Karya: @R_Langit
Malam ini
Bila pesan kuterima, sedang malam berujung dingin,,
Lalu keresahan menjelma menjadi bunga tidur..
Ada hal yang tiba-tiba membutakan mata,,
Aku ingin melihat angkuhmu berbalut rindu dan cemburu..
Memicu amarahmu,,
Hingga Memancing genggamanmu,,
Sedang kailku hanya doa,,
Dari aku,,
biar kusimpan saja, jika kau peduli maka peluklah pulaku dalam doamu malam ini.
RuangLangit, 29 Mei 2019
Seru seru bareng di ch @puisi @temanpuisi @sedih ya, Genks🥳🥳🥳
Malam ini
Bila pesan kuterima, sedang malam berujung dingin,,
Lalu keresahan menjelma menjadi bunga tidur..
Ada hal yang tiba-tiba membutakan mata,,
Aku ingin melihat angkuhmu berbalut rindu dan cemburu..
Memicu amarahmu,,
Hingga Memancing genggamanmu,,
Sedang kailku hanya doa,,
Dari aku,,
biar kusimpan saja, jika kau peduli maka peluklah pulaku dalam doamu malam ini.
RuangLangit, 29 Mei 2019
Seru seru bareng di ch @puisi @temanpuisi @sedih ya, Genks🥳🥳🥳
❤20
Karya: @masirham00
B u n g a T i d u r
Di saat malam menuntun dirimu untuk mengingatku, "Tidurlah"
Itu bukan rindu, kamu hanya sepi.
Kita hanya pergi beberapa lama
Lalu, saling kembali:
Saat kau dan aku mengingat sementara.
Tidurlah
Jangan tanam apapun selain doa
Semoga; bunga tidurmu berbunga.
R . . .
Bandung
Sila japri penulis jika ingin memakai puisinya. Belajar menulis puisi sendiri dan kirim karya orisinalnya hanya di ch @puisi dan @temanpuisi saja👍👍👍
B u n g a T i d u r
Di saat malam menuntun dirimu untuk mengingatku, "Tidurlah"
Itu bukan rindu, kamu hanya sepi.
Kita hanya pergi beberapa lama
Lalu, saling kembali:
Saat kau dan aku mengingat sementara.
Tidurlah
Jangan tanam apapun selain doa
Semoga; bunga tidurmu berbunga.
R . . .
Bandung
Sila japri penulis jika ingin memakai puisinya. Belajar menulis puisi sendiri dan kirim karya orisinalnya hanya di ch @puisi dan @temanpuisi saja👍👍👍
❤16👍2
Karya : @arpand1
Kesetiaan
Kejam yang mempecundangiku
Tidak cukup mampu meniadakan anggunmu di mataku
Dikala perang sedang berlaku
Tulang tulang di tubuh kan ku jadikan pedangku
Jika kau juga sehebat itu padaku,
Maka tiada senjata dunia yang dapat memisahkan darah dan jantung hubungan kita,
Akan kuperangi amarah dalam diri untuk menetapkan kau selalu dalam relung cinta.
Samarinda, 23 November 2021
Ch keren hanya di @puisi, @temanpuisi dan @sedih.
Gabung, ya para Kisanak ❣️🌿
Kesetiaan
Kejam yang mempecundangiku
Tidak cukup mampu meniadakan anggunmu di mataku
Dikala perang sedang berlaku
Tulang tulang di tubuh kan ku jadikan pedangku
Jika kau juga sehebat itu padaku,
Maka tiada senjata dunia yang dapat memisahkan darah dan jantung hubungan kita,
Akan kuperangi amarah dalam diri untuk menetapkan kau selalu dalam relung cinta.
Samarinda, 23 November 2021
Ch keren hanya di @puisi, @temanpuisi dan @sedih.
Gabung, ya para Kisanak ❣️🌿
❤24
Karya : @inuk2503
Retak sudah rasa yang kubangun sekuat tugu
Kuduga akan kukuh dibelai renjana restu
Meski nanarmu tak jua pudur bisu
Tak henti, kurekatkan ulang di atas cela ragu
Saat ku persembahkan dibawah lembayung senja ungu
Kau melengos tak mau tau
Kau sunggingkan tawamu padaku
Kau sebut aku pengkhianat yang menebar jerebu
Bukankah, gunjing angin lalu memang kerap memburu?
Lantaran kisah kita telah hanyut pada dingin malam yang membeku
Kau kira, dirimu saja yang terhunus bilah cemburu?
Saban malam kau pergi mengaduh pada gemintang yang malu
Di saat aku mendamba rengkuh lenganmu,
Kau tak jua berada di sisiku
Namun, akankah kau peduli perihal itu?
Malam ini kuterima tawaranmu
Barangkali, menyudahi mampu menepis pilu
Hujahku telah kurelakan pada senja di ufuk kalbu
Kini, kau bisa pergi tanpa ragu
Begitu pula denganku
- Bilik pilu, 26 Agustus 2022
Silahkan japri penulis jika ingin menggunakan puisinya. Gabung di ch @temanpuisi dan @puisi untuk kirim karya puisi orisinal kalian. Selamat berkarya ❤❤❤❤
Retak sudah rasa yang kubangun sekuat tugu
Kuduga akan kukuh dibelai renjana restu
Meski nanarmu tak jua pudur bisu
Tak henti, kurekatkan ulang di atas cela ragu
Saat ku persembahkan dibawah lembayung senja ungu
Kau melengos tak mau tau
Kau sunggingkan tawamu padaku
Kau sebut aku pengkhianat yang menebar jerebu
Bukankah, gunjing angin lalu memang kerap memburu?
Lantaran kisah kita telah hanyut pada dingin malam yang membeku
Kau kira, dirimu saja yang terhunus bilah cemburu?
Saban malam kau pergi mengaduh pada gemintang yang malu
Di saat aku mendamba rengkuh lenganmu,
Kau tak jua berada di sisiku
Namun, akankah kau peduli perihal itu?
Malam ini kuterima tawaranmu
Barangkali, menyudahi mampu menepis pilu
Hujahku telah kurelakan pada senja di ufuk kalbu
Kini, kau bisa pergi tanpa ragu
Begitu pula denganku
- Bilik pilu, 26 Agustus 2022
Silahkan japri penulis jika ingin menggunakan puisinya. Gabung di ch @temanpuisi dan @puisi untuk kirim karya puisi orisinal kalian. Selamat berkarya ❤❤❤❤
❤28
Karya : @fghiteyn
“SAKIT HATI”
Terlalu banyak suara yang aku dengarkan,
Terlalu banyak aku menyimpan dari tiap yang aku perdengarkan,
Separuh dari itu mengembirakan,
Separuh juga menyakitkan.
Hampir saja aku mahu mati bunuh diri,
Suara itu aku dengar setiap hari.
Silapku dicakap tanpa tiada penamat.
Betulku ditutup seolah tiada makna.
Meluah dikata menyampai,
Didiam terus menjadi beban.
Dipendam terus menjadi dendam.
Lelah juga diri ini tiap hariku lalui bagaikan duri yang hiris hati ini.
Siapa peduli? Siapa mengetahui?
Tiada siapa tahu.
Aku kini bagaikan tiap hari minum racun hingga aku tertanya apa lagi malang datang dalam hidupku?
Boleh tidak tutup mataku dan telingaku sebentar?
Aku mahunya hilang biar semuanya puas.
Tiada gunanya aku bertahan.
Menjaga bagaikan permata tapi diperlakukan seperti tiada harga.
Silapku..
Letak tinggi pengharapan.
Sebanyak apapun aku meluahkan takkan mampu terpadamnya kesakitan.
Oleh itu, aku diam.
kerna diam juga satu jawapan .
Moga diamku berpanjangan.
( 23 NOVEMBER, 4tyn )
Gabung ch @temanpuisi @puisi dan @sedih ygy. Open paid promote juga kita, Thengkyuuu🖤🖤
“SAKIT HATI”
Terlalu banyak suara yang aku dengarkan,
Terlalu banyak aku menyimpan dari tiap yang aku perdengarkan,
Separuh dari itu mengembirakan,
Separuh juga menyakitkan.
Hampir saja aku mahu mati bunuh diri,
Suara itu aku dengar setiap hari.
Silapku dicakap tanpa tiada penamat.
Betulku ditutup seolah tiada makna.
Meluah dikata menyampai,
Didiam terus menjadi beban.
Dipendam terus menjadi dendam.
Lelah juga diri ini tiap hariku lalui bagaikan duri yang hiris hati ini.
Siapa peduli? Siapa mengetahui?
Tiada siapa tahu.
Aku kini bagaikan tiap hari minum racun hingga aku tertanya apa lagi malang datang dalam hidupku?
Boleh tidak tutup mataku dan telingaku sebentar?
Aku mahunya hilang biar semuanya puas.
Tiada gunanya aku bertahan.
Menjaga bagaikan permata tapi diperlakukan seperti tiada harga.
Silapku..
Letak tinggi pengharapan.
Sebanyak apapun aku meluahkan takkan mampu terpadamnya kesakitan.
Oleh itu, aku diam.
kerna diam juga satu jawapan .
Moga diamku berpanjangan.
( 23 NOVEMBER, 4tyn )
Gabung ch @temanpuisi @puisi dan @sedih ygy. Open paid promote juga kita, Thengkyuuu🖤🖤
❤29
Karya : @Ilhamzulfa
lagi dan lagi, kau rela berhenti sejenak
dari duniamu, untuk memperhatikan
seseorang yang bahkan, tidak pernah tau
bahwa kamu ada untuknya.
lagi dan lagi, kau ikhlas menyebutnya
dalam setiap doamu, untuk seseorang
yang mendoakan lainnya.
lagi dan lagi, kau mengingatnya
untuk hal remeh yang dia berikan
yang selalu kau anggap emas, walau seujung uban.
lihatlah dia sekarang, apa dia masih di bersamamu?
jangankan untuk sekadar bersama, bernafas satu hembusan saja, ia rela menahan.
asal tidak untukmu.
by: Muhammad Ilham Zulfa
Silahkan japri penulis langsung jika ingin menggunakan puisinya. Gabung ch @temanpuisi @puisi dan @sedih. Selamat menikmati jamuan aksara🤩🤩🤩
lagi dan lagi, kau rela berhenti sejenak
dari duniamu, untuk memperhatikan
seseorang yang bahkan, tidak pernah tau
bahwa kamu ada untuknya.
lagi dan lagi, kau ikhlas menyebutnya
dalam setiap doamu, untuk seseorang
yang mendoakan lainnya.
lagi dan lagi, kau mengingatnya
untuk hal remeh yang dia berikan
yang selalu kau anggap emas, walau seujung uban.
lihatlah dia sekarang, apa dia masih di bersamamu?
jangankan untuk sekadar bersama, bernafas satu hembusan saja, ia rela menahan.
asal tidak untukmu.
by: Muhammad Ilham Zulfa
Silahkan japri penulis langsung jika ingin menggunakan puisinya. Gabung ch @temanpuisi @puisi dan @sedih. Selamat menikmati jamuan aksara🤩🤩🤩
❤21
Karya : @Pembunuh_Tuhan
Wajahmu; Puisi
tahukah kau puisi paling indah?
ialah raut wajahmu, Bu
yang tak pernah usai aku baca
bahkan sampai selarut ini
kaulah puisi perjalanan hidup
setangkup peristiwa yang saat ini kulalui
kaulah, puisi yang menceritakan petualangan
tentang indahnya kasih dan selaksa kepedihan
meski aku tak sepenuhnya mengungkap
kuharap, angin membawanya
pada sunyi bathinmu paling dalam
agar sesalku nanti, taklagi abadi
puisi di wajahmu itu, akan terus kubaca
meski, syair-syair yang ada di matamu
takkan mampu kutafsirkan
sebab kutahu, semakin kupahami
semakin panjang ia terurai
dan aku yakin, bahwa wajahmu
adalah puisi yang tak pernah bisa selesai
...
Teras Ilusi, 022
@puisi
@temanpuisi
@sedih
Butuh kata-kata dari hati?
Di sana tempatnya.
Wajahmu; Puisi
tahukah kau puisi paling indah?
ialah raut wajahmu, Bu
yang tak pernah usai aku baca
bahkan sampai selarut ini
kaulah puisi perjalanan hidup
setangkup peristiwa yang saat ini kulalui
kaulah, puisi yang menceritakan petualangan
tentang indahnya kasih dan selaksa kepedihan
meski aku tak sepenuhnya mengungkap
kuharap, angin membawanya
pada sunyi bathinmu paling dalam
agar sesalku nanti, taklagi abadi
puisi di wajahmu itu, akan terus kubaca
meski, syair-syair yang ada di matamu
takkan mampu kutafsirkan
sebab kutahu, semakin kupahami
semakin panjang ia terurai
dan aku yakin, bahwa wajahmu
adalah puisi yang tak pernah bisa selesai
...
Teras Ilusi, 022
@puisi
@temanpuisi
@sedih
Butuh kata-kata dari hati?
Di sana tempatnya.
❤45
Karya : @telahmati
Bukan lagi tentang rindu,
Temu hanya sebuah penghambaan pada takdir,
Sementara raga ingin berteduh di tempat yang benar-benar rumah,
Menyelesaikan kekacauan yang bersemayam di celah hati,
Menjedakan perjalanan yang paling lelah,
Melepaskan belenggu dosa dalam sujud yang paling harap,
Mengokohkan jiwa bersama kepasrahan,
Tuhan, Bawa aku pulang menemui kehendak-Mu.
Mencari Arah
Silahkan japri penulis jika ingin menggunakan puisinya. Kirim puisi orisinal kalian ke ch @temanpuisi dan akan rutin diunggah ch @puisi.
Selamat berkarya🥳
Bukan lagi tentang rindu,
Temu hanya sebuah penghambaan pada takdir,
Sementara raga ingin berteduh di tempat yang benar-benar rumah,
Menyelesaikan kekacauan yang bersemayam di celah hati,
Menjedakan perjalanan yang paling lelah,
Melepaskan belenggu dosa dalam sujud yang paling harap,
Mengokohkan jiwa bersama kepasrahan,
Tuhan, Bawa aku pulang menemui kehendak-Mu.
Mencari Arah
Silahkan japri penulis jika ingin menggunakan puisinya. Kirim puisi orisinal kalian ke ch @temanpuisi dan akan rutin diunggah ch @puisi.
Selamat berkarya🥳
❤35
Karya : @Harlians
titik henti
aku yang tak dicari-cari lagi
mengemas diriku dalam bungkus sepi
aku yang akan hilang
menjadi abu dari sisa-sisa kekosongan
suaraku mungkin tak akan terdengar lagi
ia telah bisu, bersama pelukan kelam
mataku yang mungkin tak akan di tatap lagi
yang tertutup bersama rasa-rasa kehilangan
diriku telah berputus asa
mendamba cinta yang tak pernah kudapati
sejak selamanya menjadi tak berarti
kukubur diriku dalam genang-genang pilu
kuhentikan sendiri duniaku
agar tak berputar lebih lama lagi
agar perih tak terasa lagi
agar kenangan tak terlihat lagi
aku, berhenti
dan habis.
Kirim karya orisinal kalian hanya di @temanpuisi. Puisi kalian akan rutin diunggah bergantian di ch @puisi.
Jangan lupa gabung juga di ch @sedih ygy🥳🥳🥳
titik henti
aku yang tak dicari-cari lagi
mengemas diriku dalam bungkus sepi
aku yang akan hilang
menjadi abu dari sisa-sisa kekosongan
suaraku mungkin tak akan terdengar lagi
ia telah bisu, bersama pelukan kelam
mataku yang mungkin tak akan di tatap lagi
yang tertutup bersama rasa-rasa kehilangan
diriku telah berputus asa
mendamba cinta yang tak pernah kudapati
sejak selamanya menjadi tak berarti
kukubur diriku dalam genang-genang pilu
kuhentikan sendiri duniaku
agar tak berputar lebih lama lagi
agar perih tak terasa lagi
agar kenangan tak terlihat lagi
aku, berhenti
dan habis.
Kirim karya orisinal kalian hanya di @temanpuisi. Puisi kalian akan rutin diunggah bergantian di ch @puisi.
Jangan lupa gabung juga di ch @sedih ygy🥳🥳🥳
❤27
Karya : @frasaalta
"Jeda, Puisi yang Menerangi"
Pada mata ini, antara aku dan kematian
Senja yang mendamba diantara taburan bunga. Ruangan tertutup berhias lampu taman, makanan kecil serta tumpukan buku. Ilalang tak berbentuk, rantingnya berdenyut berucap salam. Lagi berhembus, menyimpan duka untuk satu kebahagiaan. Menuang keindahan, embun bersembunyi pada hawanya sendiri. Dedaunan menjadi asing, mengepak sayap pada sepasang puisi. Alur bergaris sama, gurauan merpati serta tingkah laku kucing berbulu putih. Di atas jembatan, di balik replika sepasang angsa yang saling berciuman mendayung pada sela-sela sungai. Ranting-ranting jatuh terurai, hingga lelap membawa sepasang nama menuju kampung halaman.
Padang, 11 Januari 2023
- Alek Wahyu Nurbista Lukmana
Join ch @temanpuisi @puisi @sedih
Peringatan: Jika ingin memakai puisi, silahkan izin terlebih dahulu kepada penulis terkait. Mencontek dan meminta tidak hormat, berakibat .....
"Jeda, Puisi yang Menerangi"
Pada mata ini, antara aku dan kematian
Senja yang mendamba diantara taburan bunga. Ruangan tertutup berhias lampu taman, makanan kecil serta tumpukan buku. Ilalang tak berbentuk, rantingnya berdenyut berucap salam. Lagi berhembus, menyimpan duka untuk satu kebahagiaan. Menuang keindahan, embun bersembunyi pada hawanya sendiri. Dedaunan menjadi asing, mengepak sayap pada sepasang puisi. Alur bergaris sama, gurauan merpati serta tingkah laku kucing berbulu putih. Di atas jembatan, di balik replika sepasang angsa yang saling berciuman mendayung pada sela-sela sungai. Ranting-ranting jatuh terurai, hingga lelap membawa sepasang nama menuju kampung halaman.
Padang, 11 Januari 2023
- Alek Wahyu Nurbista Lukmana
Join ch @temanpuisi @puisi @sedih
Peringatan: Jika ingin memakai puisi, silahkan izin terlebih dahulu kepada penulis terkait. Mencontek dan meminta tidak hormat, berakibat .....
❤19
Karya : @Imam_Mutaqin1111
Luluh-lantak
Aku pernah menjadi berlian
yang dijaga dalam dekap
seakan begitu berharga
seolah separuh nyawa
Masih teringat saat aku dihantar sampai gerbang sekolah bercat putih merah
tersaji senyum kalian yang indah
Rasa suka bergelora
harapan berarak memenuhi semesta jiwa
Namun kini semua luluh-lantak
laksana istana pasir yang diratakan ombak
hancur
lebur
Aku adalah korban ego kalian
yang hanya memikirkan keinginan masing-masing
rela menista buah cinta
memusnahkan selaksa asa sang putra
Bukankah aku titipan-Nya?
namun mengapa berai yang ku-terima?
Jika kalian pikir aku akan hancur
melebur di jalan hitam,
itu salah!
Satu hari nanti
akan ku-buktikan
dan berkata:
"Inilah aku! Anak yang kokoh, meski dengan orangtua yang tak utuh!"
Salam hormat dariku, yang kini tengah menata hari esok
Lebakwangi, 25 Oktober 2022
Peringatan: Jika ingin memakai puisi, silahkan izin terlebih dahulu kepada penulis terkait. Mencontek dan meminta tidak hormat, berakibat .....
Gabung ch @puisi @temanpuisi @sedih
Luluh-lantak
Aku pernah menjadi berlian
yang dijaga dalam dekap
seakan begitu berharga
seolah separuh nyawa
Masih teringat saat aku dihantar sampai gerbang sekolah bercat putih merah
tersaji senyum kalian yang indah
Rasa suka bergelora
harapan berarak memenuhi semesta jiwa
Namun kini semua luluh-lantak
laksana istana pasir yang diratakan ombak
hancur
lebur
Aku adalah korban ego kalian
yang hanya memikirkan keinginan masing-masing
rela menista buah cinta
memusnahkan selaksa asa sang putra
Bukankah aku titipan-Nya?
namun mengapa berai yang ku-terima?
Jika kalian pikir aku akan hancur
melebur di jalan hitam,
itu salah!
Satu hari nanti
akan ku-buktikan
dan berkata:
"Inilah aku! Anak yang kokoh, meski dengan orangtua yang tak utuh!"
Salam hormat dariku, yang kini tengah menata hari esok
Lebakwangi, 25 Oktober 2022
Peringatan: Jika ingin memakai puisi, silahkan izin terlebih dahulu kepada penulis terkait. Mencontek dan meminta tidak hormat, berakibat .....
Gabung ch @puisi @temanpuisi @sedih
❤36
Karya : @muji_darmono
Selamat dan tambah tahun
I
Kau lupa!
dan selalu berlupa ingatan,
goresan zaman lebih mencela keheningan daripada ketidaksukaan,
segera beradu taktik agar menyipu wajah bergelombang
II
Kau besar!
dan selalu berbesar dalam ruang kosong,
mencari lara, buat tameng baja,
tembus kegelapan nanjaya,
mungkin kau tak tau,
mungkin kau tak berparas,
semoga saja, lihai!
III
Kau selamat,
dan selalu berselamat dengan ketuhanan penambah umur bulan.
Kediri, 31 Januari 2023
Peringatan: Jika ingin memakai puisi, silahkan izin terlebih dahulu kepada penulis terkait. Mencontek puisi atau meminta tidak hormat, berakibat .....
Isilah sendiri~
Kuy join ch @puisi @temanpuisi @sedih
Selamat dan tambah tahun
I
Kau lupa!
dan selalu berlupa ingatan,
goresan zaman lebih mencela keheningan daripada ketidaksukaan,
segera beradu taktik agar menyipu wajah bergelombang
II
Kau besar!
dan selalu berbesar dalam ruang kosong,
mencari lara, buat tameng baja,
tembus kegelapan nanjaya,
mungkin kau tak tau,
mungkin kau tak berparas,
semoga saja, lihai!
III
Kau selamat,
dan selalu berselamat dengan ketuhanan penambah umur bulan.
Kediri, 31 Januari 2023
Peringatan: Jika ingin memakai puisi, silahkan izin terlebih dahulu kepada penulis terkait. Mencontek puisi atau meminta tidak hormat, berakibat .....
Isilah sendiri~
Kuy join ch @puisi @temanpuisi @sedih
❤11
Do you enjoy reading this channel?
Perhaps you have thought about placing ads on it?
To do this, follow three simple steps:
1) Sign up: https://telega.io/c/puisi
2) Top up the balance in a convenient way
3) Create an advertising post
If the topic of your post fits our channel, we will publish it with pleasure.
Perhaps you have thought about placing ads on it?
To do this, follow three simple steps:
1) Sign up: https://telega.io/c/puisi
2) Top up the balance in a convenient way
3) Create an advertising post
If the topic of your post fits our channel, we will publish it with pleasure.
Karya : @alfitriahasvi
Untuk apa, Tuan?
Melanjutkan peran
Yang tak lagi ada kamu dalam pijakan.
Entah apa yang akan kusesali,
Perlahan mulai menyadari
Bahwa bukan ingin berhenti.
Aku memilih pulang
Sebelum menyerang,
Karena bersaing denganmu
Bukanlah sebenar-benarnya tujuanku.
Sejauh apapun aku melangkah
Kamu takkan pernah kalah.
Karena kamu pemenangnya
Itulah kenyataannya.
Join this chanel ygy ~~
@puisi
@temanpuisi
@sedih
Untuk apa, Tuan?
Melanjutkan peran
Yang tak lagi ada kamu dalam pijakan.
Entah apa yang akan kusesali,
Perlahan mulai menyadari
Bahwa bukan ingin berhenti.
Aku memilih pulang
Sebelum menyerang,
Karena bersaing denganmu
Bukanlah sebenar-benarnya tujuanku.
Sejauh apapun aku melangkah
Kamu takkan pernah kalah.
Karena kamu pemenangnya
Itulah kenyataannya.
Join this chanel ygy ~~
@puisi
@temanpuisi
@sedih
❤44
Karya : @rizkiahmadx
Senja
Di suatu senja ada yang berharap jumpa
Ternyata hanya dijawab hampa dan lupa
Adakah jelas 'tuk kisah yang belum tuntas?
Ditunggu balas 'tuk kesah yang tiada batas
Meski terpaksa didorong oleh bohong
Tak jadikan perasaan ini kosong
Walau jujur masih membawa hindar
Tak jadikan kenangan ini pudar
Selang beberapa saat sebelum bubar
Terucap kata yang samar-samar
Terungkap diam yang ingin didengar
Tertangkap laku yang ingin dikejar
Bertanyalah rasa ini hidang atau hilang?
Tangis yang sudah genang terus membawa kenang
Tertatih dan terlatih oleh perih
Hati yang merintih tak ingin lagi sedih
8 Oktober 2021
Kirim karya puisi, musikalisasi puisi, senandika orisinal kalian ke ch @temanpuisi. Puisi dkk akan rutin diunggah di ch @puisi.
Selamat menikmati jamuan diksi puisi. Sehat selalu❤❤❤
Senja
Di suatu senja ada yang berharap jumpa
Ternyata hanya dijawab hampa dan lupa
Adakah jelas 'tuk kisah yang belum tuntas?
Ditunggu balas 'tuk kesah yang tiada batas
Meski terpaksa didorong oleh bohong
Tak jadikan perasaan ini kosong
Walau jujur masih membawa hindar
Tak jadikan kenangan ini pudar
Selang beberapa saat sebelum bubar
Terucap kata yang samar-samar
Terungkap diam yang ingin didengar
Tertangkap laku yang ingin dikejar
Bertanyalah rasa ini hidang atau hilang?
Tangis yang sudah genang terus membawa kenang
Tertatih dan terlatih oleh perih
Hati yang merintih tak ingin lagi sedih
8 Oktober 2021
Kirim karya puisi, musikalisasi puisi, senandika orisinal kalian ke ch @temanpuisi. Puisi dkk akan rutin diunggah di ch @puisi.
Selamat menikmati jamuan diksi puisi. Sehat selalu❤❤❤
❤33👍1
Karya : @demibumibersaksi
Bumi tak sama layaknya kala belia.
Sekarang tandus dan muram.
Ada apa dengan Bumi?
Apa karena intimu menemui puncak didih dan kau kehilangan kontrol atasnya?!
Bumi yang teratur, bumi yang indah, bumi yang memiliki banyak naungan kehidupan.
Apa benar selama ini kau ingin hidup?
Bagaimana jika selama ini kau sebenarnya ingin mati?
Tetapi terlarang bagimu sebab tertawan tanggung jawab atasmu.
Bumi yang biasanya Berotasi dengan teratur, kini tersendat oleh gravitasi. Ia tidak mau lagi menemui siang. Ia takut bertemu Matahari.
Bumi kau yang jinak, apa ini bisa disebut pemberontakanmu?
Matahari memperhatikannya, Matahari diam saja melihat salah satu jajaran setia mulai tak menghargainya.
Tapi Matahari apakah kau menyayangi Bumi? Apakah kau bisa merasakan atas apa perubahan yang dilalui olehnya? Memahami nya kah?
Matahari kau terpuruk karena kehadiran Bumi?
Hancurkan saja Bumi sedari awal, tak usah kau gubris aturan Semesta.
Bumimu kini banyak pikiran. Ia berpikir, apa salahnya? Semua sudah ia penuhi.
Bukan salahnya jika engkau bertemu bulan dan menciptakan momen gerhana.
Bukan salah Bumi. Boleh jadi adanya bumi karena engkau dengan Bulan.
Bukankah atas kalian terciptanya waktu dunia?!
Lalu bagaimana mungkin kau tega mengusir bumi dalam jajaran planet? Sedari awal semuanya hanya untukmu.
Bukankah egois ketika mengusir sesuatu dikala kau terus gerus manfaatnya??
Jangan kau hindari dengan berkata, itu tidak seberapa harga lenteramu.
Memang tidak seberharga lentera Indah terangmu.
Tapi tidak tahu kah bahwa itu membuat banyak badai atas sebabmu?
Retaknya Bumi tidak hanya di dalam. Berulur keluar. Namun ditutupi tanah agar galaksi tahunya Bumi itu kuat.
Kau usir Bumi. Tapi kita hidup berkesinambungan.
Kau yang mencipta atas jajaran lainnya, tidaklah kau merasa bertanggung jawab? Mereka mengikat bumi, untuk tidak bisa kabur dalam bayangan tarik gravitasimu.
Bumi tak mungkar takut lepas darimu.
Kurangkah pengabdian Bumi sebagai penopang perputaran ketiga?
Bumi juga butuh disayang oleh belaimu. Bisakah kau mengurangi keras sifatmu?
~•°Heika Jahad
Jangan lupa hanya kirim puisi orisinal kalian ke ch @temanpuisi. Akan rutin diunggah di ch @puisi. Japri langsung penulis jika ingin menggunakan karyanya. Terima kisah 🥳🥳🥳
Bumi tak sama layaknya kala belia.
Sekarang tandus dan muram.
Ada apa dengan Bumi?
Apa karena intimu menemui puncak didih dan kau kehilangan kontrol atasnya?!
Bumi yang teratur, bumi yang indah, bumi yang memiliki banyak naungan kehidupan.
Apa benar selama ini kau ingin hidup?
Bagaimana jika selama ini kau sebenarnya ingin mati?
Tetapi terlarang bagimu sebab tertawan tanggung jawab atasmu.
Bumi yang biasanya Berotasi dengan teratur, kini tersendat oleh gravitasi. Ia tidak mau lagi menemui siang. Ia takut bertemu Matahari.
Bumi kau yang jinak, apa ini bisa disebut pemberontakanmu?
Matahari memperhatikannya, Matahari diam saja melihat salah satu jajaran setia mulai tak menghargainya.
Tapi Matahari apakah kau menyayangi Bumi? Apakah kau bisa merasakan atas apa perubahan yang dilalui olehnya? Memahami nya kah?
Matahari kau terpuruk karena kehadiran Bumi?
Hancurkan saja Bumi sedari awal, tak usah kau gubris aturan Semesta.
Bumimu kini banyak pikiran. Ia berpikir, apa salahnya? Semua sudah ia penuhi.
Bukan salahnya jika engkau bertemu bulan dan menciptakan momen gerhana.
Bukan salah Bumi. Boleh jadi adanya bumi karena engkau dengan Bulan.
Bukankah atas kalian terciptanya waktu dunia?!
Lalu bagaimana mungkin kau tega mengusir bumi dalam jajaran planet? Sedari awal semuanya hanya untukmu.
Bukankah egois ketika mengusir sesuatu dikala kau terus gerus manfaatnya??
Jangan kau hindari dengan berkata, itu tidak seberapa harga lenteramu.
Memang tidak seberharga lentera Indah terangmu.
Tapi tidak tahu kah bahwa itu membuat banyak badai atas sebabmu?
Retaknya Bumi tidak hanya di dalam. Berulur keluar. Namun ditutupi tanah agar galaksi tahunya Bumi itu kuat.
Kau usir Bumi. Tapi kita hidup berkesinambungan.
Kau yang mencipta atas jajaran lainnya, tidaklah kau merasa bertanggung jawab? Mereka mengikat bumi, untuk tidak bisa kabur dalam bayangan tarik gravitasimu.
Bumi tak mungkar takut lepas darimu.
Kurangkah pengabdian Bumi sebagai penopang perputaran ketiga?
Bumi juga butuh disayang oleh belaimu. Bisakah kau mengurangi keras sifatmu?
~•°Heika Jahad
Jangan lupa hanya kirim puisi orisinal kalian ke ch @temanpuisi. Akan rutin diunggah di ch @puisi. Japri langsung penulis jika ingin menggunakan karyanya. Terima kisah 🥳🥳🥳
❤12
Karya : @Hidayahrdn
berjalan terus memandang ke depan,
sesekali menoleh pandang ke belakang,
fokus pandangan melihat garisan tujuan,
sehingga mengabaikan hal yang tidak berkenaan.
itulah kehidupan sebagai penuntut ilmu,
pandang kehadapan sebagai laluan,
toleh ke belakang agar tidak terulang,
berhati-hati dalam meneruskan perjuangan,
sehingga dapat segenggam kejayaan.
buaian ibu yang menenangkan,
pelukan ayah yang menyejukkan,
rotan guru tanda kasih sayang,
pukulan kawan tanda persahabatan,
hargai semua yang hadir dalam kehidupan,
kerana hadir mereka bertujuan.
tiada guna berkokok di reban sendiri,
jika tidak melihat dunia luar,
tak guna syok sendiri,
kalau tak pandai menghargai orang sekitar.
menuntut ilmu bukan mudah untuk semua,
lain orang lain taranya,
lain orang lain cabarannya,
namun,
jangan berputus asa kerana juang kita adalah sama.
seluas laut di lautan samudera,
seluas negeri di dunia,
tak akan mampu melawan luasnya ilmu Allah pada kita,
jangan angkuh dengan ilmu secebis,
jangan bongkak dengan keistimewaan diri,
kerana tariknya nikmat ilmu dari ilahi,
sekelip mata hilang tak berganti.
28 april 2022
Sila japri langsung penulis jika ingin menggunakan karyanya. Gabung ch @temanpuisi dan ch @puisi untuk kirim karya puisi, vidio musikalisasi puisi, dan senandika orisinal kalian.
berjalan terus memandang ke depan,
sesekali menoleh pandang ke belakang,
fokus pandangan melihat garisan tujuan,
sehingga mengabaikan hal yang tidak berkenaan.
itulah kehidupan sebagai penuntut ilmu,
pandang kehadapan sebagai laluan,
toleh ke belakang agar tidak terulang,
berhati-hati dalam meneruskan perjuangan,
sehingga dapat segenggam kejayaan.
buaian ibu yang menenangkan,
pelukan ayah yang menyejukkan,
rotan guru tanda kasih sayang,
pukulan kawan tanda persahabatan,
hargai semua yang hadir dalam kehidupan,
kerana hadir mereka bertujuan.
tiada guna berkokok di reban sendiri,
jika tidak melihat dunia luar,
tak guna syok sendiri,
kalau tak pandai menghargai orang sekitar.
menuntut ilmu bukan mudah untuk semua,
lain orang lain taranya,
lain orang lain cabarannya,
namun,
jangan berputus asa kerana juang kita adalah sama.
seluas laut di lautan samudera,
seluas negeri di dunia,
tak akan mampu melawan luasnya ilmu Allah pada kita,
jangan angkuh dengan ilmu secebis,
jangan bongkak dengan keistimewaan diri,
kerana tariknya nikmat ilmu dari ilahi,
sekelip mata hilang tak berganti.
28 april 2022
Sila japri langsung penulis jika ingin menggunakan karyanya. Gabung ch @temanpuisi dan ch @puisi untuk kirim karya puisi, vidio musikalisasi puisi, dan senandika orisinal kalian.
❤35
Karya : @llapsptadwi
Kepingan Harapan
Harap yang tenggelam hingga hirap,
Menyisakan kepingan yang sudah tak lengkap,
Menggores setiap raga yang datang untuk menetap,
Membuat mereka lenyap dan tak bisa sekali pun untuk kutatap,
Hati berbisik meminta untuk membenahi diri,
Membereskan kepingan harapan yang slalu melukai,
Tapi ragaku terlalu muak jika nanti harap itu tumbuh lalu patah lagi,
Dan kini aku tak membiarkan seorang pun untuk menepi,
Gubukku terlalu rimpuh untuk membiarkanmu tumbuh,
Bahkan Harsa yang ada hanya sebatas semu bagiku,
Jadi tak usah bertamu pergilah dan cari rumah baru,
Biar aku menikmati pilu ditemani Serayu,
Kepingan harapku terlalu Amerta,
Untuk kau ubah menjadi asmaraloka,
Hingga yang ada hanyalah nestapa,
Tak usah kau tawarkan buana untuk menumbuhkan harapan yang sudah tiada,
Karena faktanya kepingan ku terlalu lengkara untuk kembali sempurna.
12 Mei 2022.
Singgahlah dengan sungguh pada chanel ---> @temanpuisi @puisi @sedih 👌
Kepingan Harapan
Harap yang tenggelam hingga hirap,
Menyisakan kepingan yang sudah tak lengkap,
Menggores setiap raga yang datang untuk menetap,
Membuat mereka lenyap dan tak bisa sekali pun untuk kutatap,
Hati berbisik meminta untuk membenahi diri,
Membereskan kepingan harapan yang slalu melukai,
Tapi ragaku terlalu muak jika nanti harap itu tumbuh lalu patah lagi,
Dan kini aku tak membiarkan seorang pun untuk menepi,
Gubukku terlalu rimpuh untuk membiarkanmu tumbuh,
Bahkan Harsa yang ada hanya sebatas semu bagiku,
Jadi tak usah bertamu pergilah dan cari rumah baru,
Biar aku menikmati pilu ditemani Serayu,
Kepingan harapku terlalu Amerta,
Untuk kau ubah menjadi asmaraloka,
Hingga yang ada hanyalah nestapa,
Tak usah kau tawarkan buana untuk menumbuhkan harapan yang sudah tiada,
Karena faktanya kepingan ku terlalu lengkara untuk kembali sempurna.
12 Mei 2022.
Singgahlah dengan sungguh pada chanel ---> @temanpuisi @puisi @sedih 👌
❤34
Karya : @Bob_Division
Si Pandir Menyindir Satir
Hey kau yang haus perhatian lewat aksara Siapa yang haus puja puji lewat kata-kata Siapa yang masih tergelitik hati lewat tangan-tangan maya Siapa yang terbawa perasaan hingga rusak tatanan jiwa
Hoiiiii...
Bangunlah dari mimpi-mimpi semu dan lekas berlari keluar dari ruangan ini Karena kau begitu rapuh sehingga banyak setan-setan penggoda hati yang hilir mudik naik turun sat set sat set menebar ranjau rayu disetiap temu semu
Mengasah nyali
Masih tergelitik hatimu lewat emoticon love merah sekecil jerawat hidung?
Masih tergelitik hatimu lewat sapa manisnya yang tak ada tanding? Cinta di ruang maya tak pernah sebanding Punya mata menjadi buta Punya telinga menjadi tuli Punya mulut menjadi gagu Orang lugu menjadi penuh nafsu Bahkan yang sudah pro bin sakti Harus terjungkal terbata-bata
Berhentilah mencari orgasme lewat kata-kata Berhenti menyetubuhi angan yang ketinggian Tak tau wujud
Tak tau bentuk Kau bercinta dengan aksara Bukan wujud dirinya
Dan literasi pulang dengan kepala yang tertunduk malu menahan hina
Dan kau, Aku tau siapa kau?
BOB, 300422
Gabung ch @temanpuisi untuk kirim karya puisi, vidio orisinal kalian dan akan rutin diunggah ch @puisi.
Selamat menikmati jamuan aksara 🥳🥳🥳
Si Pandir Menyindir Satir
Hey kau yang haus perhatian lewat aksara Siapa yang haus puja puji lewat kata-kata Siapa yang masih tergelitik hati lewat tangan-tangan maya Siapa yang terbawa perasaan hingga rusak tatanan jiwa
Hoiiiii...
Bangunlah dari mimpi-mimpi semu dan lekas berlari keluar dari ruangan ini Karena kau begitu rapuh sehingga banyak setan-setan penggoda hati yang hilir mudik naik turun sat set sat set menebar ranjau rayu disetiap temu semu
Mengasah nyali
Masih tergelitik hatimu lewat emoticon love merah sekecil jerawat hidung?
Masih tergelitik hatimu lewat sapa manisnya yang tak ada tanding? Cinta di ruang maya tak pernah sebanding Punya mata menjadi buta Punya telinga menjadi tuli Punya mulut menjadi gagu Orang lugu menjadi penuh nafsu Bahkan yang sudah pro bin sakti Harus terjungkal terbata-bata
Berhentilah mencari orgasme lewat kata-kata Berhenti menyetubuhi angan yang ketinggian Tak tau wujud
Tak tau bentuk Kau bercinta dengan aksara Bukan wujud dirinya
Dan literasi pulang dengan kepala yang tertunduk malu menahan hina
Dan kau, Aku tau siapa kau?
BOB, 300422
Gabung ch @temanpuisi untuk kirim karya puisi, vidio orisinal kalian dan akan rutin diunggah ch @puisi.
Selamat menikmati jamuan aksara 🥳🥳🥳
❤21