๐ญ๐ข ๐ฌ๐๐จ๐ซ๐๐ง๐ ๐ข๐๐ฎ ๐ฒ๐๐ง๐ ๐ค๐๐ก๐ข๐ฅ๐๐ง๐ ๐๐ง ๐๐ง๐๐ค ๐ฌ๐๐ญ๐ฎ-๐ฌ๐๐ญ๐ฎ๐ง๐ฒ๐ ๐ฒ๐๐ง๐ ๐๐ข๐ฆ๐ข๐ฅ๐ข๐ค๐ข. Adab, akhlak atau etika, merupakan unsur sangat penting dan mendasar dalam kehidupan manusia. Ia adalah tolak ukur yang menentukan mental, kepribadian, dan perilaku seseorang, sekaligus sebagai mumayyizat atau ciri khas yang membedakan antara manusia sebagai makhluk mulia dengan makhluk Allah lainnya.
Apabila ciri khas itu hilang maka akan hilang pula kemuliaan martabat manusia, bahkan posisinya bisa jauh lebih rendah dibanding hewan sekali pun. Sebagaimana firman Allah SWT di dalam al-Qurโan:
ููุฏ ุฎูููุง ุงูุฅูุณุงู ูู ุฃุญุณู ุชูููู . ุซู ู ุฑุฏุฏูุงู ุฃุณูู ุณุงูููู. ุฅูุงู ุงูุฐูู ุขู ููุง ูุนู ููุง ุงูุตุงูุญุงุช ....
โ๐๐ถ๐ฏ๐จ๐จ๐ถ๐ฉ ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐๐ฌ๐ถ ๐ค๐ช๐ฑ๐ต๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ข๐ฏ๐ถ๐ด๐ช๐ข ๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐ฃ๐ฆ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฌ (๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ญ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ฑ๐ข๐ฏ ๐ฑ๐ฐ๐ต๐ฆ๐ฏ๐ด๐ช)
๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ด๐ฆ๐ฃ๐ข๐ช๐ฌ-๐ฃ๐ข๐ช๐ฌ๐ฏ๐บ๐ข. ๐๐ข๐ฎ๐ถ๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ฎ๐ถ๐ฅ๐ช๐ข๐ฏ ๐๐ฌ๐ถ ๐ฌ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ข๐ญ๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ช๐ข ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฑ๐ฐ๐ด๐ช๐ด๐ช ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ด๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฏ๐ฅ๐ข๐ฉ-๐ณ๐ฆ๐ฏ๐ฅ๐ข๐ฉ๐ฏ๐บ๐ข. ๐๐ฆ๐ค๐ถ๐ข๐ญ๐ช ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฃ๐ฆ๐ฏ๐ข๐ณ-๐ฃ๐ฆ๐ฏ๐ข๐ณ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช๐ฎ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ช๐ญ๐ข๐ฌ๐ถ ๐ด๐ฉ๐ฐ๐ญ๐ฆ๐ฉ....โ
Dan agar seseorang benar-benar dapat menjadi insan yang beriman dan berperilaku sholeh, caranya tiada lain harus melalui satu proses yang dinamakan: ๐ฉ๐๐ง๐๐ข๐๐ข๐ค๐๐ง.
Tentu, pendidikan yang tidak hanya berisi penyampaian materi pelajaran atau keterampilan (skill) semata, akan tetapi include di dalamnya penanaman nilai-nilai moral dan etika, melalui nasehat dan keteladanan seorang guru, apapun materi atau bidang ajar diajarkan.
Demikian pentingnya adab atau akhlak dalam kehidupan manusia, maka tidak mengherankan apabila dalam sejarah pemikiran (filsafat) misalnya, persoalan adab atau moralitas ini menjadi kajian penting di kalangan para filsuf yang telah berlangsung sejak ribuan tahun silam, hingga melahirkan cabang pengetahuan filsafat moral yang disebut dengan Etika.
https://www.tg-me.com/tafaqquh_fiddin/201
https://www.facebook.com/100083179384325/posts/pfbid0a8VskGLX3mc2rrbarJkHg1tyvkhDFS7xaif6MqwzHW4xxWpCiEHjvqECKdbBKmQal/?mibextid=Nif5oz
๐๐๐๐ ๐ฌ๐๐ก๐ ๐๐๐๐๐ก๐ ๐ฆ๐๐๐ง ๐๐๐๐๐ฅ ๐๐ ๐๐๐๐๐๐ก
@sahabatmuhajirun
Suatu ketika, saat Syaikh Shaleh al-'Ushaimi selesai menyampaikan pengajian rutinnya di Masjid Nabawi, sebelum pengajian ditutup beliau melihat sebagian muridnya berdiri hendak meninggalkan tempat kajian, lalu beliau berkata:
"Sesungguhnya ilmu itu bukan hanya sekedar mendengar! Coba pelajari lagi tentang apa itu ilmu, niscaya kalian akan paham. Apakah layak seorang murid berdiri sebelum ustadz/gurunya?!
Saudaraku, setiap orang harus memahami bahwa ilmu itu ada wibawanya. Jangan pernah kalian hilangkan wibawa ilmu!
Saudaraku, kita tidak tahu siapa yang lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Jangan kalian mengira bahwa saya yang duduk di kursi ini (menyampaikan pengajian) lebih tinggi derajatnya dibanding kalian! Boleh jadi di majelis ini ada orang yang beradab dalam menuntut ilmu, hatinya ikhlas karena Allah, ia ingin kehadirannya di sini menjadikan dirinya lebih dekat dengan Allah, sehingga dengan itu semua membuat derajatnya lebih tinggi di sisi Allah daripada kita semua. Dan bukankah tujuan menuntut ilmu itu untuk meraih ridho Allah? Bukankah kita menginginkan ilmu yang bermanfaat?
Saudaraku, ilmu itu bukan untuk mencari ijazah, kedudukan, pangkat, kekuasaan, atau lebih unggul dari orang lain. Seharusnya kita berpikir bagaimana ilmu ini bisa bermanfaat untuk kita dan orang lain. Hari ini kita duduk di majelis ini beberapa jam lamanya, maka orang beruntung di sini adalah orang yang waktunya dicatat dalam lembaran kebaikannya, sedangkan orang merugi adalah orang yang waktunya dicatat dalam lembaran keburukannya. Seseorang tidak dicatat dalam lembaran kebaikannya kecuali ia menyelesaikan majelis ini sebagaimana yang Allah cintai. Allah tidak suka ketika ada yang keluar dari majelis ilmu duluan. Allah tidak suka melihat kita berpecah-belah. Sekarang kita lihat, setiap orang ingin keluar dengan alasannya masing-masing, lalu ia tinggalkan kajian ini yang merupakan ibadah kepada Allah.
Saudaraku, tujuan menjaga adab ini bukan agar kita mulia di hadapan manusia! Kita hanya ingin mulia di sisi Allah. Kita tidak butuh banyaknya orang yang hadir dalam majelis ini, kita tidak butuh kajian ini diterima dan didengar, kita hanya ingin menyampaikan agama Allah 'azza wajalla. Dan kalian yang duduk di sini harus mempelajari ilmu sebagaimana mestinya. Apakah kalian merasa bahwa lorong kampus dan ruangan kelas lebih mulia daripada Masjid Nabawi? Mahasiswa yang sedang ada jam kuliah tidak akan keluar dari kelas sebelum dosen keluar. Bahkan ia tidak bisa masuk kelas jika terlambat, karena dilarang oleh dosennya. Maka apakah pantas ilmu ini direndahkan & diremehkan?! Apakah pantas kita acuh-tak acuh saat kajian?! Tidak pantas saudaraku. Kita harus maksimal saat hadir di pengajian. Kita bermohon kepada Allah 'azza wajalla agar memperbaiki keadaan kita lahir & batin."
Pulau Luas, 13 Jumada Tsaniyah 1444 H.
โก ใ ค โใ ค ใ คโ โฒ
หกแถฆแตแต แถแตแตแตแตโฟแต หขแตแตแต หขสฐแตสณแต
https://www.tg-me.com/sahabatmuhajirun/1395
@sahabatmuhajirun
Suatu ketika, saat Syaikh Shaleh al-'Ushaimi selesai menyampaikan pengajian rutinnya di Masjid Nabawi, sebelum pengajian ditutup beliau melihat sebagian muridnya berdiri hendak meninggalkan tempat kajian, lalu beliau berkata:
"Sesungguhnya ilmu itu bukan hanya sekedar mendengar! Coba pelajari lagi tentang apa itu ilmu, niscaya kalian akan paham. Apakah layak seorang murid berdiri sebelum ustadz/gurunya?!
Saudaraku, setiap orang harus memahami bahwa ilmu itu ada wibawanya. Jangan pernah kalian hilangkan wibawa ilmu!
Saudaraku, kita tidak tahu siapa yang lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Jangan kalian mengira bahwa saya yang duduk di kursi ini (menyampaikan pengajian) lebih tinggi derajatnya dibanding kalian! Boleh jadi di majelis ini ada orang yang beradab dalam menuntut ilmu, hatinya ikhlas karena Allah, ia ingin kehadirannya di sini menjadikan dirinya lebih dekat dengan Allah, sehingga dengan itu semua membuat derajatnya lebih tinggi di sisi Allah daripada kita semua. Dan bukankah tujuan menuntut ilmu itu untuk meraih ridho Allah? Bukankah kita menginginkan ilmu yang bermanfaat?
Saudaraku, ilmu itu bukan untuk mencari ijazah, kedudukan, pangkat, kekuasaan, atau lebih unggul dari orang lain. Seharusnya kita berpikir bagaimana ilmu ini bisa bermanfaat untuk kita dan orang lain. Hari ini kita duduk di majelis ini beberapa jam lamanya, maka orang beruntung di sini adalah orang yang waktunya dicatat dalam lembaran kebaikannya, sedangkan orang merugi adalah orang yang waktunya dicatat dalam lembaran keburukannya. Seseorang tidak dicatat dalam lembaran kebaikannya kecuali ia menyelesaikan majelis ini sebagaimana yang Allah cintai. Allah tidak suka ketika ada yang keluar dari majelis ilmu duluan. Allah tidak suka melihat kita berpecah-belah. Sekarang kita lihat, setiap orang ingin keluar dengan alasannya masing-masing, lalu ia tinggalkan kajian ini yang merupakan ibadah kepada Allah.
Saudaraku, tujuan menjaga adab ini bukan agar kita mulia di hadapan manusia! Kita hanya ingin mulia di sisi Allah. Kita tidak butuh banyaknya orang yang hadir dalam majelis ini, kita tidak butuh kajian ini diterima dan didengar, kita hanya ingin menyampaikan agama Allah 'azza wajalla. Dan kalian yang duduk di sini harus mempelajari ilmu sebagaimana mestinya. Apakah kalian merasa bahwa lorong kampus dan ruangan kelas lebih mulia daripada Masjid Nabawi? Mahasiswa yang sedang ada jam kuliah tidak akan keluar dari kelas sebelum dosen keluar. Bahkan ia tidak bisa masuk kelas jika terlambat, karena dilarang oleh dosennya. Maka apakah pantas ilmu ini direndahkan & diremehkan?! Apakah pantas kita acuh-tak acuh saat kajian?! Tidak pantas saudaraku. Kita harus maksimal saat hadir di pengajian. Kita bermohon kepada Allah 'azza wajalla agar memperbaiki keadaan kita lahir & batin."
Pulau Luas, 13 Jumada Tsaniyah 1444 H.
โก ใ ค โใ ค ใ คโ โฒ
หกแถฆแตแต แถแตแตแตแตโฟแต หขแตแตแต หขสฐแตสณแต
https://www.tg-me.com/sahabatmuhajirun/1395
๐1
Cara Produktif Menghasilkan Karya Ilmiah
Intinya adalah mengurangi beban-beban tugas berat, berikut tips dan trik yang mungkin bisa membantu:
1. Ganti hobi membuat agenda dengan eksekusi. Tekanan pikiran akibat tugas menumpuk akan memberi dampak negatif, maka cobalah untuk melepaskannya sesegera mungkin.
2. Ubah proyek menulis buku-buku tebal menjadi artikel-artikel ringan.
3. Pindah dari target mengumpulkan seluruh data ke arah contoh-contoh permisalan, selama tujuan yang diinginkan tercapai, meski berhasil mengumpulkan seluruh materi itu memuaskan.
4. Tinggalkan beberapa proyek yang masih bisa dikerjakan di lain waktu atau berikan saran kepada orang lain untuk mengawali eksekusinya. Lalu kerjakan proyek yang paling penting dan berguna.
5. Kerjakan proyek yang lebih mudah dan cepat dicapai atau diselesaikan. Buat sederhana dan lipat proses jika memungkinkan.
6. Libatkan orang lain dalam mengerjakan proyek tertentu. Minta bantuan mereka untuk melakukan beberapa pekerjaan, seperti mencari referensi, survey data, koreksi awal, dan sebagainya.
7. Berhenti menjadi perfeksionis dalam bekerja. Kesempurnaan tidak akan dicapai oleh manusia yang banyak kekurangan. Jadi singkirkan tuntutan tersebut dari pikiran dan buatlah rileks.
8. Jangan memulai proyek baru, kecuali target yang sudah dibuat telah tercapai. Jangan menulis todo list kecuali sangat penting dan bermanfaat.
9. Kurangi interaksi dengan medsos dan apapun yang mengganggu konsentrasi.
10. Jangan menjanjikan apapun kepada siapapun. Mohonlah pertolongan dari Allah Ta'ala.
Fida' Munadzir Abdul Lathif
Intinya adalah mengurangi beban-beban tugas berat, berikut tips dan trik yang mungkin bisa membantu:
1. Ganti hobi membuat agenda dengan eksekusi. Tekanan pikiran akibat tugas menumpuk akan memberi dampak negatif, maka cobalah untuk melepaskannya sesegera mungkin.
2. Ubah proyek menulis buku-buku tebal menjadi artikel-artikel ringan.
3. Pindah dari target mengumpulkan seluruh data ke arah contoh-contoh permisalan, selama tujuan yang diinginkan tercapai, meski berhasil mengumpulkan seluruh materi itu memuaskan.
4. Tinggalkan beberapa proyek yang masih bisa dikerjakan di lain waktu atau berikan saran kepada orang lain untuk mengawali eksekusinya. Lalu kerjakan proyek yang paling penting dan berguna.
5. Kerjakan proyek yang lebih mudah dan cepat dicapai atau diselesaikan. Buat sederhana dan lipat proses jika memungkinkan.
6. Libatkan orang lain dalam mengerjakan proyek tertentu. Minta bantuan mereka untuk melakukan beberapa pekerjaan, seperti mencari referensi, survey data, koreksi awal, dan sebagainya.
7. Berhenti menjadi perfeksionis dalam bekerja. Kesempurnaan tidak akan dicapai oleh manusia yang banyak kekurangan. Jadi singkirkan tuntutan tersebut dari pikiran dan buatlah rileks.
8. Jangan memulai proyek baru, kecuali target yang sudah dibuat telah tercapai. Jangan menulis todo list kecuali sangat penting dan bermanfaat.
9. Kurangi interaksi dengan medsos dan apapun yang mengganggu konsentrasi.
10. Jangan menjanjikan apapun kepada siapapun. Mohonlah pertolongan dari Allah Ta'ala.
Fida' Munadzir Abdul Lathif
๐๐ธ๐ ๐ง๐ถ๐ฑ๐ฎ๐ธ ๐ง๐ฎ๐ต๐
Seringkali ketika seseorang yang di alimkan atau di ustadz-kan di sebuah kampung, ketika ditanya oleh masyarakat dan dia tidak mengetahui permasalahan tersebut, dia malu untuk mengatakan "๐ข๐ฌ๐ถ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ"
Padahal pada hakikatnya ketika seorang alim mengatakan tidak tahu tidaklah menurunkan derajatnya, bahkan ini menunjukkan kesempurnaan akal dan ma'rifatnya.
Bukankah malaikat itu lebih banyak adab dan ilmunya daripada kita, dan dia tidak malu untuk mengatakan:
"๐๐ข๐ฉ๐ข ๐ด๐ถ๐ค๐ช ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ (๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ), ๐ต๐ช๐ข๐ฅ๐ข ๐ช๐ญ๐ฎ๐ถ ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฅ๐ช๐ณ๐ช ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ช ๐ด๐ฆ๐ญ๐ข๐ช๐ฏ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ ๐ข๐ซ๐ข๐ณ๐ฌ๐ข๐ฏ"
Perhatikanlah adab seseorang yang kita jadikan panutan, Rasulullah, sebagaimana yang dikatakan oleh ahli ilmu:
ูู ุจูุง ุฃุฏุฑู ุฃุฌุงุจ ุงูู ุตุทูู # ุญุชู ุฃุชุงู ุงููุญู ูุฅูุง ูููุง
"๐๐ฆ๐ณ๐ข๐ฑ๐ข ๐ฌ๐ข๐ญ๐ช ๐๐ข๐ด๐ถ๐ญ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ซ๐ข๐ธ๐ข๐ฃ '๐ข๐ฌ๐ถ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ' ๐ด๐ข๐ฎ๐ฑ๐ข๐ช ๐ธ๐ข๐ฉ๐บ๐ถ ๐ฅ๐ข๐ต๐ข๐ฏ๐จ ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข๐ฏ๐บ๐ข. ๐๐ข๐ญ๐ข๐ถ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ข๐ฅ๐ข ๐ธ๐ข๐ฉ๐บ๐ถ, ๐ฎ๐ข๐ฌ๐ข ๐ฃ๐ฆ๐ญ๐ช๐ข๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ช๐ญ๐ช๐ฉ ๐ฅ๐ช๐ข๐ฎ"
Dan dalam hal ini, Imam Nawawi di dalam kitabnya ๐ข๐ญ ๐ฎ๐ข๐ซ๐ฎ๐ถ menyebutkan beberapa keutamaan seorang alim mengatakan tidak tahu:
ููููููุนูููู ู ุฃูููู ู ูุนูุชูููุฏู ุงููู ูุญููููููููู ุฃูููู ูููููู ุงููุนูุงููู ู ููุง ุฃูุฏูุฑูู ููุง ููุถูุนู ู ูููุฒูููุชููู ุจููู ูููู ุฏูููููู ุนูููู ุนูุธูู ู ู ูุญูููููู ููุชูููููุงูู ููููู ูุงูู ู ูุนูุฑูููุชููู ููุฃูููู ุงููู ูุชูู ูููููู ููุง ููุถูุฑูููู ุนูุฏูู ู ู ูุนูุฑูููุชููู ู ูุณูุงุฆููู ู ูุนูุฏููุฏูุฉู ุจููู ููุณูุชูุฏูููู ุจููููููููู ููุง ุฃูุฏูุฑูู ุนูููู ุชูููููุงูู ููุฃูููููู ููุง ููุฌูุงุฒููู ููู ููุชูููุงูู.
ููุฅููููู ูุง ููู ูุชูููุนู ู ููู ููุง ุฃูุฏูุฑูู ู ููู ููููู ุนูููู ููู ููููุตูุฑูุชู ู ูุนูุฑูููุชููู ููุถูุนูููุชู
[ุงููููู ,ุงูู ุฌู ูุน ุดุฑุญ ุงูู ูุฐุจ ,1/34]
"๐๐ฆ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ๐ช๐ญ๐ข๐ฉ ๐ด๐ฆ๐ด๐ถ๐ฏ๐จ๐จ๐ถ๐ฉ๐ฏ๐บ๐ข ๐ฑ๐ณ๐ช๐ฏ๐ด๐ช๐ฑ ๐ถ๐ญ๐ข๐ฎ๐ข ๐ฎ๐ข๐ฉ๐ข๐จ๐ช๐จ๐ช๐ฏ ๐ฃ๐ข๐ฉ๐ธ๐ข ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ฌ๐ข๐ต๐ข๐ข๐ฏ ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ข๐ญ๐ช๐ฎ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ฌ๐ข๐ต๐ข: '๐ข๐ฌ๐ถ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ' ๐ฉ๐ข๐ญ ๐ช๐ต๐ถ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ถ๐ณ๐ถ๐ฏ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ฆ๐ณ๐ข๐ซ๐ข๐ต๐ฏ๐บ๐ข. ๐๐ข๐ฉ๐ฌ๐ข๐ฏ, ๐ฉ๐ข๐ญ ๐ช๐ต๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ถ๐ฏ๐ซ๐ถ๐ฌ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ข๐จ๐ถ๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ๐ฏ๐บ๐ข, ๐ฌ๐ฆ๐ต๐ข๐ฌ๐ธ๐ข๐ข๐ฏ๐ฏ๐บ๐ข ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ด๐ฆ๐ฎ๐ฑ๐ถ๐ณ๐ฏ๐ข๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ข'๐ณ๐ช๐ง๐ข๐ต๐ฏ๐บ๐ข, ๐ฌ๐ข๐ณ๐ฆ๐ฏ๐ข ๐ฌ๐ฆ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ๐ข๐ฏ ๐ด๐ฆ๐ด๐ฆ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฑ๐ข๐ฌ๐ข๐ณ ๐ช๐ญ๐ฎ๐ถ ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ด๐ฐ๐ข๐ญ๐ข๐ฏ-๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ด๐ฐ๐ข๐ญ๐ข๐ฏ ๐ต๐ฆ๐ณ๐ต๐ฆ๐ฏ๐ต๐ถ ๐ฃ๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ถ๐ฑ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฉ๐ข๐ญ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ถ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ๐ช ๐ฃ๐ฐ๐ฃ๐ฐ๐ต ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฌ๐ข๐ณ๐ข๐ฏ๐ฏ๐บ๐ข. ๐๐ข๐ฉ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ฌ๐ข๐ต๐ข๐ข๐ฏ, '๐ข๐ฌ๐ถ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ', ๐ฅ๐ข๐ฑ๐ข๐ต ๐ฅ๐ช๐ด๐ช๐ฎ๐ฑ๐ถ๐ญ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฉ๐ข๐ฉ๐ธ๐ข ๐ฅ๐ช๐ข ๐ข๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ต๐ข๐ฌ๐ธ๐ข ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ด๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ข๐ณ๐ข๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐ง๐ข๐ต๐ธ๐ข๐ฏ๐บ๐ข.
๐๐ข๐ฏ ๐ด๐ฆ๐ด๐ถ๐ฏ๐จ๐จ๐ถ๐ฉ๐ฏ๐บ๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ค๐ฆ๐จ๐ข๐ฉ ๐ด๐ฆ๐ด๐ฆ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ถ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฌ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ต๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ ๐ช๐ต๐ถ ๐ช๐ข๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ด๐ฆ๐ฅ๐ช๐ฌ๐ช๐ต ๐ช๐ญ๐ฎ๐ถ๐ฏ๐บ๐ข ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ญ๐ฆ๐ฎ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ข๐ฌ๐ณ๐ช๐ง๐ข๐ต๐ฏ๐บ๐ข"
Jadi, bagi kamu seorang ustadz, da'i, atau pendidik, jangan malu yaaa dengan istilah "๐ข๐ฌ๐ถ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ".
@pecintailmu (Ibnu Ali al-Indragiri)
โก ใ ค โใ ค ใ คโ โฒ
หกแถฆแตแต แถแตแตแตแตโฟแต หขแตแตแต หขสฐแตสณแต
https://www.tg-me.com/tafaqquh_fiddin
Seringkali ketika seseorang yang di alimkan atau di ustadz-kan di sebuah kampung, ketika ditanya oleh masyarakat dan dia tidak mengetahui permasalahan tersebut, dia malu untuk mengatakan "๐ข๐ฌ๐ถ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ"
Padahal pada hakikatnya ketika seorang alim mengatakan tidak tahu tidaklah menurunkan derajatnya, bahkan ini menunjukkan kesempurnaan akal dan ma'rifatnya.
Bukankah malaikat itu lebih banyak adab dan ilmunya daripada kita, dan dia tidak malu untuk mengatakan:
"๐๐ข๐ฉ๐ข ๐ด๐ถ๐ค๐ช ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ (๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ), ๐ต๐ช๐ข๐ฅ๐ข ๐ช๐ญ๐ฎ๐ถ ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฅ๐ช๐ณ๐ช ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ช ๐ด๐ฆ๐ญ๐ข๐ช๐ฏ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ ๐ข๐ซ๐ข๐ณ๐ฌ๐ข๐ฏ"
Perhatikanlah adab seseorang yang kita jadikan panutan, Rasulullah, sebagaimana yang dikatakan oleh ahli ilmu:
ูู ุจูุง ุฃุฏุฑู ุฃุฌุงุจ ุงูู ุตุทูู # ุญุชู ุฃุชุงู ุงููุญู ูุฅูุง ูููุง
"๐๐ฆ๐ณ๐ข๐ฑ๐ข ๐ฌ๐ข๐ญ๐ช ๐๐ข๐ด๐ถ๐ญ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ซ๐ข๐ธ๐ข๐ฃ '๐ข๐ฌ๐ถ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ' ๐ด๐ข๐ฎ๐ฑ๐ข๐ช ๐ธ๐ข๐ฉ๐บ๐ถ ๐ฅ๐ข๐ต๐ข๐ฏ๐จ ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข๐ฏ๐บ๐ข. ๐๐ข๐ญ๐ข๐ถ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ข๐ฅ๐ข ๐ธ๐ข๐ฉ๐บ๐ถ, ๐ฎ๐ข๐ฌ๐ข ๐ฃ๐ฆ๐ญ๐ช๐ข๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ช๐ญ๐ช๐ฉ ๐ฅ๐ช๐ข๐ฎ"
Dan dalam hal ini, Imam Nawawi di dalam kitabnya ๐ข๐ญ ๐ฎ๐ข๐ซ๐ฎ๐ถ menyebutkan beberapa keutamaan seorang alim mengatakan tidak tahu:
ููููููุนูููู ู ุฃูููู ู ูุนูุชูููุฏู ุงููู ูุญููููููููู ุฃูููู ูููููู ุงููุนูุงููู ู ููุง ุฃูุฏูุฑูู ููุง ููุถูุนู ู ูููุฒูููุชููู ุจููู ูููู ุฏูููููู ุนูููู ุนูุธูู ู ู ูุญูููููู ููุชูููููุงูู ููููู ูุงูู ู ูุนูุฑูููุชููู ููุฃูููู ุงููู ูุชูู ูููููู ููุง ููุถูุฑูููู ุนูุฏูู ู ู ูุนูุฑูููุชููู ู ูุณูุงุฆููู ู ูุนูุฏููุฏูุฉู ุจููู ููุณูุชูุฏูููู ุจููููููููู ููุง ุฃูุฏูุฑูู ุนูููู ุชูููููุงูู ููุฃูููููู ููุง ููุฌูุงุฒููู ููู ููุชูููุงูู.
ููุฅููููู ูุง ููู ูุชูููุนู ู ููู ููุง ุฃูุฏูุฑูู ู ููู ููููู ุนูููู ููู ููููุตูุฑูุชู ู ูุนูุฑูููุชููู ููุถูุนูููุชู
[ุงููููู ,ุงูู ุฌู ูุน ุดุฑุญ ุงูู ูุฐุจ ,1/34]
"๐๐ฆ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ๐ช๐ญ๐ข๐ฉ ๐ด๐ฆ๐ด๐ถ๐ฏ๐จ๐จ๐ถ๐ฉ๐ฏ๐บ๐ข ๐ฑ๐ณ๐ช๐ฏ๐ด๐ช๐ฑ ๐ถ๐ญ๐ข๐ฎ๐ข ๐ฎ๐ข๐ฉ๐ข๐จ๐ช๐จ๐ช๐ฏ ๐ฃ๐ข๐ฉ๐ธ๐ข ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ฌ๐ข๐ต๐ข๐ข๐ฏ ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ข๐ญ๐ช๐ฎ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ฌ๐ข๐ต๐ข: '๐ข๐ฌ๐ถ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ' ๐ฉ๐ข๐ญ ๐ช๐ต๐ถ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ถ๐ณ๐ถ๐ฏ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ฆ๐ณ๐ข๐ซ๐ข๐ต๐ฏ๐บ๐ข. ๐๐ข๐ฉ๐ฌ๐ข๐ฏ, ๐ฉ๐ข๐ญ ๐ช๐ต๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ถ๐ฏ๐ซ๐ถ๐ฌ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ข๐จ๐ถ๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ๐ฏ๐บ๐ข, ๐ฌ๐ฆ๐ต๐ข๐ฌ๐ธ๐ข๐ข๐ฏ๐ฏ๐บ๐ข ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ด๐ฆ๐ฎ๐ฑ๐ถ๐ณ๐ฏ๐ข๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ข'๐ณ๐ช๐ง๐ข๐ต๐ฏ๐บ๐ข, ๐ฌ๐ข๐ณ๐ฆ๐ฏ๐ข ๐ฌ๐ฆ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ๐ข๐ฏ ๐ด๐ฆ๐ด๐ฆ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฑ๐ข๐ฌ๐ข๐ณ ๐ช๐ญ๐ฎ๐ถ ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ด๐ฐ๐ข๐ญ๐ข๐ฏ-๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ด๐ฐ๐ข๐ญ๐ข๐ฏ ๐ต๐ฆ๐ณ๐ต๐ฆ๐ฏ๐ต๐ถ ๐ฃ๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ถ๐ฑ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฉ๐ข๐ญ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ถ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ๐ช ๐ฃ๐ฐ๐ฃ๐ฐ๐ต ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฌ๐ข๐ณ๐ข๐ฏ๐ฏ๐บ๐ข. ๐๐ข๐ฉ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ฌ๐ข๐ต๐ข๐ข๐ฏ, '๐ข๐ฌ๐ถ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ', ๐ฅ๐ข๐ฑ๐ข๐ต ๐ฅ๐ช๐ด๐ช๐ฎ๐ฑ๐ถ๐ญ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฉ๐ข๐ฉ๐ธ๐ข ๐ฅ๐ช๐ข ๐ข๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ต๐ข๐ฌ๐ธ๐ข ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ด๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ข๐ณ๐ข๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐ง๐ข๐ต๐ธ๐ข๐ฏ๐บ๐ข.
๐๐ข๐ฏ ๐ด๐ฆ๐ด๐ถ๐ฏ๐จ๐จ๐ถ๐ฉ๐ฏ๐บ๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ค๐ฆ๐จ๐ข๐ฉ ๐ด๐ฆ๐ด๐ฆ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ถ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฌ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ต๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ ๐ช๐ต๐ถ ๐ช๐ข๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ด๐ฆ๐ฅ๐ช๐ฌ๐ช๐ต ๐ช๐ญ๐ฎ๐ถ๐ฏ๐บ๐ข ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ญ๐ฆ๐ฎ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ข๐ฌ๐ณ๐ช๐ง๐ข๐ต๐ฏ๐บ๐ข"
Jadi, bagi kamu seorang ustadz, da'i, atau pendidik, jangan malu yaaa dengan istilah "๐ข๐ฌ๐ถ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ต๐ข๐ฉ๐ถ".
@pecintailmu (Ibnu Ali al-Indragiri)
โก ใ ค โใ ค ใ คโ โฒ
หกแถฆแตแต แถแตแตแตแตโฟแต หขแตแตแต หขสฐแตสณแต
https://www.tg-me.com/tafaqquh_fiddin
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
#Pengingat
#Serba-serbibulanSyaban
Barang siapa yang mempunyai tanggungan puasa dari Ramadhan yang lalu, maka hendaklah menyegerakan puasanya sebelum masuk bulan Ramadhan tahun ini.
Karena bagi barangsiapa yang tidak melunasi tanggungan puasa sementara ia mampu (untuk melunasinya) sampai masuk bulan Ramadhan yang baru, maka baginya:
โข Berdosa
โข Wajib Mengqadha puasa, serta
โข Wajib bayar fidyah 1 mud -600 gr- @hari
Adapun yang tidak mampu untuk melunasi tanggungan puasa masih ada udzur darinya, seperti sakit, hamil dan menyusui, maka cukup baginya melunasi hutang puasa saja...
ุงูููู ุจูุบูุง ุฑู ุถุงู ๐คฒ๐ผ
@pencintailmu - Ibnu Ali al-Indragiri
www.tg-me.com/tafaqquh_fiddin
#Serba-serbibulanSyaban
Barang siapa yang mempunyai tanggungan puasa dari Ramadhan yang lalu, maka hendaklah menyegerakan puasanya sebelum masuk bulan Ramadhan tahun ini.
Karena bagi barangsiapa yang tidak melunasi tanggungan puasa sementara ia mampu (untuk melunasinya) sampai masuk bulan Ramadhan yang baru, maka baginya:
โข Berdosa
โข Wajib Mengqadha puasa, serta
โข Wajib bayar fidyah 1 mud -600 gr- @hari
Adapun yang tidak mampu untuk melunasi tanggungan puasa masih ada udzur darinya, seperti sakit, hamil dan menyusui, maka cukup baginya melunasi hutang puasa saja...
ุงูููู ุจูุบูุง ุฑู ุถุงู ๐คฒ๐ผ
@pencintailmu - Ibnu Ali al-Indragiri
www.tg-me.com/tafaqquh_fiddin
๐3
๐ ๐ฎ๐ฐ๐ฎ๐บ-๐บ๐ฎ๐ฐ๐ฎ๐บ ๐ฏ๐ฒ๐ป๐๐๐ธ ๐ฆ๐๐๐ธ๐๐ฟ
Bentuk syukur dapat diekspresikan dengan ๐ก๐๐ญ๐ข, ๐ฉ๐๐ซ๐ค๐๐ญ๐๐๐ง, ๐๐๐ง ๐ฉ๐๐ซ๐๐ฎ๐๐ญ๐๐ง.
โข Ada pun bersyukur dengan ๐ก๐๐ญ๐ข yaitu ๐ฆ๐๐ง๐ ๐๐ญ๐๐ก๐ฎ๐ข ๐๐๐ง ๐ฆ๐๐ง๐ ๐๐ค๐ฎ๐ข
๐๐๐ก๐ฐ๐ ๐ฌ๐๐ฅ๐ฎ๐ซ๐ฎ๐ก ๐ง๐ข๐ค๐ฆ๐๐ญ ๐๐๐๐ฅ๐๐ก ๐๐ง๐ฎ๐ ๐๐ซ๐๐ก ๐๐๐ซ๐ข ๐๐ฅ๐ฅ๐๐ก. Allah ๏ทป berfirman,
ูู ุง ุจูููู ู ู ููู ููุนูู ูุฉู ูู ู ุงููู
"๐๐ข๐ฏ ๐ข๐ฑ๐ข ๐ด๐ข๐ซ๐ข ๐ฏ๐ช๐ฌ๐ฎ๐ข๐ต ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ช. ๐๐ข๐ฌ๐ข ๐ฅ๐ข๐ณ๐ช ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ-๐ญ๐ข๐ฉ (๐ฅ๐ข๐ต๐ข๐ฏ๐จ๐ฏ๐บ๐ข)" (QS. ๐๐ฏ-๐๐ข๐ฉ๐ญ: 53)
Dan firman Allah di ayat yang lain.
ูุฅู ุชุนุฏูุง ูุนู ุช ุงููู ูุง ุชุญุตููุง
"๐๐ข๐ฏ ๐ซ๐ช๐ฌ๐ข ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฉ๐ช๐ต๐ถ๐ฏ๐จ ๐ฉ๐ช๐ต๐ถ๐ฏ๐จ ๐ฏ๐ช๐ฌ๐ฎ๐ข๐ต ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฏ๐ช๐ด๐ค๐ข๐บ๐ข ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ฅ๐ข๐ฑ๐ข๐ต ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ฆ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ซ๐ถ๐ฎ๐ญ๐ข๐ฉ๐ฏ๐บ๐ข" (QS. Ibrahim: 14).
โข Bersyukur dengan ๐ฉ๐๐ซ๐ค๐๐ญ๐๐๐ง yaitu ๐ฆ๐๐ฆ๐ฉ๐๐ซ๐๐๐ง๐ฒ๐๐ค ๐ฉ๐ฎ๐ฃ๐ข๐๐ง ๐ค๐๐ฉ๐๐๐ ๐๐ฅ๐ฅ๐๐ก ๏ทป ๐ฌ๐๐ซ๐ญ๐ ๐ฆ๐๐ง๐๐๐ซ๐ข๐ญ๐๐ค๐๐ง ๐ค๐๐ง๐ข๐ค๐ฆ๐๐ญ๐๐ง ๐ฒ๐๐ง๐ ๐๐ข๐๐๐ซ๐ข๐ค๐๐ง ๐ค๐๐ฉ๐๐๐๐ง๐ฒ๐.
Dalam hadits "๐๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ด๐ฆ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฉ๐ข๐ฎ๐ฃ๐ข ๐ฅ๐ช๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช ๐ฌ๐ฆ๐ฏ๐ช๐ฌ๐ฎ๐ข๐ต๐ข๐ฏ ๐ฐ๐ญ๐ฆ๐ฉ ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ
๐๐ข๐ญ๐ถ ๐ฅ๐ช๐ข ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ถ๐ค๐ข๐ฑ ุงูุญู ุฏ ููู ๐ฌ๐ฆ๐ค๐ถ๐ข๐ญ๐ช ๐ฅ๐ช๐ข ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ถ๐ฏ๐ข๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ณ๐ข๐ด๐ข ๐ด๐บ๐ถ๐ฌ๐ถ๐ณ๐ฏ๐บ๐ข"
โข Bersyukur dengan ๐๐ง๐ ๐ ๐จ๐ญ๐ ๐๐๐๐๐ง๐ง๐ฒ๐ yaitu ๐ฆ๐๐ง๐ ๐๐ซ๐๐ก๐ค๐๐ง ๐ฌ๐๐ฅ๐ฎ๐ซ๐ฎ๐ก ๐๐ง๐ ๐ ๐จ๐ญ๐ ๐๐๐๐๐ง๐ง๐ฒ๐ ๐ฎ๐ง๐ญ๐ฎ๐ค ๐๐๐ซ๐๐ฎ๐๐ญ ๐ค๐๐ญ๐๐๐ญ๐๐ง ๐ค๐๐ฉ๐๐๐ ๐๐ฅ๐ฅ๐๐ก ๐๐๐ง ๐ฆ๐๐ง๐ ๐ ๐ฎ๐ง๐๐ค๐๐ง ๐๐ง๐ ๐ ๐จ๐ญ๐ ๐๐๐๐๐ง ๐ญ๐๐ซ๐ฌ๐๐๐ฎ๐ญ ๐ฎ๐ง๐ญ๐ฎ๐ค ๐ฌ๐๐ฌ๐ฎ๐๐ญ๐ฎ ๐ฒ๐๐ง๐ ๐๐ข ๐ซ๐ข๐๐ก๐๐ข ๐จ๐ฅ๐๐ก ๐๐ฅ๐ฅ๐๐ก. Allah ๏ทป berfirman:
ุงุนูู ููููุง ุกูุงูู ุฏูุงููุฏู ุดูููุฑูุง
"๐๐ฆ๐ณ๐ข๐ฎ๐ข๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฉ๐ข๐ช ๐ฌ๐ฆ๐ญ๐ถ๐ข๐ณ๐จ๐ข ๐๐ข๐ถ๐ฅ ๐ถ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฌ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ด๐บ๐ถ๐ฌ๐ถ๐ณ (๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ)" (QS As Saba 13)
๐๐๐๐๐ฎ๐๐ฉ๐ช๐ฉ๐ ๐๐๐๐ก๐๐๐๐ฃ: 153
๐ ๐๐๐ฌ๐๐๐ ๐๐ช๐ ๐๐ฉ๐๐ง๐ค๐
@PencintaIlmu (Ibnu Ali al-Indragiri)
Bentuk syukur dapat diekspresikan dengan ๐ก๐๐ญ๐ข, ๐ฉ๐๐ซ๐ค๐๐ญ๐๐๐ง, ๐๐๐ง ๐ฉ๐๐ซ๐๐ฎ๐๐ญ๐๐ง.
โข Ada pun bersyukur dengan ๐ก๐๐ญ๐ข yaitu ๐ฆ๐๐ง๐ ๐๐ญ๐๐ก๐ฎ๐ข ๐๐๐ง ๐ฆ๐๐ง๐ ๐๐ค๐ฎ๐ข
๐๐๐ก๐ฐ๐ ๐ฌ๐๐ฅ๐ฎ๐ซ๐ฎ๐ก ๐ง๐ข๐ค๐ฆ๐๐ญ ๐๐๐๐ฅ๐๐ก ๐๐ง๐ฎ๐ ๐๐ซ๐๐ก ๐๐๐ซ๐ข ๐๐ฅ๐ฅ๐๐ก. Allah ๏ทป berfirman,
ูู ุง ุจูููู ู ู ููู ููุนูู ูุฉู ูู ู ุงููู
"๐๐ข๐ฏ ๐ข๐ฑ๐ข ๐ด๐ข๐ซ๐ข ๐ฏ๐ช๐ฌ๐ฎ๐ข๐ต ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ช. ๐๐ข๐ฌ๐ข ๐ฅ๐ข๐ณ๐ช ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ-๐ญ๐ข๐ฉ (๐ฅ๐ข๐ต๐ข๐ฏ๐จ๐ฏ๐บ๐ข)" (QS. ๐๐ฏ-๐๐ข๐ฉ๐ญ: 53)
Dan firman Allah di ayat yang lain.
ูุฅู ุชุนุฏูุง ูุนู ุช ุงููู ูุง ุชุญุตููุง
"๐๐ข๐ฏ ๐ซ๐ช๐ฌ๐ข ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฉ๐ช๐ต๐ถ๐ฏ๐จ ๐ฉ๐ช๐ต๐ถ๐ฏ๐จ ๐ฏ๐ช๐ฌ๐ฎ๐ข๐ต ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฏ๐ช๐ด๐ค๐ข๐บ๐ข ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ ๐ต๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ ๐ฅ๐ข๐ฑ๐ข๐ต ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ฆ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ซ๐ถ๐ฎ๐ญ๐ข๐ฉ๐ฏ๐บ๐ข" (QS. Ibrahim: 14).
โข Bersyukur dengan ๐ฉ๐๐ซ๐ค๐๐ญ๐๐๐ง yaitu ๐ฆ๐๐ฆ๐ฉ๐๐ซ๐๐๐ง๐ฒ๐๐ค ๐ฉ๐ฎ๐ฃ๐ข๐๐ง ๐ค๐๐ฉ๐๐๐ ๐๐ฅ๐ฅ๐๐ก ๏ทป ๐ฌ๐๐ซ๐ญ๐ ๐ฆ๐๐ง๐๐๐ซ๐ข๐ญ๐๐ค๐๐ง ๐ค๐๐ง๐ข๐ค๐ฆ๐๐ญ๐๐ง ๐ฒ๐๐ง๐ ๐๐ข๐๐๐ซ๐ข๐ค๐๐ง ๐ค๐๐ฉ๐๐๐๐ง๐ฒ๐.
Dalam hadits "๐๐ช๐ฅ๐ข๐ฌ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ด๐ฆ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฉ๐ข๐ฎ๐ฃ๐ข ๐ฅ๐ช๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช ๐ฌ๐ฆ๐ฏ๐ช๐ฌ๐ฎ๐ข๐ต๐ข๐ฏ ๐ฐ๐ญ๐ฆ๐ฉ ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ
๐๐ข๐ญ๐ถ ๐ฅ๐ช๐ข ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ถ๐ค๐ข๐ฑ ุงูุญู ุฏ ููู ๐ฌ๐ฆ๐ค๐ถ๐ข๐ญ๐ช ๐ฅ๐ช๐ข ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ถ๐ฏ๐ข๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ณ๐ข๐ด๐ข ๐ด๐บ๐ถ๐ฌ๐ถ๐ณ๐ฏ๐บ๐ข"
โข Bersyukur dengan ๐๐ง๐ ๐ ๐จ๐ญ๐ ๐๐๐๐๐ง๐ง๐ฒ๐ yaitu ๐ฆ๐๐ง๐ ๐๐ซ๐๐ก๐ค๐๐ง ๐ฌ๐๐ฅ๐ฎ๐ซ๐ฎ๐ก ๐๐ง๐ ๐ ๐จ๐ญ๐ ๐๐๐๐๐ง๐ง๐ฒ๐ ๐ฎ๐ง๐ญ๐ฎ๐ค ๐๐๐ซ๐๐ฎ๐๐ญ ๐ค๐๐ญ๐๐๐ญ๐๐ง ๐ค๐๐ฉ๐๐๐ ๐๐ฅ๐ฅ๐๐ก ๐๐๐ง ๐ฆ๐๐ง๐ ๐ ๐ฎ๐ง๐๐ค๐๐ง ๐๐ง๐ ๐ ๐จ๐ญ๐ ๐๐๐๐๐ง ๐ญ๐๐ซ๐ฌ๐๐๐ฎ๐ญ ๐ฎ๐ง๐ญ๐ฎ๐ค ๐ฌ๐๐ฌ๐ฎ๐๐ญ๐ฎ ๐ฒ๐๐ง๐ ๐๐ข ๐ซ๐ข๐๐ก๐๐ข ๐จ๐ฅ๐๐ก ๐๐ฅ๐ฅ๐๐ก. Allah ๏ทป berfirman:
ุงุนูู ููููุง ุกูุงูู ุฏูุงููุฏู ุดูููุฑูุง
"๐๐ฆ๐ณ๐ข๐ฎ๐ข๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฉ๐ข๐ช ๐ฌ๐ฆ๐ญ๐ถ๐ข๐ณ๐จ๐ข ๐๐ข๐ถ๐ฅ ๐ถ๐ฏ๐ต๐ถ๐ฌ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ด๐บ๐ถ๐ฌ๐ถ๐ณ (๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ)" (QS As Saba 13)
๐๐๐๐๐ฎ๐๐ฉ๐ช๐ฉ๐ ๐๐๐๐ก๐๐๐๐ฃ: 153
๐ ๐๐๐ฌ๐๐๐ ๐๐ช๐ ๐๐ฉ๐๐ง๐ค๐
@PencintaIlmu (Ibnu Ali al-Indragiri)
๐3
ูุงู ุงูุญุจูุจ ุนุจุฏุงููู ุจู ุนููู ุงูุญุฏุงุฏ :
ูุง ุชุณูุจ ุงูุฏู ุนุงุช ูุฑุญูู ุฑู ุถุงู ุ ูุฑู ุถุงู ุณูุนูุฏ ุ ูููู ุงุณูุจ ุงูุฏู ุนุงุช ุฎุดูุฉ ุฃู ูุนูุฏ ุฑู ุถุงู ู ุฃูุช ุฑุงุญู
โ๐๐ข๐ถ ๐ต๐ข๐ฌ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ญ๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐บ๐ถ๐ค๐ถ๐ณ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ข๐ช๐ณ ๐ฎ๐ข๐ต๐ข ๐ฌ๐ข๐ณ๐ฆ๐ฏ๐ข ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐จ๐ช๐ข๐ฏ ๐ณ๐ข๐ฎ๐ข๐ฅ๐ฉ๐ข๐ฏ, ๐ด๐ฆ๐ฃ๐ข๐ฃ ๐ณ๐ข๐ฎ๐ข๐ฅ๐ฉ๐ข๐ฏ ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ข๐ญ๐ช. ๐ต๐ข๐ฑ๐ช ๐ค๐ถ๐ค๐ถ๐ณ๐ฌ๐ข๐ฏ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ข๐ช๐ณ ๐ฎ๐ข๐ต๐ข ๐ฌ๐ข๐ณ๐ฆ๐ฏ๐ข ๐ฌ๐ฉ๐ข๐ธ๐ข๐ต๐ช๐ณ ๐ฌ๐ฆ๐ต๐ช๐ฌ๐ข ๐ณ๐ข๐ฎ๐ข๐ฅ๐ฉ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ข๐ญ๐ช ๐ฌ๐ข๐ถ ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐จ๐ช."
๐๐๐๐ข๐ ๐๐๐๐ฎ๐ฅ๐ฅ๐๐ก ๐๐ข๐ง ๐๐ฅ๐๐ฐ๐ฒ ๐๐ฅ-๐๐๐๐๐๐
ุงูููู ุจูุบูุง ุฑู ุถุงู ๐คฒ
https://www.tg-me.com/tafaqquh_fiddin/331
ูุง ุชุณูุจ ุงูุฏู ุนุงุช ูุฑุญูู ุฑู ุถุงู ุ ูุฑู ุถุงู ุณูุนูุฏ ุ ูููู ุงุณูุจ ุงูุฏู ุนุงุช ุฎุดูุฉ ุฃู ูุนูุฏ ุฑู ุถุงู ู ุฃูุช ุฑุงุญู
โ๐๐ข๐ถ ๐ต๐ข๐ฌ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ญ๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐บ๐ถ๐ค๐ถ๐ณ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ข๐ช๐ณ ๐ฎ๐ข๐ต๐ข ๐ฌ๐ข๐ณ๐ฆ๐ฏ๐ข ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐จ๐ช๐ข๐ฏ ๐ณ๐ข๐ฎ๐ข๐ฅ๐ฉ๐ข๐ฏ, ๐ด๐ฆ๐ฃ๐ข๐ฃ ๐ณ๐ข๐ฎ๐ข๐ฅ๐ฉ๐ข๐ฏ ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ข๐ญ๐ช. ๐ต๐ข๐ฑ๐ช ๐ค๐ถ๐ค๐ถ๐ณ๐ฌ๐ข๐ฏ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ข๐ช๐ณ ๐ฎ๐ข๐ต๐ข ๐ฌ๐ข๐ณ๐ฆ๐ฏ๐ข ๐ฌ๐ฉ๐ข๐ธ๐ข๐ต๐ช๐ณ ๐ฌ๐ฆ๐ต๐ช๐ฌ๐ข ๐ณ๐ข๐ฎ๐ข๐ฅ๐ฉ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ข๐ญ๐ช ๐ฌ๐ข๐ถ ๐ต๐ฆ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐จ๐ช."
๐๐๐๐ข๐ ๐๐๐๐ฎ๐ฅ๐ฅ๐๐ก ๐๐ข๐ง ๐๐ฅ๐๐ฐ๐ฒ ๐๐ฅ-๐๐๐๐๐๐
ุงูููู ุจูุบูุง ุฑู ุถุงู ๐คฒ
https://www.tg-me.com/tafaqquh_fiddin/331
๐8โค7