Telegram Web Link
๐Ÿ’๐Ÿ“ INNALILAHI WA INNA ILAIHI RAJI'UN, BERUCAP DOA MENGHAPUS LARA

Al Imam Ibnu Qoyyim al Jauziyyah rahimahullah menjelaskan,

Allah Taโ€˜ala berfirman:

ูˆูŽุจูŽุดู‘ูุฑู ุงู„ุตู‘ูŽุงุจูุฑููŠู†ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุตูŽุงุจูŽุชู’ู‡ูู…ู’ ู…ูุตููŠุจูŽุฉูŒ ู‚ูŽุงู„ููˆุง ุฅูู†ู‘ูŽุง ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽุง ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฑูŽุงุฌูุนููˆู†ูŽ ุฃูŽูˆู’ู„ูŽุฆููƒูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุตูŽู„ูŽูˆูŽุงุชูŒ ู…ูู†ู’ ุฑูŽุจู‘ูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉูŒ ูˆูŽุฃูŽูˆู’ู„ูŽุฆููƒูŽ ู‡ูู…ู ุงู„ู’ู…ูู‡ู’ุชูŽุฏููˆู†ูŽ

Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata (yang artinya), โ€˜Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali.โ€™ Mereka itulah yang akan mendapat shalawat dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah: 155โ€“157)

Dalam Musnad (Imam Ahmad) disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda:

ู…ุง ู…ู† ู…ุณู„ู… ุชุตูŠุจู‡ ู…ุตูŠุจุฉ ููŠู‚ูˆู„ ู…ุง ุฃู…ุฑู‡ ุงู„ู„ู‡ ุฅู†ุง ู„ู„ู‡ ูˆุฅู†ุง ุฅู„ูŠู‡ ุฑุงุฌุนูˆู† ุงู„ู„ู‡ู… ุฃุฌุฑู†ูŠ ููŠ ู…ุตูŠุจุชูŠ ูˆุฃุฎู„ู ู„ูŠ ุฎูŠุฑุง ู…ู†ู‡ุง ุฅู„ุง ุฃุฎู„ู ุงู„ู„ู‡ ู„ู‡ ุฎูŠุฑุง ู…ู†ู‡ุง

Tidaklah seorang muslim tertimpa musibah, lalu ia mengucapkan sebagaimana yang diperintahkan Allah (yaitu kalimat yang artinya), โ€˜Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali. Ya Allah, berilah aku pahala atas musibahku dan gantilah untukku dengan yang lebih baik darinya,โ€™ kecuali Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.โ€

Ucapan ini adalah salah satu bentuk pengobatan yang paling ampuh dan paling bermanfaat bagi orang yang tertimpa musibah, baik dalam waktu dekat maupun jangka panjang. Karena ucapan ini mengandung dua pondasi dasar yang besar; apabila seorang hamba memahami keduanya dengan benar, maka hatinya akan terhibur dari musibah yang menimpanya.

Pertama: Bahwa hamba, keluarganya, dan hartanya adalah milik Allah Taโ€˜ala secara hakiki. Allah hanya menitipkannya kepada sang hamba sebagai pinjaman. Maka jika Allah mengambilnya kembali, itu seperti pemilik barang yang mengambil barangnya dari peminjam.

Selain itu, semua yang ada ini dikelilingi oleh dua ketidakadaan: tidak ada sebelum diciptakan dan tidak ada lagi setelah musnah. Kepemilikan seorang hamba hanyalah kenikmatan pinjaman yang singkat. Ia bukan pencipta benda itu dari ketiadaan, agar bisa disebut pemilik sejati. Ia juga bukan yang menjaga dari bahaya setelah benda itu ada, dan bukan pula yang bisa mempertahankan keberadaannya. Maka ia sama sekali tidak punya pengaruh atau kepemilikan sejati terhadapnya.

Selain itu, seorang hamba hanya boleh bertindak atas apa yang dititipkan kepadanya sesuai dengan perintah dan larangan dari Pemilik yang sebenarnya, bukan seperti pemilik mutlak yang bebas memperlakukan miliknya. Oleh karena itu, tidak halal baginya untuk bertindak terhadap apa yang ia miliki kecuali sesuai dengan kehendak Pemilik yang hakiki.

Kedua: Bahwa tujuan akhir dan tempat kembali hamba adalah kepada Allah, Tuan dan Pemiliknya yang sejati. Pasti pada akhirnya ia akan meninggalkan dunia ini, dan akan datang menghadap Rabbnya sendirian sebagaimana ketika pertama kali diciptakan: tanpa keluarga, tanpa harta, tanpa kerabat. Yang menyertainya hanyalah amal baik dan buruk.

Jika permulaan dan akhir hidup seorang hamba seperti ini, maka mengapa ia harus terlalu gembira terhadap sesuatu yang ia miliki, atau terlalu bersedih atas sesuatu yang hilang? Memikirkan asal-usul dan tempat kembali dirinya merupakan salah satu pengobatan paling mujarab bagi luka (batin) akibat musibah.

Sumber: Kitab Ath Thibb An Nabawi, hal. 142

๐Ÿ‡ธ๐Ÿ‡ฆ Teks ucapan beliau dalam bahasa Arab:

ู‚ุงู„ ุชุนุงู„ู‰ : ูˆูŽุจูŽุดู‘ูุฑู ุงู„ุตู‘ูŽุงุจูุฑููŠู†ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุตูŽุงุจูŽุชู’ู‡ูู…ู’ ู…ูุตููŠุจูŽุฉูŒ ู‚ูŽุงู„ููˆุง ุฅูู†ู‘ูŽุง ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽุง ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฑูŽุงุฌูุนููˆู†ูŽ ุฃูŽูˆู’ู„ูŽุฆููƒูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุตูŽู„ูŽูˆูŽุงุชูŒ ู…ูู†ู’ ุฑูŽุจู‘ูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉูŒ ูˆูŽุฃูŽูˆู’ู„ูŽุฆููƒูŽ ู‡ูู…ู ุงู„ู’ู…ูู‡ู’ุชูŽุฏููˆู†ูŽ) [ุงู„ุจู‚ุฑุฉ: 155-157]. ูˆููŠ "ุงู„ู…ุณู†ุฏ" ุนู†ู‡ ุฃู†ู‡ ู‚ุงู„ : ยซู…ุง ู…ู† ู…ุณู„ู… ุชุตูŠุจู‡ ู…ุตูŠุจุฉ ููŠู‚ูˆู„ ู…ุง ุฃู…ุฑู‡ ุงู„ู„ู‡ ุฅู†ุง ู„ู„ู‡ ูˆุฅู†ุง ุฅู„ูŠู‡ ุฑุงุฌุนูˆู† ุงู„ู„ู‡ู… ุฃุฌุฑู†ูŠ ููŠ ู…ุตูŠุจุชูŠ ูˆุฃุฎู„ู ู„ูŠ ุฎูŠุฑุง ู…ู†ู‡ุง ุฅู„ุง ุฃุฎู„ู ุงู„ู„ู‡ ู„ู‡ ุฎูŠุฑุง ู…ู†ู‡ุง. ูˆู‡ุฐู‡ ุงู„ูƒู„ู…ุฉ ู…ู† ุฃุจู„ุบ ุนู„ุงุฌ ุงู„ู…ุตุงุจุŒ ูˆุฃู†ูุนู‡ ููŠ ุนุงุฌู„ุชู‡ ูˆุขุฌู„ุชู‡ุŒ ูุฅู†ู‡ุง ุชุชุถู…ู† ุฃุตู„ูŠู† ุนุธูŠู…ูŠู† ุฅุฐุง ุชุญู‚ู‚ ุงู„ุนุจุฏ ุจู…ุนุฑูุชู‡ู…ุง ุชุณู„ู‰ ุนู† ู…ุตูŠุจุชู‡.
ุฃุญุฏู‡ู…ุง: ุฃู† ุงู„ุนุจุฏ ูˆุฃู‡ู„ู‡ ูˆู…ุงู„ู‡ ู…ู„ูƒ ู„ู„ู‡ ุนุฒูˆุฌู„ ุญู‚ูŠู‚ุฉุŒ ูˆู‚ุฏ ุฌุนู„ู‡ ุนู†ุฏ ุงู„ุนุจุฏ ุนุงุฑูŠุฉุŒ ูุฅุฐุง ุฃุฎุฐู‡ ู…ู†ู‡ ูู‡ูˆ ูƒุงู„ู…ุนูŠุฑ ูŠุฃุฎุฐ ู…ุชุงุนู‡ ู…ู† ุงู„ู…ุณุชุนูŠุฑุŒ ูˆุฃูŠุถู‹ุง ูุฅู†ู‡ ู…ุญููˆู ุจุนุฏู…ูŠู†: ุนุฏู… ู‚ุจู„ู‡ุŒ ูˆุนุฏู… ุจุนุฏู‡ุŒ ูˆู…ู„ูƒ ุงู„ุนุจุฏ ู„ู‡ ู…ุชุนุฉ ู…ุนุงุฑุฉ ููŠ ุฒู…ู† ูŠุณูŠุฑุŒ ูˆุฃูŠุถู‹ุง ูุฅู†ู‡ ู„ูŠุณ ุงู„ุฐูŠ ุฃูˆุฌุฏู‡ ู…ู† ุนุฏู…ู‡ุŒ ุญุชู‰ ูŠูƒูˆู† ู…ู„ูƒุฉ ุญู‚ูŠู‚ุฉุŒ ูˆู„ุง ู‡ูˆ ุงู„ุฐูŠ ูŠุญูุธู‡ ู…ู† ุงู„ุขูุงุช ุจุนุฏ ูˆุฌูˆุฏู‡ุŒ ูˆู„ุง ูŠุจู‚ูŠ ุนู„ูŠู‡ ูˆุฌูˆุฏู‡ุŒ ูู„ูŠุณ ู„ู‡ ููŠู‡ ุชุฃุซูŠุฑุŒ ูˆู„ุง ู…ู„ูƒ ุญู‚ูŠู‚ูŠุŒ ูˆุฃูŠุถู‹ุง ูุฅู†ู‡ ู…ุชุตุฑู ููŠู‡ ุจุงู„ุฃู…ุฑ ุชุตุฑู ุงู„ุนุจุฏ ุงู„ู…ุฃู…ูˆุฑ ุงู„ู…ู†ู‡ูŠ ุŒ ู„ุง ุชุตุฑู ุงู„ู…ู„ุงูƒ ุ› ูˆู„ู‡ุฐุง ู„ุง ูŠุจุงุญ ู„ู‡ ู…ู† ุงู„ุชุตุฑูุงุช ููŠู‡ ุฅู„ุง ู…ุง ูˆุงูู‚ ุฃู…ุฑ ู…ุงู„ูƒู‡ ุงู„ุญู‚ูŠู‚ูŠ.

ูˆุงู„ุซุงู†ูŠ : ุฃู† ู…ุตูŠุฑ ุงู„ุนุจุฏ ูˆู…ุฑุฌุนู‡ ุฅู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ู…ูˆู„ุงู‡ ุงู„ุญู‚ุŒ ูˆู„ุง ุจุฏ ุฃู† ูŠุฎู„ู ุงู„ุฏู†ูŠุง ูˆุฑุงุก ุธู‡ุฑู‡ุŒ ูˆูŠุฌูŠุก ุฑุจู‡ ูุฑุฏู‹ุง ูƒู…ุง ุฎู„ู‚ู‡ ุฃูˆู„ ู…ุฑู‡ ุจู„ุง ุฃู‡ู„ ูˆู„ุง ู…ุงู„ ูˆู„ุง ุนุดูŠุฑุฉุŒ ูˆู„ูƒู† ุจุงู„ุญุณู†ุงุช ูˆุงู„ุณูŠุฆุงุชุŒ ูุฅุฐุง ูƒุงู†ุช ู‡ุฐู‡ ุจุฏุงูŠุฉ ุงู„ุนุจุฏ ูˆู…ุง ุฎููˆู‘ู„ู‡ ูˆู†ู‡ุงูŠุชู‡ุŒ ููƒูŠู ูŠูุฑุญ ุจู…ูˆุฌูˆุฏุŒ ุฃูˆ ูŠุฃุณู‰ ุนู„ู‰ ู…ูู‚ูˆุฏุŒ ูููƒุฑู‡ ููŠ ู…ุจุฏุฆู‡ ูˆู…ุนุงุฏู‡ ู…ู† ุฃุนุธู… ุนู„ุงุฌ ุงู„ุฏุงุก.

Penerjemah: Abu Dzayyal Muhammad Wafi

๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก๐Ÿ“๐Ÿ“๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก
WA al I'tishom

โ™ป๏ธ Turut Mempublikasikan Channel Telegram Salafi Aceh
https://www.tg-me.com/salafi_aceh
๐Ÿ“กLive
Simak Sekarang

KAJIAN ILMIAH AHLUSSUNNAH KOTA LANGSA - ACEH

๐ŸŽ™๏ธBersama : *Al Ustadz Abdul Majid ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡*

๐Ÿ“š Tema : *Buah dari keikhlasan*

๐Ÿ”ด Live streeming :
https://www.tg-me.com/salafi_aceh
Live stream finished (54 minutes)
๐Ÿ“€ Audio Rekaman Kajian Islam Ilmiah Ahlussunnah Langsa - Aceh

๐Ÿ—“๏ธ Selasa 15 Dzulqa'dah 1446 H / 13 Mei 2025 M (Ba'da Shubuh - Selesai)

๐Ÿ“š Tema : BUAH DARI KEIKHLASAN

๐ŸŽ™๏ธ Bersama :
Al-Ustadz Abu Ubaidillah Abdul Majid hafizhahullah
(Pengasuh Ma'had Sabilus Sunnah Tanjung Balai - Sumatera Utara)

๐Ÿ“€ Durasi : 38.39 menit

๐Ÿ•Œ Bertempat di :
MUSHALLA AL IKHLAS Lr. Kelana, Desa Aramiah, Kec. Birem Bayeun, Aceh timur (Sebelah rumah Abu Fakhitah)

#audiokajianaceh

โœ… Join Channel Telegram SALAFI ACEH https://www.tg-me.com/salafi_aceh
Forwarded from SALAFI TANJUNGBALAI
๐ŸŒณ๐Ÿ’ฆ KALAU BEGITU AKU PUASA SAJA...

โ–ช๏ธโ–ช๏ธโ–ช๏ธโ–ช๏ธโ–ช๏ธโ–ช๏ธโ–ช๏ธโ–ช๏ธโ–ช๏ธโ–ช๏ธโ–ช๏ธ

๐Ÿ“’ Dari Aisyah radhiyallahu โ€˜anha, ia mengatakan:

ู‚ุงู„ ู„ูŠ ุฑุณูˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนู„ูŠู‡ู ูˆุณู„ู‘ูŽู…ูŽ ุŒ ุฐุงุชูŽ ูŠูˆู…ู ูŠุง ุนุงุฆุดุฉู ! ู‡ู„ ุนู†ุฏูƒู… ุดูŠูŒุก ุŸ ู‚ุงู„ุช ูู‚ู„ุชู : ูŠุง ุฑุณูˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ! ู…ุง ุนู†ุฏู†ุง ุดูŠูŒุก ู‚ุงู„ ูุฅู†ูŠ ุตุงุฆู…ูŒ

โ€œRasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam bertanya kepadaku pada suatu hari: โ€˜Wahai Aisyah, apakah engkau memiliki sesuatu (untuk dimakan pagi ini?)โ€™. Aku menjawab: โ€˜wahai Rasulullah, kita tidak memiliki sesuatupun (untuk dimakan)โ€™. Beliau lalu bersabda : ๐Ÿ’ฆ''kalau begitu aku puasa saja."

๐Ÿ“š(HR. Muslim no.1154)

๐Ÿ’ โ–ฌโ–ฌโ–ฌโ–ฌโ๐Ÿ”ฐโโ–ฌโ–ฌโ–ฌโ–ฌ๐Ÿ’ 

๐Ÿ‘‰๐Ÿ“ก Join โ€ข Bagikan โ€ข Amalkan |
Gabung dengan kami :
๐Ÿ”ฐโ–ถ๏ธ Salafi Tanjungbalai | www.tg-me.com/salafitanjungbalai.
๐ŸคฒMengangkat Tangan Saat Berdoa Antara Azan dan Iqamah

Syaikh D. Abdullah bin Shalfiq Adz-zhafiry hafidzahullah mengatakan:

๐Ÿ“๐Ÿ“ŒTelah menjadi ketetapan di kalangan ulama bahwa waktu antara azan dan iqamah termasuk waktu mustajab (dikabulkannya) doa. Hal ini didasarkan pada hadits Anas bin Malik radhiyallahu โ€˜anhu, bahwa Nabi ๏ทบ bersabda:

ยซุงู„ุฏูู‘ุนูŽุงุกู ู„ุง ูŠูุฑูŽุฏูู‘ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุฃูŽุฐูŽุงู†ู ูˆูŽุงู„ุฅูู‚ูŽุงู…ูŽุฉูยป
"Doa tidak akan ditolak antara azan dan iqamah."
(Diriwayatkan oleh Abu Dawud [521], at-Tirmidzi [212], dan dinilai hasan oleh al-Albani)

๐Ÿคฒ๐Ÿ”ฆMaka, berdoa pada waktu ini adalah sesuatu yang disyariatkan dan dianjurkan. Namun, mengangkat tangan ketika berdoa di waktu ini tidak pernah diriwayatkan dari Nabi ๏ทบ, juga tidak dari para Khulafaur Rasyidin, dan tidak dikenal dari petunjuk (tuntunan) mereka.

๐Ÿ”๐Ÿ“Perkataan para ulama:

๐Ÿ’ฝSyaikh Ibn Baz rahimahullah berkata:

"Tidak diriwayatkan dari Nabi ๏ทบ bahwa beliau mengangkat kedua tangannya antara azan dan iqamah, dan tidak pula diriwayatkan dari para Khulafaur Rasyidin. Maka mengangkat tangan dalam keadaan ini menyelisihi sunnah."
(Majmuโ€™ Fatawa Ibn Baz, 10/346)

๐Ÿ“šDalam "Nur โ€˜ala ad-Darb", beliau juga berkata:

"Tidak diketahui dari Nabi ๏ทบ, dan tidak pula dari salah seorang Khulafaur Rasyidin, bahwa mereka mengangkat tangan antara azan dan iqamah. Bahkan, tidak dikenal dari mereka sama sekali dalam hal ini."

๐Ÿ’ฝSyaikh Muhammad bin Shalih al-โ€˜Utsaimin rahimahullah berkata:

"Berdoa antara azan dan iqamah adalah mustahab (dianjurkan), dan merupakan salah satu waktu dikabulkannya doa, tanpa diragukan. Namun, mengangkat tangan dalam waktu ini tidak ada dalilnya dan tidak pernah diriwayatkan dari Nabi ๏ทบ, maka itu tidak disyariatkan."
(Liqaโ€™ al-Bab al-Maftuh, no. 49)

๐Ÿ”ฐKesimpulan:

๐ŸคฒBerdoa antara azan dan iqamah adalah amalan yang disyariatkan dan dianjurkan, serta merupakan waktu mustajab.

โš ๏ธMengangkat tangan saat berdoa pada waktu ini tidak pernah diriwayatkan dari Nabi ๏ทบ maupun dari para salaf, maka yang lebih utama adalah meninggalkannya dan cukup mengikuti apa yang telah diriwayatkan.


๐Ÿ“œKita memohon kepada Allah agar diberi taufik untuk mengikuti sunnah Nabi kita ๏ทบ dan meneladani petunjuk beliau yang mulia, karena seluruh kebaikan ada pada berpegang teguh dengan sunnah beliau, dan seluruh keburukan ada pada menyelisihi jalannya.

https://www.tg-me.com/abdulahaldafiri
ุฑูุน ุงู„ูŠุฏูŠู† ุจุงู„ุฏุนุงุก ุจูŠู† ุงู„ุฃุฐุงู† ูˆุงู„ุฅู‚ุงู…ุฉ

๐Ÿ’Ž Fatwa Syaikh Shalih Al-Fauzan hafidzahullah


[410 - 521] Apakah Boleh Mengangkat Tangan Saat Berdoa Antara Azan dan Iqamah? โ€“ Syaikh Shalih Al-Fauzan

Jawaban:
Tidak, hal ini (mengangkat tangan) tidak pernah diriwayatkan. Adapun berdoa (antara azan dan iqamah), maka itu boleh, tetapi jangan mengangkat tangan.

https://www.tg-me.com/dralfawzann
ู‡ู„ ูŠุฌูˆุฒ ุฑูุน ุงู„ูŠุฏูŠู† ุจุงู„ุฏุนุงุก ุจูŠู† ุงู„ุฃุฐุงู† ูˆุงู„ุฅู‚ุงู…ุฉุŸ

Meskipun sebagian ulama ada yang memberikan batasan selama dia tidak terus menerus dalam mengangkat tangan ketika berdo'a

ู…ู„ุงุฒู…ุฉ ู„ู‡ุฐุง ุงู„ูุนู„ ุฏุงุฆู…ุง ู„ูŠุณ ุนู„ูŠู‡ ุฏู„ูŠู„ ู…ู† ุงู„ุณู†ุฉ.

Selalu mengingatkan tangan ketika berdo'a tidak memiliki dalil dari sunnah, sebagaimana yang ditegaskan oleh Syaikh Sholih bin Abdul Aziz Alusyaikh hafidzahullah
https://www.tg-me.com/Msalafiat/2071
ุญูƒู… ุฑูุน ุงู„ูŠุฏูŠู† ุจุงู„ุฏุนุงุก ุจูŠู† ุงู„ุฃุฐุงู† ูˆุงู„ุฅู‚ุงู…ุฉ โ“

๐Ÿ“Catat๐Ÿ“ฑBagikan ๐Ÿ•Œ Amalkan
https://www.tg-me.com/BerbagifaedahIlmi
Forwarded from Manhajul Anbiya
๐Ÿ“ฒ๐ŸŒ HADIRILAH TELEKONFERENSI

ุชูˆุฌูŠู‡ุงุช ูˆู†ุตุงุฆุญ
๐Ÿ“• ARAHAN DAN NASEHAT
๐ŸŽ™๏ธ Fadhilatusy Syaikh DR. Arafat bin Hassan al-Muhammadi hafizhahullah
๐Ÿ“† Kamis, 17 Dzulqa'dah 1446 H (15 Mei 2025 M)
di Masjid Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu
Ma'had Minhajul Atsar Jember - Indonesia
๐Ÿ•• Pukul: 17:50 WIB - selesai
๐Ÿ“ป LIVE di RADIO MANHAJUL ANBIYA
https://manhajulanbiya.com/
biidznillah

๐Ÿ“ณ Mohon turut serta menyebarkan informasi ini seluas-luasnya, agar kebaikan ini sampai kepada semua pihak
ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู…

๐Ÿ”Š Hadir dan Simaklah โ€ผ๏ธ
Dengan Mengaharap Ridho Allah ta'ala..
Telekonferensi Kajian Islam Ilmiyyah Ahlussunnah Takengon - Aceh

๐Ÿ—“๏ธ Hari Ahad, 20 Dzulqa'dah 1446 H / 18 Mei 2025 M

๐Ÿ“š Tema :
BERPEGANG TEGUH DENGAN SUNNAH, SEBAB SELAMAT DI SETIAP FITNAH

๐ŸŽ™๏ธPemateri :
Ustadz Muhammad Baraja hafizhahullah

๐Ÿ•ค Pukul 10.00 WIB - Selesai

๐Ÿ•Œ Bertempat di :
Ma'had Riyadul Ilmi, Desa Genting Gerbang, kec Silih Nara, Aceh Tengah

๐Ÿ“Œ Penyelenggara :
Yayasan Riyadul Ilmi Takengon

๐Ÿ“ฒ Contact Person :
085277445559 (Abu Muhammad)
085276921284 (Abu Hudzaifah)

๐Ÿ“ก InsyaAllah Disiarkan langsung melalui :
โœ… Channel Telegram SALAFI ACEH
https://www.tg-me.com/salafi_aceh
๐Ÿ’๐Ÿ“ MEMBUAT ORANGTUA MENANGIS ADALAH KEDURHAKAAN

Sahabat Nabi Abdullah Ibnu Umar radhiyallahu anhuma menyatakan:

ูˆุจููƒุงุกู ุงู„ูˆุงู„ุฏูŽูŠู’ู†ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุนูู‚ูˆู‚ู

Tangisan kedua orangtua (disebabkan tindakan menyakitkan dari anak) adalah termasuk kedurhakaan

ู‚ุงู„: ุฃูŽุญูŽูŠู‘ูŒ ูˆุงู„ูุฏููƒูŽุŸ ู‚ู„ุชู: ุนูู†ุฏูŠ ุฃูู…ู‘ููŠุŒ ู‚ุงู„: ููˆุงู„ู„ู‡ูุŒ ู„ูˆ ุฃูŽู„ูŽู†ู’ุชูŽ ู„ู‡ุง ุงู„ูƒู„ุงู…ูŽุŒ ูˆุฃุทุนู…ู’ุชูŽู‡ุง ุงู„ุทู‘ูŽุนุงู…ูŽุŒ ู„ูŽุชูŽุฏู’ุฎูู„ูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ุฌู†ู‘ูŽุฉูŽ ู…ุง ุงุฌุชูŽู†ูŽุจู’ุชูŽ ุงู„ูƒุจุงุฆุฑูŽ.

Ibnu Umar bertanya: Apakah orangtuamu masih hidup? Aku (Thoysalah bin Mayyaas) berkata: Ibu saya masih hidup. Ibnu Umar berkata: Demi Allah, kalau engkau berlembut ucapan kepada beliau dan suka memberikan makanan pada beliau, niscaya engkau akan masuk surga selama engkau meninggalkan dosa besar (H.R al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad)

๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก๐Ÿ“๐Ÿ“๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก
WA al I'tishom

โ™ป๏ธ Turut Mempublikasikan Channel Telegram Salafi Aceh
https://www.tg-me.com/salafi_aceh
๐Ÿ’๐Ÿ“ INNALILAHI WA INNA ILAIHI RAJI'UN, BERUCAP DOA MENGHAPUS LARA

Al Imam Ibnu Qoyyim al Jauziyyah rahimahullah menjelaskan,

Allah Taโ€˜ala berfirman:

ูˆูŽุจูŽุดู‘ูุฑู ุงู„ุตู‘ูŽุงุจูุฑููŠู†ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุตูŽุงุจูŽุชู’ู‡ูู…ู’ ู…ูุตููŠุจูŽุฉูŒ ู‚ูŽุงู„ููˆุง ุฅูู†ู‘ูŽุง ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽุง ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฑูŽุงุฌูุนููˆู†ูŽ ุฃูŽูˆู’ู„ูŽุฆููƒูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุตูŽู„ูŽูˆูŽุงุชูŒ ู…ูู†ู’ ุฑูŽุจู‘ูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉูŒ ูˆูŽุฃูŽูˆู’ู„ูŽุฆููƒูŽ ู‡ูู…ู ุงู„ู’ู…ูู‡ู’ุชูŽุฏููˆู†ูŽ

Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata (yang artinya), โ€˜Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali.โ€™ Mereka itulah yang akan mendapat shalawat dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah: 155โ€“157)

Dalam Musnad (Imam Ahmad) disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda:

ู…ุง ู…ู† ู…ุณู„ู… ุชุตูŠุจู‡ ู…ุตูŠุจุฉ ููŠู‚ูˆู„ ู…ุง ุฃู…ุฑู‡ ุงู„ู„ู‡ ุฅู†ุง ู„ู„ู‡ ูˆุฅู†ุง ุฅู„ูŠู‡ ุฑุงุฌุนูˆู† ุงู„ู„ู‡ู… ุฃุฌุฑู†ูŠ ููŠ ู…ุตูŠุจุชูŠ ูˆุฃุฎู„ู ู„ูŠ ุฎูŠุฑุง ู…ู†ู‡ุง ุฅู„ุง ุฃุฎู„ู ุงู„ู„ู‡ ู„ู‡ ุฎูŠุฑุง ู…ู†ู‡ุง

Tidaklah seorang muslim tertimpa musibah, lalu ia mengucapkan sebagaimana yang diperintahkan Allah (yaitu kalimat yang artinya), โ€˜Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali. Ya Allah, berilah aku pahala atas musibahku dan gantilah untukku dengan yang lebih baik darinya,โ€™ kecuali Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.โ€

Ucapan ini adalah salah satu bentuk pengobatan yang paling ampuh dan paling bermanfaat bagi orang yang tertimpa musibah, baik dalam waktu dekat maupun jangka panjang. Karena ucapan ini mengandung dua pondasi dasar yang besar; apabila seorang hamba memahami keduanya dengan benar, maka hatinya akan terhibur dari musibah yang menimpanya.

Pertama: Bahwa hamba, keluarganya, dan hartanya adalah milik Allah Taโ€˜ala secara hakiki. Allah hanya menitipkannya kepada sang hamba sebagai pinjaman. Maka jika Allah mengambilnya kembali, itu seperti pemilik barang yang mengambil barangnya dari peminjam.

Selain itu, semua yang ada ini dikelilingi oleh dua ketidakadaan: tidak ada sebelum diciptakan dan tidak ada lagi setelah musnah. Kepemilikan seorang hamba hanyalah kenikmatan pinjaman yang singkat. Ia bukan pencipta benda itu dari ketiadaan, agar bisa disebut pemilik sejati. Ia juga bukan yang menjaga dari bahaya setelah benda itu ada, dan bukan pula yang bisa mempertahankan keberadaannya. Maka ia sama sekali tidak punya pengaruh atau kepemilikan sejati terhadapnya.

Selain itu, seorang hamba hanya boleh bertindak atas apa yang dititipkan kepadanya sesuai dengan perintah dan larangan dari Pemilik yang sebenarnya, bukan seperti pemilik mutlak yang bebas memperlakukan miliknya. Oleh karena itu, tidak halal baginya untuk bertindak terhadap apa yang ia miliki kecuali sesuai dengan kehendak Pemilik yang hakiki.

Kedua: Bahwa tujuan akhir dan tempat kembali hamba adalah kepada Allah, Tuan dan Pemiliknya yang sejati. Pasti pada akhirnya ia akan meninggalkan dunia ini, dan akan datang menghadap Rabbnya sendirian sebagaimana ketika pertama kali diciptakan: tanpa keluarga, tanpa harta, tanpa kerabat. Yang menyertainya hanyalah amal baik dan buruk.

Jika permulaan dan akhir hidup seorang hamba seperti ini, maka mengapa ia harus terlalu gembira terhadap sesuatu yang ia miliki, atau terlalu bersedih atas sesuatu yang hilang? Memikirkan asal-usul dan tempat kembali dirinya merupakan salah satu pengobatan paling mujarab bagi luka (batin) akibat musibah.

Sumber: Kitab Ath Thibb An Nabawi, hal. 142

๐Ÿ‡ธ๐Ÿ‡ฆ Teks ucapan beliau dalam bahasa Arab:

ู‚ุงู„ ุชุนุงู„ู‰ : ูˆูŽุจูŽุดู‘ูุฑู ุงู„ุตู‘ูŽุงุจูุฑููŠู†ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุตูŽุงุจูŽุชู’ู‡ูู…ู’ ู…ูุตููŠุจูŽุฉูŒ ู‚ูŽุงู„ููˆุง ุฅูู†ู‘ูŽุง ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽุง ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฑูŽุงุฌูุนููˆู†ูŽ ุฃูŽูˆู’ู„ูŽุฆููƒูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุตูŽู„ูŽูˆูŽุงุชูŒ ู…ูู†ู’ ุฑูŽุจู‘ูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉูŒ ูˆูŽุฃูŽูˆู’ู„ูŽุฆููƒูŽ ู‡ูู…ู ุงู„ู’ู…ูู‡ู’ุชูŽุฏููˆู†ูŽ) [ุงู„ุจู‚ุฑุฉ: 155-157]. ูˆููŠ "ุงู„ู…ุณู†ุฏ" ุนู†ู‡ ุฃู†ู‡ ู‚ุงู„ : ยซู…ุง ู…ู† ู…ุณู„ู… ุชุตูŠุจู‡ ู…ุตูŠุจุฉ ููŠู‚ูˆู„ ู…ุง ุฃู…ุฑู‡ ุงู„ู„ู‡ ุฅู†ุง ู„ู„ู‡ ูˆุฅู†ุง ุฅู„ูŠู‡ ุฑุงุฌุนูˆู† ุงู„ู„ู‡ู… ุฃุฌุฑู†ูŠ ููŠ ู…ุตูŠุจุชูŠ ูˆุฃุฎู„ู ู„ูŠ ุฎูŠุฑุง ู…ู†ู‡ุง ุฅู„ุง ุฃุฎู„ู ุงู„ู„ู‡ ู„ู‡ ุฎูŠุฑุง ู…ู†ู‡ุง. ูˆู‡ุฐู‡ ุงู„ูƒู„ู…ุฉ ู…ู† ุฃุจู„ุบ ุนู„ุงุฌ ุงู„ู…ุตุงุจุŒ ูˆุฃู†ูุนู‡ ููŠ ุนุงุฌู„ุชู‡ ูˆุขุฌู„ุชู‡ุŒ ูุฅู†ู‡ุง ุชุชุถู…ู† ุฃุตู„ูŠู† ุนุธูŠู…ูŠู† ุฅุฐุง ุชุญู‚ู‚ ุงู„ุนุจุฏ ุจู…ุนุฑูุชู‡ู…ุง ุชุณู„ู‰ ุนู† ู…ุตูŠุจุชู‡.
ุฃุญุฏู‡ู…ุง: ุฃู† ุงู„ุนุจุฏ ูˆุฃู‡ู„ู‡ ูˆู…ุงู„ู‡ ู…ู„ูƒ ู„ู„ู‡ ุนุฒูˆุฌู„ ุญู‚ูŠู‚ุฉุŒ ูˆู‚ุฏ ุฌุนู„ู‡ ุนู†ุฏ ุงู„ุนุจุฏ ุนุงุฑูŠุฉุŒ ูุฅุฐุง ุฃุฎุฐู‡ ู…ู†ู‡ ูู‡ูˆ ูƒุงู„ู…ุนูŠุฑ ูŠุฃุฎุฐ ู…ุชุงุนู‡ ู…ู† ุงู„ู…ุณุชุนูŠุฑุŒ ูˆุฃูŠุถู‹ุง ูุฅู†ู‡ ู…ุญููˆู ุจุนุฏู…ูŠู†: ุนุฏู… ู‚ุจู„ู‡ุŒ ูˆุนุฏู… ุจุนุฏู‡ุŒ ูˆู…ู„ูƒ ุงู„ุนุจุฏ ู„ู‡ ู…ุชุนุฉ ู…ุนุงุฑุฉ ููŠ ุฒู…ู† ูŠุณูŠุฑุŒ ูˆุฃูŠุถู‹ุง ูุฅู†ู‡ ู„ูŠุณ ุงู„ุฐูŠ ุฃูˆุฌุฏู‡ ู…ู† ุนุฏู…ู‡ุŒ ุญุชู‰ ูŠูƒูˆู† ู…ู„ูƒุฉ ุญู‚ูŠู‚ุฉุŒ ูˆู„ุง ู‡ูˆ ุงู„ุฐูŠ ูŠุญูุธู‡ ู…ู† ุงู„ุขูุงุช ุจุนุฏ ูˆุฌูˆุฏู‡ุŒ ูˆู„ุง ูŠุจู‚ูŠ ุนู„ูŠู‡ ูˆุฌูˆุฏู‡ุŒ ูู„ูŠุณ ู„ู‡ ููŠู‡ ุชุฃุซูŠุฑุŒ ูˆู„ุง ู…ู„ูƒ ุญู‚ูŠู‚ูŠุŒ ูˆุฃูŠุถู‹ุง ูุฅู†ู‡ ู…ุชุตุฑู ููŠู‡ ุจุงู„ุฃู…ุฑ ุชุตุฑู ุงู„ุนุจุฏ ุงู„ู…ุฃู…ูˆุฑ ุงู„ู…ู†ู‡ูŠ ุŒ ู„ุง ุชุตุฑู ุงู„ู…ู„ุงูƒ ุ› ูˆู„ู‡ุฐุง ู„ุง ูŠุจุงุญ ู„ู‡ ู…ู† ุงู„ุชุตุฑูุงุช ููŠู‡ ุฅู„ุง ู…ุง ูˆุงูู‚ ุฃู…ุฑ ู…ุงู„ูƒู‡ ุงู„ุญู‚ูŠู‚ูŠ.

ูˆุงู„ุซุงู†ูŠ : ุฃู† ู…ุตูŠุฑ ุงู„ุนุจุฏ ูˆู…ุฑุฌุนู‡ ุฅู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ู…ูˆู„ุงู‡ ุงู„ุญู‚ุŒ ูˆู„ุง ุจุฏ ุฃู† ูŠุฎู„ู ุงู„ุฏู†ูŠุง ูˆุฑุงุก ุธู‡ุฑู‡ุŒ ูˆูŠุฌูŠุก ุฑุจู‡ ูุฑุฏู‹ุง ูƒู…ุง ุฎู„ู‚ู‡ ุฃูˆู„ ู…ุฑู‡ ุจู„ุง ุฃู‡ู„ ูˆู„ุง ู…ุงู„ ูˆู„ุง ุนุดูŠุฑุฉุŒ ูˆู„ูƒู† ุจุงู„ุญุณู†ุงุช ูˆุงู„ุณูŠุฆุงุชุŒ ูุฅุฐุง ูƒุงู†ุช ู‡ุฐู‡ ุจุฏุงูŠุฉ ุงู„ุนุจุฏ ูˆู…ุง ุฎููˆู‘ู„ู‡ ูˆู†ู‡ุงูŠุชู‡ุŒ ููƒูŠู ูŠูุฑุญ ุจู…ูˆุฌูˆุฏุŒ ุฃูˆ ูŠุฃุณู‰ ุนู„ู‰ ู…ูู‚ูˆุฏุŒ ูููƒุฑู‡ ููŠ ู…ุจุฏุฆู‡ ูˆู…ุนุงุฏู‡ ู…ู† ุฃุนุธู… ุนู„ุงุฌ ุงู„ุฏุงุก.

Penerjemah: Abu Dzayyal Muhammad Wafi

๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก๐Ÿ“๐Ÿ“๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก
WA al I'tishom

โ™ป๏ธ Turut Mempublikasikan Channel Telegram Salafi Aceh
https://www.tg-me.com/salafi_aceh
๐Ÿ‚ ๏ทฝ ๐Ÿƒ

๐Ÿ”… Dengan Mengharap Ridha Allah Semata

๐Ÿ“œ๐Ÿ”– HADIRILAH...!
DAURAH ILMIAH IMAM ASY-SYAFI'I PURBALINGGA
_Insya Allah..._

Bersama : ๐ŸŽ™๏ธ
Al-Ustadz Abu Jundi _hafizhahullah_

๐Ÿ“š Kritik Untuk Ustadz Afifuddin dalam Ceramahnya "Hakikat Bersama Ulama"

๐Ÿ—“ SABTU, 19 Dzulqa'dah 1446H/ 17 Mei 2025

โฐ 19.30 WIB - selesai

๐Ÿ•Œ Masjid Nurussalam, Jl. Lingkar GOR Purbalingga Kidul, Kab. Purbalingga

๐Ÿ“ก InsyaAllah LIVE di:
Radio SABILUL ANBIYA' di apk Radio Manhajul Anbiya':
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.manhajul.anbiya

Atau siaran telegram:
https://www.tg-me.com/salafypurbalingga
โ–ซ๏ธโ–ซ๏ธโ–ซ๏ธโ–ซ๏ธโ–ซ๏ธโ–ซ๏ธโ–ซ๏ธ
ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู…

๐Ÿ“ฃ Hadirilah...!

โœ DAURAH ILMIAH IMAM ASY-SYAFI'I
Banjarnegara, Purbalingga, Purwokerto, Bumiayu

๐ŸŽ™ Insya Allah bersama : Al Ustadz Abu Jundi hafizhahullah

๐Ÿ—“ Sabtu ~ Ahad, 19~20 Dzulqa'dah 1446 H / 17 ~ 18 Mei 2025 M

๐Ÿ“ฒ https://www.tg-me.com/salafypurbalingga/2111
2025/10/28 14:02:32
Back to Top
HTML Embed Code: